Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

292
(FIVE YEARS 61)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 1)

Published By Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen

2502-3594, 1907-6037

2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 102-115
Author(s):  
Remiswal Remiswal ◽  
D. Samad ◽  
A.J. Firman

2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 189-202
Author(s):  
N.N. Adiwinata ◽  
U. Sumarwan ◽  
M. Simanjuntak

2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 164-175
Author(s):  
A.T.N. Afriliani ◽  
V. Adriany ◽  
H. Yulindrasari

2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 63-75
Author(s):  
M. Damayanti ◽  
E. Djuwita

Banyak orang tua memercayai hukuman fisik tepat digunakan sebagai strategi yang efektif untuk mendisiplinkan anak sehingga membuat siklus penerapan hukuman fisik tidak terputus pada generasi selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengalaman menerima hukuman fisik dan perbedaan jenis kelamin terhadap penerimaan mitos dan intensi menggunakan hukuman fisik pada remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling yang melibatkan 123 remaja berusia 13-17 tahun dengan status sosial ekonomi menengah ke bawah dan berdomisili di Jawa Barat. Pengalaman hukuman fisik diukur menggunakan Parent-Child Conflict Tactic Scale (CTSPC) dan penerimaan mitos hukuman fisik diukur menggunakan Corporal Punishment Myth Scale (CPMS). Uji analisis jalur menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin secara signifikan (β=-5,306; p<0,05) berpengaruh pada penerimaan mitos hukuman fisik dengan hasil remaja laki-laki memiliki penerimaan mitos hukuman fisik yang lebih tinggi dibandingkan remaja perempuan. Sedangkan pengalaman hukuman fisik tidak memengaruhi penerimaan mitos hukuman fisik pada remaja. Hasil analisis jalur juga menunjukkan bahwa mitos hukuman fisik berpengaruh terhadap intensi penggunaan hukuman fisik. Hasil penelitian dapat digunakan untuk memahami alasan tidak terputusnya siklus hukuman fisik dan dapat membantu praktisi dalam pembuatan modul parenting terkait strategi disiplin.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 76-87
Author(s):  
M.T. Asprilia ◽  
A.E. Hami

Mayoritas konsumen di Indonesia membeli produk mewah untuk meningkatkan kualitas diri dan status sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dimensi nilai finansial, fungsional, individual, dan sosial yang muncul sebagai nilai dominan dalam mempersepsi nilai mewah. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan pendekatan kuantitatif. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 120 pengguna tas branded di Indonesia yang didapat menggunakan teknik snowball sampling. Hasil penelitian disajikan secara deskriptif dan dikaji lebih lanjut untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi produk mewah di Indonesia berdasarkan nilai budaya. Hasil penelitian menunjukkan tiga budaya terbesar yang menggunakan tas branded di Indonesia merupakan suku Jawa, Sunda, dan Minangkabau. Berdasarkan ketiga budaya tersebut, nilai finansial merupakan nilai dominan dalam membentuk persepsi nilai mewah. Nilai dominan yang membentuk persepsi nilai mewah memiliki pola serupa pada budaya Jawa dan Minangkabau. Budaya Jawa dan Minangkabau menunjukkan nilai dominan pada nilai finansial yang diikuti dengan nilai fungsional, individual, dan sosial secara berurutan. Perbedaan pola terlihat pada budaya Sunda dengan nilai dominan pada nilai finansial yang diikuti dengan nilai sosial, fungsional, dan individual secara berurutan. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu strategi pemasaran yang lebih spesifik dan sensitif terhadap kebutuhan konsumen.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document