scholarly journals DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK HABITAT UDANG KELONG (Penaeus indicus) PADA PERAIRAN EKOSISTEM MANGROVE SICANANG-BELAWAN, SUMATERA UTARA

2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 19-25
Author(s):  
Rivo Hasper Dimenta ◽  
Rusdi Machrizal ◽  
Khairul Khairul

Perairan ekosistem mangrove Sicanang-Belawan merupakan salah satu wilayah pasang-surut yang dipengaruhi oleh arus dari sungai Belawan dan arus laut pantai timur Sumatera yang mempengaruhi adanya perbedaan karakteristik habitat yang berdampak pada sebaran kelimpahan udang kelong (P. indicus). Penelitian bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial dan karakteristik habitat udang kelong menerapkan metode deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan September - November 2017 di sekitar perairan ekosistem mangrove Sicanang-Belawan. Alat tangkap udang menggunakan jaring ambai berbahan nilon polyfilament. Stasiun pengamatan ditentukan menggunakan metode purposive random sampling. Analisa data menggunakan metode statitik multivariabel yang didasarkan pada Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis, PCA) dan Analisis Korelasi (Corresponden Analysis, CA). Hasil analisis PCA menunjukkan bahwa parameter lingkungan membentuk pengelompokkan yang mampu menggambarkan karakteristik habitat udang kelong (P. indicus). Habitat dikelompokan menjadi tiga kelompok karakter, yaitu kelompok habitat dekat daratan (asosiasi stasiun 1, 4 dan 5), kelompok habitat dekat estuaria (asosiasi stasiun 2), dan kelompok habitat dekat aliran sungai besar Belawan (asosiasi stasiun 3). Hasil analisis CA menunjukkan bahwa letak lokasi sampling terbukti mempengaruhi pengelompokkan dari distribusi populasi udang kelong (P.indicus) berdasarkan ukuran, jenis kelamin dan tingkat kematangan gonadnya

Author(s):  
Faridatul Aliyah ◽  
M Fikri Himmawan

Abstrak Indonesia sebagai negara yang besar didominasi oleh umat muslim merupakan peluang pasar yang besar sekaligus tantangan bagi perusahaan asuransi dalam meningkatkan penetrasi pasar. Berbagai strategi dilakukan oleh pihak asuransi, salah satunya adalah ekspansi pada produk asuransi syariah. Penelitian ini menguji apakah penerapan prinsip syariah pada produk asuransi Berkah Savelink Manulife. Penelitian menggunakan metode studi kasus dengan populasi nasabah asuransi Berkah Savelink Manulife Indonesia. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan dengan menggunakan metode principal component analysis (PCA). Hasil ekstraksi faktor berhasil mereduksi 15 variabel menjadi 2 faktor.Kata kunci:  Asuransi Syariah, Ekonomi Syariah, Asuransi Unitlink, PCA


VASA ◽  
2012 ◽  
Vol 41 (5) ◽  
pp. 333-342 ◽  
Author(s):  
Kirchberger ◽  
Finger ◽  
Müller-Bühl

Background: The Intermittent Claudication Questionnaire (ICQ) is a short questionnaire for the assessment of health-related quality of life (HRQOL) in patients with intermittent claudication (IC). The objective of this study was to translate the ICQ into German and to investigate the psychometric properties of the German ICQ version in patients with IC. Patients and methods: The original English version was translated using a forward-backward method. The resulting German version was reviewed by the author of the original version and an experienced clinician. Finally, it was tested for clarity with 5 German patients with IC. A sample of 81 patients were administered the German ICQ. The sample consisted of 58.0 % male patients with a median age of 71 years and a median IC duration of 36 months. Test of feasibility included completeness of questionnaires, completion time, and ratings of clarity, length and relevance. Reliability was assessed through a retest in 13 patients at 14 days, and analysis of Cronbach’s alpha for internal consistency. Construct validity was investigated using principal component analysis. Concurrent validity was assessed by correlating the ICQ scores with the Short Form 36 Health Survey (SF-36) as well as clinical measures. Results: The ICQ was completely filled in by 73 subjects (90.1 %) with an average completion time of 6.3 minutes. Cronbach’s alpha coefficient reached 0.75. Intra-class correlation for test-retest reliability was r = 0.88. Principal component analysis resulted in a 3 factor solution. The first factor explained 51.5 of the total variation and all items had loadings of at least 0.65 on it. The ICQ was significantly associated with the SF-36 and treadmill-walking distances whereas no association was found for resting ABPI. Conclusions: The German version of the ICQ demonstrated good feasibility, satisfactory reliability and good validity. Responsiveness should be investigated in further validation studies.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document