Muqoddima Jurnal Pemikiran dan Riset Sosiologi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

22
(FIVE YEARS 22)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia

2745-7168

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 47-62
Author(s):  
Yunus Yunus ◽  
Mukhoyyaroh Mukhoyyaroh
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan mengambarkan nilai To Ciung Maccae Ri Luwu. Penelitian mengunakan metode library research dengan memahami buku terkait To Ciung Maccae Ri Luwu. Datu Luwu bernama Datu Etenriawe (1581-1611), dikenal seorang negarawan dan cendekiawan yang banyak memberikan perhatian terhadap kondisi kedatuan. Dia bernama Tociung. Tociung banyak memberikan ide-ide atau buah pikiran dan pesan-pesan kepada kedatuan/pemerintah yang bertujuan untuk memelihara kelangsungan kerajaan, sehingga kedatuan terhindar dari kehancuran. Persatuan bulat telur dimaknai, bahwa segala masalah yang ada di dalam negara atau negeri dihadapi bersama-sama, baik dalam hal keburukan maupun dalam hal kebaikan. Kemudian persatuan bagaikan bulat beras, dimaknai sebagai suatu persatuan yang bersifat vertikal adalah persatuan antara raja atau pemimpin dengan rakyatnya, sehingga apa yang menjadi kebesaran dari sang raja, akan menjadi kekuatan bagi sang hamba. Intergrasi kedelapan sifat-sifat antara seorang pemimpin dengan masyarakatnya, maka akan membentuk persatuan di dalam masyarakat. Negara atau negeri akan kuat, dan tahan terhadap gangguan dari luar. Kemudian persatuan ada beberapa macam menurut pemikiran Maccae ri Luwu, yaitu “bersatu bagaikan telur ayam, bersatu bulat bagaikan beras, dan bersatu bulat bagaikan buluh bambu”.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 79-98
Author(s):  
Syamsul Hadi

Penelitian ini bertujuan menjelaskan wajah Islam yang bercorak kosmopolitan dan eksistensi pondok pesantren yang terkait pelestarian tradisi-tradisi Islam di masyarakat pesisir. Implementasi nilai-nilai dan ajaran Islam yang toleran terhadap budaya dan kearifan lokal, tentu menjadi perhatian utama pesantren dalam membangun kohesivitas sosialnya. Penelitian sosial ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Penggalian data dilakukan melalui wawancara mendalam ditambah review dokumen atau kajian literatur yang terkait dengan obyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tradisi pesantren telah mengakar kuat di lingkungan masyarakat pesisir utara Jawa seperti upacara Pangwiwahan, Muludan, Manaqiban dan ritual pembacaan Tahlil/Yasin dan Shalawatan yang justru mendominasi dalam upacara adat Slametan atau Kenduren (tradisi lokal). Tradisi tersebut nampak dipengaruhi karakteristik Islam kosmopolitan yang sudah lama berkembang di masyarakat pesisir Jawa, lebih-lebih di lingkungan kota bandar. Budaya kosmopolitanisme dicirikan oleh suasana komunikasi yang cair, terbuka dengan pihak luar dan keramhtamahan. Dan pada perkembangnya waktak kosmopolitanisme ini juga membentuk formasi sosial yang majemuk dalam pemukiman kota, di mana satu sama lain saling menghargai dan memegang kesamaan nilai, saling tepo selira. Terbentuknya corak serta karakter masyarakat demikian tak luput karena pengaruh budaya bandar. Bahwa bandar dan pelabuhan tidak semata tempat pertukaran atau keluar masuknya barang dan manusia. Bahkan di situ pula ada kontak budaya, pertukaran gagasan dan persinggungan gaya hidup para aktor dari berbagai bangsa dengan latar belakang yang berbeda-beda. Berkat kemampuan dalam beradaptasi dengan segala perbedaan dan selektif terhadap kebaruan yang dipilih terbukti menjadikan pesantren berkembang dinamis, namun tetap memiliki pengaruh yang kuat di kalangan masyarakat pendukungnya.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 19-36
Author(s):  
Siti Mutia Anindita

