scholarly journals MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN SUBAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP LITERASI EKOLOGIS DAN HASIL BELAJAR IPS

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 44-54
Author(s):  
S. Lestari ◽  
I.P. Sriartha ◽  
I.B.M. Astawa

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan literasi ekologis dan hasil belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran model discovery learning berbantuan subak sebagai sumber belajar dengan siswa yang mengikuti pembelajaran model konvensional, baik secara parsial maupun simultan. Penelitian dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja pada tahun ajaran 2019/2020. Populasi penelitian berjumlah sebelas kelas dengan total siswa  352 orang. Sampel penelitian adalah kelas VIII B3 yang dipilih secara random sampling setelah dilakukan uji kesetaraan kelas. Data dikumpulkan dengan teknik observasi dan tes. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik infrensial, yaitu analisis Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan literasi ekologis antara siswa yang mengikuti model discovery learning berbantuan subak sebagai sumber belajar dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan Fhitung = 19,397 (p < 0,05), (2) terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti model discovery learning berbantuan subak sebagai sumber belajar dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan Fhitung = 86,899 (p < 0,05), dan (3) terdapat perbedaan literasi ekologis dan hasil belajar IPS secara simultan antara siswa yang mengikuti model discovery learning berbantuan subak sebagai sumber belajar dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan FWilks' Lambda = 1024,079 (p < 0,05). Implikasi penelitian adalah perlu reorientasi penggunaan model pembelajaran konvesnsional kearah model pembelajaran inovatif seperti discovery learning dan mengoptimalkan pemanfaatan lingkungan lokal sebagai sumber pembelajaran IPS.

2020 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 206
Author(s):  
Nurjana Nurjana ◽  
Muhamad Yuris ◽  
Luh Sukariasih ◽  
Nilawati Ute

Penelitian ini dilatarbelakangi karena masih rendahnya hasil belajar kognitif yang diperoleh peserta didik kelas VIII SMPN 2 Kulisusu.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif peserta didik materi usaha dan pesawat sederhana kelas VIII SMPN 2 Kulisusu melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran discovery learning. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMPN 2 Kulisusu semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 112 peserta didik. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling sehingga diperoleh dua kelas  yaitu kelas eksperimen (VIIIA) dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas  kontrol (VIIIB) dengan model pembelajaran discovery learning. Teknik pengumpulan data hasil belajar kognitif menggunakan tes objektif pilihan ganda.  Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan: 1) Gambaran pretest hasil belajar kognitif peserta didik kelas eksperimen pada materi Usaha dan Pesawat Sederhana adalah rata-rata 34,23 dan standar deviasi 8,79, sedangkan pada kelas kontrol adalah rata-rata 34,26 dan standar deviasi14,12. Gambaran posttest hasil belajar kognitif peserta didik kelas eksperimen pada materi Usaha dan Pesawat Sederhana adalah rata-rata 80,76 dan standar deviasi 6,59, sedangkan pada kelas kontrol adalah rata-rata 70,56 dan standar deviasi 9,64; 2) Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata pretest hasil belajar kognitif peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol; 3) Nilai rata-rata posttest hasil belajar kognitif peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi secara signifikan daripada nilai rata-rata posttest hasil belajar kognitif peserta didik kelas kontrol; 4) Nilai rata-rata N-gain hasil belajar kognitif peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi secara signifikan daripada nilai rata-rata N-gain hasil belajar kognitif peserta didik kelas kontrol.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 308
Author(s):  
Veronika Yusnita Andriani Prastika ◽  
Riyadi Riyadi ◽  
Siswanto Siswanto

