JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

183
(FIVE YEARS 183)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Ahlimedia Press

2745-7036, 2745-6056

2022 ◽  
Vol 2 (11) ◽  
pp. 1532-1554
Author(s):  
Lilis Erna Yulianti

The virtual world is not a world without borders so we are free to do anything. But as in the real world that has norms, ethics and etiquette, in cyberspace also requires a netiquette. Netiquette as a healthy internet moral regulation is needed so that digital communication between netizens runs harmoniously and respect each other and away from conflict and deviant behavior so as to make the lives of netizens become more comfortable (comfort life). The implementation of netiket if done continuously in the long term will have a positive impact on netizens and their social environment. The positive impact for netizens towards strengthening their soft skills will form a generation of character, integrity, morality, having a healthy mentality, and getting appreciation from others who can be reinforcement for him to continue to do good to others. The positive impact on the environment makes interactions in the social environment healthier in more human communication patterns in their interaction patterns.In fact, there are still many disputes, violations and crimes that are implicated in social media and online media. For example: the rise of pornographic content, hate speech content, hoax issues, cyberbullying, insults, online fraud, digital sexual crimes, child trafficking, online prostitution, and various other cyber crimes. Based on the problems in the virtual world, the research entitled "Netiquette Strengthening Soft Skills Netizens for Generation of Character" aims to compare the phenomenon of ethical violations in social media and online media conducted by netizens associated with ethical guidelines in cyberspace (netiquette). This research uses qualitative methods with a literature review approach.


2022 ◽  
Vol 2 (11) ◽  
pp. 1555-1562
Author(s):  
Mrs. Sulistyaningsih

Melalui media buku pop up merupakan suatu media yang memiliki unsur tiga demensi buku pop up dapat digunakan untuk media pembelajaran dengan mengunakan kertas warna sebagi penunjang bentuk-bentuk unik dan kreatif yang bisa kembangkan jadi kerya unik tempat untuk mengreasikan ide-ide siswa yang didapat dari analisis buku-buku fiksi dan non fiksi yang dibaca oleh siswa Tujuan dari peneliti adalah untuk meningkatkan kompetensi membaca dalam menemukan isi buku saat berliterasi baik buku fiksi maupun non fiksi Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan dua  siklus dengan teknik pengumpulan data dari penilaian portofolio pertunjukan saat proses belajar mengajar dan presentasi hasil dimana siswa mempresentasikan hasil berliterasi sedangkan guru menilai hasil kerja siswa serta menentukan hasil kerja siswa yang terbaik ,Siswa yang belum sempurna hasil kerjanya akan di sempurnakan bersama-sama dengan cara memberi masukkanMedia pop up digunakan siswa sebagai media berliterasi.Hasil penelitian ini berupa 1) produk media pembelajaran pop up book kombinasi dengan kartas warna yang berisikan analisis buku fiksi dan nonfiksi sebagai bahan penguasaan kompetensi membaca pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pakisaji Media yang dihasilkan siswa 92% dapat di terima siswa,serta dapat menambah karakter rasa percaya diri untuk mencipta, tanggung jawab dengan tugas yang di berikan berani untuk mengemukakan hasil kerja yang dihasilkan sendiri,dan mampu bersaing dengan karya-karya lain sebagai inpiriksi. Sehingga dengan mudah memahami buku-buku fiksi dan non fiksi.


