JPG: Jurnal Pendidikan Guru
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

47
(FIVE YEARS 47)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By LPPM Universitas Ibn Khaldun Bogor

2721-1002, 2722-1504

2021 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 260
Author(s):  
Tangunan Simamora

<p>Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mengetahui model pembelajaran Collaboration<em> Type Numbered Heads Together ( NHT ) </em> dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik tentang Medan Magnet di Kelas X TKP B Semester 1 Tahun Pelajaran 2020 - 2021 SMK Negeri 2 Kota Bogor, (2) Untuk mendeskripsikan  proses peningkatkan hasil belajar peserta didik tentang Medan Magnet sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Collaboration <em>Type Numbered Heads Together (NHT) </em> di Kelas X TKP B Semester 1 Tahun Pelajaran 2020 - 2021 SMK Negeri 2 Kota Bogor,(3) Untuk mengukur besarnya peningkatan hasil belajar peserta didik tentang Medan Magnet setelah menggunakan menggunakan model pembelajaran Collaboration <em>Type Numbered Heads Together (NHT) </em> di Kelas X TKP B Semester 1 Tahun Pelajaran 2020 - 2021 SMK Negeri 2 Kota Bogor. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan menggunakan Penggunaan model pembelajaran <em>Type Numbered Heads Together (NHT)</em> membuat peserta didik tidak bosan dan jenuh sebaliknya merasa senang sehingga aktivitas belajar mereka meningkat. Hal ini terbukti pada siklus I ada 55,55% atau 20 peserta didik yang aktif, 22,22% atau 8 peserta didik yang cukup aktif dan 22,22% atau 8 peserta didik yang kurang aktif pada saat pembelajaran. Setelah guru memperbaiki hasil refleksi pada siklus I maka pada siklus II didapat 77,77% atau 28 peserta didik aktif pada saat pembelajaran dan 22,22% atau 8 peserta tidak yang cukup aktif pada saat pembelajaran serta 0,00% atau tidak ada peserta didik yang tidak aktif pada saat pembelajaran. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai peserta didik Model pembelajaran <em>Type Numbered Heads Together (NHT)</em> dapat meningkatan hasil belajar pesertsa didik pada tentang Medan Magnet di kelas X TKP B SMK Negeri 2 Bogor dengan menggunakan model pembelajaran <em>Type Numbered Heads Together (NHT)</em>.</p>


2021 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 246
Author(s):  
Maman Sunarman
Keyword(s):  

<p>Penelitian ini dilakukan berawal dari kondisi rendahnya pencapaian nilai akhir siswa dalam pembelajaran yang menyebabkan perlunya kepekaan seseorang guru untuk menggunakan suatu model pembelajaran yang dapat memicu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Fenomena ini perlu dicermati sebagai upaya untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode yang tepat sehingga memberdayakan siswa sepenuhnya dalam belajar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan menggunakan Penggunaan model pembelajaran Type Collaboration Problem Solving   dalam pembelajaran membuat siswa tidak bosan dan jenuh sebaliknya merasa senang sehingga aktivitas belajar mereka meningkat. Hal ini terbukti pada siklus I ada 11,54% atau 3 siswa yang aktif, 26,92% atau 7 siswa yang cukup aktif dan 65,38%<strong> </strong>atau 17 siswa yang kurang aktif pada saat pembelajaran. Setelah guru memperbaiki hasil refleksi pada siklus I maka pada siklus II didapat 38,46% atau 10 siswa aktif pada saat pembelajaran dan 46,15% atau 12 siswa tidak yang cukup aktif pada saat pembelajaran serta 15,38% atau 4 siswa yang tidak aktif pada saat pembelajaran. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. Model pembelajaran <em>Type Collaboration Problem Solving</em> dapat meningkatan hasil belajar peserta didik pada materi Perbaikan dan Perlatan Listrik Rumah Tangga di kelas XII LC SMK Negeri 2 Bogor dengan menggunakan model pembelajaran Type Collaboration Problem Solving.</p>


2021 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 225
Author(s):  
Dewi Suhartini

