Nusantara of Research : Jurnal Hasil-hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

41
(FIVE YEARS 28)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Nusantara PGRI Kediri

2355-7249, 2579-3063

Author(s):  
Syaiful Hidayatullah
Keyword(s):  

Perilaku asertif menjadi hal penting yang dimiliki individu. Perilaku asertif mencerminkan bagaimana individu mampu untuk mengenali diri sendiri dan jujur dalam berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain. Perilaku asertif mengarahkan individu untuk mampu menghargai ekspresi dari perasaan positif dan negative diri sendiri maupun orang lain dan mampu untuk melakukan control diri tanpa rasa bersalah. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Upaya peningkatkan Asertivitas Melalui Layanan Konseling Kelompok Dengan Teknik Asertif Training Pada Siswa. Dalam Penelitian ini subjek penelitian adalah siswa yang memiliki tingkat asertivitas rendah di kelas X DPIB 2 SMK Negeri 1 Sampang. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan angket assetivitas siswa. Metode analisis data yang digunakan menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase pemberian reinforcement terhadap Asertivitas siswa dilakukan dengan cara memberikan evaluasi angket. Dari hasil siklus I dan II terdapat peningkatan kriteria asertivitas dari “rendah” ke “sedang” dan “tinggi”. Konseling kelompok dengan teknik assertive training dapat meningkatkan assertivitas siswa.


Author(s):  
Sri Utami

Ketidak hadiran siswa pada saat  kegiatan pembelajaran berlangsung merupakan penyimpangan perilaku yang berasal dari dalam dan dari luar diri individu.Adapun pengaruh dari dalam didinya biasanya ditandai dengan rasa malas dan ketidaak mengertian akan akibat yang dilakukannya , sedangkan yang berasal daari luar dirinya adalah karena pengaruh dari keluarga dan teman sebayanya. Kekurang sadaran akan akibat perilaku tersebut membutuhkan bimbingan dari keluarga, guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK yang artinya bahwa perilaku ketidak hadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran atau membolos tersebut perlu diperhatikan agar tidak memunculkan permasalahan yang baru.Dalam penelitian kali ini bertujuan untuk menurunkan perilaku membolos siwa di SMA N 1 Pasirian dengan konseling kelompok menggunakan teknik token ekonomi.Untuk ketegori tingkat membolos tinggi pada keadaan awal 40%  setelah diberikan bimbingan konseling kelompoktahap pada siklus1 menjadi 20% kemudian dilanjutkan ke bimbingan konseling siklus II  menjadi 0%, untuk kategori sedang pada keadaan awal 40% setelah siklus I tetap 20% dan setelah siklus II menjadi 0%, untuk kategori rendah awal 20%  setelah siklus I menjadi 40% dan setelah siklus II tetap 40%, sedangkan untuk kategori paling rendah pada keadaan awal 0%  setelah siklus I tetap 0% dan setelah siklus II menjadi 60%.Dapat disimpulkan bahwa  konseling kelompok dengan menggunakan teknik token ekonomi bisa mengurangi perilaku membolos SMA Negeri 1 Pasirian.


Author(s):  
Tega Wijayanti

Motivasi belajar adalah sesuatu hal untuk merangsang  peserta didik dalam melakukan aktifitas belajar untuk mendapatkan suatu tujuan yaitu prestasi dalam belajar. Dalam kegiatan belajar akan terjadi interaksi aktif yang mengarah pada perkembangan fisik dan mental peserta didik. Maka penulis bersemangat untuk melakukan penelitian tentang “Konseling Kelompok Untuk Peningkatan Motivasi Belajar Dengan Pendekatan SFBC (Teknik Miracle Question) Pada Peserta Didik Kelas XI IPA 2 SMA Hang Tuah 1 Surabaya”. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah pendekatan SFBC teknik miracle question berpengaruh untuk peningkatan motivasi belajar. Pengambilan subyek penelitian dilakukan dengan  metode pengumpulan data berupa skala pengukuran motivasi belajar, data hasil wawancara dengan guru mata pelajaran tentang kondisi keaktifan peserta didik selama mengikuti kegiatan belajar, keaktifan mengerjakan tugas dan ketepatan pengumpulan tugas. Berdasarkan analisis deskriptif persentase diperoleh besarnya motivasi belajar  di kelas XI IPA 2 adalah 5,56% memiliki motivasi belajar sangat tinggi, 30,56% memiliki motivasi belajar  yang tinggi, 47,22% memiliki motivasi belajar yang sedang, dan 16,67% memiliki motivasi belajar yang rendah. Penulis berupaya membantu meningkatkan motivasi belajar dengan teknik miracle question karena hakikat setiap manusia mampu membangun solusi untuk memperbaiki kehidupannya. Penulis berupaya membantu peserta didik untuk menemukan solusi dengan mengenali hambatan, kekuatan dan kelemahan diri. Karena faktor motivasi belajar bukanlah faktor yang dominan, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya mencoba meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, misalnya lingkungan belajar, sumber belajar dan media belajar.


