Journal Ashil: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

5
(FIVE YEARS 5)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Agama Islam Tribakti Kediri

2776-4117

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 20-36
Author(s):  
Nur Fatwikiningsih ◽  
Lathifatul Fajriyah

Masa pandemi COVID-19 berdampak pada dinamika keluarga salah satunya pada stres pengasuhan anak usia dini. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan pola hubungan antara orang tua dan anak usia dini ditinjau dari tingkat stres pengasuhan pada masa pandemi COVID-19. Sampel penelitian ditentukan dengan random sampling terdiri dari 53 orang Ayah dan 92 orang Ibu yang memiliki putra atau putri bersekolah di salah satu dari 36 Lembaga PAUD se-Kecamatan Gresik. Kuesioner child parent relationship scale dan child parent relationship scale (Skala hubungan orang tua-anak/CPRS) dibagikan melalui google form yang diisi oleh Ayah Bunda secara terpisah. child parent relationship scale (Skala hubungan orang tua-anak/CPRS) untuk mengukur pola hubungan orang tua-anak dan Parental Stress Scale (PSS) untuk mengukur tingkat stres pengasuhan. Analisis statistik menggunakan uji chi square dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stres pengasuhan yang dialami orang tua sangat berpengaruh pada pola hubungan orang tua dan anak usia dini yakni nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,000<0,05). Selain itu ada perbedaan signifikan pola hubungan antara Ibu dan anak usia dini ditinjau dari tingkat stres pengasuhan pada masa pandemi COVID-19 (nilai signifikansi kurang dari 0,05 atau 0,003<0,05) sedangkan pada Ayah sebaliknya tidak ada perbedaan signifikan nilai signifikansi lebih dari 0,05 atau 0,081>0,05).


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 37-51
Author(s):  
Miftah Kusuma Dewi

Proses pembelajaran pada anak usia dini yang efektif, menyenangkan dan menarik bagi anak dipengaruhi orleh beberapa unsur salah satunya adalah tersedianya sumber belajar yang menarik dan menyenangkan bagi anak, karena dengan adanya sumber belajar tersebut mendorong anak untuk semangat belajar. Mengingat peran sumber belajar pada pembelajaran pendidikan anak usia dini sangat penting untuk  keberhasilan dan pencapaian proses perkembangan anak yang diharapkan, jika terdapat permaslahan yang terkait dengan kekuarangan sumber belajar di yang berada di lembaga maka guru diharapkan lebih kreatif untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar untuk meningkatkan dan mengefektifkan pembelajaran. Oleh karena itu, pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan pendidik PAUD.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 67-79
Author(s):  
Maratus Solekah ◽  
Anik Lestariningrum ◽  
Linda Dwiyanti

Pendidikan mulai  anak usia dini terhambat dengan pandemi  melanda sehingga harus dilakukan proses pembelajaran dari rumah. Dibutuhkan kerjasama antara guru dan kedua orang tua dalam peningkatan aspek perkembangan  juga salah satunya terkait pembiasaan penanaman nilai agama moral. Permasalahan yang dihadapi tidak semua orang tua mendukung dalam implementasi pembiasaan tersebut sementara lembaga ini memiiliki kekhasan pengembangan nilai agama moral selama di sekolah menjadi satu konsep yang ditekankan lebih banyak waktunya. Untuk mengatasi masalah tersebut guru menerapkan beragam media dan metode yang akan dilaksanakan dengan kolaborasi dan orang tua menggunakan kegiatan yang menyenangkan. Penelitian ini dilakukan pada anak kelompok A di RA Kusuma Mulia Mojosari Kecamatan Kras Kabupaten Kediri sebanyak 15 anak. Metode penelitian akan digunakan studi kualitatif dimana teknik di pengumpulan untuk data dari observasi, wawancara dan juga dokumentasi. Analisis dengan deskriftif secara kualitatif diperoleh hasil tentang implementasi pembelajaran terkait nilai agama moral. anak usia 4-5 tahun dengan menggunakan media interaktif hasil buatan guru memperoleh hasil peningkatan pada indicator pelaksanaan ibadah dan pengenalan waktu sholat 1 anak MB, 8 nak BSH dan 6 anak BSB. Rekomendasi yang dapat diberikan keterbatasan media yang dibuat guru sebaiknya dapat ditingkatkan dengan memaanfaatkan lingkungan sekitar agar peningkatan aspek nilai agama moral juga dapat dilakukan seperti aspek lainnya.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 52-66
Author(s):  
Wuni Arum Sekar Sari

