Jurnal Pendidikan IPS Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

42
(FIVE YEARS 11)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pendidikan Ganesha

2686-1925, 2614-8366

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 55-65
Author(s):  
N.K. Mardani ◽  
N.B. Atmadja ◽  
I.N.Suastika

Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis dan membuktikan perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran Problem Based Learning dengan model konvensional dalam pembelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 3 Sukasada. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Ekperimen Semu (Quasi Experiment) dan desain yang digunakan posttest only control design. Populasi dalam penelitian ini adalah empat kelas VIII dengan sampel penelitian adalah kelas VIIIC dan kelas VIIID yang ditentukan dengan teknik random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan angket/ kuesioner, tes dan observasi. Uji hipotesis menggunakan Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa secara simultan antara siswa yang mengikuti model pembelajaran PBL dengan siswa yang mengikuti model konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sukasada dengan F hitung Berdasarkan tabel diperoleh nilai F dari Wilks’Lambda = 20,462 dan nilai signifikansi = 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran Problem Based Learning dengan model konvensional dalam pembelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 3 Sukasada


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 11-20
Author(s):  
S. Candra ◽  
I.W. Lasmawan ◽  
I.N. Suastika
Keyword(s):  

Kajian ini hendak mencoba menelaah secara kritis praktek-praktek nilai-nilai multikultural yang umumnya kurang memperhatikan aspek akulturasi budaya yang menyertainya dan juga mencari alternatif solusi pemecahannya demi mendukung tercapainya pendidikan yang berbasis character building di negara ini. Pada kenyataannya, praktek nilai-nilai multikultural senantiasa menyediakan ruang adanya insersi nilai-nilai budaya asing masyarakat penuturnya yang belum tentu sejalan dengan nilai-nilai budaya masyarakat kita. Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, nampaknya salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi dampak insersi budaya asing tersebut adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal Indonesia pada nilai-nilai multikultural sebagai alternatif cara guna mendukung upaya pemerintah dalam menggalakkan pendidikan berbasis karakter yang diyakini sangat penting untuk menumbuhkan, meningkatkan dan memelihara semangat nasionalisme generasi penerus bangsa.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 21-33
Author(s):  
N.A. Dewi ◽  
I.G.A. Wesnawa ◽  
I.W. Kertih

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keterampilan sosial dan kompetensi pengetahuan IPS antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match berbantuan media peta pikiran dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan disain penelitian eksperimen semu melalui rancangan Posttest-Only Control Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Singaraja pada tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 341 orang, tersebar di sepuluh kelas. Penentuan sampel penelitian dengan random sampling, ditentukan kelas VIII 4 terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII 2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah masing-masing sampel 34 orang. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan tes yang selanjutnya data dianalisis dengan manova sebagai uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match berbantuan media peta pikiran dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan F hitung = 78,743 (p < 0,05), (2) terdapat perbedaan kompetensi pengetahuan IPS antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match berbantuan media peta pikiran dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan Fhitung = 125,434 (p < 0,05), dan (3) terdapat perbedaan keterampilan sosial dan kompetensi pengetahuan IPS secara simultan antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match berbantuan media peta pikiran dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan F Wilks' Lambda = 1644,722 (p < 0,05).


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
M.S. Hermaswari ◽  
I.W. Lasmawan ◽  
I.P. Sriartha
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan (1) untuk menganalisis perbedaan sikap sosial antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model rekonstruksi sosial berbasis multikultur dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional, (2) Untuk menganalisis perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model rekonstruksi sosial berbasis multikultur dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional, (3) untuk menganalisis perbedaan secara simultan sikap sosial dan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model rekonstruksi sosial berbasis multikultur dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional di kelas IX SMP Negeri 4 Singaraja. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 4 Singaraja pada tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 352 orang yang tersebar di sembilan kelas. Penentuan sampel penelitian dengan random sampling, ditentukan kelas IX B4 terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas IX B2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah masing-masing sampel 32 orang. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan tes. Data dianalisis dengan anava dan manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan sikap sosial antara siswa yang mengikuti model pembelajaran rekonstruksi sosial berbasis multikultur dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan Fhitung = 51,053 (p < 0,05), (2) terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti model pembelajaran rekonstruksi sosial berbasis multikultur dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan Fhitung = 189,749 (p < 0,05), dan (3) terdapat perbedaan sikap sosial dan hasil belajar IPS secara simultan antara siswa yang mengikuti model pembelajaran rekonstruksi sosial berbasis multikultur dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan FWilks' Lambda = 2821,588 (p < 0,05).


