ChemPro
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

10
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By University Of Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

2720-880x

ChemPro ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 56-62
Author(s):  
Beta Cahaya Pertiwi ◽  
Fariz Santoso Putra ◽  
Sintha Soraya Santi

 Sodium Lignosulfonat dapat diproduksi secara sulfonasi langsung dengan bahan baku tempurung biji buah nyamplung (Calophyllum unophyllum Linn.)  menggunakan Sodium Bisulfit sebagai agen pensulfonasi. Penelitian ini dilakukan pada suhu operasi yang bervariasi 60 oC, 70 oC, 80 oC, 90 oC, 100oC serta pada pH 1,2,3,4,5. Hasil yang didapatkan kemudian dianalisa dengan menggunakan Spektrofotometri UV-VIS. Hasil analisa yang kemudian dioptimisasi dengan menggunakan metode Respon Permukaan. Kadar terbesar yang dihasilkan dari penelitian ini berada pada suhu 100 oC dan pH 5 dengan konsentrasi sebesar 9,16 mg/L. Optimisasi dilakukan untuk menentukan kondisi optimum dalam memproduksi sodium lignosulfonat. Hasil dari optimisasi diketahui bahwa kondisi optimum yaitu pada suhu 100 oC dan pada pH 5 dengan konsentrasi sebesar 7,33343 mg/L dengan menggunakan software Minitab 18.  


ChemPro ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 46-50
Author(s):  
Rafli Iman Firdaus ◽  
Imaniar Ragil Rachmayanti ◽  
Kindriari Nurma Wahyusi

Buah kelapa adalah buah tropis yang dapat tumbuh subur di Indonesia, buah ini dapat dimanfaatkan menjadi bahan pangan seperti VCO (Virgin Coconut Oil). Penelitian ini mengaplikasikan metode kombinasi menggunakan metode fermentasi menggunakan bakteri Lactobacillus dan metode enzimatis menggunakan bonggol nanas pada pembuatan VCO. Bakteri Lactobacillus dan bonggol nanas mempunyai enzim protease dan enzim bromelin yang mampu memecah protein didalam emulsi santan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat minyak kelapa murni (VCO) menggunakan proses fermentasi dan penambahan ekstrak bonggol nanas,penelitian ini juga bertujuan untuk mencari pengaruh variabel penambahan Lactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus achidopillus dalam ekstrak bonggol nanas terhadap kualitas VCO. Pembuatan VCO diawali dengan membuat santan,kemudian santan dicampur dengan ekstrak bonggol nanas dan Bakteri Lactobacillus sesuai variabel yang sudah ditentukan.Hasil analisa menunjukkan jumlah volume VCO terbanyak diperoleh pada waktu fermentasi 30 jam dengan berat bakteri sebesar 1,4 gram dengan bilangan penyabunan sesuai standar paling banyak pada berat bakteri 1 gram dengan waktu fermentasi 24 hingga 42 jam . Bilangan Asam pada santan sebesar 48% dan Bilangan Asam sesuai standar terbanyak pada berat bakteri 0,6 gram, 0,8 gram, dengan waktu fermentasi 18 jam hingga 42 jam.


ChemPro ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 51-55
Author(s):  
Nanda Ayu Arifiyanti ◽  
Dewi Nafisatul Aqliyah ◽  
Mu'tasim Billah

Potensi biji nangka (Arthocarphus heterophilus) belum dieksploitasi secara optimal. Biji nangka dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan bioetanol. Penelitian ini menggunakan metode hidrolisis enzimatis dengan enzim α-amylase dan glukoamilase untuk memecah pati menjadi glucose dan metode fermentasi dapat mengubah glucose menjadi bioetanol menggunakan bakteri saccharomyces cerevisiae. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi variasi penambahan enzim α-amylase dan glukoamilase yang relative baik, waktu fermentasi yang relative baik pada pembentukan bioethanol. Pembuatan bioethanol dilakukan dengan biji nangka 50gram, selanjutnya dikeringkan dengan oven suhu 150 0C selama 1jam, kemudian digiling, kemudian masuk ke proses hidrolisis dengan variabel komposisi penambahan enzim α-amylase dan glukoamilase (20; 30; 40; 50; 60ml) selanjutnya diuji menggunakan refraktometer brix. Selanjutnya, proses fermentasi dilakukan dengan menambahkan yeast Saccharomyces cereviseae dengan variasi lama fermentasi 24; 36; 48; 60; 72 jam. Hasil analisa menunjukkan kadar glukosa yang relatif baik diperoleh pada volume enzim alfa-amilase dan gluko-amilase sebanyak 60ml dengan kadar sebesar 14%. Pada proses fermentasi diperoleh kadar alkohol sebesar 40% dengan waktu fermentasi 60jam.  


