nicotiana tabaccum
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

44
(FIVE YEARS 12)

H-INDEX

8
(FIVE YEARS 1)

2021 ◽  
Vol 1 ◽  
pp. 1968-1976
Author(s):  
Rojiah Batsah ◽  
W Wirasti ◽  
F Fitriyani

AbstractTobacco leaves (Nicotiana tabaccum. L) have great potential as a pesticide or insect repellent, especially the Aedes aegypti mosquito. Maceration method was used to obtain tobacco leaf extract as much as 127.86 grams from the dried simplicia of tobacco leaves (Nicotiana tabaccum. L) 827 grams (yield 15.46%). The tobacco extract was made in the form of lotio with a concentration of 1%, 2%, and 3%, having repellant effectiveness of 90%, 96% and 100%, respectively. Physical stability test was carried out on the lotion 0%, 1%, 2%, and 3% as follows; organoleptic test (brownish color, typical tobacco aroma and homogeneity), spreadability test (6.1cm; 6.1cm; 6.2cm; 6.4cm), adhesion test (3.06sec; 2.8sec; 2.75sec; 2.61sec), cycling test (brownish color, thick consistency, homogeneity, and distinctive aroma of tobacco), pH test (7; 7; 7; 6,3), and viscosity test (4.708cPs, 4.575cPs, 4.465cPs, 4.403cPs). The results of One Way ANOVA analysis showed that there was a significant difference in each concentration of tobacco leaf extract lotio and Tukey's test showed that the repellant ability of 3% concentration had 100% percent repelance. It can be concluded that the ethanol extract lotion of tobacco leaves (Nicotiana tabaccum. L) has repellant effectiveness.Keywords: tobacco leaves, extract, lotion, repellant, ANOVA AbstrakDaun tembakau (Nicotiana tabaccum. L) memiliki potensi besar sebagai pestisida atau pengusir serangga khususnya nyamuk Aedes aegypti. Metode maserasi digunakan untuk mendapatkan ekstrak daun tembakau sebanyak 127,86 gram dari simplisia kering daun tembakau (Nicotiana tabaccum. L) 827 gram (rendemen 15,46%). Ekstrak tembakau dibuat dalam bentuk lotio dengan konsentrasi 1%, 2%, dan 3% memiliki efektivitas repelan berturut-turut adalah 90%, 96% dan 100%. Dilakukan uji stabilitas fisik terhadap lotio 0%,1%, 2%, dan 3% sebagai berikut; uji organoleptis (warna kecoklatan, aroma khas tembakau dan homogen), uji daya sebar (6,1cm; 6,1cm; 6,2cm; 6,4cm), uji daya lekat (3,06detik; 2,8detik; 2,75detik; 2,61detik), uji cycling test (warna kecoklatan, konsistensi kental, homogen, dan aroma khas tembakau), uji pH (7;7;7;6,3), dan uji viskositas (4.708cPs, 4.575cPs, 4.465cPs, 4.403cPs). Hasil analisis One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada setiap konsentrasi lotio ekstrak daun tembakau dan uji Tukey menunjukkan kemampuan repelan konsentrasi 3% memiliki persen repelansi 100%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa lotio ekstrak etanol daun tembakau (Nicotiana tabaccum. L) memiliki efektivitas repelan.Kata kunci: : daun tembakau; ekstrak; lotion; repelan; ANOVA


Author(s):  
Andrew Setiawan Rusdianto ◽  
Winda Amilia ◽  
Vina Julie Dwi Sinta

Tobacco stems are the agricultural waste of tobacco crops that have the potential to be utilized. Use of tobacco stems in general, only in the leave of disposal without handling. Tobacco stems have the opportunity as a source of cellulose because they have a relatively high content of cellulose. The use of proper methods also plays an important role in extracting cellulose on tobacco stems. The research aims to determine the efficiency levels of cellulose extract from tobacco stems (Nicotiana tabaccum L.) with acid extraction methods and alkaline extraction. The research used a complete randomized design with a repeated trial of 2 times. The results showed the alkaline method of producing the best results against the rendemen testing parameters, water content, hemicellulose content, cellulose content, lignin content and FTIR spectroscopy. Yield test, moisture content, hemicellulose content, cellulose content and lignin content was at the best in the alkaline extraction with a concentration of 12% the yield of 43.63%; water content of 7.54%; hemicellulose content 14.33%; cellulose content 46.17%; and 2.83% lignin content. FTIR spectroscopy test shows that all treatments have important and specific function groups on cellulose such as – OH, C-H, and-CH2, so that samples were identified of cellulose.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 25-34
Author(s):  
Harlita Harlita

