economic order quantity
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

635
(FIVE YEARS 251)

H-INDEX

41
(FIVE YEARS 5)

Author(s):  
Andrii Galkin ◽  
Velerii Levada ◽  
Volodymyr Kyselov ◽  
Oksana Hulchak ◽  
Dmytro Prunenko ◽  
...  

Estimation of the optimal size of order is one of the key tasks in determining the parameters of the urban freight restocking system. The existing analytical models and methods are considering each technology separately and they do not compare the Economic Order Quantity (EOQ) and Justin-tme (JIT) restocking technologies. The purpose of this research was to evaluate efficiency of the JIT and EOQ restocking technologies. The research would help in selecting the delivery model, analyzing functioning of existing JIT and EOQ models. The article presents an approach to determining the comparison in organizing supplies to the retailer. For this, the two supply models were compared. The Just-in-Time model is characterised by costs that are spend on transportation. The Economic Order Quantity model includes costs of transportation and storage in a warehouse. After calculations, application of the Just-in-Time model in the given conditions was determined.


Author(s):  
K. Kalaiarasi ◽  
MARY HENRIETTA H ◽  
M. Sumathi ◽  
A. Stanley Raj

The technique of limiting expenditure plays a critical part in an organization's ability to govern the smooth operation of its management system. The economic order quantity (EOQ) is calculated by solving a nonlinear problem, and the best solution is investigated in a fuzzy and intuitionistic fuzzy environment. The overall cost is made up of several factors, such as demand, holding, and ordering costs. The demand and stock-out characteristics were both fuzzified using fuzzy and intuitionistic fuzzy numbers. The numerical analysis shows the comparison between the two fuzzy numbers through sensitivity analysis.


Author(s):  
Ferza Dwianda Afrimarsa ◽  
Neri Susanti ◽  
Tito Irwanto

Economic Order Quantity (EOQ) is a mathematical model that determines the number of items that must be ordered to meet the projected demand, with minimized inventory costs. The types of costs to run the business cycle are storage costs and ordering costs. The purpose of this research is to analyze "Analysis of Non-Subsidized Fertilizer Inventory Control with Economic Order Quantity (EOQ) Method at CV. Dohar Agro Mandiri. The total inventory obtained using the EOQ method is 11,003 with a purchase frequency of 3 times. Using the EOQ method the company must reorder when the merchandise inventory is 1,015 zak, with the EOQ method the maximum inventory that the company must maintain is 12,018 per day. The total inventory cost of fertilizer merchandise inventory is 24,648. In other words, inventory control using the EOQ method can help companies achieve an optimal level of inventory ordering and ordering frequency.


2022 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 109
Author(s):  
Lianxia Zhao ◽  
Hui Qiao ◽  
Qi An

<p style='text-indent:20px;'>Pre-sale policy is a frequently-used sales approach for deteriorating products, e.g, fruits, vegetables, seafood, etc. In this paper, we consider an EOQ inventory model under pre-sale policy for deteriorating products, in which the demand of pre-sale period depends on price and pre-sale horizon, and the demand of spot-sale period depends on the price and stock level. Optimal pricing decisions and economic order quantity are also provided. We compare pre-sale model with a benchmark inventory model in which all the products are sold in spot-sale period. Theoretical results are derived to show the existence and uniqueness of the optimal solution. Numerical experiments are carried out to to illustrate the theoretical results. And sensitivity analysis is conducted to identify conditions under which the pre-sale policy is better off than the spot-sale only policy.</p>


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 456
Author(s):  
Mohamad Syazimmi Hersyaputra ◽  
Eva Faja Ripanti ◽  
Hafiz Muhardi