ChemPro ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 41-45
Author(s):  
Pingki Dwi Nurlaeli ◽  
Ricky Rizki Rifo Oktaviandra ◽  
Mu'tasim Billah

Kepayang atau yang sering disebut dengan kluwak (Pangium edule) adalah tumbuhan liar yang tumbuh di Melanesia dan Asia Tenggara, termasuk juga Indonesia. Tumbuhan ini menyebar di dataran rendah hingga daerah perbukitan, tinggi pohon mencapai 25 meter, daunnya sangat besar dan berbentuk bulat dengan ujung runcing. Tempurung biji kepayang berwarna cokelat dengan garis-garis menonjol dan melingkar indah. Tempurung kluwak mengandung selulosa yang cukup tinggi yaitu sebesar 70,52%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan kadar logam berat Cu dengan tempurung kluwak yang bertindak sebagai adsorben. Tempurung kluwak diaktivasi dengan menggunakan Asam Klorida (HCl) dengan variasi variabel konsentrasi Asam Klorida dan waktu pengontakan terhadap Cu. Variabel konsentrasi Asam Klorida yang digunakan yaitu 0,4 M, 0,6 M, 0,8 M, 1 M, 1,2 M 250 ml dan variabel waktu pengontkana Cu yaitu 25 menit, 35 menit, 50 menit, 65 menit, 80 menit. Hasil ratio yang paling baik ditunjukkan pada konsentrasi Asam Klorida (HCl) 1,2 M dengan waktu pengontakan terhadap Cu selama 80 menit.


ChemPro ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 36-40 ◽  
Author(s):  
Alfan Yusuf Putra Santoso ◽  
Muhammad Fayrus ◽  
Srie Muljani

Sintesis komposit titania silika telah berhasil dibuat dari geothermal sludge dengan menggunakan metode sol gel dan sonikasi. Sonikasi digunakan untuk mengecilkan partikel TiO2 dengan bantuan alat sonikator dengan larutan asam sulfat sebagai pelarut TiO2. Sedangkan metode sol gel digunakan untuk mengkompositkan antara silika dari geothermal sludge yang diektraksi menggunakan NaOH menjadi larutan natrium silika dengan larutan TiO­2 yang sudah disonikasi sehingga tebentuk komposit titania silika. Untuk mempelajari pengaruh komposisi dari komposit digunakan TiO2 dengam berat 4-8 gram dan pH gelling dari proses sol gel dengan pH 4-8. Komposit titania silika yang tebentuk akan dikarakterisasi menggunakan X-Ray fluorescence (XRF), X-Ray Diffraction (XRD), dan  Spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR). Dari analisa yang dilakukan didapatkan hasil bahwa, dengan penambahan berat TiO2 yang berbeda dan  pH gelling yang berbeda didaptkan rasio silika/titania dengan rentang 0,3113-1,5268.Gugus yang menunjukkan adanya ikatan titania silika dapat dilihat pada bilangan gelombang 965,1 dan 967,03 cm-1. Pola XRD dari komposit menunjukkan adanya silika amorf dan kristal titania sehingga terdapat titania dan silika dalam produk. Komposit titania silika dapat digunakan pada proses adsorpsi jika komposisi silika lebih banyak dibanding titania,  sedangkan jika komposisi titania lebih banyak digunakan pada proses oksidasi.  