Tanaman tembakau merupakan salah satu komoditas andalan Indonesia yang berperan penting dalam penyediaan lapangan pekerjaan, sumber pendapatan bagi petani, dan sumber devisa negara bagi negara. Namun akhir-khir ini produktivitas mengalami penerunan yang di sebabkan serangan hama, patogen, gulma, dan faktor lingkungan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui jenis hama dan patogen yang menyerang pada fase pembibitan tembakau, mengetahui persentase serangan hama dan patogen dan mengetahui cara pengendalian hama dan patogen pada pembibitan tembakau di Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Langsa. Metode yang digunakan pada penelitian ini  yaitu metode diskriptif kuantitatif dengan mengidentifikasi dan mengitung persentase dan insentisitas serangan hama dan patogen yang menyerang tanaman tembakau di pembibitan Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Langsa. Berdasarkan hasil penelitian terdapat dua jenis hama dan patogen yang menyerang tanaman tembakau pada fase pembibitan yaitu ulat daun (Spodoptera litura) dan jamur (Phytophthora nicotianae). Intensitas serangan hama dan patogen tertinggi pada hari ke-1 pengamatan terdapat pada Plot ke-I yaitu 0,25 % dan 0, 56 %, sedangkan terendah pada Plot ke IV yaitu  0,12 dan 0,25%. Namun, pada hari ke 15 setelah aplikasi fungisida nordox 70 ml/14 liter air dan insektisida decis 2,5 gr/15  intensitas serangan hama dan patogen mengalami penurunan yang signifikan. Dengan demikian fungisida nordox dan insektisida decis efektif mengendalikan hama dan patogen yang menyerang tanaman tembakau pada fase pembibitan.


Author(s):  
Irma Harlianingtyas ◽  
◽  
Ramadhan Taufika ◽  

Tembakau adalah produk pertanian semusim yang bukan termasuk dalam komoditas perkebunan. Produk ini dikonsumsi bukan untuk makanan tetapi sebagai pengisi waktu luang yaitu sebagai bahan baku rokok dan cerutu. Tembakau juga dapat dikunyah. Kandungan metabolit sekunder yang kaya juga membuatnya bermanfaat sebagai pestisida dan bahan baku obat. Salah satu tantangan dalam budidaya tembakau adalah adanya organisme pengganggu tanaman. Serangan hama dan penyakit dapat mempengaruhi kualitas maupun kuantitas hasil panen tembakau. Serangan hama dan penyakit yang paling banyak terjadi adalah pada saat fase vegetatif, karena pada vase ini semua bagian tanaman menjadi sasaran makanan bagi organisme pengganggu tanaman. Organisme pengganggu tanaman yang dianggap sebagai hama pada vase vegetattif tanaman tembakau adalah ualt tanah, ulat daun, belalang, kupu, gayas/jangkrik. Kegiatan penelitian ini dilakukan di PT Tarutama Nusantara Jember, data yang digunakan adalah data serangan hama yang terjadi pada seluruh kebun milik TTN dari tahun 2013 hingga 2019. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengtahui prediksi serangan hama yang akan terjadi guna mempermudah perusahaan dalam menentukan strategi dan kebijakan guna meningkatkan produksi tembakau khususnya sebagai pelapis cerutu dekblad/wrapper. Metode penelitian yang digunakan untuk memprediksi serangan hama yang terjadi adalah metode regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan prediksi serangan hama ulat tanah (Agrotis iplison) tahun 2021 sebesar 15,6%, ulat grayak (Spodoptera litura) sebesar 19,08%, serangan hama belalang sebesar 15,77%, dan serangan hama ketep (Setomorpha rutella) sebesar 15,23%, serta serangan hama jangkrik (Gryllidae) pada tahun 2021 adalah sebesar 8,20%.


Author(s):  
Erina Fatmawati ◽  
◽  
FNU Rahmawati ◽  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media dan lama fermentasi dari kompos cocopeat dan kotoran kambing pada aklimatisasi tanaman tembakau (Nicotiana tabaccum L) dan juga untuk mengetahui komposisi media tanam yang sesuai serta waktu fermentasi kompos terhadap pertumbuhan tembakau pada tahap aklimatisasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan september-november 2019 di laboratorium kultur jaringan, green house Politeknik Negeri Jember. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan menggunakan 2 faktor, dimana faktor pertama adalah komposisi media terdiri dari M1: kompos: tanah: pasir (1:1:1); M2: kompos:tanah:pasir (3:1:1); M3: kompos: tanah: pasir (5:1:1). sedangkan faktor yang kedua adalah lama fermentasi terdiri dari P1: 3 minggu; P2: 5 minggu. Hasil menunjukan bahwa interaksi antara komposisi media dan lama fermentasi dari kompos cocopeat dan kotoran kambing tidak menunjukan pengaruh nyata pada semua parameter pengamatan, tetapi pada komposisi media tanam menunjukan pengaruh nyata pada berat segar dan berat kering tanaman.


Fuel ◽  
2020 ◽  
Vol 273 ◽  
pp. 117793 ◽  
Author(s):  
Abhishek Sharma ◽  
Yashvir Singh ◽  
Nishant Kumar Singh ◽  
Amneesh Singla ◽  
Hwai Chyuan Ong ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document