Author(s):  
Ita Dian Arvita Sari
Keyword(s):  

Di masa pandemi Covid-19 ini di mana segala sesuatu harus dilakukan dari rumah, termasuk belajar. Banyak permasalahan yang dihadapi siswa selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yang akhirnya membuat siswa mengalami stres dalam belajar. Mulai dari siswa merasa jenuh belajar di rumah, sulit berkonsentrasi, cemas, gelisah ketika mendapat tugas dari guru, sehingga menimbulkan pusing/sakit kepala dan nafsu makan berkurang. Permasalahan di atas jika tidak segera diselesaikan maka akan berdampak pada nilai hasil belajar siswa. Salah satu strategi untuk mengatasinya yaitu dengan strategi relaksasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik relaksasi dapat mereduksi stres dalam siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Mantup Lamongan ajaran 2020/2021. Penelitian ini merupakan penelitian single subject. Penelitian ini berlangsung selama 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan angket skala pengukuran. Metode analisis data menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Kondisi awal skor stres mencapai 87,5, siklus I 75 sedangkan siklus II 47,5. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat stres belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi relaksasi dapat mereduksi stres dalam belajar siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Mantup tahun ajaran 2020/2021.


Author(s):  
Titie Nurhayati

Tujuan dalam penelitian tinakan bimbingan dan konseling ini adalah untuk meningkatkan perilaku disiplin pada peserta didik. Ada banyak treatment yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan, salah satunya adalah terapi modifikasi perilaku. Dalam penelitian ini menggunakan teknik token economy, yaitu dengan memberikan penguatan positif (positive reinforcement). Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Teknik purposive sampling digunakan pada penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama penelitian, terjadi perubahan perilaku disiplin secara signifikan dari tindakan pemberian token economy pada siklus 1 dan siklus 2


Author(s):  
Bakhrudin All Habsy

Kajian filosofis tentang konseling Catur Murti ditengah pandemi COVID-19 merupakan sebuah pertanyaan mendalam tentang problematika dan realitas, sebagai fungsi reflektif dan paradigmatic untuk menempatkan klaim-klaim analitis ilmu pengetahuan Nusantara sebagai proses transformasi dan insight teoritis-etis ditengah problematika pandemi COVID-19. Paradigma konseling Catur Murti dimaksudkan untuk mengembalikan kecanggihan-kecanggihan konseptual ilmu-ilmu pengetahuan Nusantara, melalui proses penumbuhan dan pengembangan disiplin ilmu konseling berbasis budaya Nusantara dalam meninjau kondisi pandemi COVID-19. Konseling Catur murti yang disarikan dengan salah satu gagasan yang paling eksplisit dalam tradisi kepustakaan Jawa yaitu kumpulan serat-serat (surat-surat) ajaran adiluhung Raden Mas Panji Sosrokartono diasumsikan dapat membantu memahami diri secara tepat, mewujudkan kesempurnaan hidup dan ketenangan jiwa dalam menyelaraskan pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan dalam kondisi pandemi COVID-19.


