Journal on Teacher Education
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

59
(FIVE YEARS 59)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

2686-1798, 2686-1895

2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Rika Putri ◽  
Meldawati Meldawati ◽  
Juliandry Kurniawan Junaidi
Keyword(s):  

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya motivasi belajar peserta didik dalam penggunaan media pembelajaran whatsapp sejarah peminatan di kelas XI IIS 5 SMAN 1 Basa Ampek Balai Tapan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dengan informan penelitian yaitu guru mata pembelajaran sejarah peminatan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian adalah analisis model interaktif (Interactive Model of Analysis). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan, bahwa Penyajian materi yang digunakan dalam penggunaan media pembelajaran whatsapp adalah dengan memberikan judul-judul besar atau memberikan poin-poin penting dari materi untuk dibuat kesimpulan setiap peserta didik. Dalam pelaksanaanya terdapat kendala dari guru tidak dapat memantau peserta didik dan peserta didik tidak dapat memahami materi dengan baik.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 71-76
Author(s):  
Titik Kartiningsih ◽  
Zulfa Zulfa ◽  
Jaenam Jaenam

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sebaran materi pokok, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, dan tingkat berfikir pada soal Ujian Akhir Semester Ganjil mata pelajaran sejarah Indonesia kelas XI di SMA Negeri 3 Mukomuko. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data adalah Studi Dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara memilah soal kemudian menggolongkan soal, lalu mengklasifikasi dengan persentase. Hasil dari penelitian yaitu bahwa sebaran materi dan Kompetensi Dasar pada soal Ujian Akhir Semester ganjil dikategorikan belum merata, karena terdapat satu Kompetensi Dasar yang tidak ada soalnya. Persebaran Indikator Pencapaian Kompetensi pada soal Ujian Akhir Semester ganjil belum juga merata, karena banyak indikator yang tidak memiliki soal, dan satu indikator yang yang terdapat banyak soal. Untuk sebaran tingkat berfikir pada soal Ujian Akhir Semester ganjil belum merata. Soal lebih banyak menggunakan tingkat berfikir level C1, C2 dan C3, sehingga termasuk soal yang LOTS.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 65-70
Author(s):  
Putri Permata Sari ◽  
Buchari Nurdin ◽  
Kaksim Kaksim
Keyword(s):  

Pelaksanaan pembelajaran Creative, Critical Thingking, Communicative, Collaborative, yang digunakan guru sejarah dalam menekankan keterampilan siswa kelas X IK di MAN 1 Solok. Pengaplikasian 4C ini siswa dituntut lebih berpikir kritis dalam menganalisa materi dan menyampaikan pemikiran serta mengembangkan ide baru. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan rancangan, pelaksanaan, cara guru mengevaluasi pembelajaran 4C dalam pembelajaran sejarah Indonesia kelas X IK di MAN 1 Solok. Metode yang digunakan yaitu, metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Hasil penelitian rancangan pembelajaran 4C yaitu mengumpulkan informasi terkait materi, menganalisis materi yang sudah dikumpulkan, mengemukakan hasil analisis, mendiskusikan materi pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran 4C yang dilakukan guru meliputi kegiatan guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan pembelajaran, guru memberikan siswa kesempatan untuk menganalisis materi, siswa bersama guru menarik kesimpulan diakhir pembelajaran. (3) Evaluasi yang dilakukan guru menggunakan 4C yaitu guru memberikan pertanyaan disetiap akhir pembelajaran, siswa diberikan tugas berbentuk Mind Mapping, jenis soal yang digunakan guru Low, Middle, HOTS.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 14-23
Author(s):  
Joni Joni ◽  
Melvi Lesmana Alim

