Peran Teaching Factory di Perguruan Tinggi Vokasi Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Pada Era New Normal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

21
(FIVE YEARS 21)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Negeri Jember

9786239403669

Author(s):  
Risma Wakhidatur Rohmani ◽  
◽  
Iqbal Erdiansyah ◽  
FNU Djenal ◽  
◽  
...  

Kenaikan suhu permukaan bumi berimbas pada naiknya permukaan air laut ke daratan, hal inilah yang menyebabkan garam-garam yang dikandung oleh air laut akan mengalami sedimentasi di tanah yang dilewatinya. Tanaman kedelai yang tercekam salin dapat menurunkan hasil produksi tanaman karena garam yang terlarut dapat menurunkanpotensial larutan tanah sehingga tanaman mengalami kekurangan air. Teknologi khusus yang digunakan untuk menunjang pertubuhan dan hasil tanaman kedelai di lahan salin adalah penggunaan pupuk hayati, yang salah satunya berasal dari Rhizobium japonicum.Rhizobium japonicum merupakan bakteri rizosfer yang mampu menguraikan nitrogen bebas di udara menjadi unsur yang mampu terserap oleh tanaman. Nitrogen adalah unsur hara yang sangat penting dalam proses fotosintesis tanaman untuk menghasilkan fotosintat yang berguna untuk pertumbuhan dan produksi yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi bakteri Rhizobium japonicum pada tingkat salinitas tertentu pada media YEMA+Congo Red,penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2019 sampai dengan September 2019 di Laboratorium Biosain Politeknik Negeri Jember. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan non parametrik dengan berbagai macam tingkat cekaman salinitas pada media yaitu: 0 ppm, 1000 ppm, 2500 ppm, 4000 ppm, dan 8000 ppm. Hasil penelitian menunjukkan koloni bakteri Rhizobium japonicum berbentuk bulat cembung berwarna putih sampai merah muda dan ukuran sel 2µ-4µ.


Author(s):  
Ichlasul Amal ◽  
◽  
M Bintoro ◽  
Alfarina Kardiana Sari ◽  
◽  
...  

Salah satu cara untuk meningkatkan produksi gula adalah dengan meningkatkan kualitas bibit tebu. Kualitas bibit tebu sebelum dipindahkan ke lapangan dapat ditingkatkan dengan menambahkan mikroorganisme dalam tanah, yaitu mikoriza pada tahap aklimatisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis mikoriza VAM terhadap pertumbuhan awal SP 80-1816 dan bibit tebu PS 882 pada tahap aklimatisasi. Penelitian ini dirancang menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis mikoriza yang terdiri dari 4 taraf, yaitu tanpa perlakuan mikoriza (M0), 5 gram mikoriza / polibag (M1), 8 gram mikoriza / polibag (M2), dan 11 gram mikoriza / polibag (M3). Faktor kedua adalah varietas tebu yang terdiri dari 2 taraf, yaitu SP 80-1816 (V1) dan PS 882 (V2). Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara dosis mikoriza dan varietas tidak menunjukkan signifikan pada semua parameter. Sedangkan faktor tunggal, dosis mikoriza menunjukkan jumlah anakan yang sangat signifikan, tetapi tidak berbeda nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat basah, dan berat kering bibit tebu. Jumlah anakan terbanyak ditunjukkan oleh bibit tebu yang diberikan sebanyak 8 gram / polybag, yaitu 6,60. Dosis mikoriza juga menunjukkan secara signifikan panjang akar dengan hasil bahwa bibit yang diberi mikoriza lebih baik daripada yang tidak diberikan. Varietas faktor secara signifikan hanya dalam parameter tinggi tanaman pada umur 4 minggu setelah tanam dengan Varietas SP 80-1816 (V1) memiliki respon terbaik dibandingkan dengan varietas PS 882 (V2).