ChemPro ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 9-15
Author(s):  
Richi Yulianto ◽  
Ratna Litza Prihanto ◽  
Sri Redjeki ◽  
Iriani Iriani

Ozonasi merupakan gas yang bersifat desinfektan atau dapat membunuh mikroorganisme yang bersifat pathogen. Prinsip kerja dari metode ozonasi, yaitu dengan mengontakkan O2 dengan elektron, kemudian menghasilkan O* radikal ini apabila bertumbukan dengan protein akan membentuk ion hidroksil (OH-) yang berguna dalam merombak ikatan-ikatan dari persenyawaan kimia, dari senyawa organik kompleks (protein) menjadi senyawa organik yang lebih sederhana, baik organik maupun anorganik yang terdapat dalam limbah, sehingga dapat menurunkan parameter BOD dan COD. Tujuan penelitian ini untuk menurunkan kandungan BOD dan COD yang terdapat pada limbah cair industri tahu dengan menggunakan metode ozonasi. Pada penelitian yang telah dilakukan mendapatkan hasil yang kurang sesuai dengan teori yang ada, maka dilakukan satu kali percobaan untuk laju alir 400 mg/jam. Penurunan BOD dari 2619,06mg/L menjadi 1769,63mg/L dan COD dari 5805,31mg/L menjadi 2690,27mg/L, sehingga sebaiknya laju alir yang digunakan laju alir 400mg/L dan waktu 60menit. Selain itu agar mendapatkan hasil yang maksimal sesuai baku mutu perlu dilakukan perlakuan khusus terlebih dahulu sebelum pengontakkan dengan ozon.


ChemPro ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 22-28
Author(s):  
Andree Suryo Adi Saputroh ◽  
Michelle Vaneza Priscilla ◽  
Titi Susilowati

Studi tentang pengolahan limbah industri tahu telah dilakukan. Pengolahan limbah dilakukan secara kimia dengan flokulasi menggunakan flokulan dari bahan organik, yaitu pati biji asam jawa. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh dosis pati biji asam jawa terhadap penurunan kadar Chemical Oxygen Demand (COD) pada limbah cair industri tahu dan waktu proses flokulasi terhadap penurunan kadar COD. Metode penelitian terdiri atas isolasi pati biji asam jawa dan flokulasi limbah cair industri tahu. Isolasi pati biji asam jawa dilakukan dengan metode deproteinasi dan demineralisasi. Metode deproteinasi menggunakan larutan NaOH dengan konsentrasi 0,1M, dilanjutkan metode demineralisasi menggunakan larutan HCl 0,1M. Setelah itu dilakukan proses flokulasi terhadap 250ml limbah tahu yang memiliki kadar COD awal sebesar 5980,95mg/L, dengan variasi dosis bioflokulan 4,5; 9; 13,5; 18; 22,5gram dan variasi waktu pengadukan selama 5, 10, 15, 20, 25menit. Hasil penelitian menunjukkan bioflokulan pati biji asam jawa efektif digunakan dalam proses pengolahan limbah cair industri tahu, dengan dosis optimum sebesar 4,5gram dan waktu pengadukan selama 10menit menunjukkan efisiensi penurunan kadar COD sebesar 83,36%.


ChemPro ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 29-35
Author(s):  
Alif Septiari Wibowo ◽  
Salsabella Dewi Septianti ◽  
Laurentius Urip Widodo

Pupuk merupakan salah satu sumber nutrisi utama yang diberikan pada tumbuhan. Pupuk kalium silika merupakan unsur yang mengandung unsur Silika (Si) dan Kalium (K), kedua unsur ini sangat dibutuhkan oleh tanaman. Misalnya manfaat silika yaitu untuk meningkatkan oksidasi akar tanaman, meningkatkan aktivitas enzim yang terlibat dalam fotosintesis, dan meningkatkan ketebalan dinding sel sebagai proteksi hama. Sedangkan manfaat dari kalium untuk tanaman diantaranya yaitu, membentuk dan mengangkut karbohidrat, sebagai katalisator dalam pembentukan protein, meningkatakan kadar karbohidrat dan gula dalam buah, dan meningkatkan kualitas buah karena bentuk, kadar, dan warna yang lebih baik. Untuk mengetahui komposisi produk pupuk kalium silika yang dibuat dengan menggunakan bahan baku abu daun bambu dengan pereaksi KOH. Variabel peubahnya adalah konsentrasi KOH sebesar 0,5;1;1,5;2 dan 2,5N dan konsentrasi pengadukam sebesar 100,125,150,175, dan 200rpm selama 120menit dengan berat 30gram pada suhu 800C. Hasil yang paling baik ditunjukkan pada konsentrasi 2,5N pada 200rpm dengan kadar kalium 10,93% dan 1,5% Silika.