This research aims to 1) which learning model that supports students’ creative thinking ability whether discovery, CORE, or conventional learning model, 2) which model that supports creative thinking ability the most to high, moderate, and low level students, 3) know if there is interaction between learning model and students’ logical mathematical intelligence, and creative thinking ability. This is a quasi-experimental research with the population of eighth graders of junior high schools in Madiun Regency. The research design used a group pretest-posttest control design. The sample was determined using stratified cluster random sampling. This research uses two-way unequal ANOVA. This research concluded that 1) students’ creative thinking skill is developed better using Discovery than CORE and conventional learning model, 2) students with high logical mathematical intelligence have higher creative thinking ability than those with moderate and low logical mathematical intelligence,3) there is no interaction between learning model and logical mathematical intelligence with creative thinking ability.Keywords: Creative Thinking; Learning Model; Logical Mathematical Intelligence. AbstrakTujuan dari penelitan ini untuk mengetahui 1) model pembelajaran manakah yang memberikan kemampuan berpikir kreatif yang lebih  antara model pembelajaran discovery learning, CORE atau konvensional, 2) manakah yang memberikan kemampuan berpikir kreatif yang lebih baik siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis tinggi, sedang, atau rendah, 3) apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan keceredasan logis matematis dengan kemampuan berpikir kreatif siswa. Metode yang digunakan pada penelitian adalah eksperimen semu, dengan populasi siswa kelas VIII SMP N Se-Kabupaten Madiun. Desain penelitian menggunakan group pretest-posttest control design Pemilihan sampel dengan menggunakan stratified cluster random sampling. Teknik analisis penelitian ini menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama. Kesimpulan pada penelitian ini 1) kemampuan berpikir kreatif siswa yang kenai model discovery learning lebih baik daripada model pembelajaran CORE dan konvensional, 2) Kemampuan berpikir kreatif siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis sedang dan rendah, , 3) tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis dengan kemampuan berpikir kreatif.Kata kunci: Berpikir kreatif; kecerdasan logis matematis; model pembelajaran.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Anggoro Yugo Pamungkas ◽  
Sugiman Sugiman ◽  
Nining Setyaningsih

This study aims to (1) analyze Discovery Learning Setting Think Pair Share on mathematics learning achievement, (2) analyze the level of students 'reasoning towards mathematics learning achievement, and (3) determine the interaction of Discovery Learning Setting Think Pair Share and the level of students' reasoning on mathematics learning achievement. This type of research uses quantitative research with a quasi-experimental design. All grade VIII students of State Junior High School 1 Sambi were the population of this study. The sample in this study consisted of two classes, 31 experimental  and 32 control students, with a sampling technique using cluster random sampling. Data collection techniques using documentation, tests, and questionnaires. The data analysis technique used the ANOVA technique. Two ways with different cells. The results of the study with a significance level of 5% are (1) there is a good effect using Discovery Learning Setting Think Pair Share on students 'mathematics learning achievement, (2) there is a good effect of reasoning on students' mathematics learning achievement, and (3) there is no interaction between Discovery Learning. Think Pair Share setting and students' reasoning. Therefore, it is concluded that mathematics learning achievement can be influenced by Discovery Learning Setting Think Pair Share and reasoning. Keywords: Discovery learning setting think pair share; mathematics learning outcomes; reasoning. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis Discovery Learning Setting Think Pair Share terhadap prestasi belajar matematika, (2) menganalisis tingkat penalaran siswa terhadap prestasi belajar matematika, dan (3) mengetahui interaksi Discovery Learning Setting Think Pair Share dan tingkat penalaran siswa terhadap prestasi belajar matematika. Jenis penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi experiment. Seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sambi menjadi populasi penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas dengan 31 siswa eksperimen dan 32 siswa kontrol, dan pengambilan teknik sampling menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, tes dan angket. Teknik analisis data menggunakan teknik ANAVA dua jalan dengan sel tak sama. Hasil penelitian dengan tingkat signifikansi 5% adalah (1) ada pengaruh baik menggunakan Discovery Learning Setting Think Pair Share terhadap prestasi belajar matematika siswa, (2) ada pengaruh baik penalaran terhadap prestasi belajar matematika siswa, dan (3) tidak ada interaksi antara Discovery Learning Setting Think Pair Share dan penalaran siswa. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika dapat dipengaruhi oleh Discovery Learning Setting Think Pair Share dan penalaran. Kata Kunci: Discovery learning setting think pair share; penalaran; prestasi belajar matematika.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 130-139
Author(s):  
Nadya Pratiwi ◽  
Yulkifli Yulkifli