Author(s):  
Rachmat Udhi Prabowo ◽  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; Kontribusi komoditas kopi terhadap perekonomian Provinsi Jawa Timur. Penelitian yang berlokasi di Provinsi Jawa Timur ini menggunakan metode purposive untuk penentuan wilayah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini lebih mengarah pada metode deskriptif dan analitik. Analisis yang digunakan adalah Analisis Output Input. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dalam perekonomian Provinsi Jawa Timur, komoditas kopi memiliki Kontribusi dan kontribusi melalui nilai kontribusi output sebesar Rp. 4,247 triliun atau menyumbang 0,133% dari total penciptaan output di provinsi Jawa Timur dan memiliki kontribusi nilai tambah bruto sebesar Rp. 3,821 triliun atau berkontribusi 0,226% dari total nilai tambah bruto di Provinsi Jawa Timur. Kontribusi output dan nilai tambah bruto sub sektor komoditas kopi secara keseluruhan memiliki nilai rendah.


Author(s):  
FNU AuthorsBudiono ◽  
Keyword(s):  
Zea Mays ◽  

Kajian ini mencoba untuk mengimplementasikan konsep optimalisasi nutrisi, polinasi, disain tanam, dan harmonisasi pasar. Kaji widya ini membahas tentang manajemen pengelolaan nutrisi, optimalisasi tongkol dan polinasi, pengelolaan disain tanam dan terwujudnya pasar yang sehat dan harmonis. Data dikumpulkan dari data primer (hasil penelitian pendahuluan riset ke-1 hingga riset ke- 6) dan data sekunder . Data primer diperoleh dari hasil penelitian 1 (sinkronisasi waktu polinasi pada penanaman jagung beda waktu.) hingga penelitian ke-6 (optimalisasi mutu dan stabilisasi produksi). Data sekunder didukung dari data hasil jurnal, prosedding, makalah ilmiah dan teks buku tentang budidaya jagung, nutrisi, ZPT, Polinasi dan karakteristis tanaman Kelas Greamineae. Data pada kajian ke-7 menggunakan metode deskriptif siklus pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung pada beberapa waktu tanam yang berbeda umur 1, 2 hingga 3 minggu. Waktu penelitian pada tanggal 10 November 2018 hingga 10 April 2019 di Lahan Praktek Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, Kelurahan Binuang Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin, Propinsi Kalimantan Selatan. Penerapan teknologi budidaya tanaman jagung sesuai teknologi rekomendasi spesifik lokalita dengan modifikasi waktu tanam/disain tanam, perlakuan ZPT alami, dan pemupukan Suplemen Tanaman. Hasil dari kajian menunjukkan bahwa perlakuan nutrisi, pengaturan waktu tanam dan polinasi, sehingga terjadi sinkronisasi polinasi tanaman ke-1 dengan tanaman ke-2 mampu mewujudkan tanaman jagung bertongkol lebih dari 2, dengan sistem panen 3 kali yaitu panen baby corn, jagung muda dan jagung pipil/pakan. Produksi baby corn 325-450 Kg/Ha; 15.000-20.000 tongkol jagung muda/Ha ; dan hasil pipilan jagung kering 9,65 ton/Ha, Sistem buddiaya jagung pola OpSiTongTif mampu memberikan keuntungan usaha bagi petani sebesar Rp.26.750.000/Ha/musim dengan tingkat B/C ratio sebesar 1.68. Sistem ini juga mampu mengontrol harga jagung karena petani tidak produksi jagung pipil saja tapi menghasilkan baby corn dan jagung muda dengan distribusi produksi sepanjang tahun.


