Agrilan Jurnal Agribisnis Kepulauan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

84
(FIVE YEARS 63)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pattimura

2549-7677, 2302-5352

2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Sutrisno Hadi Purnomo ◽  
Ayu Intan Sari ◽  
Neo Dwi Romadhona

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan serta mengetahui besarnya profitabilitas usaha peternakan sapi potong di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu 3 desa yaitu, Wedelan, Srikandang dan Bondo. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan. Metode pengambilan responden secara purposive sampling dengan jumlah 60 responden penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata peternak sapi potong di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Rp.1.292.585. Hasil dari Return of Investmen (ROI) sebesar 13,2% hasil analisis Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1,15 yang artinya usaha tersebut layak dijalankan. Hasil analisis dari Payback Period of Credit (PPC) jangka waktu pengembalian investasi adalah 7,5 tahun.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Asmini F Khairuddin ◽  
Leunard O Kakisina ◽  
Raja M Sari

Peranan sektor petanian di Indonesia sangat penting dalam perekonomian, terutama subsektor perkebunan. Salah satu subsektor perkebunan yang potensial dikembangkan di Maluku adalah tanaman pala. Berdasarkan data rata-rata produksi pala Indonesia, Maluku merupakan salah satu sentra produksi pala terbesar. Saat  ini  luas  areal  tanaman  Pala  di  Maluku  sebesar 32.797  ha dengan produksi sebanyak 5.859 ton. Hasil produksi pala Maluku dapat menjadi peluang usaha baik lokal maupun antar negara karena permintaannya setiap tahun terus meningkat. Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan para pelaku usaha untuk mengembangkan jaringan pemasaran pala secara luas. Di Maluku terdapat beberapa pelaku usaha maupun perusahaan yang bergerak dalam pemasaran pala, salah satu diantaranya adalah CV. Maenusu Spices. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari manajemen persediaan CV. Maenusu Spices dengan Metode EOQ. Penelitian ini menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Data yang digunakan adalah data primer berupa hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan dalam satu tahun adalah Rp. 52.005.707, sedangkan dengan menggunakan metode EOQ biaya persediaan adalah sebesar Rp. 8.228.930,74. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat melakukan penghematan sebesar Rp. 43.776.776,3 bila menerapkan metode EOQ.  Penggunaan metode EOQ pada perusahaan akan lebih efektif dan efisien dalam hal pengendalian persediaan bahan baku jika dibandingkan dengan kebijakan yang selama ini digunakan oleh CV. Maenusu Spice.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Oktovan Tipak ◽  
Jeter D Siwalette ◽  
Noviar F Wenno
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab dan dampak terjadinya konflik antara PTP Nusantara XIV Kebun Awaya dengan Masyarakat Negeri Tananahu, Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara yakni observasi, wawancara dan dokumentasi.  Jumlah  informan sebanyak 41 orang dipilih dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab konflik agraria antara PTP Nusantara XIV Kebun Awaya dengan masyarakat Negeri Tananahu adalah faktor sosial ekonomi dan status kepemilikan lahan. Dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat terjadinya konflik adalah dampak positif bagi  masyarakat Negeri Tananahu yaitu peningkatan pendapatan karena perluasan lahan dibandingkan saat bekerja di perusahaan dan dampak negative bagi perusahaan yaitu terjadinya penurunan produksi komoditi kelapa dan kakao yang disebabkan umur tanaman yang sudah tidak produktif  dan konflik agraria antara masyarakat negeri Tananahu dengan perusahaan. Dampak sosial yang ditimbulkan akibat konflik agraria yaitu hubungan antara masyarakat Negeri Tananahu dan pihak perusahaan menjadi tidak harmoni.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Yohanes Latumahina ◽  
Natelda R Timisela ◽  
Johanna M Luhukay

Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui bentuk saluran pemasaran  dan besarnya margin pemasaran produk olahan sagu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua saluran pemasaran pada produk olahan sagu. Pertama, bioindustri Sawa memasarkan produknya langsung ke konsumen sehingga keuntungan yang diterima oleh bioindustri Sawa dari masing-masing produk sebesar 100 persen karena tidak ada imbalan tenaga kerja yang diperoleh. Kedua, terdapat pedagang pengecer yang terlibat dalam pemasaran produk olahan sagu dari bioindustri Sawa. Pedagang pengecer membeli produk secara langsung dari perusahaan dan langsung menjualnya ke konsumen, sehingga  keuntungan yang diterima oleh bioindustri Sawa sebesar Rp. 1.671 atau 5,57 persen untuk produk tepung sagu kering, Rp.671 atau 4,47 persen untuk produk mie sagu dan Rp. 17.774 atau 59,24 persen  untuk produk beras sagu


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Arsyadani Sabilal Haq ◽  
Budi Setiawan ◽  
Suhartini Suhartini