Perubahan fisik yang sangat cepat menjadikan remaja putri sangat memperhatikan dan memiliki kesadaran tinggi mengenai citra tubuhnya. Citra tubuh yang tidak sehat dan munculnya gangguan citra tubuh (body image disturbance) dapat memberikan dampak buruk bagi remaja putri, yang paling mengkhawatirkan adalah bisa menyebabkan masalah klinis seperti bulimia nervosa atau anoreksia nervosa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dengan kecenderungan gangguan bulimia nervosa pada model remaja putri. Penelitian ini melibatkan 62 responden dari 20% total populasi model remaja putri. Untuk mengukur citra tubuh menggunakan alat ukur MBSRQ yang dikembangkan oleh Thomas F. Cash (1989) dan telah diadaptasi oleh Jihan Kemala (2002). Sedangkan untuk mengukur kecenderungan bulimia nervosa, peneliti membuat alat ukur faktor-faktor individu yang mengalami gangguan bulimia nervosa, alat ukur tersebut terdiri dari 13 indikator. Penelitian ini menggunakan uji korelasi dengan menggunakan korelasi Spearmen’s rho. Hasil penelitian ini menyatakan tidak ada hubungan negatif yang signifikan antara citra tubuh dengan kecenderungan bulimia nervosa pada model remaja putri. Artinya citra tubuh yang positif para model remaja putri tidak diikuti dengan menurunnya kecenderungan gangguan bulimia nervosa secara signifikan.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 63-78
Author(s):  
Umi Khumairoh

Penelitian ini membahas tentang konglomerasi media di era konvergensi media. Obyek dalam penelitian ini adalah bagaimana dampak konglomerasi media terhadap demokrasi ekonomi politik di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan tentang bagaimana dampak adanya konvergensi media terhadap industri media massa saat ini. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan studi literatur dan pengumpulan data melalui data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan sepertu buku-buku referensi, jurnal, artikel dan sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konvergensi media melibatkan banyak faktor teknologi di dalamnya. Di dukung oleh kehadiran internet, maka mendukung penerapan konvergensi media yang menyatukan beberapa media seperti media online, e-paper, e-books, radio streaming, dan media sosial.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 37-46
Author(s):  
Ahmad Hakam

This study aims to explore the gender roles and relations in the Minangkabau society and how the situation is changing due to some interactions with other influential factors, mainly Islamic teaching and nation-state projection. This article argues that although the Minangkabau matriarchal traditions are influenced by particularly the two driving forces, there have been both continuity and change which prove that the gender roles and relations are a highly contested discourse. This study used library research, and mini- ethnographical approach which involved several field observations and interviews through casual conversation with Minangkabau people. The results show that gender and the conception of women and men are highly contested, especially in the region where more than one influences are competing. Although there is a number of powerful discourse disparities, especially the Islamist movement and the state, the creation and instillation of new definitions and identities of the Minangkabau is reworked within their ideologies of gender and rank, kinship and matriliny.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-18
Author(s):  
Dhevy Setya Wibawa ◽  
Murniati Agustian ◽  
M Tri Warmiyati

Korupsi merupakan perilaku yang sudah membudaya dan fenomena ini umum dijumpai di masyarakat. Keprihatinan muncul karena pelaku korupsi ditemukan baik di lembaga pemerintah maupun swasta, serta melibatkan pimpinan lembaga yang sejatinya menjadi role model bagi generasi muda. Upaya yang telah ditempuh untuk mengurangi meningkatnya kasus korupsi adalah melalui aspek hukum. Namun upaya preventif melalui aspek pendidikan yang mampu membongkar “budaya korupsi”, belum banyak diterapkan. Pendidikan anti korupsi merupakan upaya preventif untuk membangun kesadaran dan integritas diri terhadap perilaku koruptif. Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran apakah pendidikan anti korupsi dapat mengembangkan kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap masalah korupsi. Metode penelitian berupa penelitian tindakan melalui refleksi diri secara kolektif yang diintegrasikan dengan pendekatan student centered learning yang dilakukan secara berkelompok dan dicapai melalui tindakan kritis reflektif anggota kelompok sebagai individu yang diukur hasil belajarnya. Partisipan penelitian ini adalah 25 mahasiswa, yang berasal dari 7 fakultas. Hasil temuan yang diperoleh yaitu mahasiswa mampu mengidentifikasi tindakan koruptif berdasarkan pengalaman pribadi dan kelompok. Tindakan korupsi yang ditemukan pada mahasiswa misalnya korupsi waktu, datang terlambat, menyontek. Partisipan juga mampu mengidentifikasi dampak perilaku korupsi waktu pada individu maupun lembaga (ormawa). Partisipan menyadari dengan melakukan korupsi waktu akan mengakibatkan ‘efek domino’ dari tindakan koruptif tersebut. Pada Tahap refleksi, partisipan mengungkapkan adanya nilai-nilai integritas dalam bentuk kejujuran, bertanggungjawab dan konsistensi antara sikap dan perilaku, serta nilai agama yang diimani sebagai benteng menangkal tindakan koruptif. Pelatihan ditindaklanjuti dalam bentuk rencana aksi bagi perubahan diri yang berintegritas dan pengelolaan organisasi mahasiswa yang anti koruptif.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 145-164
Author(s):  
Fariz Alnizar

Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan konstruksi gagasan pascamodernisme Ariel Heryanto. Melalui kajian pengamatan mendalam pada beberapa artikel dan terutama pada buku Identity and Pleasure: The Politics of Indonesian Screen Culture, artikel ini berhasil menyimpulkan bahwa epistemologi pascamodernisme menjadi tumpuhan analisis Ariel dalam melihat perkembangan budaya populer di Indonesia dewasa ini. Ariel Heryanto meminjam serangkaian epistemologi pascamodernisme salah satunya untuk melihat gejala budaya populer yang melahirkan gugusan identitas baru yang mencoba meruntuhkan identitas lama yang selama ini telah diberikan oleh penguasa. Identitas keindonesiaan yang menyangkut pemaknaan menjadi muslim Indonesia, bagaimana identitas tentang keminoritasan, baik ras maupun golongan tertentu (Kiri dan PKI), dan ekspresi memilih kenikmatan dengan sekaligus meneguhkan dan membangun identitas dalam konteks kegandrungan muslimah kelas menengah terhadap K-Pop dan K-Drama serta budaya populer berbasis layar lainnya. Ariel Heryanto berhasil membaca fenomena adanya generasi yang mencoba merumuskan ulang bagaimana menjadi muslim yang taat, bagaimana menjadi warga negara yang baik sekaligus di saat yang bersamaan tetap eksis menjadi anggota komunitas produsen dan konsumen global.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 133-144
Author(s):  
Taufik Hidayadi ◽  
Henny Saptatia Drajati Nugrahani

Perkembangan Tiongkok yang sedemikian pesat memberikan implikasi terhadap hubungan regional di kawasan. Indonesia telah membuat kajian evaluasi dan perhitungan yang sedemikian rupa dari sudut geopolitik dan geostrategi yang dipahami sebagai kepentingan dan ketahanan nasional. Pertimbangan yang paling rasional dari politik luar negeri yang bebas aktif adalah dengan memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok, bukan hanya dalam kemitraan biasa tetapi lebih pada hubungan dekat yang mempunyai implikasi ekonomi dan teknologi. Kondisi geopolitik dalam hubungan Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok yang dinamis dapat dilihat dalam hubungan kerjasama ekonomi investasi dimana Tiongkok adalah salah satu dari empat investor terbesar di Indonesia dalam lima tahun terakhir. Polemik Laut China Selatan serta terjadinya pandemi Covid-19 yang berasal dari Wuhan juga semakin menambah kedinamisan hubungan tersebut. Hubungan Indonesia dengan Tiongkok berlaku pasang surut sejak pengakuan berdirinya negara Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949 sejak jaman Orde Lama sampai dengan Orde baru, serta kebijakan negara terhadap etnis Tionghoa setelah itu. Kebijakan seperti asimilasi yang berdasarkan stereotype terhadap kelompok etnis Tionghoa, telah meninggalkan celah yang lebar dalam kaitan hubungan antar negara dengan penduduknya serta sikap masyarakat Indonesia sendiri terhadap etnis Tionghoa dengan jelas terlihat saat kejadian reformasi 1998 dan belum cair sampai saat ini seperti terlihat pada kejadian Pilkada DKI Jakarta 2017.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 181-196
Author(s):  
Indhar Wahyu Wira Harjo

Penelitian ini mengulas relasi antara organisasi masyarakat sipil/civil society organization (CSO) dengan pemerintah dalam upaya memperkuat praktik demokrasi. Tujuan telaah itu untuk memperlihatkan bahwa CSO dan pemerintah telah berkolaborasi dalam konsolidasi demokrasi melalui pembangunan olahraga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Liga Santri Nusantara (LSN) merupakan bentuk pembinaan potensi olahraga bagi para santri di Tanah Air. Selain itu, kompetisi sepak bola itu juga menjadi sarana bagi Rabithah Ma’ahid Islamiah Nahdlatul Ulama (RMI NU) dan Nahdlatul Ulama (NU) untuk berpartisipasi dalam konsolidasi demokrasi di Indonesia. Penyelenggaraan LSN menjadi bentuk dari konsolidasi demokrasi di Indonesia dalam tiga aspek penting. Pertama, konsolidasi itu berlangsung dalam aspek partisipasi terhadap perumusan kebijakan penyelenggaraan LSN, kedua dalam hal implementasi kebijakan penyelenggaraan LSN, dan ketiga dalam pembentukan saluran aspirasi bagi RMI NU dan NU. Konsolidasi demokrasi itu menyisakan hambatan dan tantangan setelah dalam pelaksanaan LSN terdapat miskoordinasi dan misadministrasi. Partisipasi CSO dalam program pembangunan pemerintah ternyata tidak serta-merta berperan penting bagi konsolidasi demokrasi. Partisipasi CSO yang sesuai dengan regulasi dan kewenangan justru menempati kedudukan lebih penting daripada sekadar keterlibatan yang malah melemahkan praktik demokrasi di Tanah Air.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. i-x
Author(s):  
Eneng Darol Afiah
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document