Journal Teknik Mesin, Elektro, Informatika, Kelautan dan Sains
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

9
(FIVE YEARS 9)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pattimura

2808-9979

Author(s):  
Nicolas Titahelu

Abstrak Distribusi suhu dalam enclosure masih cukup tinggi yang mengindikasikan proses perpindahan kalor konveksi belum optimal. Hal ini dijumpai pada lemari pendingin pada bagian samping kiri dan kanan yang mana terdapat pipa kondensor. Pengaruh perubahan laju aliran massa fluida panas pada gap rasio tertentu terhadap perpindahan kalor konveksi natural dari silinder horizontal isothermal set dalam saluran vertikal telah diteliti. Model uji dimodifikasi dengan memberikan saluran udara masuk dan keluar agar bilangan Nusselt meningkat. Penelitian eksperimen dilakukan dengan variasi laju aliran massa fluida panas dari 0,0039 hingga 0,0191 (kg/s) dengan gap rasio (S/d) dari 1,26 hingga 1,56 untuk mengamati perpindahan kalor natural. Hasil penelitian menunjukkan bertambah besar laju aliran massa fluida panas optimal pada mh = 0,0191 (kg/s) dan gap rasio (S/d) = 5,06 total perpindahan panas semakin teraklerasi sebesar 56,18% dengan gradient cukup signifikan. Total perpindahan kalor konveksi natural maksimum didominasi oleh udara sebesar 98,8%. Disimpulkan bahwa perpindahan kalor natural dari silinder isothermal set dalam saluran vertikal menggunakan laju aliran massa fluida panas sebesar 0,0191 (kg/s) dengan gap rasio (S/d) = 5,06 untuk aplikasi pendinginan kondensor.


Author(s):  
Cendy S E Tupamahu ◽  
Costantinus Narmo
Keyword(s):  

Abstrak Penukar panas yang sering digunakan dalam aplikasi rekayasa industri yakni tipe shell and tube.  Laju aliran massa yang berada pada penukar panas juga mempengaruhi karakteristik daripada penukar panas tersebut. Semakin tinggi laju aliran massa berlawanan berati waktu kontak kedua fluida semakin singkat. Berangkat dari kondisi ini, disusun hipotesa bahwa kenaikan laju aliran massa berlawanan akan meningkatkan karakteristik suatu penukar panas. Eksperimen dilakukan  untuk menganalisa pengaruh variasi temperatur masuk fluida panas pada kecepatan fluida konstan terhadap karakteristik perpindahan panas penukar panas tipe shell and tube. Penelitian ini diameter shell 4 inch dan diameter tube 3/8 inch dengan 8 laluan, Aliran fluida dingin mengalir dalam sisi shell dan aliran fluida panas mengalir dalam tube dengan laju aliran massa konstan 0.024 m/s dengan variasi temperatur masuk fluida panas (Thi) adalah 323oK, 333oK, 343oK, 353oK, 363oK. Peningkatan temperatur fluida panas masuk (Thi) dengan kecepatan (V) konstan mempengaruhi karakteristik penukar panas seperti bilangan Reynold (Red), bilangan Nusselt (Nud), koefisien konveksi (h), koefisien perpindahan panas menyeluruh (U), dan laju perpindahan panas (q) yang  meningkat tidak signifikan pada  (Thi) 363K dan min pada temperatur masuk fluida panas (Thi) 323K.  (ɛ) penukar panas max pada Thi 323K dan kemudian turun 1% pada Thi 353K .


Author(s):  
Widyastutifajri Nuha ◽  
W M Rumaherang ◽  
J Louhenapessy

Abstrak. Konverter torsi adalah transmisi hidrodinamik yang berfungsi untuk memindahkan daya dan melipatgandakan momen dari poros penggerak ke poros beban secara halus dengan bantuan oli sebagai fluida kerja. Titik kopling (clutch point) pada karakteristik konverter torsi adalah titik kerja dimana terjadi keseimbangan momen pompa dan turbin. Permasalahan utama dalam desain dan operasi konverter torsi adalah bahwa pada putaran yang diinginkan, titik kopling tercapai dan semua parameter energi harus mencapai nilai optimum. Tulisan ini membahas pengaruh rasio putaran (i) terhadap parameter momen dan efisiensi serta menentukan nilai optimum dan clutch point secara teroritis dan experimental. Hasil perhitungan dan ekspeimen menunjukan bahwa nilai momen turbin berkurang dengan naiknya rasio putaran, sedangkan nilai momen pompa turun setelah clutch point tercapat, yaitu pada nilai rasio putaran i = 0,82. Pada clutch point kondisi kerja optimum pada efesiensi maksimum ηmax=0,86.