Selama masa pandemi COVID-19 anak sekolah dianjurkan untuk belajar di rumah. Ada banyak hal yang harus diajarkan kepada anak selama belajar di rumah, salah satunya sains. Sains sangat penting untuk diajarkan. Pengalaman sains yang menarik memungkinkan untuk pengembangan pemikiran ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya pengajaran sains sejak dini serta peran orangtua dalam pengajaran sains selama di rumah, dan juga aktivitas apa yang dapat dilakukan anak untuk mempelajari sains selama di rumah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana data diperoleh berdasarkan hasil studi pustaka. Penelitian menunjukkan bahwa peran orangtua sangat penting selama kegiatan belajar di rumah. Rumah adalah tempat yang tepat bagi Anda untuk mulai mendalami sains bersama anak. Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengajarkan sains kepada anak, seperti menanyakan berbagai pertanyaan berhubungan dengan sains dan melatih keterampilan tangan. Anak-anak belajar dengan melakukan, dengan mencoba ide-ide baru dan menantang ide-ide lama. Ini tidak hanya terjadi di sekolah. Orangtua dapat membantu anak Anda belajar dengan memberinya pengalaman belajar yang aman dan menarik dalam suasana yang mendukung. Kegiatan berikut dirancang untuk digunakan bersama anak di rumah dan di komunitas.   Kata kunci: Pandemi COVID-19, Pembelajaran Sains, Belajar Dari Rumah            Abstract During the COVID-19 pandemic, school children are encouraged to study at home. There are many things that must be taught to children while studying at home, one of which is science. Science is very important to teach. An interesting science experience allows for the development of scientific thinking. This study aims to determine the importance of teaching science from an early age and the role of parents in teaching science at home, as well as what activities children can do to learn science while at home. This research was a qualitative research where data was obtained based on the results of literature studies. The result showed that the role of parents was very important during learning activities at home. Home is the right place for you to start exploring science with children. There are many activities that could be done in teaching science to children, such as asking questions related to science and practicing hand skills. Children learn by doing, by trying new ideas and challenging old ones. This did not just happen at school. Parents could help their children learn by providing him with a safe and engaging learning experience in a supportive setting. The following activities were designed for use with children at home and in the community.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-19
Author(s):  
Wahyu Utami ◽  
Sun Fatayati

Diperkirakan 20 % anak berkebutuhan khusus dilahirkan oleh ibu yang berusia diatas 35 tahun. Beberapa kasus masyarakat cenderung menjauhi individu dengan kebutuhan khusus tidak jarang dari mereka juga menghina bahkan dikucilkan. Lebih parahnya penolakan ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat umum, juga oleh keluarga dan orangtua. Sampel Subjek dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga dengan rentang usia 35-41 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria orangtua yang memiliki anak anak berkebutuhan khusus dengan skala rendah dalam penerimaan pada anak anak berkebutuhan khusus. Metode penelitian menggunakan observasi, wawancara dan skala pengukuran penerimaan orangtua pada anak. Intervensi yang diberikan pada subjek ialah terapi realitas sebanyak 9 sesi. Hasil intervensi menunjukkan bahwa paired t-test diperoleh nilai t hitung sebesar 11,731 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) sehingga data yang terdapat pengaruh pemberian perlakuan terhadap data test. Hal tersebut menunjukkan bahwa orangtua dengan tingkat penerimaan anak dengan anak berkebutuhan khusus dapat meningkat melalui pemberian terapi realitas. Artinya adalah penelitian ini menunjukkan adanya penurunan tingkat penolakan ibu terhadap anak.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document