Perkebunan kakao di Indonesia sebagian besar diusahakan oleh perkebunan rakyat. Terdapat beberapa pola tanam yang diusahakan petani dengan menggabungkan kakao dengan tanaman perkebunan lain. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Madiun, sebagai salah satu penghasil kakao dan pemasok ekspor kakao dari Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial usaha tani dari beberapa pola tanam kakao yang telah dibudidayakan masyarakat sejak lama sebagai dasar untuk pengembangan kakao lebih lanjut di Kab Madiun, serta menganalisis kemitraan yang terjalin antara petani kakao dengan perusahaan mitra yakni Gapoktan Guyub Santosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola tanam monokultur dan multiple cropping semuanya layak secara finansial, tetapi monokultur kakao lebih layak jika dibandingkan dengan pola tanam campuran. Hubungan kemitraan antara petani kakao dengan Gapoktan saling menguntungkan, petani dapat menjual kakao dengan harga yang lebih tinggi, sedangkan Gapoktan mendapatkan pasokan kakao dengan kualitas yang baik. Kemitraan yang dijalankan digolongkan dalam bentuk pola dagang umum, antara petani dan mitra mengutamakan aspek pemasaran yakni melakukan pembelian dan penjualan.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Welfried B Paley ◽  
Esther Kembauw ◽  
Maisie T. F. Tuhumury
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan agroindustri pengolahan kelapa di UD Wootay Coconut. Pengambilan sampel responden dilakukan dengan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  kekuatan yang dimiliki UD Wootay Coconut adalah  ketersediaan modal, adanya variasi produk dan  harga, hubungan baik dengan pelanggan,  kemasan produk menarik,  dan manajemen yang baik. Faktor kelemahan yang dimiliki adalah ketidakterampilan tenaga kerja dan ketidakrapihan  pembukuan. Faktor peluang yakni peluang lapangan kerja dan amannya kondisi lingkungan produksi. Faktor ancaman yakni fluktuasi permintaan produk. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa alternatif strategis pengembangan yang dapat diterapkan yakni penguatan hubungan distributor dan pelanggan, peningkatan kemampuan manajemen, peningkatkan kemampuan tenaga kerja, penciptaan kesinergisan antara pelaku usaha dan pemerintah, peningkatan kualitas produk yang dihasilkan, dan peningkatan jaringan pemasaran.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 79
Author(s):  
Endro Puji Astoko
Keyword(s):  

Koperta Langgeng Mulyo adalah suatu organisasi yang terbentuk akibat munculnya permasalahan kebutuhan hidup yang semakin hari semakin komplek dan menuntut adanya peningkatan kesejahteraan bagi anggota kelompok tani yang menyebabkan kelompok tani terlilit oleh para renternir. Koperta Langgeng Mulyo berdiri pada tanggal 1 Juni 1999 dan memiliki badan hukum pada tanggal 25 Agustus 1999 dengan No.271/BH/KDK.13.17/VIII/1999. Berdasarkan hasil analisa usaha tani budidaya nanas asam gulas  menghasilkan keuntungan sebesar 192.25.200 dengan R/C ratio 5,45 yang memiliki arti bahwa budidaya nanas asam gulas sangat layak untuk diusahakan. B/C Ratio sebesar 4,45 yang artinya setiap pengeluaran 1 rupiah akan diperoleh keuntungan sebesar 4,45  rupiah.


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 219
Author(s):  
Isna V Kerepesina ◽  
Stephen F W Thenu ◽  
Johanna M Luhukay

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani sayuran daun, dan kelayakan usahatani sayuran daun di Dusun Taeno Desa Rumahtiga. Penelitian ini dilakukan terhadap tiga jenis sayuran daun yaitu kangkung, sawi, dan bayam. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan dan analisis B / C ratio (rasio keuntungan dan biaya). Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan usahatani sayuran daun di Dusun Taeno Desa Rumahtiga sebesar Rp 270.164.717,- dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 7.301.749,-  selama satu tahun produksi. Analisis B / C ratio mengindikasikan nilai rasio sebesar 1,6, yang artinya pendapatan yang dihasilkan oleh para petani 1,6 kali lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa usahatani sayuran daun di Dusun Taeno “layak untuk diusahakan” karena pendapatan lebih besar daripada biaya.


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 294
Author(s):  
Junaedin Wadu ◽  
Anggreni Madik Linda

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal serta menetapkan strategi bagi pengembangan usahatani bawang merah di Kelurahan Malumbi, Kecamatan Kambera. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksploratif dengan menggunakan metode survei. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 10 orang. Metode yang digunakan untuk penentuan sampel adalah metode accidential sampling. Data dianalisis dengan menggunakan analisis Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation, Internal-Eksternal (IE), Matriks Strenghts, Weakness, Opportunities, Treats (SWOT), dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal adalah ketersediaan air yang cukup memadai, sistem pemasaran yang tidak efektif. Sedangkan, faktor eksternal adalah permintaan bawang merah tinggi, serta persaingan dan fluktuasi harga jual. Strategi utama pengembangan usahatani bawang merah adalah memperluas lahan usahatani bawang merah dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi dan merebut peluang pasar.


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 261
Author(s):  
Puput Fauzy ◽  
Margaretha Pattiasina ◽  
Esther Kembauw

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pendapatan dan R / C rasio usaha agroindustri hasil olahan kelapa di Pusat Usaha Yanmel, Desa Yainuelo, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini dilakukan berdasarkan fakta bahwa usaha olahan hasil kelapa terbilang baru di Kabupaten Maluku Tengah. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pengambilan sampel data dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu di Sentra Bisnis Yanmel. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis pendapatan yang dilanjutkan dengan kalkulasi R / C value: perbandingan antara total pendapatan dengan total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Hasil analisis menunjukkan bahwa keuntungan yang dihasilkan Sentra Bisnis Yanmel dari Virgin Coconut Oil (VCO) dan minyak kelapa sehat adalah Rp. 49.466.700,- per tahun dengan rata-rata sebesar Rp. 4.122.225,- per bulan, sedangkan nilai rasio R / C adalah 1,75. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document