ChemPro ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 16-21
Author(s):  
Mahdiyah Febianti ◽  
Ainun Ahmad Ghozali ◽  
Sri Redjeki ◽  
Iriani Iriani

Dampak dari penggunaan kemasan plastik dapat diminimalkan dengan alternatif bahan pengemas yang dapat dimakan, yaitu edible film. Edible film diaplikasikan pada bahan pangan karena sifatnya yang mudah larut dan berfungsi sebagai barrier sehingga dapat melindungi produk makanan. Edible film terbuat dari bahan yang dapat membentuk lapisan tipis seperti hidrokoloid serta campuran polimer dan plasticizer. Tujuan penelitian ini adalah membuat edible film dari campuran tepung kappa karagenan dan kitosan dari limbah cangkang rajungan dengan penambahan gliserol. Dalam penelitian ini, cangkang rajungan sebagai limbah dari industri pengolahan hasil laut dimanfaatkan sebagai kitosan. Pada uji kelarutan, edible film yang dihasilkan memiliki kelarutan lebih dari 50%, hasil ini menandakan bahwa edible film kitosan-karagenan dengan pemlastis gliserol ini baik untuk dikonsumsi. Kitosan dari cangkang rajungan yang dihasilkan dari penelitian ini memiliki sifat fisik berwarna putih sedikit kekuningan berbentuk butiran halus 100mesh dan memiliki Derajat Deasetilasi sebesar 61,24%. Edible film yang memenuhi karakteristik edible film dalam Japanese Industrial Standard (JIS) 1975 adalah pada formulisi kitosan-karagenan 0,2:1,8 dan 0,4:1,6. Rasio yang ideal antara kitosan-karagenan jika dilihat dari hasil ketiga jenis uji adalah pada rasio 0,4:1,6 dengan 2,5ml volume gliserol.


ChemPro ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Arief Panji Bagaskoro ◽  
Lucky Fajrin Ayunda ◽  
Nana Dyah Siswati

Penumpukan limbah bulu ayam pada rumah pemotongan ayam dapat dimanfaatkan sebagai adsorben logam berat. Kandungan keratin yang terdapat pada bulu ayam merupakan bahan dasar pembuatan adsorben. Pada penelitian ini akan dilakukan adsorpsi logam Fe dengan bulu ayam untuk menurunkan kadar Fe dalam sampel air tanah. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh variasi berat massa adsorben dan waktu kontak terhadap kapasitas adsorpsi. Penelitian ini menggunakan variabel massa adsorben dalam proses adsorpsi sebesar 0.1 ,0.3, 0.5, 0.7 dan 0.9gram serta waktu kontak antara sampel dengan adsorben dengan waktu 40, 60, 80, 100 dan 120menit. Tahapan pada penelitian ini yaitu pembuatan serbuk bulu ayam, aplikasi serbuk bulu ayam, dan penentuan konsentrasi akhir logam Fe dalam sampel air tanah. pada penelitian didapatkan Titik optimum penyerapan Fe oleh bulu ayam terjadi pada massa 0.5gr dan waktu 40menit dan dapat disimpulkan bahwa semakin besar massa adsorben bulu ayam maka semakin banyak pula jumlah Fe yang terserap. Namun jika jumlah Fe yang terserap sudah jenuh, maka penambahan massa adsorben tidak memberi pengaruh yang signifikan. Sedangkan semakin besar waktu kontak pada batas tertentu, semakin banyak logam Fe yang terserap.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document