<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui transformasi model pembelajaran guru di SMA Negeri 5 Bogor saat melakukan daring pada masa pandemi covid-19 tahun pelajaran 2020/2021 semester ganjil serta perilaku apa saja agar model pembelajaran dilakukan secara kreatif dan inisiatif oleh para guru di masa pandemik covid-19. Metode penelitian ini menggunakan penelitian Tindakan kelas dengan analisis deskriptif pada masing-masing guru yang menjadi subyek penelitian ini sebanyak 19 guru yang mengajar di kelas XI SMAN 5 Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inisiatif pembuatan media pembelajaran terkategori baik dengan presentase sebesar 40%, serta kreativitas mengikuti pelatihan mengalami peningkatan menjadi 70% dan 25% sangat sering, hanya 5% yang tidak mengikuti pelatihan. Hasil lainnya menunjukkan bahwa pemahaman guru dalam penggunaan model pembelajaran daring sudah sangat variatif sehingga kreatifitas dan inisiatif pada guru mengalami transformasi, dibuktikan dengan penilaian persiapan pembelajaran presentase keseluruhan 96% amat baik dan 4% baik, pada pelaksanaan pembelajaran guru yang disurvisi presentase keseluruhan amat baik sebesar 83% dan 17% terkategori Baik.</p>


2021 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 191
Author(s):  
Zerri Rahman Hakim ◽  
Muhammad Taufik ◽  
Melawati Sofiana

<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan berpikir kreatif<em> </em>siswa dan penggunakaan model pembelajaran dalam mendukung proses pembelajaran, pada mata pelajaran ilmu pengetahuan soaial yang dinilai masih rendah pada SDN Serang 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dan peningkatan kemampuan berpikir kreatif<em> </em>siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe <em>Teams Game Tournament </em>lebih baik dibandingkan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitiannya adalah <em>nonequivalent control group design</em>. Penelitian ini melibatkan dua kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Serang 2. Sampel penelitian ini adalah kelas VA sebagai kelas kontrol dan VB sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen tes kemampuan berpikir kreatif dan instrument non tes berupa lembar obervasi dan dokumentasi<em>. </em>Hasil analisis memberikan kesimpulan bahwa pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir kreatif<em> </em>kelas eksperimen lebih  baik  dibandingkan  dengan kelas kontrol.</p>


2021 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 199
Author(s):  
Mohamad Syahril Muharram ◽  
Oking Setia Priyatna ◽  
Hilman Hakiem

<p> </p><p align="center">Abstrak:</p><p>Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an merupakan pengetahuan dasar agar dapat menerapkan bacaan yang ada dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an dan Hadits keduanya menggunakan Bahasa Arab. Pembelajaran metode tahsin ini diharapkan dapat mendukung pencapaian target pada mata pelajaran Tahsin Al-Quran. Penelitian ini mempunyai tujuan “ingin mengetahui apakah penerapan metode Tahsin Al-Qur’an dapat meningkatkan hasil bacaan siswa pada mata pelajaran Tahsin Al-Qur’an  kelas VII SMP Islam Assalamah Kota Depok”.Adapun metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif,Penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan penerapan metode Tahsin. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik kualitatif yaitu penelitian yang menjelaskan realitas yang ada di lapangan kemudian menganalisisnya dengan cara memaparkan atau mendeskripsikan dengan kata-kata atau kalimat. Pembelajaran membaca Al-Qur’an atau BTA di SMP Islam Assalamh sudah menggunakan Tahsin hampir 5 tahun. Dan kegiatan ekstra ini hanya dilaksanakan oleh kelas VII. Bacaan mereka masih di bawah standar, dari 263 siswa 20% belum mengenal huruf hijaiyyah sama sekali, 35% masih iqro’, 45% sudah sampai Al-Qur’an. Adapun yang sudah sampai Al-Qur’an, bacaan mereka belum disertai tajwid, tinggi rendah suatu bacaan belum diperhatikan. Bagi yang belum mengenal huruf hijaiyyah maupun yang masih iqro’ dikarenakan oleh sebab-sebab berikut: (1) Jauhnya lokasi TPA (2) Kesibukan orangtua yang tidak sempat mengajar ngaji anak (3) Tidak ada waktu untuk mengaji karena pulang sekolah ada kegiatan les, (4) Anak sudah sibuk dengan media sosial dan mulai enggan mengaji</p>