Sistem inventory adalah serangkaian aktivitas dalam melakukan proses pengelolaan data barang yang terdapat pada penyimpanan yang memiliki peran dan fungsi krusial untuk menyelesaikan permasalahan dalam mengelola, mengontrol, dan memudahkan pelaporan data barang. Sistem inventory diperlukan salah satunya untuk memanajemen persediaan stok vaksin. Saat ini manajemen persediaan vaksin pada dinas kesehatan hingga ke level puskesmas masih ditemukan permasalahan, seperti belum adanya standar perhitungan kuantitas pengadaan dan safety stock yang optimal sehingga persediaan menjadi tidak merata di beberapa wilayah yang menyebabkan terjadinya kelebihan dan kekosongan stok. Hal ini membuat pengelolaan biaya persediaan vaksin tidak efisien. Oleh karenanya, diperlukan sistem inventory yang mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan stok vaksin yang optimal dengan meminimumkan biaya. Penelitian yang dilakukan, yaitu membangun smart inventory system menerapkan metode economic order quantity untuk mengoptimalkan persediaan dan mengimplementasikan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) berbasis Internet of Things (IoT) untuk mengefisiensi pencatatan pergerakan stok secara otomatis. Sistem dianalisis dan dirancang menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) sehingga spesifikasi kebutuhan diidentifikasi secara jelas agar dapat memecah permasalahan. Model yang digunakan adalah waterfall methodology. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap smart inventory system. Berdasarkan pengujian yang dilakukan menunjukkan smart inventory system memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan stok vaksin secara efektif dan efisien dengan performance error yang terjadi hanya sebesar 1,98%.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 73-81
Author(s):  
Ayu Dewi Larasati ◽  
Naning Retnowati ◽  
Alwan Abdurahman ◽  
Financya Mayasari

Layla Bakery merupakan usaha agroindustri yang terletak  di Jalan Ambulu No.110,  Kecamatan Balung,  Kabupaten Jember.  Produk dari Layla Bakery Jember antara lain roti pisang, donat, roti tawar, roti sisir dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah persediaan bahan baku tepung optimal yang seharusnya dilakukan Layla Bakery, kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan kembali bahan baku tepung dan berapa total biaya pemesanan optimal untuk melakukan pengadaan bahan baku tepung. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah EOQ  (Economic Order Quantity) yang meliputi perhitungan Quantity untuk mengetahui jumlah pemesanan bahan baku yang optimal, alat analisis ROP  (Reorder Point)  untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan bahan baku kembali, alat analisis Safety Stock  untuk mengetahui persediaan pengaman dan TIC  (Total Inventory Cost)  untuk menghitung total biaya pemesanan bahan baku. Berdasarkan hasil analisis dengan  metode EOQ, jumlah pesanan bahan baku yang optimal yaitu sebesar  3.179 Kg dengan frekuensi pembelian 18 kali dalam satu tahun dengan pemesanan ulang bahan baku jika persediaan mencapai 704 Kg dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 351.827.600.


2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 164-176
Author(s):  
Nanda Fahmy ◽  
Surya Indrawan ◽  
Soni Fajar Mahmud

Salah satu instansi yang menangani dibidang kesehatan adalah rumah sakit, rumah sakit adalah tempat dimana orang atau masyarakat berkonsultasi tentang kesehatan atau mencari solusi tentang penyakit yang dideritanya. Untuk membantu kelancaran pelayanan di rumah sakit fungsi bagian support juga sangat berperan menentukan kelangsungan kegiatan operasional rumah sakit, salah satunya adalah bagian pengadaan barang atau bagian logistik. Menurut survey sementara Instalasi Aset dan Logistik RSUD Kota Dumai terlihat mengalami adanya kekosongan barang dan penumpukan barang yang terjadi pada bagian logistik seperti barang rumah tangga (BRT) sehingga ketika user membutuhkan suatu barang cukup penting untuk menunjang operasional bagian manajemen rumah sakit dan pada saat itu pula gudang logistik mengalami stockout. Penulis melakukan penelitian menggunakan peramalan dan metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk mengetahui persediaan yang optimal untuk menjaga tidak kehabisan stok barang rumah tangga (BRT) pada RSUD Kota Dumai. Berdasarkan hasil yang telah didapat, maka dapat disimpulkan bahwa total persediaan satu periode ke depan untuk masing-masing barang rumah tangga (BRT) menggunakan peramalan Exponential Smoothing yaitu: Hand Soap Refill sebanyak 162 item, Rumah Pisau Cukur sebanyak 68 item, Plastik Sedang sebanyak 169 item, Tissue Gulung Biasa sebanyak 180 item dan Tissue Hand Towel sebanyak 92 item.


