virgin coconut oil
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

802
(FIVE YEARS 424)

H-INDEX

29
(FIVE YEARS 4)

2022 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 31-40
Author(s):  
Betna Dewi ◽  
Gina Lestari

Sabun merupakan sediaan yang paling banyak digunakan yang bersifat sebagai pembersih dan anti bakteri bagi tubuh. Penggunaan VCO sebagai basis sabun padat transparan karena VCO karena kandungan asam lemak  yang  menguntungkan  kulit Proses pembuatan sabun dengan metode panas, dengan basis VCO yang dibuat metode penggaraman. Evalusi standar mutu meliputi uji organoleptis, uji tinggi busa dan stabilitas busa Hasil uji standar mutu sifat fisik yaitu uji organoleptik, uji tinggi busa dan stabilitas busa memenuhi standar mutu sediaan sabun yang beredar dipasaran, tidak terjadi perbedaan mutu fisik yang bermakna antara sabun padat transparan minyak sereh wangi yang diformulasi  dengan sabun padat transparan yang beredar.


Author(s):  
Ishita Auddy ◽  
C. S Maurikaa ◽  
N. Hariharan ◽  
D Manoj ◽  
Shubham Nimbkar ◽  
...  

2022 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Putranesia Putranesia ◽  
Meilizar Meilizar ◽  
Ridha Luthvina ◽  
Nurike Oktavia

2021 ◽  
Vol 50 (12) ◽  
pp. 3683-3691
Author(s):  
Sharifah Shafinaz binti Sh. Abdullah ◽  
Mei Chan Chong ◽  
Khatijah Lim Abdullah ◽  
Imran Zainal Abidin ◽  
Bee Wah Yap

The aims of this paper were to determine the effect of virgin coconut oil (VCO) on bodyweight and serum glucose level among acute coronary syndrome (ACS) patients. Various clinical trials on animal studies have found that the VCO has many beneficial effects on health. However, there have been limited published human studies on the pharmacological properties of VCO. Investigation on human subjects is extremely required in order to provide more empirical evidence to show the effect of VCO for ACS patients. Randomised single blind study conducted between March 2018 and April 2018. RCT was conducted among 70 ACS patients for 30 days. Participants in group A received their bottles containing 100 pieces of virgin coconut oil soft gels and were required to ingest 10 capsules per day (5 mL/5 gm) and continue routine treatment (diabetic diet and diabetic medication). Group B participants continued receiving routine treatment. Changes in serum fating blood sugar and body weight were identified using a paired t-test and independent t-test. A total of 70 patients participated with ages of 51 years old and older and were mostly male. The serum FBS and body weight of the intervention group that received VCO were reduced about 13.6% on day 30, from the baseline on day 1. They also had body weight reduction of about 2% with p value of less than 0.05. In contrast, the control group that only received routine treatment showed an increment of 12.1% in their serum FBS and had no changes in body weight. These reductions were noted within 30 days of consuming a daily dose of VCO (5 g every day). The properties of lauric acid and antioxidants present in the VCO composition were key players in the reduction of serum glucose levels and body weight. VCO can reduce serum glucose levels and body weight with 5 mL (5 g) of VCO per day for 30 days. Also, VCO may have a positive effect towards the glucose level and other cardiovascular risk factors.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 10
Author(s):  
Annisa Khairani Nasution ◽  
Azhari Azhari ◽  
Suryati Suryati

Indonesia merupakan negara produsen kelapa utama di dunia. Hampir semua daerah di Indonesia dapat dijumpai tanaman kelapa. Kelapa merupakan salah satu tanaman yang sangat luas penggunaannya, selain untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, seperti santan,minyak goreng, gula dan air kelapa segar, kelapa juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri. Salah satu contohnya adalah minyak kelapa yang digunakan sebagai bahan industri sabun, obat-obatan, mentega dan lain sebagainya. Saat ini banyak sekali industri-industri pengolahan minyak kelapa seperti VCO (Virgin Coconut Oil). Kegiatan industri ini menghasilkan limbah padat, salah satunya adalah ampas kelapa. Ampas kelapa dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pelarut yang digunakan adalah aquadest. Tujuan penelitian ini adalah,Mengkaji kadar rendemen galaktomanan dari ampas kelapa dan mengkaji kondisi terbaik proses ekstraksi ampas kelapa. Dari hasil penelitian diperoleh nilai tertinggi rendemen galaktomanan pada masing-masing kondisi rasio bahan baku (1:3) gr/ml dan suhu 55 oC dengan rendemen 8,489%. Pada rasio bahan baku (1:4) gr/ml dan suhu 55 oC dengan rendemen 8,736%. Pada rasio 1:5 gr/ml dan suhu 55 oC dengan rendemen 8,641%. Nilai kadar air yang didapat pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu yang digunakan maka nilai kadar airnya semakin menurun. Dapat disimpulkan bahwa temperature reaksi pada saat ekstraksi sangat mempengaruhi terhadap perolehan konsentrasi antioksidan yang didapat. Hasil uji kelarutan dalam air yang didapat adalah tidak larut dalam air (non polar), menunjukkan bahwa galaktomanan memang tidak larut dalam air.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 133
Author(s):  
Sukma Budi Ariyani ◽  
Haqqifizta Ratihwulan ◽  
Asmawit Asmawit

