Medical Imaging and Radiation Protection Research (MIROR) Journal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

5
(FIVE YEARS 5)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Awal Bros Pekanbaru

2808-5272

Author(s):  
Ummu Habiba ◽  
Abdul Zaky ◽  
Annisa

Pada pemeriksaan abdomen kasus Ileus obstruktif dilakukan dengan 3 posisi, yaitu Antero Posterior (AP),setengah duduk dan Left lateral decubitus (LLD). Proyeksi LLD bertujuan untuk memperlihatkan udara bebas di rongga intraperitoneal pada kasus abdomen akut, sehingga pasien tetap di meja pemeriksaan dengan posisi lateral kiri selama 10 sampai 20 menit sebelum dilakukan radiografi abdomen. Sedangkan pemeriksaan Abdomen proyeksi LLD di Instalasi Radiologi IGD RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tidak menggunakan waktu tunggu ekspose, sehingga terjadi perbedaan antara teori dengan lapangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui prosedur pemeriksaan radiografi Abdomen Proyeksi LLD pada kasus Ileus Obstruktif di Instalasi Radiologi IGD RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dengan tidak menggunakan waktu tunggu ekspose sudah dapat menegakkan diagnosa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan studi kasus melalui Studi kepustakaan, Observasi lapangan, wawancara mendalam, dan Dokumentasi. Penelitian dilakukan di Instalasi Radiologi RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dari bulan Mei-Juni 2020. Prosedur pemeriksaan radiografi Abdomen Proyeksi LLD pada kasus Ileus Obstruktif di Instalasi Radiologi IGD RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dengan tidak menggunakan waktu tunggu ekspose sudah dapat menegakkan diagnosa tetapi hasil radiografi yang dihasilkan, yaitu udara bebas dan air fluid level tidak maximal.


Author(s):  
Zuzilla ◽  
T.Mohd Yoshandi ◽  
Danil Hulmansyah

Columna cervical vertebrae are a type of long bone that occurs on the back of the head. One of the radiological examinations most frequently performed in the hospital is the examination of the right posterior oblique projection cervical vertebrae (RPO). However, to see the cervical vertebrae column radiograph that is more optimal for cases of HNP, fractures, fissures, root symdrome. with a variation of the angle of 15 ° and 20 ° cranially. To find out which method is the most informative to display the right posterior oblique (RPO) projection with an angle of 15 ° and 20 ° cranially. This research is a type of quantitative research with statistical expansion. This research uses phantom. The research was conducted at the STIKes Awal Bros Pekanbaru in August 2020. The vertebral column results were used well, namely at an angle of 15 ° with clearly visible vertebral foramen, clearly visible intervertebral disc, visible C4 - C7, spinous process, clearly visible intervertebral disc.


Author(s):  
Aulia Annisa ◽  
Febi Ernanda Mauliza ◽  
Hema Susanti ◽  
Violita Yani Putri
Keyword(s):  

Penelitian ini akan membahas beberapa hal yaitu pengertian vitamin c, manfaat vitamin c, sumber vitamin c, kaitan dengan pandemi dan tingkat konsumsi vitamin pada mahasiswa. Jenis penelitian adalah kuantitatif, menggunakan pendekatan survey kuesioner dan desain penelitian adalah komparatif. Variabel penelitian pada penelitian ini adalah variabel terikat (dependen) (mahasiswa Teknik Radiologi semester IV Stikes Awal Bros Pekanbaru), Variabel bebas 1 (sebelum pandemi) dan variabel bebas 2 (selama pandemi). Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan seluruh mahasiswa semester IV STIKes Awal Bros Pekanbaru yang berjumlah 55 orang. Pengolahan data dilakukan menggunakan Google Form dengan mengambil data menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada responden berupa pertanyaan positif dan pertanyaan negative sehingga didapatkan jawaban. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji instrument, customer sactifation index dan uji friedman. Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyimpulkan masih banyak mahasiswa STIKES AWAL BROSS PEKANBARU yang belum menyadari pentingnya mengkonsumsi vitamin C. Dalam masa pandemi seperti ini sangat sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin C secara cukup dan teratur. Masih banyak mahasiswa STIKES AWAL BROSS PEKANBARU yang dimasa pandemi sekarang tidak mengkonsumsi vitamin C.


Author(s):  
Silvi Widya Pangesti ◽  
Yoki Rahmat ◽  
Bobi Handoko

Kolimator merupakan alat pembatas radiasi yang umumnya digunakan pada radiografi, yang terdiri dari dari dua set penutup (shutter) timbal atau lempengan yang saling berhadapan dan bergerak dengan arah berlawanan secara berpasangan. Uji efisiensi bertujuan untuk mengetahui hasil dan mengetahui efisiensi dari celah (shutter) kolimator pada pesawat sinar-x diagnostik. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental langsung ke lapangan. Prosedur penelitian dilakukan sesuai dengan MENKES RI No. 1250 Tahun 2009, dengan menguji langsung celah (shutter) kolimator pesawat sinar-x diagnostik di Instalasi RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Celah (shutter) kolimator pesawat sinar-x tersebut dinyatakan mengalami kebocoran radiasi apabila terdapat penghitaman atau peningkatan densitas pada film radiografi melebihi density base fog yang diukur dengan menggunakan densitometer. Berdasarkan hasil dari penelitian menunjukkan film radiografi mengalami penghitaman di garis transversal (X) dengan nilai densitas rata-rata 1.27 OD(Optical Density) dan sebagian garis longitudinal (Y) dengan nilai densitas rata-rata 0.57 OD. Kemudian density base fog yang didapat setelah diukur 0.20 OD. Hasil uji dinyatakan mengalami kebocoran dan belum dapat dikatakan efisien dibuktikan dengan adanya penghitaman pada film radiografi.  


Author(s):  
Yoga Saputra ◽  
Marido Bisra

Conformity test needs to be done in order to avoid deviation of X-rays photo. One of the test is conformity test collimator beam to X-ray. It aims to make sure angle and distance shift does not occur. This study was done at Radiology Installation of Arifin Achmad Hospital, Riau. This study is quantitative with experimental design by using collimator test tool. Tests were be done three times to each big and small focal spot. Based on Ministry of Health No. 1250 on 2009, deviation tolerance limit value is ≤ 2% FFD for conformity test of collimator beam and being ≤ 3° for the center point conformity test. The results of calculations on the small focal spot for X1 + X2 are respectively 2,25 cm, 2,25 cm, and 2,25 cm with an average value of 2,25 cm. In the calculation results of Y1 + Y2 for small focal spots, the results are respectively 0,45 cm, 0,50 cm and 0,50 cm with an average value of 0,48 cm. Then the calculation results on the large focal spot for X1 + X2 obtained results respectively 2,25 cm, 2,20 cm and 2,15 cm with an average value of 2,20 cm. the results of the calculation of Y1 + Y2 for large focal spots, respectively are 0,45 cm, 0,45 cm, and 0,45 cm with an average value of 0,45 cm. This conformity test got the deviation value exceed the tolerance limit on X axis namely of 2.25 cm in average on small focal spots and 2.20 cm on big focal spots. Conformity test results of the beam alignment entirely showed that center point was in a small circle with < 1.5° value. This means there is no deviation of center point which exceed tolerance limit.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document