2021 ◽  
Vol 2 (11) ◽  
pp. 1477-1491
Author(s):  
Mr. Paryanto
Keyword(s):  

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar Penjasorkes dan peningkatan hasil belajar teknik dasar bola basket menggunakan model cooperatif learning type TGT (team game tournament) bagi siswa kelas 7C SMP Negeri 1 Poncowarno Kabupaten Kebumen. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam tiga siklus, yang setiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah tes ketrampilan belajar, angket penilaian, dan lembar observasi. Subjek penelitian adalah siswa Kelas 7C SMP Negeri 1 Poncowarno Kabupaten Kebumen yang berjumlah 28 siswa. Teknik validasi data menggunakan triangulasi, Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model cooperatif learning type TGT (team game tournament) di kondisi awal yang mampu menguasai gerakan dengan benar hanya 13,10%. pada siklus pertama menjadi 46,43% pada siklus ke dua meningkat menjadi 71,43% dan di siklus ke tiga menjadi 85,71%, dengan rata – rata nilai untuk 3 teknik dasar baik dribble, passing dan shooting adalah pada kondisi awal 56,67, di siklus pertama menjadi 72,26 , di siklus kedua meningkat menjadi 76,94 dan pada siklus ketiga meningkat menjadi 79,71. Sedangkan pada penilaian motivasi belajar siswa terjadi peningkatan dari 64,4 di siklus 1, meningkat menjadi 74 di siklus 2, meningkat menjadi 80 di siklus 2 dan menjadi 87 di siklus 3.


2021 ◽  
Vol 2 (11) ◽  
pp. 1499-1506
Author(s):  
Ajin Udi Prianji
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan aktivitas belajar siswa kelas VI SDN Banjarsugihan V/617, kota Surabaya dengan menggunakan media kerah warna. Kegiatan penelitian dilakukan di SDN Banjarsugihan V/617 kecamatan Tandes Kota Surabaya yang terdiri dari 12 ruang kelas. Peneliti menggunakan kelas VI B dengan 27 orang siswa. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2020. Berdasarkan hasil pre test dari 27 siswa mendapatkan data bahwa terdapat 18 siswa yang masih berada di bawah KKM atau sekitar 66.7%. Sedangkan jumlah siswa yang berada di kriteria tuntas terdapat 9 siswa atau 33.3%. dengan nilai rata-rata kelas 61,1. Berdasarkan hasil post test dari 27 siswa yang diujikan. Diperoleh hasil bahwa terdapat 24 siswa yang telah memiliki kriteria tuntas atau sekitar 88.9 %. Sedangkan jumlah siswa yang berada di kriteria belum tuntas terdapat 3 siswa atau 11.1%. dengan nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 78.5 Di dalam kegiatan belajar media KERAH WARNA yang dilakukan didapatkan aktivitas siswa memperhatikan apa yang disampaikan guru mendapat prosentase yaitu 11.6%, menjawab pertanyaan guru mendapat 9.2%, mengerjakan LKS yang diberikan guru 12.5%, bekerjasama dengan teman satu kelompok 12.5%, mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kelompok 10.6%, bertukan pendapat antar teman dalam kelompok 9.2%, mempresentasikan jawaban di depan kelas 12.5%, dan merespon jawaban teman mendapat 8.3%. dengan demikian aktivitas belajar siswa mendapat jumlah 91.2 % dari 100%. Hal ini membuktikan bahwa siswa menjadi lebih aktiv pada kegiatan pembelajaran menggunakan media KERAH WARNA.


2021 ◽  
Vol 2 (11) ◽  
pp. 1507-1531
Author(s):  
Mr. Bahrun
Keyword(s):  

