JUSTE (Journal of Science and Technology)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

17
(FIVE YEARS 17)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Lembaga Layanan Perguruan Tinggi (Lldikti) Wilayah XII

2746-0878, 2745-4371

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 130-141
Author(s):  
Ilham Djufri ◽  
Iswan A Thais

Kemajuan teknologi dapat berpengaruh terhadap perkembangan sepak bola. Teknologi Artificial Intelligence telah dimanfaatkan pada sepak bola moderen seperti penggunaan video assistant referee (VAR), penggunaan papan pergantian pemain digital, vanishing spray, alat komunikasi wasit, dan teknologi garis gawang. Selain penunjang teknologi yang telah digunakan, penentuan posisi pemain juga telah mengalami perkembangan dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence. Penentuan pemain yang dilakukankan pelatih AIKOM FC saat ini masih konvensional sehingga tidak obyektif karena belum tersedianya system komputerisasi yang dapat digunakan oleh pelatih sebagai sarana pendukung dalam pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini untuk merancang algoritma seleksi pemain dalam rangka persiapan sepak bola Liga Mahasiswa di Maluku Utara 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Profile Matching. Dalam pemilihan pemain Centra Midfilder pelatih menggunakan 3 (tiga) alternative dan 14 (empat belas) kriteria. Hasil perhitungan dengan Algoritma Profile Matching menentukan pemain dengan ID CM-2 dengan nila 4,6, ID CM-3 dengan nilai 4,5 sebagai pemain utama dan ID CM-4 dengan nilai 4,4, ID CM-1 dengan nilai 3,6 sebagai pemain cadangan dengan pola permainan 4-4-2.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 182-194
Author(s):  
Debby Efriyasika ◽  
Ikhwanul Qiram ◽  
Gatut Rubiono

Turbin vortex adalah salah satu jenis turbin mikrohidro yang menggunakan pusaran air sebagai penggerak sudunya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengaruh tingkat kekasaran permukaan sudu dan sudut input air terhadap unjuk kerja turbin vortex. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan turbin vortex tipe 8 sudu berdimensi 40x130 mm. Variasi sudut input air 0, 4, dan 8 derajat, Penambahan efek kekasaran pada permukaan sudu menggunakan kawat ram mesh 16, 6, 50. Debit aliran dikondisikan pada 284,46 ml/s, 436,84 ml/s, 540,98 ml/s. Performa turbin vortex diukur berdasarkan kecepatan putaran turbin, torsi, daya, efisiensi dan tegangan generator yang dihasilkan oleh turbin vortex. Hasil penelitian didapatkan bahwa penambahan efek kekasaran dan sudut input air berpengaruh terhadap performa turbin vortex. Kecepatan putaran tertinggi turbin vortex dihasilkan oleh sudu tanpa kekasaran dengan sudut input air 8º pada kapasitas air 540,98 ml/dt sebesar 4900,60 rpm. Torsi, daya, efisiensi dan tegangan tertinggi turbin vortex dihasilkan oleh sudu tanpa kekasaran, sudut input air 8º pada kapasitas air 540,98 ml/s dengan pembebanan 35 gr masing-masing sebesar 0,109 N.m, 56,16 watt, 5,29 % dan 4,26 volt. Semakin tinggi kecepatan putaran turbin maka nilai torsi, daya, efisiensi dan tegangan yang dihasilkan oleh turbin vortex lebih besar dibandingkan sudu dengan menggunakan kekasaran walaupun kondisi sudu tersebut lebih berat.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 119-129
Author(s):  
Erwin Syaiful Wagola

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kuat lentur balok beton dengan perkuatan GFRP setelah direndam dalam air laut selama 2 tahun. Dimensi  balok  memiliki panjang 3.30 m, lebar 15 cm dan tinggi 20 cm. Balok diberi perkuatan GFRP pada daerah lentur. Sistem pembesian  balok beton yang dianalisis menggunakan tulangan pokok besi polos ø 6 dan tulangan sengkang dari besi ulir D10. Metode pengujian yang digunakan dalam pengujian benda uji ialah metode pembebanan monotonik yang menggunakan sistem two poin load pada kecepatan ramp actuator konstan sebesar 0,05 mm/dt. Balok yang diperkuat dengan GFRP-S sebanyak dua buah, yang direndam pada kolam simulasi yang sudah berisi air laut, dengan umur rendaman selama 2 tahun. Hasil pengujian menunjukkan bahwa beban ultimit yang dapat diterima oleh balok dengan perkuatan lembar GFRP-S pasca rendaman air laut selama 2 tahun ialah masing-masing sebesar 43.11 kN dan 44.65 kN untuk benda uji BF24-1 dan BF24-2, dengan lendutan masing – masing sebesar 39.91 mm dan 38.26 mm dengan lebar retakan yang terjadi pada saat beban ultimit untuk setiap benda uji sebesar 0.38 mm dan 0.72 mm.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 153-164
Author(s):  
Farisal Rosianto ◽  
Gatot Soebiyakto ◽  
Nurida Finahari

