Counsenesia Indonesian Journal Of Guidance and Counseling
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

30
(FIVE YEARS 30)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Tunas Pembangunan

2746-3532

2022 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 106-112
Author(s):  
Desnita - ◽  
Yeni Karneli

Belajar merupakan kegiatan wajib yang harus dijalani siswa dalam upaya mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Salah satu aspek yang harus dimiliki siswa dalam belajar adalah kesiapan. Namun tidak semua siswa memiliki kesiapan belajar yang bagus, sehingga berefek kepada prestasi belajar yang rendah. Oleh karena tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kesiapan belajar siswa SMP Terbuka Jakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 72 siswa yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala kesiapan belajar yang dikembangkan dari teori indikator kesiapan belajar dari Slameto (2010) dengan tingkat reabilitas 0,70 pada kategori cukup bagus. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, maksudnya penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan tingkat kesiapan belajar siswa SMP Terbuka Jakarta. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kesiapan siswa SMP Terbuka Jakarta pada kategori Tinggi (T) dengan tingkat persentase sebesar 79.26%. Kemudian berdasarkan deskriptif frekuensi jumlah siswa yang memiliki kesiapan belajar sebanyak 46 siswa pada kategori Tinggi. Hal ini bermakna kesiapan belajar siswa SMP Terbuka perlu dibimbing supaya kesiapan belajar yang siswa miliki dapat meningkatkan berbagai aspek lainnya yang dibutuhkan siswa dalam belajar. Oleh karena itu guru BK atau konselor sekolah dapat memberikan berbagai layanan dengan topik kesiapan belajar.


2021 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 166-177
Author(s):  
Fitriyah ◽  
Erfan Ramadhani ◽  
Syska Purnama Sari

Latar belakang penelitian adalah fenomena pembelajaran daring sepanjang pandemi yang sudah menempatkan siswa pada titik jenuh. Gejala kejenuhan pun terlihat pada siswa SMA Negeri 9 Banyuasin dimana siswa kurang termotivasi dalam belajar sehinga memunculkan perasaan malas dan lamban dalam mengerjakan dan mengumpulkan tugas. Konseling singkat berfokus solusi diharapkan mampu membantu siswa berpikir mengenai tindakan-tindakan yang dapat mereka lakukan dari pada memikirkan bagaimana cara agar situasi yang ada dapat berubah. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah menguji  keefektifan konseling singkat berfokus solusi menggunakan strategi konseling kelompok untuk mengurangi burnout siswa selama belajar dari rumah. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre-Ekperimen Design, bentuk one group pretest-posttest Design. Penelitian  dilaksanakan di SMA Negeri 9 Banyuasin, dan yang menjadi populasi penelitian adalah kelas XI MIPA 1, dan 5 orang dengan skor burnout tertinggi dipilih menjadi sampel penelitian.  Data penelitian diperoleh menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum siswa mendapatkan konseling singkat berfokus solusi berada pada level burnout tinggi, sedangkan setelah mendapatkan konseling berada pada level burnout sedang. Konseling singkat berfokus solusi terbukti efektif untuk mengurangi burnout siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan pengujian statistik Z hitung (2.032) > Z tabel (0,0202) dan nilai sig (0.042) < 0.05.


2021 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 121-129
Author(s):  
Diana Lilik Kusumawati Dewi ◽  
Muslikah Muslikah
Keyword(s):  
Ex Post ◽  

Penelitian ini membahas mengenai hubungan antara coping stress dan dukungan sosial dengan stres akademik pada pembelajaran jarak jauh siswa kelas X SMA Negeri se-Kecamatan Ngaliyan Semarang. Tujuan pada penelitian ini yakni untuk mengetahui hubungan antar variabel dan memperoleh informasi tingkat masing-masing variabel dengan sampel sebanyak 255 siswa.  Metode  dalam penelitian ini adalah kuantitatif berjenis ex-post facto. Hasil  analisis deskriptif menunjukkan bahwa tingkat coping stress siswa kelas X SMA Negeri se-Kecamatan Ngaliyan Semarang pada kategori rendah (M=2,56), tingkat dukungan sosial tinggi (M=3,04), serta tingkat stress akademik pada pembelajaran jarak jauh tinggi (M=2,67). Hasil dari analisis regresi ganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan yakni antara coping stress dengan stress akademik pada pembelajaran jarak jauh siswa (t=-10,854, ?=-0,646, p=<0,05), dukungan sosial tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan stres akademik pada pembelajaran jarak jauh siswa (t=-0,908, ?=-0,054, p=>0,05), dan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara coping stress dan dukungan sosial secara simultan terhadap stres akademik pada pembelajaran jarak jauh siswa (R= 0,681; R²= 0,464; F=109,083, p=<0,05). Berlandaskan hasil penelitian, diharapkan guru BK dapat memberi layanan bimbingan dan konseling untuk dapat menurunkan tingkat stres akademik siswa baik secara individu maupun kelompok, meningkatkan tingkat coping stress siswa serta layanan untuk mempertahankan tingkat dukungan sosial siswa