Untuk mengimbangi kemajuan teknologi infortuni seperti ini. pembangunan di sektor pendidikan perlu mendapat perhatian yang lebih besar. Pentingnya mengutamakan hal ini, karena perdidikan merupakan upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah sela mencanangkan kurikulum yang lebih mengacu pada peningkatan kualitas pendidikan Dari pengalaman yang dialami oleh peneliti pada saat praktek mengajar di lapangan terlihat bahwa sekolah menuntut siswa untuk kompeten dalam setiap materi pembelajaran dan pada setiap pokok bahasan. Kompetensi sirws juga harus mencakup bidang life skills (kecakapan hidup), sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya, siswa dapat menjadi manusia Indonesia yang mumpuni dan berbudi pekerti luhur. Guru dan siswa sebenarnya sudah paham dengan cara eksperimen tetapi untuk melakukannya mereka belum pernah. Pada penelitian ini yang menjadi obyek peneliti adalah kelas X TGB 1. Hasil observasi dengan guru TBG di SMK Negeri 5 Surabaya schagian besar sirwa kesulitan menerima materi pelajaran dan kurang aktif dalam proses belajar mengajar baik dalam mengajukan pertanyaan ataupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ganu. Dari permasalahan di atas, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen guma memperbaiki kondisi kelas tersebut. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian dapat disimpulkan (1) Penerapan metode pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa (2) Kemampuan guna dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran eksperimen pada siswa adalah meningkat. (3) Aktivitas siswa pada aspek afektif dan aspek psikomotor dengan menerapkan metode pembelajaran eksperimen adalah meningkat, sehingga pemahaman konarp siswa lebih baik, yang pada akhimys aspek kognitif yang berupa hasil belajar siswa juga meningkat.


2021 ◽  
Vol 2 (11) ◽  
pp. 1492-1498
Author(s):  
Saptatuhu Mardinugroho

Maksud dari penelitian ini ialah mengetahui penerapan latihan konversi satuan terhadap peningkatan hasil sifat mekanik bahan pada Siswa kelas X TGB 2 di SMK Negeri Kudu Semester 1 Tahun 2018/2019. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan dengan jumlah siklus sebanyak dua siklus. Dalam setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan kegiatan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah Siswa kelas X TGB 2 di SMK Negeri Kudu Semester 1 Tahun 2018/2019. Analisa data ditampilkan dalam bentuk tabel yang selanjutnya bisa dibuat grafiknya disertai uraian secara deskriptif. Data yang diperoleh berupa hasil tes yang dilaksanakan diakhir tiap fase, lembar observasi dan hasil wawancara siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran. Melalui analisis data ternyata prestasi belajar siswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan dari pemberian pre test (sebelum diberi tindakan), siklus I sampai siklus II yaitu, pre test (45,45 %), siklus I (74,29 %), dan pada siklus II (91,43 %). Sedangkan dari hasil observasi dan wawancara siswa diperoleh data bahwa sebagian besar siswa merasa senang dan lebih termotivasi untuk mempelajari sifat mekanik bahan setelah diberi latihan konversi satuan dalam proses pembelajaran.


2021 ◽  
Vol 2 (10) ◽  
pp. 1441-1452
Author(s):  
Ratna Sari Titi Handayani ◽  
Hajar Thawafina ◽  
Via Nuriyatun ◽  
Indra Cahya Purnama

Tujuan dari jurnal ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengelolaan peserta didik di Sekolah Dasar. Metode pada jurnal ini menggunakan berbagai sumber tertulis, baik berupa buku-buku, majalah, artikel, dan jurnal, atau dokumen-dokumen yang relevan dengan materi inovasi pengelolaan peserta didik. Hasil dari jurnal ini menunjukkan : (1) Inovasi PPDB terus dilakukan demi mewujudkan pendidikan yang lebih baik seperti PPDB online dan juga jalur penerimaan peserta didik baru yang terus diperbarui yakni jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur perpindahan tugas orang tua atau wali, dan jalur prestasi (2) terdapat dua jenis inovasi dalam pengelompokkan peserta didik yaitu pengelompokkan atas fungsi integrasi dan pengelompokan atas fungsi perbedaan. (3) Inovasi dalam pengembangan bakat dan minat peserta didik dapat terlihat melalui layanan bimbingan konseling, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan pembiasaan/keteladanan (4) terdapat beberapa jenis inovasi dalam penempatan kapasitas peserta didik yaitu inovasi pada kegiatan literasi, inovasi dalam membangun ambisi dan keinginan berprestasi, serta inovasi dalam rangka memupuk rasa kepercayaan diri.


