scholarly journals ANALISIS PROFITABILITAS PETERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Sutrisno Hadi Purnomo ◽  
Ayu Intan Sari ◽  
Neo Dwi Romadhona

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan serta mengetahui besarnya profitabilitas usaha peternakan sapi potong di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu 3 desa yaitu, Wedelan, Srikandang dan Bondo. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan. Metode pengambilan responden secara purposive sampling dengan jumlah 60 responden penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata peternak sapi potong di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Rp.1.292.585. Hasil dari Return of Investmen (ROI) sebesar 13,2% hasil analisis Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1,15 yang artinya usaha tersebut layak dijalankan. Hasil analisis dari Payback Period of Credit (PPC) jangka waktu pengembalian investasi adalah 7,5 tahun.

2017 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 240
Author(s):  
Novdin M Sianturi

Abstrak: Pengelolaan sampah di Kota Pematangsiantar masih bertumpu pada pendekatan akhir (kumpul-angkut-buang), dengan tingkat pelayanan yang rendah, sehingga untuk meningkatkan pelayanan sampah, perlu dilakukan pemilahan di tempat penampungan sementara (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem pengelolaan sampah dengan melakukan pemilihan di TPS dapat meningkatkan pelayanan aset persampahan sampai tahun  2015 secara teknis operasional dan dari aspek keuangan. Analisa teknis operasional aset pengelolaan sampah mulai dari pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan sedangkan analisa keuangan dan analisa kelayakan menggunakan Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit/Cost Ratio, dan Payback Period. Dari hasil analisa tersebut diperoleh suatu sistem pengelolaan sampah dengan pemilihan di TPS berdasarkan zona pelayanan dengan skala prioritas secara bertahap daritahun 2013-2017, dapat meningkatkan cakupan pelayanan sampah eksisting rata-rata 6,69 %, cakupan pelayanan TPS eksisting rata-rata 8,29 %, dan cakupan pelayanan truk pengangkut sampah eksisting rata-rata 12,03 %. Investasinya layak, diperoleh Net Cashflow pada tahun 2020 sebesar Rp 1.720.242.284,-, NPV suku bunga 15 % bernilai positif, IRR > MARR 15 %,  B/C Ratio > 1, dan PP 4,7 tahun, lebih pendek dari periode investasi 10 tahun. Dari Metode penelitian ini maka pengumpulan data, observasi lapangan dan pengukuran contoh timbulan sampah dengan sampel 4 TPS perumahan yang terlayani pengangkutan.


Agrikultura ◽  
2018 ◽  
Vol 29 (3) ◽  
pp. 144
Author(s):  
Wahyu K Sugandi ◽  
Asep Yusuf

ABSTRACTEconomic analysis reel type cutting machine for elephant grassThe need grass for fodder in the region Lembang has been increasing, but it does not followed byits quality. Therefore, cutting machine which is able to cut the fodder no more than 5 cm size is needed. The Laboratory of Agricultural Machinery and Machinery Department of Agricultural Engineering and Biosystem FTIP Unpad had been developed an elephant grass enchant machine inaccordance with the requirements of making the silage, but no economic feasibility analysis has been done for the machine. Therefore it was necessary to study the economic feasibility analysis of elephant grass cutting machine. The method used in this study was the economic analysis methodwhich includes the cost of production and the breakeven point, and business feasibility including net present value (NPV), benefit cost ratio analysis (BCR), internal rate of return (IRR) and payback period analysis (PBP). The results showed that the cost of production of elephant grass enemies was Rp 2,178 / kg with production breakeven 18.769 kg, BC ratio of 1.15, NPV1 of Rp 70,770, - NPV2 of Rp 61.333, - IRR of 27% and payback period during 2 months. So it can be concluded that the use of elephant-type elephant chopper machine was feasible to use.Keywords: Elephant grass, economic analysis, cutting machineABSTRAKKebutuhan rumput gajah untuk pakan ternak (silase) di daerah Lembang terus meningkat. Syarat pembuatan silase tersebut bahwa panjang potongan rumput gajah sebaiknya < 5 cm. Untuk itudiperlukan sebuah mesin pencacah rumput gajah sesuai syarat pembuatan silase. LaboratoriumAlat dan Mesin Pertanian Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTIP Unpad telah mengembangkan sebuah mesin pencacah rumput gajah sesuai syarat pembuatan silase tersebut, tetapi belum dilakukan analisis kelayakan ekonomi untuk mesin tersebut. Oleh karena itdiperlukan suatu penelitian berkenaan dengan analisis kelayakan ekonomi mesin pencacah rumput gajah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis ekonomi yang meliputi biaya pokok produksi dan titik impas, serta kelayakan usaha yang meliputi net present value(NPV), benefit cost ratio analysis (BCR), internal rate of return (IRR) dan payback period analysis(PBP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya pokok produksi mesin pencacah rumput gajah adalah Rp 2.178/kg dengan titik impas produksi 18.769 kg, BC rasio sebesar 1,15, NPV1 sebesar Rp 70.770,- NPV2 = Rp 61.333,- IRR sebesar 27% dan payback period selama 2 bulan. Maka dapat disimpulkan bahwa pengunaan mesin pencacah rumput gajah tipe reel layak digunakan. Kata Kunci : Rumput Gajah, Analisis Ekonomi, Mesin Pencacah