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 34-43
Author(s):  
K.T.P.A.V. Putra ◽  
I.P. Sriartha ◽  
A.T. Atmadja

Tujuan dari penelitian ini adalah; 1) Untuk mengetahui secara ringkas bagaimana latar belakang pendirian LPD Pakraman Sogra.; 2) Menganalisis prosedur  sistem pengeloaan keuangan LPD Pakraman Sogra; 3) Untuk memahami nilai-nilai karakter apa saja yang terdapat dalam pengintegrasian  LPD Pakraman Sogra pada pembelajaran IPS dikelas VII SMP N 1 Selat; dan 4) Untuk menganalisis bagaimana LPD Pakraman Sogra dapat di integrasikan ke dalam RPP IPS dikelas VII SMP N 1 Selat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, penelitian kualitatif secara umum bisa  memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif Informan. Informan adalah orang-orang yang diajak wawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, dan persepsinya agar dapat mendapatkan hasil penelitian yang relevan. Data penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Data ini selanjutnya diolah melalui tiga tahapan, yaitu: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) analisis data dan penarik kesimpulan berdasarkan teori yang telah ditentukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LPD Pakraman Sogra merupakan salah satu LPD yang bersejarah dimana meiliki kekayaan alam yang melimpah, dan mengalami perkembangan yang sangat pesat karena dapat dilihat dari latar belakang LPD Sogra dan sistem pengelolaan keuanganya, dan juga LPD Sogra memiliki nilai-nilai karakter yang dapat di integrasikan ke dalam pembelajaran IPS dikelas VII SMP N 1 Selat. LPD Pakraman Sogra dapat di integrasikan ke dalam RPP IPS dikelas VII SMP N 1 Selat, hal ini sangat berdampak positif karena bisa meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar karena penggunaan sumberl belajar LPD merupakan sumber yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari sehingga lebih mudah dipahami.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 44-54
Author(s):  
S. Lestari ◽  
I.P. Sriartha ◽  
I.B.M. Astawa

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan literasi ekologis dan hasil belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran model discovery learning berbantuan subak sebagai sumber belajar dengan siswa yang mengikuti pembelajaran model konvensional, baik secara parsial maupun simultan. Penelitian dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja pada tahun ajaran 2019/2020. Populasi penelitian berjumlah sebelas kelas dengan total siswa  352 orang. Sampel penelitian adalah kelas VIII B3 yang dipilih secara random sampling setelah dilakukan uji kesetaraan kelas. Data dikumpulkan dengan teknik observasi dan tes. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik infrensial, yaitu analisis Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan literasi ekologis antara siswa yang mengikuti model discovery learning berbantuan subak sebagai sumber belajar dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan Fhitung = 19,397 (p < 0,05), (2) terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti model discovery learning berbantuan subak sebagai sumber belajar dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan Fhitung = 86,899 (p < 0,05), dan (3) terdapat perbedaan literasi ekologis dan hasil belajar IPS secara simultan antara siswa yang mengikuti model discovery learning berbantuan subak sebagai sumber belajar dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan FWilks' Lambda = 1024,079 (p < 0,05). Implikasi penelitian adalah perlu reorientasi penggunaan model pembelajaran konvesnsional kearah model pembelajaran inovatif seperti discovery learning dan mengoptimalkan pemanfaatan lingkungan lokal sebagai sumber pembelajaran IPS.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 33-41
Author(s):  
M. Afrillyan Dwi Syahputra

Gejala masalah sosial yang terus bergerak tidak dapat dihindarkan pada masa sekarang, kehidupan bermasyarakat yang tidak stabil, dan situasi bernegara yang tidak sesuai dengan kaidah. Hal inilah yang banyak menimbulkan konflik diseluruh pelosok Indonesia, Maka dari itulah dibutuhkannya Pendidikan IPS sebagai Pendidikan Perdamaian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peranan Pendidikan IPS dalam Pencegahan Konflik Melalui Pendidikan Perdamaian. Metode penelitian yang digunakan adalah Kualitatif Deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis sumber dokumen dan literatur. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan IPS merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk membangun warga negara yang baik. Dapat disimpulkan bahwa Banyak sikap-sikap yang baik untuk dikembangkan dan untuk membangun sebuah masyarakat dan dunia yang baik. Sikap tersebut antara lain: menghormati diri sendiri, toleransi, empati, keadilan, kejujuran, tidak saling mencurigai, persahabatan, kerjasama, saling pengertian, dan keadilan. Pada dasarnya, jika perdamaian dunia dapat dicapai, maka konflik dapat dicegah.Kata Kunci : Pendidikan IPS, Konflik, Pendidikan Perdamaian


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Dea Adela Giofanny ◽  
I Putu Sriartha ◽  
Anantawikrama Tungga Atmadja