2021 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 113-120
Author(s):  
Afny Rumaysya Khulwah ◽  
Heru Mugiarso

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok melalui zoom meeting dengan teknik johari window terhadap tingkat penerimaan diri siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain one group pretest-posttest. Teknik pengambilan subjek penelitian yang digunakan adalah purposive sampling sejumlah 8 siswa. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala penerimaan diri sebanyak 4 indikator dan 52 item. Validitas diuji menggunakan rumus product moment dan dengan koefesien reliabilitas 0,312. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskripstif dan analisis uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon (Z=-2.521, p?0,05) hal ini menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok melalui zoom meeting dengan teknik johari window berpengaruh pada peningkatan penerimaan diri siswa.


2021 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 98-105
Author(s):  
Dwi Dasalinda ◽  
Yeni Karneli
Keyword(s):  

Kemampuan penyesuaian sosial yang baik pada remaja merupakan sebagai keberhasilan untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompok pada khususnya, sehingga menjadikan remaja dapat berkembang secara optimal. Namun tidak semua remaja mampu melakukan penyusuai diri dengan biak. Hal ini dikarenak tidak hadirnya figur yang menjadi teladan dalam penyesuai sosial yaitu fatherless. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fatherless terhadap penyesuaian sosial remaja pada siswa SMA Negeri 10 Jakarta Pusat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif asosiatif deskriptif sampel dalam penelitian ini berjumlah 123 siswa, yang dipilih menggunakan teknik probability sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan skala fatherless dengan tingkat reabilitas 0,913 pada kategori sangat tinggi dan skala penyesuaian diri dengan tingkat reabilitas 0,875 pada kategori sangat tinggi. Penelitian ini dianalis dengan menggunakan uji koefisien regresi sederhana dengan bantuan SPSS 20.00. Hasil penelitian secara umum menunjukkan rata-rata fatherless sebesar 80% pada kategori tinggi dan penyesuaian sosial remaja 75% pada kategori tinggi. Bedasarkan uji koefisien regresi sederhana dengan membandingkan nilai Sig dengan 0,05 diperoleh (0,000 < 0,05)   yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara fatherless dengan penyesusian sosial. Berdasarkan hasil penelitian dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan layanan dalam menganalisis perilaku siswa dalam penyesuaian sosialnya.


2021 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 89-97
Author(s):  
Putu Abda Ursula
Keyword(s):  
T Test ◽  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konseling behavioral teknik asertif terhadap perilaku agresif siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Lab Undiksha Tahun Pelajaran 2016/2017. Sampel dari penelitian ini adalah 20 orang siswa kelas VIII 1 dan VIII 2 SMP Lab Undiksha. Teknik pengambilan sampel yaitu purpossive sampling dan metode pengumpulan data dengan kuisioner perilaku agresif yang berjumlah 34 item. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis statistik t-Test berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan perilaku agresif terhadap siswa yang diberikan konseling behavioral teknik asertif. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan Mean Rank pada pretest sebesar 156,6 dan posttest sebesar 96,8. Kemudian berdasarkan nilai probabilitas didapatkan thitung ? ttabel dengan taraf signifikansi 0,025 maka 62,94 ? 2,093 sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak.


2021 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 149-156
Author(s):  
Nurmawati Nurmawati ◽  
Yeni Karneli

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketidakharmonisan keluarga dengan interaksi sosial siswa kelas XI SMA Negeri 10 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif korelatif dengan populasi berjumlah 172 siswa yang terdiri dari siswa kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, XI MIPA 1, XI MIPA 2. Pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan teknik probability sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara memberikan instrumen berupa skala angket yang telah diuji melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Data yang diperoleh dianalisis dengan melakukan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dan diperoleh hasil data berdistribusi normal, uji linieritas dan uji linieritas regresi sederhana. Uji hipotesis yang digunakan adalah product moment pearson. Berdasarkan hasil perhitungan uji product moment pearson diperoleh (0,000 < 0,05) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian menunjukkan ketidakharmonisan keluarga siswa termasuk dalam kategori sedang yang ditunjukkan dari nilai rata-rata sebesar 63,26. Tingkat interaksi sosial siswa termasuk dalam kriteria tinggi dengan menghasilkan nilai rata-rata sebesar 79,60. Terdapat hubungan yang negatif antara ketidakharmonisan keluarga dengan interaksi sosial siswa kelas XI SMA Negeri 10 Jakarta, hal ini diketahui dari nilai koefisien korelasi sebesar 0,527 yang artinya hubungan ketidakharmonisan keluarga dengan interaksi sosial bersifat sedang. Dengan demikian, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat dikatakan ketidakharmonisan keluarga memberikan kontribusi (sumbangsih) sebesar 27,8% terhadap interaksi sosial dan sisanya sebesar 72,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.


