Greensphere: Journal of Environmental Chemistry
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

5
(FIVE YEARS 5)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Institute Of Research And Community Services Diponegoro University (LPPM UNDIP)

2777-0664

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 13-18
Author(s):  
Tiska Eva Triandhani ◽  
Taslimah Taslimah ◽  
Sriyanti Sriyanti

Minyak goreng yang digunakan berulang kali dapat mengakibatkan kerusakan minyak. Salah satu solusi untuk menanganinya ialah dengan metode adsorpsi. Lempung terpilar Al/Cr telah dibuat sebagai adsorben minyak sisa pakai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu optimum kalsinasi pada pemilaran lempung dengan Al/Cr dan menentukan kualitas minyak sisa pakai berdasarkan bilangan asam dan bilangan peroksida. Karakterisasi lempung terpilar menggunakan X-Ray Diffraction (XRD). Selanjutnya daya adsorpsi lempung terpilar terhadap minyak sisa pakai diukur menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Uji kualitas minyak dilakukan berdasarkan penentuan bilangan asam dan bilangan peroksida sesuai syarat mutu minyak goreng yaitu SNI 01-3741-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemilaran lempung Al/Cr dapat meningkatkan basal spacing. Lempung terpilar Al/Cr dengan suhu kalsinasi 400°C memiliki basal spacing terbesar yaitu fraksi ringan 18,84 Å dan fraksi berat 16,53 Å. Kemampuan lempung terpilar Al/Cr untuk adsorpsi minyak sisa pakai memiliki daya serap besar pada suhu kalsinasi 400°C  yaitu pada fraksi berat 9,16 % dan fraksi ringan 6,28 %. Lempung terpilar Al/Cr mampu menurunkan bilangan asam dan bilangan peroksida, bahwa semakin lama waktu kontak adsorpsi bilangan asam dan bilangan peroksida semakin menurun. Kata Kunci : Lempung terpilar Al/Cr, minyak sisa pakai, bilangan asam, bilangan         peroksida 


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 25-30
Author(s):  
Muhammad Cholid Djunaidi ◽  
Danang Subarkah Hadikawuryan ◽  
Didik Setiyo Widodo ◽  
Nesti Dewi Maharani

Perak adalah logam yang digunakan secara luas dalam berbagai industri, meliputi fotografi (bahan dasar film dan kertas foto), elektronik, perhiasan, campuran logam (alloy) penghambat korosi, dan sebagainya sampai keskala laboratorium. Kandungan perak dalam limbah sebesar lebih dari 2000 mg/Lyang berpotensi menyebabkan toksisitas lingkungan dan kesehatan bagi makhluk hidup. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemisahan logam perak dalam limbah dengan metode Emulsion Liquid Membrane (ELM) dengan campuran pembawa D2EHPA-TBP yang memiliki efektivitas dan selektivitas yang tinggi terhadap ion logam Ag. Produk perak yang didapatkan sebagai penyedia perak kedua. Hasil yang didapatkan dengan penggunaan pembawa D2EHPA-TBP lebih efektif untuk mengambil perak dari limbah daripada larutan Ag+. Pembawa D2EHPA-TBP menggunakan perak tiosulfat (sinergi) relatif selektif daripada Cu(II) dan Cr(VI) dengan persen pengambilan perak sebesar 94,93%.Kata Kunci: ELM; Logam Perak; selektif; D2EHPA


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 7-12
Author(s):  
Nabila Nurdiantika ◽  
Linda Suyati ◽  
Gunawan Gunawan