Author(s):  
Irma Harlianingtyas ◽  
◽  
Ramadhan Taufika ◽  

Tembakau adalah produk pertanian semusim yang bukan termasuk dalam komoditas perkebunan. Produk ini dikonsumsi bukan untuk makanan tetapi sebagai pengisi waktu luang yaitu sebagai bahan baku rokok dan cerutu. Tembakau juga dapat dikunyah. Kandungan metabolit sekunder yang kaya juga membuatnya bermanfaat sebagai pestisida dan bahan baku obat. Salah satu tantangan dalam budidaya tembakau adalah adanya organisme pengganggu tanaman. Serangan hama dan penyakit dapat mempengaruhi kualitas maupun kuantitas hasil panen tembakau. Serangan hama dan penyakit yang paling banyak terjadi adalah pada saat fase vegetatif, karena pada vase ini semua bagian tanaman menjadi sasaran makanan bagi organisme pengganggu tanaman. Organisme pengganggu tanaman yang dianggap sebagai hama pada vase vegetattif tanaman tembakau adalah ualt tanah, ulat daun, belalang, kupu, gayas/jangkrik. Kegiatan penelitian ini dilakukan di PT Tarutama Nusantara Jember, data yang digunakan adalah data serangan hama yang terjadi pada seluruh kebun milik TTN dari tahun 2013 hingga 2019. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengtahui prediksi serangan hama yang akan terjadi guna mempermudah perusahaan dalam menentukan strategi dan kebijakan guna meningkatkan produksi tembakau khususnya sebagai pelapis cerutu dekblad/wrapper. Metode penelitian yang digunakan untuk memprediksi serangan hama yang terjadi adalah metode regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan prediksi serangan hama ulat tanah (Agrotis iplison) tahun 2021 sebesar 15,6%, ulat grayak (Spodoptera litura) sebesar 19,08%, serangan hama belalang sebesar 15,77%, dan serangan hama ketep (Setomorpha rutella) sebesar 15,23%, serta serangan hama jangkrik (Gryllidae) pada tahun 2021 adalah sebesar 8,20%.


Author(s):  
Erina Fatmawati ◽  
◽  
FNU Rahmawati ◽  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media dan lama fermentasi dari kompos cocopeat dan kotoran kambing pada aklimatisasi tanaman tembakau (Nicotiana tabaccum L) dan juga untuk mengetahui komposisi media tanam yang sesuai serta waktu fermentasi kompos terhadap pertumbuhan tembakau pada tahap aklimatisasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan september-november 2019 di laboratorium kultur jaringan, green house Politeknik Negeri Jember. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan menggunakan 2 faktor, dimana faktor pertama adalah komposisi media terdiri dari M1: kompos: tanah: pasir (1:1:1); M2: kompos:tanah:pasir (3:1:1); M3: kompos: tanah: pasir (5:1:1). sedangkan faktor yang kedua adalah lama fermentasi terdiri dari P1: 3 minggu; P2: 5 minggu. Hasil menunjukan bahwa interaksi antara komposisi media dan lama fermentasi dari kompos cocopeat dan kotoran kambing tidak menunjukan pengaruh nyata pada semua parameter pengamatan, tetapi pada komposisi media tanam menunjukan pengaruh nyata pada berat segar dan berat kering tanaman.


Author(s):  
Nurhaida Widiani ◽  
◽  
Amalia Fatimah ◽  
Rina Budi Satiyarti ◽  
◽  
...  

Limbah kardus merupakan limbah rumah tangga yang mengandung selulosa dan hemiselulosa yang mungkin dapat dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jamur yang banyak dikonsumsi masyarakat. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi jamur adalah dengan memperbaiki kualitas media budidaya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh limbah kardus dan bekatul terhadap pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah K0 = 0% (tanpa diberi limbah kardus dan bekatul), K1 = 50% limbah kardus + 30% bekatul, K2 = 60% limbah kardus + 25% bekatul, K3 = 70% limbah kardus + 20% bekatul dan K4 = 80% limbah kardus + 15% bekatul. Parameter yang diamati yaitu hari pemenuhan miselium, jumlah badan buah, lebar tudung, berat basah dan panjang tangkai. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way Anova dan apabila terdapat pengaruh dilanjutkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan adanaya pengaruh perlakuan limbah kardus terhadap pertumbuhan jamur yaitu pada parameter hari pemenuhan miselium, jumlah badan buah, lebar tudung, dan berat basah. Perlakuan yang paling baik sebagai media tumbuh jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) yaitu perlakuan K3.