Penelitian bertujuan: (1) Menganalisis kondisi nyata pembelajaran IPS di SMP Negeri 6 Singaraja; (2) Menganalisis langkah-langkah dan proses pengembangan bahan ajar dan kelayakan bahan ajar IPS berbasis Kewirausahaan Sosial (Social Entrepreneurship) di SMP Negeri 6 Singaraja; dan (3) Menganalisis efektivitas produk yang dihasilkan terhadap minat Kewirausahaan Sosial (Social Entrepreneurship) siswa di SMP Negeri 6 Singaraja. Metode Penelitian menggunakan R&D (Educational Research and Develop) terbatas  pada tahap define, design, dan develop.  Rancangan penelitian Ekperimen Posttest-only control design melihat efektivitas penerapan handout. Sampel penelitian kelas 7.1 dan 7.2 total 60 siswa. Validitas Handout dan instrumen dengan Uji Gregory. Analisis data kualitatif untuk melihat tahap pertama dan tahap kedua (define dan design), dan analisis kuantitatif  untuk analisis tahap develop. Hasil Penelitian: (1) Define, kondisi pembelajaran IPS di SMP Negeri 6 Singaraja, Silabus, RPP, jumlah Guru, dan bahan ajar yang digunakan. (2) Design handout dan Instrumen angket penelitian untuk Uji Judges dan Gregory. (3) Develop, validasi 1,00 > 0,70, handout berbasis Kewirausahaan Sosial valid secara isi dengan beberapa revisi. Untuk hasil uji judges instrumen minat belajar IPS, dari hasil validasi diketahui hasilnya 0,72 > 0,70, maka instrumen minat valid secara isi dengan beberapa revisi. Materi Handout siap untuk diberikan pada kelas eksperimen. Efektivitas penerapan handout menggunakan uji t-test dengan nilai sig (2-tailed) 0,000 ( 0,00 < 0,05) maka ada perbedaan antara minat siswa kelas 7.1 dan 7.2. Hasil analisis kuantitatif rata-rata persentase intrumen minat siswa kelas 7.1 adalah 89% > kelas 7.2 74,23% berarti handout berbasis kewirausahaan sosial sangat efektif dalam meningkatkan minat siswa kelas 7 pada Kompetensi Dasar 3.3 Menganalisis konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi, dengan Materi Pokok “Kewirausahaan”.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 16-23
Author(s):  
Putu Artha Wirawan ◽  
I Gede Astra Wesnawa ◽  
I Wayan Kertih
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis studi kelayakan bisnis, untuk meningkatkan sikap wirausaha. Lokasi penelitian SMP Negeri 6 Singaraja, model penelitian R&D pendidikan, tahap define, design, dan develop. Penelitian Ekperimen dengan Posttest-only control design. Populasi, berjumlah 357. Sampel melalui uji T-test independent, diperoleh kelas 7.3 dan 7.4 berjumlah 60 orang siswa. Validitas Handout dan instrument dengan Uji Gregory, Subjek uji coba pada judges. Analisis data kualitatif dan analisis kuantitatif, untuk melihat efektifitas handout digunakan uji t-test independent. Hasil Penelitian pada tahap develop, diperoleh hasil hasil (validity content) diperoleh 1,00 > 0,70,valid secara isi. Hasil uji judges instrument sikap, hasil (validity content) diperoleh 0,72 > 0,70, instrument valid secara isi. Hasil uji T-test independent diketahui nilai sig (2-tailed) adalah 0,00 ( 0,00 < 0,05) ada perbedaan kelas eksperimen dan kelas kontrol, rata-rata persentase 84, 61% . Handout berbasis studi kelayakan bisnis efektiv meningkatkan sikap wirausaha siswa.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 24-32
Author(s):  
Made Roby Pratama Purna

Tujuan dari penelitian ini adalah; 1) Untuk mengetahui sejarah tradisi megoak-goakan; 2) Untuk Memahami proses tradisi megoak-goakan di Desa Panji; 3) Untuk Mengklasifikasikan nilai-nilai karakter apa saja yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran IPS; dan 4) Untuk Mendalami pengintegrasian tradisi megoak-gokan ke dalam RPP di SMP Negeri 4 SingarajaMetode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif, penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak wawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, dan persepsinya. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Data ini selanjutnya diolah melalui tiga tahapan, yaitu: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) analisis data dan penarik kesimpulan berdasarkan teori yang telah ditentukan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter pada tradisi megoak-goakan yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran IPS, berpedoman pada 18 nilai-nilai karakter yang direkomendasikan oleh Kemendiknas (2010). Pembelajaran dengan menintegrasikan pendidikan karakter memang semakin diutamakan akhir-akhir ini, tradisi megoak-goakan mampu merepresentasikan sebagian nilai-nilai karakter yang berpedoman pada Kemendiknas (2010). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 nilai karakter dari 18 nilai karakter Kemendiknas yang tercermin dan terepresentasikan pada Tradisi megoak-goakan. Dengan demikian, pemanfaatannya sebagai pengembangan pembelajaran nilai-nilai karakter khususnya pada pembelajaran IPS sangat layak untuk diterapkan.Kata kunci: Megoak-goakan, Nilai Karakter, dan Pengayaan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document