2021 ◽  
Vol 2 (10) ◽  
pp. 1430-1440
Author(s):  
Herdi Aryanto ◽  
Meyla Dewi Azizah ◽  
Vicky Annisa Nuraini ◽  
Ledy Sagita

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sebuah inovasi kurikulum khususnya untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan rancang secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang di jadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Komponen utama kurikulum yaitu kurikulum tujuan, kurikulum isi/materi. Kurikulum metode atau strategi, dan kurikulum evaluasi. Tujuan pendidikan adalah sebagai suatu sistem nilai yang disepakati kebenaran dan kepentingannya yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan baik di jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Kedudukan dan fungsi pendidikan terdiri dari pendidikan bersifat normative dan pendidikan bersifat abstrak. Klasififkasi tujuan pendidikan memiliki tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotorik. Tujuan pendidikan dari yang bersifat umum sampai dengan tujuan khusus dapat di klasifikasi menjadi tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan institusional, tujuan pendidikan kulikuler, tujuan pendidikan pembelajaran dan tujuan pembelajaran khusus. Inovasi kurikulum dapat diartikan sebagai suatu ide, gagasan atau tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah pendidikan serta mencapai tujuan pendidikan.


2021 ◽  
Vol 2 (10) ◽  
pp. 1407-1420
Author(s):  
Achmad Djuhdi Endawan ◽  
Dian Din Yati
Keyword(s):  

Berbagi pengetahuan melalui kolaborasi dan komunitas menggunakan alat pembelajaran jarak jauh adalah komponen penting pendidikan pada abad ke-21 ini.  Pembelajaran jarak jauh tumbuh di lembaga-lembaga pendidikan di seluruh dunia, strategi pengajaran yang ditingkatkan berfokus pada penggabungan komunikasi yang melibatkan instruktur dan siswa dalam memberdayakan pemahaman. Kajian ini berfokus membangun pengetahuan melalui meta-komunikasi dinamis di ruang kelas daring dengan membangun lingkungan pembelajaran jarak jauh melalui interaktivitas, keterlibatan sosial, dan pengetahuan teknologi komunikasi di Indonesia. Penekanan ditempatkan pada kolaborasi daring dan pembangunan komunitas untuk mendorong pembelajaran kolaboratif dan akuisisi pengetahuan.  Konstruksi teoretis seputar konstruktivisme sosial dan aplikasi praktis untuk pengajaran diberikan kepada pembaca untuk meningkatkan tujuan pembelajaran jarak jauh menggunakan strategi meta-komunikasi.


2021 ◽  
Vol 2 (10) ◽  
pp. 1421-1429
Author(s):  
Karus Maria Margaretha ◽  
Semuel H. Nitbani ◽  
Karolus Budiman Jama

Penelitian ini bertujuan mengangkat kekayaan budaya dan bahasa Helong, khususnya  tentang pemali. Salah satu warisan masa lampau yang masih berkembang sampai saat ini atau biasa disebut dengan pantangan. Konsep pemali yang diangkat yaitu hal-hal yang dipanggap perlu dihindari dan yang perlu dilaksanakan dalam kehidupan KBH supaya dapat dijadikan sumber belajar untuk membentuk karakter dan memperkuat identitas etnis KBH. Penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif dan berfokus pada bahasa Helong (Darat) dan makna budaya yang menjadi konsep pemikiran dan pemahaman KBHD terhadap hal-hal yang dianggap pemali, baik yang masih bertahan maupun yang telah ditinggalkan oleh KBHD. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Linguistik Kebudayaan perspektif Gary B. Palmer. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan FGD. Hasil penelitian menunjukkan pemali dalam KB Helong secara tidak langsung menyumbang sejumlah filosofi hidup yang bermuara pada penanaman nilai-nilai moral baik dari sisi psikososial maupun ekologis. Kontribusi pemaknaan pemali KBHD bagi pendidikan karakter yaitu Kecerdasan Sosial, Kecerdasan Kognitif, Kecerdasan Spiritual, dan Kecerdasan Lingkungan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document