Keindahan tari dilihat dari kompilasi dan keselarasan gerakan dengan musik, dan ekspresi dalam menyampaikan tujuan tarian tersebut. Tari merupakan wujud dari ekspresi, kehendak, pikiran, dan perasaan manusia yang ditandai dengan media gerakan. Menari merupakan kombinasi gerakan ritmik antara tangan, kaki, kepala, dan tubuh. Untuk dapat menampilkan tarian yang ekspresif, para penari membutuhkan banyak berlatih. Hal itu menyebabkan penari rentan sekali mengalami cedera. Cedera yang terjadi pada penari bisa terjadi saat latihan maupun ketika pementasan. Kasus cedera penari yang umum terjadi pada otot dan sendi. Sendi yang umum mengalami cedera adalah ankle, lutut dan lengan. Mengingat resiko atas terjadinya cedera, penting sekali penari dibekali dengan pengetahuan yang dapat meminimalisir terjadinya cedera. Pengetahuan tentang cedera bisa diperoleh dari kajian mekanika (kinematika dan dinamika). Naskah ini memaparkan hasil penelitian tentang kajian terhadap sendi lutut penari Bapang Malangan saat melakukan tarian itu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Analisa kinematika menggambarkan sistem perubahan posisi dan tumpuan beban pada tulang-tulang dan sendi penari. Kinematika sendi lutut menghasilkan gambaran besaran dan arah pembebanan terhadap sendi yaitu ke arah radial, dan tangensial. Arah pembebanan itu ada yang linier dan bidang dua dimensi, dimana posisi-posisi bagian tubuh yang menekuk membentuk sudut. Potensi cedera sendi terjadi paling besar saat posisi sendi membentuk sudut antara dua tulang. Pada posisi menari satu kaki terjadi pembebanan statis sesaat yang bisa menumpukan hampir seluruh berat tubuh pada sendi lutut, atau memunculkan beban kombinasi radial, tangensial dan momen. Posisi menekuk lutut pada satu kaki adalah posisi paling rawan cedera.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 165-174
Author(s):  
Martini Wali ◽  
Noor Farikhah Haneda ◽  
Nina Maryana

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek biologi hama Moduza procris sehingga dapat dijadikan acuan penerapan pengendalian hama yang tepat. Ada dua tahap penelitian yang dilakukan, yaitu pemeliharaan inang jabon putih (Anthocephalus cadamba). Tahapan kedua adalah pemeliharaan dan pengamatan serangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa M. procris termasuk serangga yang melakukan metamorfosis lengkap (holometabola), yang dimulai dari fase telur, larva, pupa dan imago. Fase larva terjadi dalam 5 instar yang ditandai dengan proses ganti kulit pada tiap instarnya.  Stadia larva berlangsung selama 16 hari, stadia pupa selama 8,10 hari sedangkan imago betina selama 15,25 hari dan imago jantan 14,50 hari. Telur berukuran 1,32 mm, sedangkan ukuran larva dari instar 1 sampai 5 secara berturut-turut yaitu 7,80, 10,70, 16,30, 24,70 dan 38,80 mm. Lebar kepala larva secara berurutan yaitu 0,94, 1,94, 2,93, 3,93, dan 4,92 mm. Lebar pupa betina yakni 10,25 mm dengan panjang tubuh 30 mm, sedangkan jantan mempunyai lebar 8,50 mm dengan panjang tubuh 28 mm. Rentang sayap imago betina yakni 67,63 mm dan panjang tubuh 20,88 mm. Sedangkan jantan memiliki rentang sayap 55,50 mm dengan panjang tubuh 16 mm.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 175-181
Author(s):  
Martha Aznury ◽  
Muhammad Delika Maulidi ◽  
Selastia Yuliati