2016 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Dessy Putri Andini

Kondisi perekonomian yang sangat sulit saat ini menuntut sebuah unit bisnis untuk bisa menciptakan sebuah unit bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang pas – pasan, produk yang diproduksi harus dapat diterima oleh pasar sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi bisnis kita. Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan studi kelayakan sebuah unit bisnis agar mampu bersaing di dunia bisnis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha waralaba “PANGESTU” dengan menggunakan metode Payback Period, metode Benefit Cost Ratio (BCR), metode Net Present Value (NPV) yaitu metode yang menghitung selisih nilai dengan penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dan metode Internal Rate of Return (IRR) yaitu untuk mencari tingkat bunga. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode PP diperoleh hasil, yaitu 2 tahun 2 bulan, lebih cepat dari umur ekonomis usaha selama 5 tahun. BCR memiliki nilai lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk diusahakan. NPV bernilai positif, yaitu Rp. 1.099.768.059. IRR bernilai 85,95% lebih besar dari tingkat bunga yang telah ditetapkan yaitu 15%. Sehingga jika usaha ini diwaralabakan pasti banyak yang akan membeli usaha ini.


Author(s):  
FADHILLAH KUSUMA RAHAYU ◽  
SYARIFAH AIDA

The purposes of this research were to determine the cost, revenue, and profit of fruit seedling marketing and the feasibility of marketing business of fruit seedling at the CV. Flora Chania in Palaran Subcity, Samarinda City. This research was conducted during 3 months from March to May 2019. The data were collected secondary data. The analysis included calculation of cost, revenue, profit, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio), dan payback period. The research results showed an average operational cost of IDR248,945,720.00 year-1 or IDR20,745,477.00 month-1, an average revenue of IDR349,900,000.00 year-1 or IDR29,083,333.00 month-1 and the average income of IDR100,818,566.00 year-1 or IDR8,326,547.00 month-1. This research found  the NPV value of IDR37,464,538.00 at a factor discount rate of 10%, IRR value of 4.6%, Net B/C Ratio value of 1.32, while the payback period of 1 year and 4 months. The results of this research  indicate that based on an assessment of technical aspect, management and legal aspects, market and marketing aspects, and financial aspect, the marketing of fruit seedling is feasible to be developed. 