Abstract: Lack of practical activities in schools can result in a decrease in the creativity of students. worksheets based on the discovery learning model in them trigger students to think creatively and critically. The sampling technique is cluster random sampling. The purpose of this study is to look at the improvement of skills competencies which are assisted by student worksheets based on the discovery learning model. The data analysis technique is testing hypotheses where there is a difference which means the use of this student worksheet. Hypothesis testing conditions are to carry out normality tests for skill scores from both sample classes and homogeneity tests to see the distribution of values from two sample classes that have homogeneous data. after treatment is obtained, the average value of the skills of the experimental class is 78.62 and for the control class is 70.10.Abstrak: Kurangnya kegiatan praktikum di sekolah dapat mengakibatkan penurunan kreativitas siswa. lembar kerja berbasis model discovery learning di dalamnya memicu siswa untuk berpikir kreatif dan kritis. Teknik pengambilan sampel adalah cluster random sampling. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peningkatan kompetensi keterampilan yang dibantu oleh lembar kerja siswa berdasarkan pada model pembelajaran penemuan. Teknik analisis data menguji hipotesis di mana ada perbedaan yang berarti penggunaan lembar kerja siswa ini. syarat pengujian hipotesis adalah untuk melakukan tes normalitas untuk skor keterampilan dari kedua kelas sampel dan tes homogenitas untuk melihat distribusi nilai dari dua kelas sampel yang memiliki data homogen. setelah perawatan diperoleh, nilai rata-rata keterampilan dari kelas eksperimen adalah 78,62 dan untuk kelas kontrol adalah 70,10.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Andi Kaharuddin ◽  
Sartika Arifin ◽  
Topanus Tulak ◽  
Putu Ayu Suyastini

Abstrak: Penelitian ini mendeskripsikan perbedaan pengaruh dari penerapan TGT dan DL dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar. Penelitian ini merupakan Quasi Experiment. Populasi penelitian yaitu siswa kelas VI sekolah dasar dengan sampel yang ditentukan dengan menggunakan teknik Purposive Random Sampling terdiri dari du kelas. Instrumen yang digunakan mengumpulkan data yaitu observasi keaktifan siswa dalam pembelajaran dan tes akhir pembelajaran berupa tes essay. Hasil pengujian secara deskriptif yaitu penerapan TGT berpengaruh positif dibandingkan dengan DL ditinjau berdasarkan hasil belajar dan keaktifan siswa. Berdasarkan pengujian inferensial pada hipotesis penelitian dengan uji t ditemukan thitung > α berarti terdapat perbedaan pengaruh, dimana pengaruh penerapan model TGT lebih tinggi dibandingkan dengan DL. Sehingga, secara umum diinterpretasikan bahwa TGT berpengaruh positif dibandingkan dengan DL terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa sekolah dasar.TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) AND DISCOVERY LEARNING (DL) IN LEARNING MATHEMATICS IN ELEMENTARY SCHOOLAbstract: This study describes the different effects of the application of TGT and DL in mathematics learning in elementary schools. This research is a Quasi Experiment. The population of this research is the sixth grade students of elementary school. The sample is determined by using purposive random sampling technique consisting of two classes. The instruments used to collect data were the observation of student activeness in learning and the final test of learning in the form of an essay test. The results of the descriptive test, namely the application of TGT have a positive effect compared to DL in terms of learning outcomes and student activity. Based on inferential testing on the research hypothesis with the t test, it was found that tcount > α means that there is a difference in influence, where the effect of applying the TGT model is higher than that of DL. Thus, it is generally interpreted that TGT has a positive effect compared to DL on learning outcomes and the activeness of elementary school students.


2015 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
Author(s):  
Henny Rukmanasari Hasibuan ◽  
Purwanto .

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi pokok Listrik Dinamis. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 8 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas secara acak yaitu kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-6 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar yang telah divalidasi dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 33,06 dan kelas kontrol 32,78. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran discovery learning dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 75,69 dan kelas kontrol 69,86. Hasil uji t dengan taraf signifikasi 0,05 bahwa secara signifikan ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X. Kata kunci : model pembelajaran discovery learning dan hasil belajar siswa.   ABSTRACT This research aimed to know the effect of discovery learning model on students learning outcomes in the subject matter dynamical electricity in class X. The type of research was quasi-experimental. The population were the tenth grade students consisting of 8 classes. The samples collection done by means of cluster of random sampling by taking 2 class at random that is class X-5 as experiment class and class X-6 as control class. The instruments used were test of learning outcomes that have been validated in the form of option as much as 20 questions. The research result obtained average value of experiment pretest class 33,06 and the control class 32,78. Then given different treatment, experiment class with discovery learning and control class with conventional of models. After learning is completed, obtained postest the average value of experiment class 75,69 and control class 69,86. The results of t one party with the level significance in 0,05 obtained there is difference of students’ learning outcomes due to the effect of discovery learning in the subject matter listrik dinamis in class X. Keywords: Discovery learning model, and learning outcome.  