Perubahan system perkuliahan dari tatap muka menjadi daring yang disebabkan munculnya wabah Covid-19, sedikit banyaknya telah membawa pengaruh cara belajar mahasiswa SI PG-PAUD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat mahasiswa Semester V terhadap perkuliahan daring dan apa faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian field research, Adapun yang menjadi populasi yang peneliti ambil adalah mahasiswa semester V dengan teknik purposive sampling, sementara teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dolumentasi, model analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman yaitu dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, meliputi data reduction, data display, conclusion. Disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan perkuliahan daring mahasiswa semester V terpecah menjadi 2 kubu pro dengan alasan lebih banyak waktu bisa mengerjakan pekerjaan lain adapun kubu kontra dengan alasan perkuliahan kurang efektif dan efesien, untuk kelebihan sepakat dengan perkuliahan dapat dilakukan dari rumah masing, dan kekurangan masih terkendala sinyal yang kurang bagus, untuk nilai (IPK) mayoritas meningkat dari IPK semester sebelumnya.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 7-13
Author(s):  
Zuhrotul Viafarida ◽  
Meldawati Meldawati ◽  
Ranti Nazmi

This research is motivated by the implementation of the discussion that has not been optimal. The purpose of the study was to describe the implementation and constraints of the Two Stay Two Stray (Ts-Ts) Cooperative Learning Model in Integrated Social Studies Subjects Class VIII.B at SMP Negeri 34 Tebo Regency. The method used is descriptive qualitative. The results of the study: 1) The division of groups has been carried out but there are groups that have 3 members, ideally each group has 4 people. 2) The distribution of materials has been carried out. Intragroup discussions have been carried out. 3) The implementation of Two Stray, has not been fully implemented. The problem was that there was one meeting that did not carry out Stray activities. 4) Implementation of Two Stay. The problem is that there are two groups where only one member stays, ideally there are two members who stay (Stay). 5) Discussion of the results of the Two Stay Two Stray (TS-TS) activity was not carried out. The presentation activity has been carried out. Activities of the Two Stay Two Stray Type Cooperative Learning (TS-TS) model was not fully implemented and there are still obstacles in its implementation.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Zanelia Nafendani ◽  
Liza Husnita ◽  
Jaenam Jaenam

This research is motivated by the implementing the emergency curriculum during the pandemic in history learning. The problem of this research is the teacher's perception of the simplification of the 2013 curriculum during the pandemic period in history subjects for the 2020/2021 academic year at SMAN 1 Sungai Rumbai and SMAN 2 Sungai Rumbai. The purpose of this study is to describe Teacher Perceptions About the Simplification of the 2013 Pandemic Curriculum in History Subjects for the 2020/2021 Academic Year at SMA N 1 Sungai Rumbai and SMA N 2 Sungai Rumbai. The method used is descriptive qualitative method. This research uses the Stimulus Response theory, a theory that emphasizes the response or response to something that happens such as a policy or rule. The data collection techniques used are: 1) Observation, 2) Interview, 3) Documentation Study. Data analysis techniques are carried out by collecting data, reducing data, presenting data, and drawing conclusions. The results of the study found that Teacher Perceptions About Simplification of the 2013 Pandemic Curriculum in History Subjects for the 2020/2021 Academic Year at SMAN 1 Sungai Rumbai and SMAN 2 Sungai Rumbai were effectively used during pandemic learning. This is based on the tendency of teachers to view the emergency curriculum which has reduced lesson hours and material exposure so that it can make it easier for students and teachers in learning activities during the pandemic.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 51-58
Author(s):  
Sri Hayati
Keyword(s):  

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan Peningkatan aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Straydi Kelas VII 1 MTsN 11 Agam. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa Kelas VII 1 MTsN 11 Agam yang berjumlah 32 orang. Data penelitian berupa hasil pengamatan dan hasil belajar siswa yang diperoleh melalui lembar observasi dan lembar tes. Hasil penelitian pengamatan RPP pada siklus I adalah 85,7 % (baik) meningkat menjadi 92,9% (sangat baik) pada siklus II. Hasil pengamatan aspek guru siswa pada siklus I adalah 76,56% (baik) meningkat menjadi 92,19% (sangat baik) pada siklus II. Hasil pengamatan aspek siswa siswa pada siklus I adalah 73,31% (cukup) meningkat menjadi 92,18% (sangat baik) pada siklus II. aktivitas belajar siswa pada siklus I 53,90 % meningkat menjadi 82,02 % pada siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus I adalah 72,77 meningkat menjadi 81,99 pada siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Straydapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS TERPADU di Kelas VII 1 MTsN 11 Agam.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 24-32
Author(s):  
Rastuti Rastuti ◽  
Zulfah Zulfah ◽  
Yolanda Pahrul