2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 192-204
Author(s):  
Riyan Hidayat ◽  
Juni Saputra ◽  
Amiroel Oemara Syarif

CV Surya Niaga Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang supplier penjualan alat tulis kantor. CV Surya Niaga Jaya memiliki kendala terhadap pengelolaan persediaan yaitu terjadi kenaikan permintaan alat tulis kantor, untuk (reorder) mengalami masalah permintaan yang tidak terlayani harus menjadi perhatian bagi CV Surya Niaga Jaya karena hal ini akan berpengaruh pada terhambatnya kegiatan operasional penjualan. Dengan menggunakan metode peramalan (forecasting) dan EOQ (economic order quantity) sebagai teknik pemecahan permasalahan. Untuk dapat dilakukan analisa apabila ada terjadi penumpukan atau kekurangan persediaan, dan berapa jumlah safety stock dan maksimum stok yang harus disiapkan perusahaan untuk kelancaran produksi. Persediaan pena di CV Surya Niaga Jaya periode Januari 2021 adalah sebanyak 45 kotak, jumlah EOQ untuk pena adalah 26 kotak dengan 6 kotak safety stock dan maksimum stok 47 kotak. Pemesanan kembali sebesar 32 kotak dan untuk ROP adalah 7 kotak. Sedangkan untuk persediaan kertas di CV Surya Niaga Jaya periode Januari 2021 adalah sebanyak 128 kotak, jumlah  EOQ untuk kertas adalah 45 kotak dan jumlah  Safety Stock sebanyak 17 kotak dan untuk maksimum stok sebesar 105 kotak. Pemesanan kembali sebesar 62 kotak dan untuk ROP adalah 20 kotak.


2021 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 205-210
Author(s):  
Wiwik Waroka ◽  
Melliana Melliana ◽  
Elisa Hafrida

Apotek Lestari berada jalan Jendral Sudirman No 215 Kota Dumai menjadi salah satu apotek yang banyak dituju oleh masyarakat sekitar. Berdasarkan pernyataan dari pengelola Aporek Lestari, selama ini pengendalian persediaan obat yang dilakukan hanya dengan memantau stok obat. Pemesanan hanya dilakukan jika stok obat menipis. Tidak ada pengelompokkan obat dan perhitungan khusus untuk menentukan jumlah pemesanan kembali, jumlah pemesanan hanya berdasar perkiraan saja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Always Better Control (ABC) yang dapat membantu pihak manajemen menentukan pengendalian yang tepat untuk masing-masing kelompok obat dan menentukan obat yang harus diprioritaskan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Obat yang diprioritaskan diramalkan dengan metode Forecasting untuk menentukan persediaan kedepannya. Selanjutnya obat yang harus diprioritaskan akan dihitung menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk mengetahui jumlah optimum pemesanan yang dapat mengefesiensikan biaya yang akan dikeluarkan. Hasil penelitian ini jumlah pemesanan yang ekonomis (EOQ) untuk obat Paracetamol adalah 152 tablet dengan total cost Rp 292.601, untuk obat Folamil Genio adalah 183 botol dengan total cost Rp 292.579, untuk obat Lansoprazole adalah 130 tablet dengan total cost Rp 292.616, untuk obat Amlodipine adalah 127 tablet dengan total cost Rp 292.619 dan untuk obat Domperidone adalah 95 tablet dengan total cost Rp 292.615.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document