Pada umumnya, jenis leksikon yang paling banyak dikuasai anak adalah leksikon jenis meishi atau nomina. Dalam hal ini anak yang tergolong pada tahap praoperasional, yakni usia kisaran 2-7 tahun, memiliki kemampuan untuk menambah pembendaharaan kosakata dengan sangat signifikan. Mereka menggunakan beberapa strategi dalam penguasaan makna baru. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang strategi penguasaan makna leksikon meishi oleh Yotsuba, tokoh dalam komik berjudul Yotsubato! yang berusia lima tahun, Adapun leksikon meishi yang dimaksud adalah meishi kategori gutaitekina mono (kata benda konkret). Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif dan teori yang digunakan adalah teori strategi penguasaan makna oleh Gollinkof (dalam Dardjowidjojo, 2008:262-263). Hasil dari penelitian terhadap 10 volume komik Yotsubato! terdapat 30 data meishi kategori gutaiteki na mono, dengan enam strategi yang digunakan Yotsuba dalam menguasai makna, yaitu strategi nama baru-kategori tak bernama (11 data), strategi referensi (10 data), strategi peluasan (4 data), strategi konvensionalitas (2 data), strategi cakupan objek (2 data), dan strategi cakupan kategorial (1 data). Dengan demikian, diketahui bahwa strategi nama baru-kategori tak bernama merupakan strategi utama bagi Yotsuba dalam menguasai leksikon meishi kategori kata benda konkret (gutaiteki na mono).