scholarly journals Kajian Optimasi Ukuran Kapal Tradisonal dan Perhitungan Hambatannya

Author(s):  
Fany Laamena ◽  
Admiral Taihutu
Keyword(s):  

Abstrak Kapal tradisional yang berada pada jalur pelayaran di Maluku, khusus pada jalur pelayaran Ambon-Manipa memiliki peran penting sebagai salah satu moda transportasi di Maluku. Kapal-kapal kayu ini dibangun tanpa melalui kajian ilmiah, tetapi hanya berdasarkan pengalaman turun- temurun dalam menentukan panjang kapal,  bentuk lambung, daya muat serta ukuran lainnya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap hambatan kapal sebab jika nilai hambatannya besar, sangat mempengaruhi operasional kapal dan dapat merugikan pemilik kapal itu sendiri. Itulah sebabnya tujuan penelitian ini  adalah untuk mengaji ulang secara ilmiah dengan  menggambar model kapal yakni lines plan dari kapal yang terpilih dengan kecepatan yang ada, hambatan sekecil mungkin dengan daya muat sebesar mungkin. Metode AHP( Analytic Hierarchy Proces) adalah metode yang digunakkan untuk pemilihan kapal dari lima buah kapal yang ada pada jalur pelayaran Ambon- Manipa. Berdasarkan hasil survey di lapangan dan pengolahan data, terpilih KM Cahaya Rahma. Hasil yang diperoleh menggunakan aplikasi Maxsurf adalah perhitungan hidrostatik untuk mengetahui displasemen kapal atau berat kapal total saat garis air penuh sebesar 25.67 ton. Nilai hambatan dan daya kapal adalah 4.96 kN dan 23.004 kW pada saat kecepat an kapal 9 knot.

Geotecnia ◽  
2015 ◽  
Vol 134 ◽  
pp. 21-42
Author(s):  
José Henrique Ferronato Pretto ◽  
◽  
<br>Priscila Batista ◽  
<br>Adilson Lago Leite ◽  
<br>Alessander C. Morales Kormann ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 3 ◽  
pp. 1089
Author(s):  
Ghefra Rizkan Gaffara ◽  
Fitri Wulandari

Kota Semarang merupakan kota metropolitan yang memiliki tingkat bahaya amblesan tanah mencapai 14-19 cm/tahun pada lokasi tertentu (Abidin et al, 2010). Penyebab kritis terjadinya peningkatan amblesan tanah adalah meningkatnya kawasan terbangun secara masif di kawasan pesisir dan eksploitasi pengambilan air tanah, khususnya di Semarang Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan lahan yang terjadi pada tahun 2004 dan tahun 2013 dan untuk mengetahui indeks bahaya amblesan tanah di penggunaan lahan wilayah studi. Metodelogi yang muncul dalam penentuan land subsidence dengan sebuah konsesus melalui Analytic Hierarchy Process (AHP). Penentuan item yang digunakan mempertimbangkan adanya ancaman/bahaya, tingkat kerentanan, dan risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor termasuk penggunaan lahan menjadi penyebab amblesan tanah di wilayah studi. Persentase perubahan lahan sebesar 49,99% untuk perubahan lahan kosong menjadi lahan yang akan dibangun dan industri pergudangan. Faktor-faktor utama yang menjadi penyebab amblesan tanah berdasarkan kuesioner adalah penurunan Muka Air Tanah (MAT) dengan persentase sebesar 61% dan perubahan lahan dengan persentase sebesar 19 %. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi baik bersifat teknis maupun non-teknis.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document