2019 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 118
Author(s):  
Maulida Turrahmah ◽  
Susilawati Susilawati ◽  
Muh Makhrus

Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh model Discovery Learning berbantuan alat praktikum usaha dan energi terhadap penguasaan konsep fisika peserta didik kelas X SMAN 1 Gunungsari tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain penelitian posttest only control group design. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, sehingga diperoleh kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen sebanyak 24 orang dan  kelas X MIA 1 sebagai kelas kontrol sebanyak 27 orang. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model Discovery Learning berbantuan alat praktikum usaha dan energi sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran Konvensional. Data penguasaan konsep diperoleh dengan menggunakan tes uraian sebanyak 10 soal yang sudah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Hasil tes akhir penguasaan konsep diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 77,55 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 73,19. Hipotesis penelitian diuji menggunakan uji t polled varians dengan taraf signifikansi 5% dan diperoleh hasil  sebesar 2,12 dan   sebesar 2,02 sehingga nilai  lebih besar dari . Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model Discovery Learning berbantuan alat praktikum usaha dan energi terhadap penguasaan konsep fisika peserta didik.


2018 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
Author(s):  
Trioki Ningsih ◽  
Puji Prastowo

This research aimed to determine the differences between student’s learning outcomes that were taught by used discovery learning and problem based learning models on topic of environmental pollution in grade x SMA Negeri 1 Sunggal in academic year 2014/2015, The population of all of the students at grade X, that consisted of 4 classes and total of the students were 156 students. The samples were taken at random sampling of two classes, with details class X2 used discovery learning model and X1 used problem based learning model and each class numbered 39 students, so the number of samples in this study were 78 students. Type of research was experimental. The results showed that the learning outcomes of students who were taught by using discovery learning model was 82,05 ± 8,25, while the learning outcomes of students who were taught by using the problem based learning model was 76,41 ± 8,15. The result from the t-test at α = 0,05 with th 3,044; tt  1,995; and dk 76 refer that there was significant different from student’s learning outcomes who were taught using discovery learning model with problem based learning model on topic of environmental pollution in grade X SMA Negeri 1 Sunggal in academic year 2014/2015.Keywords : discovery learning, learning model, learning outcomes, problem based learning


JIPMat ◽  
2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 261-266
Author(s):  
Muhadzib Shifa ◽  
Eleonora Dwi Wahyuningsih ◽  
Ibnu Sina

Penelitian ini untuk mendeskripsikan : 1) Prestasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran discovery learning  berbantuan google classroom mencapai nilai KKM ≥ 70 sebesar 80%, 2) Prestasi belajar matematika yang diajar menggunakan model discovery learning berbantuan google meet lebih baik dari pada menggunakan model pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII semester genap tahun ajaran 2020/2021 dengan jumlah sampel 105 orang, pengambilan sampel menggunakan  teknik purposiv random sampling. Model pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan uji tsatu pihak kanan . penelitian menujukan bahwa : 1) Prestasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran discovery learning  berbantuan google classroom mencapai nilai KKM ≥ 70 sebesar 80%, 2) Prestasi belajar matematika yang diajar menggunakan model discovery learning berbantuan google meet lebih baik dari pada menggunakan model pembelajaran konvensional.


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Jeffi Harkina Senjani ◽  
Nur Khoiri ◽  
Harto Nuroso

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model discovery learning berbantuan video pembelajaran terhadap pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan optika geometris siswa kelas X SMA Negeri 2 Pati. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen quasi eksperimen nonequivalent pre-test post-test control group design. Populasi penelitian ini adalah kelas X MIA SMA Negeri 2 Pati yang diampu oleh guru yang sama. Penulis mengambil sampel dengan teknik cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas secara acak, kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran dengan model discovery learning berbantuan video pembelajaran sedangkan kelas X MIA 3 sebagai kontrol yang hanya menggunakan model discovery learning. Data dianalisis dengan menggunakan uji gain yang ternormalisasi dan uji-t. Berdasarkan hasil analisis, secara umum uji hipotesis dari penelitian ini diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,195 > 3,1667 dari data tersebut menunjukkan  ditolak dan = diterima. Disimpulkan bahwa model discovery learning berbantuan video pembelajaran berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan optika geometris kelas X SMA Negeri 2 Pati Tahun Pelajaran 2014/2015.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document