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 61-66
Author(s):  
Sitti Safiatus Riskijah ◽  
Susapto ◽  
Suselo Utoyo

Proyek Pembangunan Perumahan X yang dibangun diatas lahan seluas 267.303,9 m2 memerlukan perencanaan site plan yang baik dan memenuhi peraturan yang berlaku untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Investasi terhadap perumahan memerlukan biaya yang banyak dan waktu yang lama, oleh karena itu diperlukan analisis kelayakan finansial guna mengetahui apakah investasi pembangunan Perumahan X ini layak atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi site plan eksisting, merencanakan 2 alternatif site plan, mengetahui kelayakan finansial dari 3 site plan yang ditinjau, dan memilih site plan yang terbaik secara finansial.Data yang diperlukan adalah site plan kondisi existing. basic design rumah, Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Harga Satuan Dasar Kota Batu tahun 2017, biaya lahan, dan biaya perijinan. Analisis site plan eksisting berdasarkan PERMENPERA No. 11 tahun 2008, PERDA Kota Batu No. 7 tahun 2011, dan PERWALI Kota Batu No. 43 tahun 2017. Analisis kelayakan finansial menggunakan parameter Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR).Hasil penelitian menunjukkan bahwa site plan A, B, dan C sudah cukup memenuhi persyaratan yang berlaku. Kelayakan finansial dengan konsep site plan A, B, dan C sudah memenuhi kriteria kelayakan dengan parameter PP < periode investasi dengan nilai masing-masing sebesar 5,37 tahun, 5,22 tahun, dan 5,42 tahun, NPV > 0 dengan nilai masing-masing sebesar Rp 58.614.912.810, Rp 77.882.006.896, dan Rp 52.343.746.589, dan BCR > 1 dengan nilai masing-masing sebesar 1,058, 1,075, dan 1,052, sedangankan dengan parameter IRR hanya site plan B yang layak yaitu dengan nilai masing-masing sebesar 27,004%, 32,801% > MARR (30%), dan 24,322%. Ratio). Dengan demikian Site Plan B merupkan site plan yang terbaik secara finansial.


Author(s):  
Eko Suwito Handjojo ◽  
Rizal Syarief ◽  
Sugiyono

Various kinds of tea can be used as food and anti-diabetic medicine. One of plants that can be used as medicinal subtancesis Teh Papua (<em>Vernonia amygdalina</em>). Teh Papua, as become one of the local wisdom in Papua, has been used for generations to medicate malaria epidemic and  blood sugar disease. Hence, good bussiness planning review will be needed to develop this potential plant. The purpose of this study is to analyze the feasibility of small Teh Papua industry. Descriptive research method was used in this research. Data are collected by observation, survey, and depth-interview with the bussiness actor. Aspects observed in this studyare aspects of market, marketing, technical and technological, organiza-tional and also management. Measurement of financial aspectfeasibility in this study is using Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C ), and Payback Period (PP). The result shows commercial financial analysis of Teh Papua indicates a positive NPV value of Rp. 316 068 835, IRR value of 45.17%, net value B/C of 2.48 and Payback Period of 17% and 27% depreciation.


2019 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 61-70
Author(s):  
Pandi Aditiya ◽  
Ahmad Herison ◽  
Ika Kustiani ◽  
Amril Ma’ruf Siregar

The increasing demand for port services at the Panjang port causes high levels of ship queues. The solution to overcome this problem is to build a new port. However, this new port construction project has not yet conducted a feasibility study. The purpose of this study is to assess the feasibility of port development in the Panjang district of Bandar Lampung in terms of investment or financial aspects. The methods are Benefit-Cost Ratio, Net Present Value, Payback Period, and Internal Rate of Return. The results of the feasibility study of the most profitable investment are in the seventh scenario, the Net Present Value (NPV) of Rp. 463,292,122,605.34, the BCR result of 1.2959, the IRR yield of 12.11% and the Payback Period (PP) occur in the year to thirty-seventh with an economic age of 60 years. The conclusion is that the construction of a new port can be a solution to overcome the overload of Panjang port.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Ferdison S. Mantende ◽  
Marhawati Mapatoba ◽  
Abdul Muis