Author(s):  
Ghifaris Ramthunder Crisna ◽  
Ibnu Mahmudi ◽  
Ratih Christiana

Tujuan penelitian ini adalah guna memperoleh kejelasan dan informasi yang obyektif mengenai korelasi antara dukungan keluarga dan locus of control terhadap resiliensi korban bullying pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kampak. Metode penelitian menggunakan deskriptif korelasional ex post facto. Populasi berjumlah 240 siswa. Sampel berjumlah 30 siswa dengan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan skala likert. Hasil validitas dan reliabilitas diperoleh (1) 28 item valid, cronbach alpha =0,917, (2) 29 item valid, cronbach alpha =0,926, dan (3) 29 item valid, cronbach alpha =0,930. Analisis data menggunakan korelasi product moment dan regresi. Diperoleh : (1) thitung 5.801 > ttabel =2.048 yang berarti terdapat pengaruh dukungan keluarga terhadap resiliensi pada korban bullying, (2) thitung  = 15.686 > ttabel =2.048 yang berarti terdapat pengaruh locus of control terhadap resiliensi pada korban bullying, dan (3) fhitung = 118.741 > ftabel =3.354 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Kesimpulannya terdapat pengaruh simultan dukungan keluarga dan locus of control terhadap resiliensi pada korban bullying kelas VII SMP Negeri 1 Kampak Kabupaten Trenggalek.


Author(s):  
Susilawati Susilawati

Salah satu unsur pembentuk identitas diri siswa dibidang akademik yakni konsep diri akademik. Beberapa kasus siswa yang belum tercapai hasil belajarnya atau belum adanya pemahaman dalam pelajaran tertentu itu akibat karena belum memahami konsep diri akademik mereka itu sendiri. Bimbinganonseling di Sekolah sebagai wadah dalam memberikan layanan kepada peserta didik sangat diperlukan dalam memberikan layanan konseling. Salah satu layanan yang diberikan adalah konseling kelompok..Adapun teknik yang diberikan dalam layanan konseling kelompok dalam penelitian ini adalah teknik miracle question, melalui teknik ini siswa akan berkolabrasi dengan konselor dalam layanan konseling kelompok dalam mencari solusi sehingga dapat melakukan perubahan pada diri individu sehingga dapat meningkatkan konsep diri akademik yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan konsep diri akademik siswa dan menggunakan penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus yakni siklus 1 dan 2. Hasil perubahan siklus 1 dan 2 yakni ada peningkatan 10% ke arah kategori sangat tinggi, dan 7% subyek menjadi kategori tinggi.  


Author(s):  
Sarono Wijio

Kecerdasan sosial saat ini dipandang sebagai faktor penentu keberhasilan seorang anak dalam pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah  menguraikan terkait kecerdasan sosial anak dan  metode untuk mengembangkan kecerdasan sosial anak. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang secara langsung dilakukan pada obyek yang diteliti guna menghasilkan data-data yang diperlukan dan untuk menjawab rumusan masalah yaitu: bagaimana pemahaman pembimbing tentang kecerdasan sosial pada anak dan metode pembimbing dalam mengarahkan anak untuk mengembangkan kecerdasan sosial di TK Pembina I Putussibau. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap sumber data penelitian yang meliputi: guru pembimbing di TK Pembina I Putussibau, siswa, brosur dan kurikulum. Metode deskriptif kualitatif digunakan sebagai analisis data dengan cara data yang tersedia diolah selama penelitian selanjutnya secara sistematis diinterpretasikan ke dalam laporan. Diketahui hasil penelitian sebagai berikut: 1) Pemahaman pembimbing tentang kecerdasan sosial pada anak adalah bahwa  kecerdasan sosial merupakan kemampuan yang ditunjukkan anak saat berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan sosial. 2) Metode yang digunakan pembimbing dalam mengembangkan kecerdasan sosial anak secara praktis adalah dengan bimbingan  individu dan kelompok, sedangkan secara teoritis pendekatan yang digunakan pembimbing adalah pendekatan kognitif dan social learning dari  Albert Bandura.    


Author(s):  
Ida Trisnawati

Kegiatan pembelajaran dapat terlaksana bila semua komponen terpenuhi, yaitu guru dan siswa. Di era modern seperti ini prilaku membolos masih terjadi, apalagi siswa yang tidak mempunyai pendirian hanya ikut-ikut teman untuk membolos masih saja terjadi. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sejauh mana perilaku membolos dapat diturunkan dengan konseling individu melalui teknik latihan asertif untuk menolak ajakan teman membolos. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI TKJ 2 SMK Raden Paku Wringinanom tahun ajaran 2020/2021. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah angket, wawancara dan observasi. Hasil perilaku membolos yang diperoleh pada siklus I masih sedang yaitu 55% dari indikator keberhasilan sedangkan disiklus II tingkat membolos menurun menjadi 32%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan latihan asertif siswa bersikap tegas menolak ajakan teman membolos.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document