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 65-76
Author(s):  
Meri Andriani ◽  
Hamdani . ◽  
Suri Purnama Febri

Kecamatan Seruway mempunyai daerah pesisir dengan pekerjaan Nelayan sebagai mata pencaharian utama penduduk. Permasalahan Mitra pada proses produksi dan pemasaran. Pada proses produksi, udang sabu sebagai material didapat tidak menentu, sementara sumber daya alam yang lain, Mitra tidak mempunyai pengetahuan cara memanfaatkannya. Alat manual pada proses produksi sehingga berlangsung lama, melelahkan dan terasi yang dihasilkan tidak bersih. Pada pemasaran, pengemasan sederhana dan tidak menarik, terasi dipasarkan hanya pada kawasan Kecamatan Seruway. Pemasaran terasi Mitra sangat merosot, apalagi dengan adanya pandemic Covid-19. disebabkan sedikitnya yang membeli terasi Mitra dan tidak pernah ada acara lagi yang diadakan oleh Pemerintah Daerah. Sementara untuk pemasaran online dan delivery, Mitra tidak tahu cara menggunakannya. Ketidaktahuan dalam menggunakan database untuk usaha, Mitra hanya mengandalkan perasaan dalam usahanya, tidak mengetahui cara mengelola keuangan dengan menggunakan aplikasi. Pandemi covid-19 ini tidak disiasati Mitra dengan memberdayakan sumber daya alam (darat) seperti kelapa. Virgin coconut oil (VCO) dan tempat bunga merupakan hasil dari kelapa sebagai solusi untuk Mitra. Solusi yang lain terhadap permasalahan Mitra adalah pemberian alat otomatis untuk meringankan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan Mitra. Pelatihan dan pendampingan menggunakan alat yang diberikan, pelatihan pemasaran online dan delivery, pelatihan penggunaan database dengan menggunakan microsoft acces. Evaluasi dilakukan agar skill Mitra meningkat, terutama dalam teknologi dan penggunaan database. Mitra juga diberikan pelatihan cara membuat VCO dan pelatihan pembuatan tempat bunga dari serat kelapa. VCO dan tempat bunga dari serat kelapa merupakan alternatif untuk meningkatkan pendapatan dimasa pandemi covid-19 ini.


PLoS ONE ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (12) ◽  
pp. e0261792
Author(s):  
Elsa Anisa Krisanti ◽  
Dyah Paramawidya Kirana ◽  
Kamarza Mulia

A highly stable oil-in-water nanoemulsion for topical applications, containing mangostins extracted from the pericarp of mangosteen (Garcinia mangostana L.), is a promising strategy to protect mangostins as well as to improve penetration of these important antioxidants through the skins. Nanoemulsions consisted of virgin coconut oil as the oil phase, Tween-80 and Span-80 as surfactants, and xanthan gum as the thickening agent, were prepared using the high-energy and low-energy emulsification methods. The nanoemulsions that were stable up to 28 days had oil droplet diameter of 220 nm to 353 nm and zeta potential of -46.9 mV to -63.7 mV. The accelerated stability test showed that the most stable nanoemulsions were those prepared using the low-energy emulsification method with an estimated shelf life of eleven months, composed of 11% oil phase, 17% surfactant, and 72% aqueous phase. The in vitro percutaneous penetration test for the nanoemulsion with added xanthan gum provided high cumulative skin penetration of mangostins of up to 114 μg/cm2. The results of this study indicate that virgin coconut oil-based nanoemulsions containing mangostins, prepared using the low-energy emulsification method, stabilized by xanthan gum and mixed at 40°C can prospectively be used for topical applications.


Lontara ◽  
2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 96-105
Author(s):  
Anita Anita ◽  
Nurul Ni’ma Azis ◽  
Darmawaty Rauf ◽  
Salwa Sahur

Saponification between alkaline salt and virgin coconut oil (VCO) will produce liquid soap. This is because the use of virgin coconut oil (VCO) in saponification is known to be very good because of the presence of lauric acid which has clean power and functions as an antimicrobial. The addition of miana leaf extract (Coleus atropurpureus) in the manufacture of liquid soap because it contains flavonoids, tannins, saponins, essential oils which also function as moisturizers and antioxidants. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the best combination of pure coconut oil (VCO) liquid soap with variations in the concentration of miana leaf extract (Coleus atropurpureus) in reducing free radicals in the form of bacteria. In this study, a laboratory experimental method was used with the addition of miana leaf extract. A= 0% (w/w), B= 10% (w/w), C= 15% (w/w),) in 100 mL total virgin coconut oil (VCO) three times. The test parameters were in the form of a bacteriological test using the Total Plate Number (ALT) method. From the results of the study, it was found that the formulation of pure coconut oil (VCO) liquid soap with various concentrations of miana leaf extract (Coleus atropurpureus) could reduce free radicals such as bacteria.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document