This research aimed to analyze the financial feasibility of organic vegetable farming at CV. Rahayu. This research conducted in Sidera, Subdistrict of Sigi Biromaru, Regency of Sigi on December 2016 to January 2017. The respondents were purposively determined. Data was analyzed using financial worthiness analysis employing with 4 indicators: Net present value (NPV), net benefit cost ratio (Net B/C), internal rate of return (IRR), and Payback Period (PP). The results of this research indicated that the NPV during the period 2014 to 2018 was IDR 543.674.792; the net B/Cwas 1,65, the IRR was 35,09 %, and the PP was 2 years and 3 months. The results of the calculationusing sensitivity analysis in the organic vegetable farming company at CV. Rahayu by assuming the organic vegetables attacked by the pests and diseases were a decreased 33 percent from total production with the acquisition of NPV decreased to IDR 8.587.415, Net B/C decreased to 1.01, IRR decreased to 12.42 percent, Payback period became 3.6 years. In the other hand, NPV decreased to IDR 7,276,181, Net B/C decreased to 1.01, IRR decreased to 12.36 percent, payback period became 3.6 years if the assume was an increased production cost until 74 percent. These values financially show the farming at CV. Rahayu is well worth to effort. These results indicate that financially, CV. Rahayu is very feasible to operate.


2016 ◽  
pp. 107-118
Author(s):  
Iif Rahmat Fauzi ◽  
Ernita Bukit ◽  
Mochlisin Andriyanto ◽  
Istianto Istianto

Kalimantan Selatan merupakan salah satu sentra perkebunan karet di Indonesia, tidak terkecuali tanaman karet. Salah satu diantara tiga belas  kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki potensi bagi pengembangan perkebunan karet adalah Kabupaten Tanah Bumbu. Dengan teknik budidaya yang masih tradisional, saat ini produktivitas lahan perkebunan karet di Kabupaten Tanah Bumbu umumnya masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelayakan pengembangan perkebunan karet di Kabupaten Tanah Bumbu. Penelitian dilakukan pada tahun 2014 dengan metode survei dan dianalisis secara diskriptif kualitatif dan kuantitatif melalui pendekatan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan kelayakan finansial proyek menurut empat kriteria investasi yaitu Nett Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), dan Payback Period (PBP). Hasil analisis menunjukkan bahwa pengembangan perkebunan karet di kedua kecamatan sampel seluas ±5.620 Ha di Kecamatan Kusan Hulu sebagai Satuan Lahan I dan ±11.261 Ha di Kecamatan Satui sebagai Satuan Lahan II mendapatkan respon positif dari 90% responden. Secara finansial besaran nilai dari empat kriteria investasi masing-masing adalah NPV sebesar IDR 243 Milyar dan IDR 187Milyar, B/C ratio sebesar 2,08 dan 1,99, selanjutnya IRR sebesar 27,20% dan 17,53%, dan PBP selama 8 tahun 3 bulan dan 13 tahun 9 bulan. Berdasarkan keempat kriteria tersebut maka program pengembangan perkebunan karet di Kabupaten Tanah Bumbu dinilai layak.    Diterima : 4 Agustus 2015 / Direvisi : 15 Juli 2016 / Disetujui : 26 Juli 2016 How to Cite : Fauzi, I., Bukit, E., Andriyanto, M., & Istianto, I. (2016). Kelayakan pengembangan perkebunan karet di Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Jurnal Penelitian Karet, 34(1), 107-118. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/229


2014 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 264-274
Author(s):  
Miranda Romaully Br. Sitanggang ◽  
Norhalimah Norhalimah

       This study aims to determine the feasibility of rambutan plantation investment in Jungkal Village, Lampihong Subdistrict, Balangan Regency, seen from non-financial aspects, namely market aspects, technical aspects, management aspects, and financial aspects. The study was conducted in Jungkal Village, Lampihong District. The research method used was the census method where as many as 20 rambutan garden business owners were made respondents. Data collection was conducted from May - August 2014. Analysis of financial aspects used investment criteria consisting of Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B / C), and payback period. The results of research obtained from non-financial aspects show that the investment in rambutan plantation is feasible, it is shown that the market potential is quite high, the location of the plantation business that supports the success of the business, and the work plan in its management can be done by taking into account existing conditions. From the financial aspects of the rambutan plantation business investment in Jungkal Village, it is feasible to show the Net Present Vlue (NPV) of Rp134,646,379, - the value of the Internal Rate of Return (IRR) is greater than the discount rate of 30.01%. Net B / C is 4.50, and the payback period is 8 years 11 months 26 days, this shows that financially the investment in rambutan plantation is feasible.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document