2021 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 204
Author(s):  
Rahmatsyah Rahmatsyah ◽  
Maemunah Sa'diyah ◽  
Retno Triwoelandari

<p>Menghafal Al-Qur’an merupakan perbuatan yang sangat mulia karena Al-Qur’an pedoman hidup bagi umat Islam, tentuk tidak mudah untuk bisa menghafal Al-Qur’an 30 juz dengan baik dan bener. Metode tilawah adalah salah satu cara yang digunakan untuk bisa hafal Al-Qur’an 30 juz. Penelitian ini bertujuan untuk ingin mengetahui ke efektivitasan metode tilawah dalam menghafal Al-Qur’an. Penelitian ini Kualitatif deskriptif (<em>Descriptive Qualilative research)</em> merupakan penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis suatu fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, dan pemikiran orang secara individual maupun kelompok. hasil penelitian menunjukan bahwa 1)Metode yang digunakan oleh pondok tahfidz Rumah Qur’an Umar Bin Khattab Bogor sudah baik. hal tersebut dapat terlihat dari hasil hafalan santri setiap pekannya dan setiap tahunnya. 2) Pelaksanaan pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an di pondok Tahfidz Rumah Qur’an Umar Bin Khattab sudah efektif, hal ini terlihat dari proses pembelajaran yang sudah sesuai  dengan tahapan minimal yang harus ditempuh oleh para santri dalam setiap tahunnya sehingga dapat menjadikan santri yang menghafal Al-Qur’an dengan lancar ketika lulus. 3)Faktor pendukung yaitu kedisiplinan dan motivasi dari orang orang terdekat santri, adanya kegiatan tilawah berjama’ah yang terkontrol dan adanya apresiasi pengasuh untuk santri yang berprestasi. faktor penghambat yaitu ayat yang sudah pernah di hafal menjadi lupa kembali, munculnya rasa malas.</p>


2021 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 186
Author(s):  
Desi Ratna Sari ◽  
Epon Nur'aeni Lukman ◽  
Muhammad Rijal Wahid Muharram

<p class="Default">Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang akan diselenggarakan pada jenjang pendidikan sekolah, khususnya dijenjang pendidikan Sekolah Dasar membutuhkan persiapan dalam rangka menyelenggarakannya. Salah satu komponen yang harus disiapkan diantaranya siswa. Kesiapan aspek siswa dalam hal ini dipandang sangat penting karena sebagai subjek yang akan diujikan dalam pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Kompetensi mendasar yang diujikan kepada siswa terbagi ke dalam 2 kompetensi yaitu literasi membaca dan numerasi. Salah satu lingkup materi pada AKM Numerasi yang diujikan adalah geometri. Penelitian ini membahas mengenai analisis kemampuan siswa sekolah dasar dalam menyelesaikan soal geometri pada Asesmen Kompetensi Minimum Numerasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mendeskripsikan kemampuan siswa kelas IV dalam menyelesaikan soal geometri pada AKM Numerasi ditinjau dari kualitas respon siswa berdasarkan hasil ketuntasan siswa dalam menyelesaikan tes. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif. Data diperoleh dari hasil tes dan wawancara dari siswa kelas IV di lingkungan warga RT 04 Pasirjaya Kota Tasikmalaya. Terdapat 1 siswa kelas IV yang menjadi subjek penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa tersebut dalam menyelesaikan soal geometri pada Asesmen Kompetensi Minimum Numerasi tergolong rendah yaitu dengan presentase sebesar 17,65%.</p>


2021 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 213
Author(s):  
Sulung Puji Astuti
Keyword(s):  