Tanaman Kelor adalah salah satu tanaman paling luar biasa yang pernah ditemukan. Salah satu khasiat yang bisa diambil dari pohon kelor terdapat pada daunnya. Daun kelor yang sudah dikeringkan memiliki kandungan gizi yang lebih banyak. Mengingat hal tersebut, maka dirancanglah alat photovoltaic tray dryer yang merupakan alat pengering yang memanfaatkan sinar matahari melalui Photovoltaic Solar Energy System (SESF). Photovoltaic tray dryer dengan kapasitas empat rak dengan berat 100 gram daun kelor per rak. Sebelum melakukan proses pengeringan, daun kelor dilakukan pengujian kadar air awal. Proses pengeringan dilakukan pada variasi waktu yaitu 30, 60, 90, 120, 150, 180, 210, dan 240 menit selama empat jam pada pengeringan dengan suhu 60°C. Setiap 30 menit daun kelor ditimbang. pada rak 1, 2, 3 dan 4 untuk menentukan kadar air. Kadar air daun kelor kering yang diharapkan setelah dikeringkan kurang dari 10%. Kadar air daun kelor pada tiap nampan mulai dari rak 3, 2, 2, dan 4  masing-masing adalah42,48%, 44,16%, 64,80% dan 69,92%. Efisiensi pengeringan mengalami penurunan, dengan efisiensi 30 menit sebesar 26,99% dan efisiensi 240 menit sebesar 14,28%.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 109-118
Author(s):  
Darwin Darwin ◽  
Irwan Ismail

Penelitian ini bertujuan untuk (1) memperoleh informasi akurat tentang kecerdasan emosional dan perilaku belajar (faktor internal) siswa SMK Muhammadiyah Ambon; (2) memperoleh informasi akurat tentang iklim sekolah (faktor eksternal) siswa SMK Muhammadiyah  Ambon; (3) memperoleh informasi akurat tentang prestasi belajar siswa SMK Muhammadiyah  Ambon; dan (4) memverifikasi suatu model aplikatif struktual prestasi belajar Agama Islam siswa SMK Muhammadiyah Ambon berkaitan dengan faktor internal dan faktor eksternal siswa. Jenis penelitian ini yaitu penelitian ex-post facto bersifat hubungan sebab akibat. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa SMK Muhamadiyah Ambon tahun akademik 2019/2020. Sampel penelitian yaitu 145 siswa dengan teknik pengambilan sampel  proporsional stratified random sampling. Data dianalisis dengan Struktural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) Siswa SMK Muhammadiyah Ambon memiliki rata-rata kecerdasan emosional yang tinggi dan perilaku belajar yang baik; (2) Siswa SMK Muhammadiyah Ambon mempunyai iklim sekolah yang kondusif; (3) Siswa SMK Muhammadiyah Ambon mempunyai prestasi belajar Agama Islam yang tinggi; dan (4) Model aplikatif struktural prestasi belajar Agama Islam siswa SMK Muhammadiyah Ambon yang memenuhi goodness of fit yaitu faktor internal (kecerdasan emosional dan perilaku belajar) berpengaruh terhadap prestasi belajar baik secara langsung maupun tidak langsung sedangkan faktor eksternal (iklim sekolah) tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMK Muhammadiyah Ambon.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 195-215
Author(s):  
Rosni Astuti Siahaya ◽  
Megie Joris

Kota Ambon memiliki ketersedian potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang dapat dikembangkan. Untuk mengembangkan potensi sumberdaya tersebut maka perlu peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Permasalahan yang dihadapi unit usaha pengolahan hasil perikanan PKBM Makmur Jaya adalah keterbatasan modal kerja, manajemen usaha yang masih sederhana, serta keterbatasan akses pasar. Kondisi ini tentunya berdampak terhadap aktivitas produksi yang dilakukan oleh unit usaha pengolahan hasil perikanan  PKBM Makmur Jaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat menentukan keberhasilan dan untuk mengukur tingkat perkembangan pada unit pengolahan hasil perikanan PKBM Makmur Jaya Kota Ambon Metode Penelitian yang digunakan adalah survey dan wawancara terstruktur kepada semua pihak yang terlibat dalam lingkup Unit PKMB Makmur Jaya Ambon dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner atau lembaran pertanyaan. Hasil penelitian yang diperoleh meliputi : pengembangan visi, manajemen organisasi, sumberdaya manusia, sumberdaya keuangan, sumberdaya eksternal dengan fokus pada kemitraan,  sarana dan prasarana, serta isu-isu pengelolaan sumberdaya perikanan. karakteristik sumberdaya dan komponen kunci (27,27%) berada pada kwadran dimana mendesak untuk ditingkatkan, (69,76%) berada pada kwadran kinerja lembaga tetap dipertahankan dan (2,32%) berada pada kwadran tidak terlalu mendesak untuk disempurnakan bisa ditangani kemudian. Tingkat perkembangan sumberdaya kelembagaan unit pengolahan hasil perikanan PKBM Makmur Jaya untuk semua Komponen Sumberdaya Institusi berada pada kemajuan yang variatif  4,54% berada pada tahapan permulaan, 22,72 % berada pada tahapan perkembangan, 51,16% berada pada tahap konsolidasi dan 20,45% pada tahapan keberlanjutan.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 142-152
Author(s):  
Nonice Manikome