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motorik halus anak melalui kegiatan menggunting media daun di kelas A TK Tunas Harapan. Hal ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan Motorik Halus anak pada indikator menggunting lengkung. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), instrumen yang digunakan lembar observasi yang berbentuk ceklis dan dokumentasi, waktu pelaksanaanya dari tanggal 12 April 2021 sampai 21 April 2021, subjek penelitian yakni 12 anak kelas A yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 6 anak perempuan dan di laksanakan dalam 2 siklus yakni siklus 1 dan siklus II. Pada tahap pratindakan persentase rata-rata ketercapaian anak baru mencapai 52.08%, Hasil penelitian Siklus I persentase yang dicapai sebesar 60,87%, dan pencapaian peningkatan keterampilan motorik halus anak pada Siklus II sebesar 84,95%. Kesimpulan penelitian melalui kegiatan mengguntig media daun dapat meningkatkan motorik halus anak di kelas A TK Tunas Harapan Tapung Hilir.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 33-42
Author(s):  
Deddy Gusman ◽  
Nurmalina Nurmalina

Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan kemampuan sosial emosional anak melalui penggunaan media animasi di TK Taqifa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu untuk menganalisis pada proses penyimpulandeduktif dan induktif mengetahui keadaan yang sebenarnya di lapangan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dalam meningkatkan kemampuan social Anak guru sudah menggunakan Media Animasi sesuai dengan teori yaitu memilih tema untuk kegiatan yang ingin dicapai, menyiapkan media, memusatkan perhatian anak, menyajikan pembelajaran yang dinamis, berdasarkan prinsip-prinsip psikologi dan tingkah laku dan kognisi, memberikan kegiatan untuk merangsang kemampuan anak dan memberikan evaluasi. Akan tetapi ada beberapa kelemahan guru dalam penggunaan media animasi yaitu sulitnya guru mendapatkan video yang sesuai dengan tema pembelajaran dan kurangnya evaluasi yang diberikan guru setelah menayangkan video animasi.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 43-50
Author(s):  
Dedi Ahmadi ◽  
Nurmalina Nurmalina

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan motoric kasar anak melalui permainan tradisional lompat tali di TPA Tambusai. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan, yaitu untuk menganalisis pada proses peningkatan perkembangan motorik halus anak. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya perkembangan peserta didik yang mana pada pra siklus penelitian diketahui peserta didik yang mencapai standar penilaian berkembang sangat baik hanya mencapai 1 peserta didik atau 7% saja dari keseluruhan peserta didik yang berjumlah 15 peserta didik. Kemudian pada siklus I pertemuan ke-1 peserta didik yang memiliki kemampuan motorik kasar sangat baik bertambah menjadi 2 peserta didik atau 13%, dan pada pertemuan ke-2 peserta didik bertambah lagi menjadi 3 peerta didik atau 20%, dan pada pertemuan ke-3 tidak bertambah masih dengan hasil yang sama 20%. Selanjutnya pada siklus II pertemuan ke-1 anak yang memiliki kemampuan motorik kasar sangat baik mencapai 5 pe- serta didik atau 33%. Pada pertemuan ke-2 peserta didik yang mencapai BSB sebanyak 10 peerta didik atau 67%, dan pada pertemuan ke-3 peserta didik yang memiliki kemampuan motorik kasar sangat baik mencapai 12 peserta didik atau 80%. Jumlah tersebut telah mencapai standar penilaian yang telah di tentukan yaitu BSB sebanyak 80%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document