Author(s):  
S D Pentury ◽  
G S Norimarna ◽  
P Ciptoadi ◽  
E W Wairisal

Abstrak. Pembakaran bahan bakar pada motor induk KM Alalunga berjenis motor Diesel menghasilkan tenaga efektif hanya 32 – 40 %. Sisanya sebesar 60 – 70 % terbuang melalui : Air pendinginan 30 – 33 %, gas buang 23 – 32 %, dan sisanya melalui mekanisme radiasi. Dengan menggunakan metode korelasional dimana jumlah energi yang terkandung dalam gas buang dihitung berdasarkan jumah pemakaian bahan bakar dimanfaatkan untuk proses pendinginan muatan berupa ikan. Dari hasil penelitian diperoleh energi yang terkandung dalam gas buang 415064 kJ/hr, energi tersebut dimanfaatkan untuk proses pendinginan absorpsi uap yang menggunakan generator dengan kapasitas 528 kJ/hr untuk mendinginkan produk dengan kapasitas 3579563 kJ.


Author(s):  
Billy J Camerling ◽  
R A De Fretes

Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel berbahan bakar High Speed Diesel (HSD) atau solar. Dengan digunakannya bahan bakar konvensional selain dilihat dari sisi kadar polusi pada gas buang kemungkinan pembangkit ini sulit untuk dioperasikan di masa mendatang dikarenakan persediaan minyak bumi dunia yang semakin menipis. Selain itu pasar minyak dunia yang tidak stabil menjadikan bahan bakar utama PLTD ini semakin mahal. Padahal di sisi lain, PLN dipaksa untuk menjual energi listrik dengan harga yang murah dan ramah lingkungan. Apabila hal ini tidak diantisipasi maka PLN akan mengalami kerugian serta mendapat label sebagai perusahaan yang tidak ramah lingkungan. Saat ini PLTD Namlea dihadapkan terhadap lima pilihan alternatif bahan bakar. Penelitian ini mencoba untuk menganalisa keputusan pemilihan alternatif bahan bakar menggunakan metode Value Engineering sehingga bahan bakar terpilih merupakan alternatif bahan bakar terbaik yang digunakan PLN khususnya PLTD Namlea dalam proses produksi energi listrik. Dari ke lima pilihan alternatif bahan bakar tersebut, alternatif bahan bakar terpilih adalah alternatif ke 4 yaitu Penggunaan Bio Solar (B20) + Thermol D yang memiliki performansi 58.2249387440 dan value 1.13270657 atau lebih unggul dari alternatif awal (Campuran HSD dan Bio Solar) serta terbukti dapat menurunkan biaya pokok produksi sebesar Rp. 54,- per kWh dan subsidi pemerintah sebesar Rp. 1.229,- per kWh dari alternatif awal yang sedang digunakan saat ini.


Author(s):  
Fany Laamena ◽  
Admiral Taihutu
Keyword(s):  

Abstrak Kapal tradisional yang berada pada jalur pelayaran di Maluku, khusus pada jalur pelayaran Ambon-Manipa memiliki peran penting sebagai salah satu moda transportasi di Maluku. Kapal-kapal kayu ini dibangun tanpa melalui kajian ilmiah, tetapi hanya berdasarkan pengalaman turun- temurun dalam menentukan panjang kapal,  bentuk lambung, daya muat serta ukuran lainnya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap hambatan kapal sebab jika nilai hambatannya besar, sangat mempengaruhi operasional kapal dan dapat merugikan pemilik kapal itu sendiri. Itulah sebabnya tujuan penelitian ini  adalah untuk mengaji ulang secara ilmiah dengan  menggambar model kapal yakni lines plan dari kapal yang terpilih dengan kecepatan yang ada, hambatan sekecil mungkin dengan daya muat sebesar mungkin. Metode AHP( Analytic Hierarchy Proces) adalah metode yang digunakkan untuk pemilihan kapal dari lima buah kapal yang ada pada jalur pelayaran Ambon- Manipa. Berdasarkan hasil survey di lapangan dan pengolahan data, terpilih KM Cahaya Rahma. Hasil yang diperoleh menggunakan aplikasi Maxsurf adalah perhitungan hidrostatik untuk mengetahui displasemen kapal atau berat kapal total saat garis air penuh sebesar 25.67 ton. Nilai hambatan dan daya kapal adalah 4.96 kN dan 23.004 kW pada saat kecepat an kapal 9 knot.


Author(s):  
S J E Sarwuna ◽  
W M E Wattimena ◽  
C S E Tupamahu
Keyword(s):  