2021 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 141-148
Author(s):  
Eva Kartika Wulan Sari ◽  
Laily Tiarani Soejanto ◽  
Parid Rilo Pambudi
Keyword(s):  

Penelitian ini dilakukan atas dasar kurangnya sikap altruistik mahasiswa Bimbingan dan Konseling Unikama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan tingkat sikap altruistik mahasiswa Bimbingan dan Konseling Unikama. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Bimbingan dan Konseling Unikama tahun 2017 (14 responden), 2018 (10 responden), 2019 (17 responden), 2020 (17 responden) dan 2021 (43 responden), sehingga totalnya 101 responden. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala altruistik dengan jumlah pernyataan sebanyak 36 yang telah diuji keabsahannya. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan uji one way anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat altruistik mahasiswa Bimbingan dan Konseling Unikama memiliki kategori tinggi. Hal ini membuktikan fenomena kurangnya sikap altruistik di kalangan mahasiswa Bimbingan dan Konseling Unikama kurang tepat. Kemudian dari kelima kelas tersebut tidak terdapat perbedaan sikap altruistik yang signifikan. Seharusnya semakin lama mahasiswa kuliah maka sikap altruistiknya meningkat karena, ketika lulus nantinya akan menjadi konselor yang profesional yang dapat melayani konseli secara maksimal dan dapat dipercaya.


2021 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 130-140
Author(s):  
Yudi Handika ◽  
Ramtia Darma Putri ◽  
Syska Purnama Sari
Keyword(s):  

Fenomena stress akademik yang dialami oleh siswa terus berkembang setiap tahun, khususnya di Indonesia. Berbagai macam permasalahan yang ada menuntut untuk dapat menyelesaikan permasalahan dengan cepat dan tepat. Seseorang yang mampu untuk menyelesaikan tentunya tidak menjadi masalah, akan berbeda bila seseorang merasa tidak nyaman dengan masalah tersebut. Masalah yang terus datang tanpa ada solusinya akan membuat seseorang itu mengalami stress. Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan teknik self instruction dalam menurunkan stress akademik siswa SMK Utama Bakti Palembang. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif pra eksperimental designs dengan menggunakan desain One group Pretest-Posttest Designs. Populasi dalam penelitian ini adalah 35 siswa dengan sampel 7 siswa kelas XI teknik komputer dan jaringan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket. Penelitian ini berfokus pada keefektifan konseling kelompok dengan menggunakan teknik self instruction dalam menurunkan stress akademik siswa SMK Utama Bakti Palembang. Hasil analisis data dapat diketahui bahwa rata-rata hasil pre-test yaitu 153,5 dan rata-rata hasil posttest 105,8. Diperoleh Zhitung = -2,371 dengan nilai Ztabel 1,645. Hasil yang diperoleh menunjukkan penurunan nilai rata-rata setelah dilakukan posttest. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa konseling kelompok dengan menggunakan teknik self instruction efektif dalam menurunkan stress akademik.


2021 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 157-165
Author(s):  
Rofi'ud Darojatin Nisaa

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan percaya diri siswa melalui konseling rasional emotif teknik kognitif. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan bimbingan konseling, subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIA MTsT Mardlatillah dengan jumlah siswa yang menjadi sasaran penelitian sebanyak 36 siswa, 2 diantaranya menjadi subyek penelitian dikarenakan mengalami masalah percaya diri yang sangat rendah. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi. Data yang didapatkan selanjutnya dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian yang didapatkan pada siklus tindakan pertama secara individual terjadi peningkatan percaya diri yaitu 26,9 % dan 29,6%. Secara berkelompok mengalami peningkatan sebesar 28,25%. Pada tindakan siklus kedua secara individu mengalami peningkatan sebesar 30,3% dan 25,7%. Sedangkan secara berkelompok mengalami peningkatan sebesar 28%. Berdasarkan atas data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan konseling rasional emotif teknik kognitif dapat meningkatkan percaya diri pada siswa kelas VIIA MTsT Mardlatillah.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document