Cylas formicarius merupakan salah satu hama yang merusak dan mengganggu produksi ubi jalar di Kecamatan Wasile Selatan yang perlu segera diatasi. Dalam hal pengendalian hama dapat dilakukan dengan bioinsektisida yakni memanfaatkan cendawan entomopatogen seperti cendawan Metarhizium sp. Pengendalian hama dengan bioinsektisida merupakan salah satu teknik yang cukup efektif dan ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 faktor yaitu penyemprotan dengan suspensi Metarhizium sp., penyemprotan dengan insektisida kimia bahan aktif karbosulfan, dan kontrol atau tanpa perlakuan insektisida. Hasil pengamatan pada aplikasi Metarhizium sp. ketika umbi dibelah terlihat adanya lubang-lubang kecil bekas gerekan yang tertutup oleh kotoran berwarna hijau dan berbau menyengat. Aplikasi insektisida menyebabkan perubahan morfologis pada larva yakni warna tubuh berubah menjadi kecokelatan dan setelah tiga hari tubuh larva mengering. Hasil analisis menunjukan mortalitas tertinggi ditemukan pada perlakuan insektisida ditemukan pada pengamatan hari kelima  (10%)., sedangkan mortalitas tertinggi pada perlakuan Metarhizium sp. ditemukan pada hari kelima (8,5%). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa cendawan entomopatogen Metarhizium sp. dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan hama Cylas formicarius dengan efektif.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 39-48
Author(s):  
Sister Sianturi ◽  
Tiah Rachmatiah ◽  
Aprilia Ulfa

Senduduk (Melastoma malabathricum Linn.) adalah salah satu tanaman yang memiliki banyak khasiat. Salah satu khasiat yang masih dikembangkan adalah sebagai analgesik. Penelitian pernah dilakukan dan menghasilkan efektivitas analgetik sebesar 88% dengan metode geliat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan uji potensi analgetik ekstrak etanol daun senduduk dengan metode hot plate sehingga diperoleh hasil potensi analgetik baik metode geliat maupun metode hot plate. Metode geliat biasanya digunakan untuk uji analgetik non narkotik yang menguji analgetik secara perifer, sedangkan metode hot plate digunakan untuk uji analgetik narkotik yang menguji analgetik sentral. Kedua metode ini sangat penting dilakukan untuk mendapatkan potensi analgetik. Penelitian potensi analgetik senduduk sudah dilakukan dengan metode geliat sehingga perlu untuk dilakukan penelitian metode hotplate. Penelitian ini bersifat eksperimental yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu pengumpulan daun senduduk, identifikasi tanaman, pembuatan simplisia, skrining fitokimia, pembuatan ekstrak etanol daun senduduk, dan pengujian efek analgetik. Pelaksanaan uji analgetik dilakukan setelah terlebih dahulu dilakukan uji pendahuluan pertama dan kedua. Uji analgetik terdiri dari kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok perlakuan dengan variasi dosis yaitu dosis 8mg/20g BB mencit, 12 mg/20 g BB mencit, dan 16mg/20 g BB mencit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya persentase daya analgetik yang besar apabila dibandingkan dengan kontrol positif. Persentase terbesar diperoleh pada perlakuan dengan dosis 12mg/20 BB mencit sebesar 78,07%. Hal ini menunjukkan potensi yang besar apabila dibandingkan dengan kontrol positif dengan persentase 59,48% sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tanaman senduduk memiliki potensi untuk dikembagkan menjadi kandidat analgesik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document