Abstrak. Busi merupakan salah satu komponen dalam system pengapian berperan sebagai penghasil api. Busi terdiri dari berbagai varian yang dalam penggunannya membakar campuran udara dan bahan bakar dalam ruang yang kemudian memberikan pengaruh terhadap peningkatan maupun penuruan kinerja dari mesin. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tipe busi terhadap kinerja sepeda motor empat langkah 135cc. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan eksperimental menggunakan kendaraan Jupiter MX 135 cc, pengujian dilakukan secara statis dengan menggunakan alat bantu dynamometer type prony brake. Data yang diukur berupa putaran di poros engkol dan putaran dari prony brake  pada berbagai variasi beban prony sebesar 3kg, 4kg, 5kg dan 6kg (beban diletakan pada pedal rem cakram belakang) yang kemudian dikonversikan ke dalam satuan Newton untuk dua tipe busi masing – masing yakni busi standar dan busi platinum. Berdasarkan data-data tersebut dihitung torsi pada prony brake, torsi motor, dan daya efektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa torsi maksimum dan daya maksimum kendaraan untuk penggunaan busi standar dicapai pada reduction gear 4 sebesar 10,74 Nm dan 5813,11 W dibandingkan dengan reduction gear 1, 2 dan 3. Begitu juga dengan tipe busi Platinum menghasilkan torsi maksimum dan daya maksimum pada reduction gear 4 sebesar 8,24 Nm dan 4684,22 W lebih rendah dibandingkan busi  Standar. Dari hasil pengujian dapat dilihat busi platinum harus digunakan pada kendaraan yang mengutamakan kecepatan tinggi namun hanya menerima sedikit pembebanan (torsi kecil) sedangkan busi lebih di khususkan pada kendaraan harian yang mengutamakan torsi yang besar namun tidak membutuhkan kecepatan tinggi.


Author(s):  
Danny Pelupessy ◽  
Akiludin Ely ◽  
Egbert A Matatula

Abstrak  Mekanisme yang paling luas digunakan untuk transformasi gerakan rotary adalah roda gigi. Dimana  interkoneksi dua roda gigi saling bersinggungan dapat mentransmisikan gerakan rotasi dan membentuk serangkaian kerja mekanisme secara konsisten. Kekuatan dan kualitas gigi berhubungan dengan tegangan yang timbul pada saat pembebanan pada gigi. Keuntungan utama dari roda gigi adalah reabilitas tinggi, dimensi kecil, serta fleksibilitas untuk berbagai transmisi mekanik. Karena profil kontur gigi yang melengkung dengan  radius bervariasi maka perhitungan kekuatan gigi, perhitungan lentur , kekuatan kontak dan ketahanan menjadi sangat kompeks. Penelitan ini dilakukan untuk melihat kualitas roda gigi, dengan meneliti beberapa parameter :  faktor bentuk gigi, Y dan koefisien konsentrasi tegangan, aσ . Penelitian menggunakan model gigi yang terbuat dari bahan peka optik dan  metode fotomekanik. Hasil eksperimen menunjukan bahwa perubahan sudut pembebanan dari 20° sampai 28° didapat koefisien bentuk gigi berubah menjadi besar 35 sampai dengan 40%.


Author(s):  
M F Noya ◽  
P S Rumodar ◽  
N L T Thenu ◽  
G S Norimarna

Abstrak  PT. Dok dan perkapalan Waiame Ambon adalah perusahaan reparasi kapal yang memiliki dua fasilitas pengedokan dengan menggunakan sistem airbag dan cradle. Pengamatan di galangan, sistem airbag dilengkapi dengan winch, kompresor dan alat berat (excavator) pada proses docking/undocking kapal sedangkan dengan sistem cradle dilengkapi dengan winch dan operator penyelam pada proses docking kapal. Proses dan waktu docking/undocking baik dengan sistem airbag dan sistem cradle akan berbeda, dengan kondisi ini maka biaya operasional (docking/undocking kapal) perlu diperhitungkan. Biaya operasional docking/undocking kapal dengan sistem airbag sebesar Rp 25.000.000,- dan sistem cradle sebesar Rp 20.000.000,-. Perbedaan biaya operasional dari masing-masing sistem pengedokan ini dapat mempengaruhi biaya operasional docking/undocking kapal pada perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh nilai ekonomis yang didapat oleh perusahaan dengan menggunakan sistem airbag dan sistem cradle. Penelitian ini melakukan perhitungan meliputi biaya listrik winch, biaya listrik kompresor, biaya operasi alat berat (excavator), biaya operasional (docking/undocking kapal), biaya docking harian dan kebutuhan tenaga kerja. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa biaya pengeluaran untuk sistem airbag dari tahun 2017-2019 sebesar Rp 760.483.125 dan sistem cradle sebesar Rp. 519,091,188, sedangkan pendapatan yang didapat dari sistem airbag sebesar Rp. 3,593,750,000 dan sistem cradle sebesar Rp. 1.728.750.000. Dari hasil di atas pendapatan terbanyak adalah pendapatan sistem airbag di tahun 2019 yaitu 79 %.  Hal ini disebabkan karena lama waktu pengedokan pada sistem airbag lebih banyak walaupun jumlah kapal hanya 14. Keuntungan yang diperoleh dengan penggunaan sistem airbag per tiga tahun yaitu tahun 2017-2019 adalah sebesar Rp. 2.833.266.875,- , lebih besar jika dibandingkan dengan keuntungan yang didapat dengan menggunakan sistem cradle sebesar  Rp. 1.209.658.812,50. Terlihat jelas bahwa penggunaan sistem airbag lebih menguntungkan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document