Telah dilakukan penelitian mengenai metode elektrokoagulasi sistem Fe | Cd(II), NaCl || H2O | C untuk pengambilan Cd(II).  Besi hidroksi hasil elektrolisis adalah agen koagulasi yang sangat baik.  Tujuan dari penelitian ini menentukan kondisi optimum dalam proses pengambilan Cd(II) membandingkan elektrokoagulasi dengan koagulasi,  mengetahui morfologi permukaan elektroda besi sebelum dan sesudah elektrokoagulasi, serta  menentukan kinetika elektrokoagulasi pengambilan Cd(II). Beberapa kondisi proses elektrokoagulasi yang divariasikan meliputi pengaruh rapat arus, konsentrasi awal Cd(II), pH larutan, dan  waktu proses elektrokoagulasi. Analisis konsentrasi Cd(II) setelah proses elektrokoagulasi menggunakan instrumen Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dan karakterisasi permukaan eletroda besi dengan SEM. Hasil penelitian menunjukkan pengambilan Cd(II) dicapai pada rapat arus 36 µA/cm2, konsentrasi awal  Cd(II) 9 mg/L, pH larutan 7, dan waktu proses elektrokoagulasi selama 120 menit dengan hasil yang dicapai sebesar 99,5%. Pengambilan Cd(II) lebih efektif dengan metode elektrokoagulasi dibandingkan dengan metode koagulasi. Morfologi permukaan besi yang semula tampak halus setelah proses elektrokoagualasi menjadi kasar akibat adanya sebagian besi di permukaan elektroda yang larut dalam produksi besi hidroksida. Kinetika elektrokoagulasi pengambilan Cd(II) mengikuti reaksi pseudo orde dua, dengan k = 17,80 x 10-2 g.mg-1menit-1.Kata Kunci: Elektrokoagulasi, Pengambilan Cd(II), Fe(OH)3.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 19-24
Author(s):  
Retno Ariadi Lusiana ◽  
Ahmad Suseno ◽  
Khabibi Khabibi ◽  
Cahyaning Gesti Faradina

Penelitian tentang modifikasi membran kitosan dengan taut silang menggunakan tripolifosfat telah dilakukan. Tujuan penelitian adalah untuk memodifikasi kitosan dengan tripolifosfat dan mengkarakterisasi serta menguji permeabilitasnya. Pada penelitian ini dihasilkan larutan dope kitosan tertaut silang tripolifosfat (CSTPP) dengan tiga rasio kitosan:tripolifosfat yaitu 1:0,5; 1:1; dan 1:2. Melalui metode inversi fasa didapatkan lembaran membran yang dipergunakan dalam proses permeasi kreatinin. Berdasarkan hasil karakterisasi Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa modifikasi kitosan oleh TPP berpengaruh pada sifat fisikokimia membran. Kenaikan konsentrasi TPP dalam membran berkorelasi dengan peningkatan hidrofilisitas, nilai serapan air, derajat pengembangan, porositas, kemampuan fluks dan kemampuan permeasi membran.  Membran CSTPP2 dengan rasio mol 1:1 antara kitosan:TPP memiliki kemampuan permeasi terbaik.Kata Kunci: taut silang; membran, CSTPP, permeasi


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Anisyah Anisyah ◽  
Arnelli Arnelli ◽  
Yayuk Astuti

Penelitian tentang modifikasi karbon aktif tempurung kelapa dengan surfaktan sodium lauryl sulphate (SLS) telah dilakukan sebagai adsorben logam Pb(II). Penelitian ini bertujuan untuk membuat material baru Surfactant Modificated Activated Carbon (SMAC) dari tempurung kelapa yang lebih unggul dari karbon aktif untuk adsorben logam Pb(II).  Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, tahap pertama adalah  karbonisasi tempurung kelapa mengunakan pirolisis pada temperatur 400oC selama 1 jam, tahap kedua aktivasi menggunakan ZnCl2 30% dan radisasi gelombang mikro dengan daya bervariasi 80 -800 W selama waktu bervariasi 1 – 9 menit, tahap ketiga modifikasi karbon aktif menggunakan SLS 60 ppm selama 4 jam dan selanjutnya tahap aplikasi SMAC untuk adsorben logam Pb. Karakterisasi SMAC dilakukan adalah dengan FTIR, GSA, SEM dan data termodinamika. keberhasilan adsorpsi SMAC diukur dengan menentukan kapasitas adsorpsi.  Hasil modifikasi menunjukkan karbon aktif dapat mengadsorpsi SLS sebesar 1,496 mg/g. Karakterisasi SMAC  dengan FTIR menunjukkan adanya pucak S=O pada bilangan gelombang 1341 cm-1, karakterisasi dengan GSA menunjukkan luas area SMAC lebih kecil dari karbon aktif yaitu sebesar 3,924 m2/g, morfologi permukaan SMAC sebagian besar tertutup oleh surfaktan SLS dan data termodinamika memberikan nilai entalpi sebesar -10,282 kJ/mol yang menunjukkan interaksi antara karbon aktif dan SLS merupakan interaksi atau adsorpsi secara fisik. SMAC efektif mengadsorpsi logam Pb(II) dengan efisiensi sebesar 99,89% dan kapasitas sebesar 1,498 mg/g dan interaksi antara SMAC dengan kation Pb (II) merupakan interaksi elektrostatis.Kata Kunci: SMAC, Kapasitas Adsorpsi, kation Pb


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document