Author(s):  
Edward Saleh ◽  

Rawa lebak merupakan ekologi yang terendam air pada periode waktu musim hujan dan kekeringan pada periode musim kemarau. Pada saat terendam air, tinggi muka air tidak dapat dikendalikan secara gravitasi, sehingga tinggi muka air dilahan sawah rawa lebak tidak dapat memenuhi sesuai kebutuhan tanaman. Sebaliknya pada waktu musim kemarau lahan sawah akan kering, tanaman akan mengalami kekurangan air. Salah satu teknologi yang dikembangkan masyarakat untuk mengendalikan air dilahan rawa lebak dengan polder mini yang luasnya 250 – 1000 ha. Rancangan pengendalian sistem polder ini dilaku dengan membangun saluran penampung air, pompa pembuang (drainase) dan pemasuk (irigasi) air. Hasil penelitian menunjukkan dengan sistem polder telah mampu meningkatkan intensitas tanam dari satu kali pertahun (IP 100) menjadi tiga kali tanam pertahun (IP300), dengan pola tanam padi-padi-palawija.


Author(s):  
Ifroh Hatun Hasanah ◽  
◽  
Iqbal Erdiansyah ◽  
Keyword(s):  

Bondowoso merupakan salah satu kota di Jawa Timur, memiliki kawasan budidaya tadah hujan, sawah dan hutan.Sektor pertanian merupakan sektor unggulan.Kacang tanah merupakan salah satu tanaman yang dibudidayakan.produksi kacang tanah di Bondowoso mengalami penurunan. Penurunan produksi kacang tanah salah satunya dapat disebabkan oleh kekurangan air untuk proses pertumbuhan tanaman sehingga berpengaruh terhadap produksi kacang tanah. Teknologi yang bisa digunakan salah satunya adalah rekayasa irigasi pada lahan tadah hujan, selain rekayasa irigasi perlu adanya rekayasa pemupukan dengan menggunakan Rhizobium spp. Aplikasi inokulumRhizobium spp dengan perlakuan dengan waktu penyiraman 2 hari sekali (P1), 4 hari sekali (P2), 6 hari sekali (P3) dan 8 hari sekali (P4). Hasil percobaan aplikasi Rhizobium spp pada tanaman kacang tanah dengan cekaman kekeringan memberikan efek terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah. Pengaruh aplikasi Rhizobium spp meningkatkan tinggi tanaman, berat polong basah, berat polong kering, berat biji kering, berat bintil akar.Rhizobium spp dapat memfiksasi nitrogen bebas di udara pada kondisi cekaman kekeringan.Rhizobium dapat menyediakan hara bagi tanaman dalam bentuk NO3-, tumbuhan menggunakan NO3-untuk fotosintesis dan hasil produk berupa protein.Perlakuan terbaik yaitu penyiraman 2 hari sekali dan penambahan Rhizobium spp dengan konsentrasi 20 ml/l.


Author(s):  
Nadia Putri Lestari ◽  
◽  
M Zayin Sukri ◽  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan asam humat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis serta mengetahui kelayakan usahatani budidaya tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan dilahan percobaan kampus Politeknik Negeri Jember pada bulan Juni-September 2019 dengan ketinggian tempat 89 mdpl. Penelitian ini menggunakan rancangan praeksperimen melalui pendekatan static group comparison dengan analisis t test dan analisis usahatani. Parameter yang diamati yaitu: tinggi tanaman, jumlah daun, diameter tongkol, panjang tongkol, berat tongkol, tingkat kemanisan dan total berat tongkol. Hasil penelitian menunjukkan pelakuan asam humat dengan dosis 20 kg/ha berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 28 HST, 35 HST, dan 42 HST, jumlah daun 14 HST, 35 HST dan 42 HST, berat tongkol dan panjang tongkol. Aplikasi asam humat juga berpengaruh nyata terhadap parameter diameter tongkol dan tingkat kemanisan serta menghasilkan produksi jagung manis sebesar 15 ton/ha dengan nilai R/C Ratio 1,46. Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis yang lebih optimal disarankan melakukan budidaya jagung manis dengan dosis asam humat yang lebih tinggi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document