<p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa dengan menerapkan model pembelajaran  Kooperatif Tipe TAI (<em>Team Asssisted Individualization</em>) Tentang Megidentifikasi Teks cerita Pendek di Kelas XI  IPS SMA Negeri 2 Bogor Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019-2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri atas dua pertemuan yang selalu diakhiri dengan tes akhir siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas kelas XI IPS 1 tahun pelajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang. Objek penelitiannya adalah model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (<em>Team Asssisted Individualization</em>). Instrument yang digunakan adalah test hasil belajar berupa soal pilihan berganda.Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui tes hasil belajar siswa mulai dari prasiklus sampai pada setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan rata-rata tiap siklus. Sedangkan indikator keberhasilan penelitian ini adalah ketuntasan perorangan dan ketuntasan belajar klasikal atau bersama-sama di dalam kelas. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi hasil belajar. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada prasiklus dengan rata-rata 75,06. Sedangkan pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Asssisted Individualization) mengalami peningkatan 4,88 poin  menjadi 79,94. Sedangkan nilai rata-rata di siklus II meningkat 5,24 point dengan rata-rata nilai siklus I ke siklus II menjadi 85,18. Oleh karena itu model pembelajaran <em>Kooperatif Tipe Tai ( Team Asssisted Individualization</em>) yang di sesuaikan dengan materi pembelajaran dapat menciptakan situasi belajar yang menyenangkan sehingga terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik.</p>


2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Iceu Krisnawati

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui hasil belajar peserta didik pada pelajaran PPKn tentang Pelanggaran HAM melalui metode pembelajaran Numbered Heads Together di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Kota Bogor Tahun Pelajaran 2019-2020, (2) mengetahui proses peningkatan hasil belajar peserta didik pada pelajaran PPKn tentang Pelanggaran HAM melalui metode pembelajaran Numbered Heads Together di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Kota Bogor Tahun Pelajaran 2019-2020, (3) mengukur besarnya peningkatan hasil belajar peserta didik pada pelajaran PPKn tentang Pelanggaran HAM melalui metode pembelajaran Numbered Heads Together di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Kota Bogor Tahun Pelajaran 2019-2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode numbered heads together, dapat menjadi variasi pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik sehingga terbukti meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Kota Bogor. Sebelum menggunakan metode numbered heads together hasil belajar peserta didik hanya mencapai nilai rata-rata 68,97 kemudian terjadi peningkatan setelah menggunakan numbered heads together menjadi 78,36 pada siklus 1 dan 84,31 pada siklus 2. Sehingga penggunaan numbered heads together yang disesuaikan dengan materi pembelajaran dapat menciptakan situasi belajar yang menyenangkan sehingga terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik.


2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 151
Author(s):  
Titiek Prihastuti

<span lang="IN">Tujuan Penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran Ekonomi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan Jenis Penelitian tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama membahas tentang Indeks Harga, terdiri dari (1) Membuat perencanaan yaitu membuat perangkat pembelajaran (RPP-1, pedoman wawancara, soal ulangan, penilaian KBM guru), (2) tindakan (KBM guru dikelas), (3) observasi (penilaian oleh kolaboarator selama KBM) dan (4)  Refleksi (membahas kelemahan dan kelebihan selama KBM antara guru pengajar dan kolaborator). Data diperoleh dari test formatif, hasil wawancara siswa dan penilaian kolaborator/pengamat. Siklus kedua dilaksanakan seperti pada siklus pertama dengan materi yang berbeda yaitu tentang indeks harga. Dari data hasil penelitian  diperoleh kenaikan hasil belajar dari PBM siklus 1  yaitu rata kelas 74,24. Hasil tersebut ada kenaikan nilai rata-rata bila dibandingkan dengan pra siklus dengan perolehan nilai rata-ratanya sebesar 66,97. Begitu pula nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus ke 2, ada kenaikan nilai rata-rata dari siklus pertama yaitu menjadi 84,24. Sedangkan kegiatan guru pada proses KBM siklus pertama mendapat persentase skor total 86,67% dengan kategori baik, meningkat di siklus 2 menjadi 98,33% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian ini, membuktikan bahwa  penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Oleh karena hal tersebut, disarankan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw ini dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam PBM, terutama pada pelajaran.</span>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document