newton i
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

25
(FIVE YEARS 2)

H-INDEX

4
(FIVE YEARS 0)

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 59-66
Author(s):  
Suhartono Suhartono ◽  
Fangga Galih Praditya

Penyambungan benang secara manual menggunakan tangan masih dilakukan di PT. Primissima Textil, padahal penenunannya sendiri telah menggunakan mesin modern ITEMA. Akibatnya, sering dijumpai cidera punggung pada Lempeng L5/S1. Tujuan penelitian adalah merancang alat bantu penyambung benang untuk mengurangi gaya kompresi L5/S1. Dimensi alat bantu dihitung menggunakan analisis anthropometri dan dimensi tubuh operator dihitung menggunakan analisis biomekanika dengan mesin ITEMA. Besarnya gaya kompresi punggung dihitung berdasarkan hukum Newton I kesetimbangan =0, =0. =0. Hasil penelitian menjumpai nilai factor keamanan batasan NIOSH (National Institute for Occupational Safety and Health) untuk alat bantu yang dihasilkan adalah kurang dari 6500N atau 3,4KN (Maximum Permissible Limit). Spesifikasi dimensi alat bantu adalah panjang sandaran 27,17cm, tinggi sandaran 99,8cm, lebar pijakan 43,91cm, dan lebar alat 100,5cm. Alat bantu tersebut dapat membentuk gaya kompresi pada Lempeng L5/S1 pada tangan 3,35N,  punggung 2,68N, dan kaki 3,15N, yang aman dan dapat mengurangi gaya tekan L5/S1 pada pekerjaan penyambungan benang.


2019 ◽  
Vol 39 (2) ◽  
pp. 461-472
Author(s):  
Goran Rujević
Keyword(s):  

Isaac Newton na kraju svog spisa Optika poseže za pojmom »reformacije sistema« pod kojim podrazumijeva periodičnu intervenciju Boga u postojeći sistem svijeta u svrhu odr­žanja kontinuiranog postojanja prirode sklone propadanju. Oslanjajući se na Holbachovu ideju reda, u ovom radu pružamo interpretaciju Newtonovih povremeno oprečnih tvrdnji o porijeklu i značaju ove reformacije. Naglašavajući sličnosti i razlike između ljudske i božanske spoznaje sistema prirode, dolazimo do uvida da se u Newtonovoj filozofiji prirode mogu prepoznati dvije ideje uređenog sistema: jednostavno uređen mehanički sistem i svrhovito uređen dizajnirani sistem, čija je glavna karakteristika očitovanje prisustva svemoćnog i dobrog Tvorca. Ovi pojmovi pomažu u diferenciranju Newtonova razumijevanja Boga od deističkih, kartezijanskih i Leibnizovih ideja.


Utilitas ◽  
2018 ◽  
Vol 30 (3) ◽  
pp. 294-316 ◽  
Author(s):  
MATTHIAS HOESCH

It is widely accepted that Bentham was influenced by the thought of Helvétius. But the fact that Bentham copied some elements from Helvétius leads to the question of how he changed the Helvétian ideas, and in what respects he aspired to go further than Helvétius. Taking as a starting point Bentham's claim that Helvétius was the Bacon of moral science, whereas he himself was to be the Newton, I argue for the following. First, Bentham's theory can be understood as an attempt to work out in detail the theoretical programme that Helvétius outlined in order to reform moral philosophy. Second, in contrast to Helvétius, Bentham's theory is guided by considerations of feasibility, and this leads to claims that are more moderate than Helvétius's claims. Third, whereas Helvétius did not indicate how utilitarian principles should enter political decisions, in Bentham's approach the citizens, and especially philosophers, are considered active political agents.


Author(s):  
Wildan Hasyim Amin ◽  
Darsikin Darsikin ◽  
Darsikin Darsikin ◽  
Unggul Wahyono ◽  
Unggul Wahyono
Keyword(s):  

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis koherensi konsep hukum Newton pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Palu. Subyek penelitian ini terdiri dari 18 orang siswa SMA Negeri 5 Palu Kelas X. Data diperoleh dari tes koherensi konsep hukum Newton dan wawancara langsung. Tes terdiri dari 3 teori dasar hukum Newton yaitu hukum Newton I, hukum Newton II dan hukum Newton III, tiap-tiap hukum terbagi atas 2 tema berbeda dan setiap tema dibuat 3 soal dengan representasi berbeda yaitu representasi verbal, grafik dan diagram sehingga jumlah soal keseluruhan adalah 18 butir soal. Data penelitian dianalisis melalui pendekatan deskriptif kualitatif. Skor hasil tes kemudian dikelompokan menjadi 3 kategori yaitu kategori tinggi, sedang, dan rendah. Masing-masing dari kategori, diambil 2 siswa perwakilan untuk diwawancara guna menggali informasi yang lebih mendalam.  Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat koherensi konsep hukum Newton siswa menghasilkan rata-rata poin keseluruhan siswa 0,43 dengan poin  tertinggi 0,83 dan terrendah 0,17 yang masih lebih rendah dibawah harapan. Siswa masih lemah dalam menjawab soal tes dengan representasi grafik dan verbal. Perlunya pembiasaan oleh siswa dalam menyelesaikan persoalan dalam suatu konsep fisika dengan menggunakan multi representasi yang beragam guna memperbaiki koherensi konsep yang dimiliki siswa  terutama koherensi representasi. Kata Kunci : Analisis, Koherensi, Konsep, Hukum Newton


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document