Journal of Japanese Language Education and Linguistics
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

52
(FIVE YEARS 32)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

2597-5277, 2615-0840

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. PRESS
Author(s):  
Rahmi Oktayory Wikarya ◽  
Meira Anggia Putri
Keyword(s):  

Salah satu kesulitan yang dialami siswa selama mempelajari bahasa asing di sekolah terutama dalam mempelajari bahasa Jepang adalah kesulitan dalam menguasai kosakata. Penelitian ini berawal dari banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari kosakata selama pembelajaran bahasa Jepang di sekolah. Oleh karena itu metode pembelajaran yang menarik sangat dibutuhkan dalam pembelajaran bahasa Jepang di sekolah agar memudahkan siswa dalam mengingat kosakata. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh metode Power Teaching terhadap penguasaan goi siswa dan untuk mengetahui persepsi siswa mengenai metode Power Teaching. Penelitian ini menggunakan metode true experimental dengan pre-test and post-test control group desain. Sampel yang digunakan adalah 26 siswa kelas XI MIPA 1 SMA Pasundan 2 Bandung. Instrumen yang digunakan yaitu tes dan angket. Hasil dari penelitian ini adalah metode power teaching sangat berpengaruh dalam meningkatkan penguasaan goi siswa dan dari hasil data angket, dapat dikatakan bahwa metode ini sangat efektif sehingga mampu membuat siswa lebih aktif dan fokus dalam mempelajari bahasa Jepang.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. PRESS
Author(s):  
Rosi Rosiah ◽  
Azizia Freda Savana

Dalam mempelajari Bahasa Jepang pembelajaran huruf Kanji merupakan salah satu hal yang paling sulit. Oleh karena itu, diperlukan metode dalam mempelajarinya. Telah banyak penelitian mengenai metode pembelajaran huruf kanji. Tapi, isu mengenai huruf kanji masih merupakan isu yang layak untuk diteliti berhubung masih banyak keterbatasan dan hal yang perlu dikembangkan dari metode sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keefektifan Student-Centered Learning (SCL) Metode cerita dalam pembelajaran huruf kanji level menengah. Metode yang digunakan kuantitatif eksperimental dengan jumlah partisipan sebanyak 22 partisipan. Hasil yang setelah dilakukan perlakuan dengan metode cerita selama enam kali. Menunjukan bahwa metode cerita efektif untuk meningkatkan kemampuan terhadap kanji level menengah.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. PRESS
Author(s):  
Betty Debora Aritonang ◽  
Heru Prasetyono Ardi
Keyword(s):  

Penelitian ini membahas kesulitan-kesulitan pembelajar dalam mempelajari Yarimorai Hyougen dan mengulas pengenalan konsep Yarimorai Hyougen khususnya -te morau dan -te kureru di buku panduan mengajar Bahasa Jepang 『みんなの日本語-教え方の手引き』 serta buku pegangan pembelajar 『みんなの日本語-翻訳・文法解説』. Penulis menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa aktif di perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki JLPT N3 untuk menyelidiki jenis kesalahan pembelajar. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa 1) Pembelajar belum bisa membedakan kapan suatu peristiwa diungkapkan menggunakan konsep Yarimorai Hyougen dan kapan tidak, 2) Pemahaman pembelajar tercampur dengan bentuk pasif, dan 3) Pembelajar kebingungan membedakan pemakaian -te morau dengan -te kureru.” Sementara, di buku panduan mengajar tidak dituliskan dengan jelas perbedaan -te morau dengan -te kureru, hasil terjemahan kalimat -te morau dengan -te kureru dalam Bahasa Indonesia tidak konsisten dan dirasa ambigu sehingga kedua hal ini berpotensi menimbulkan kebingungan kepada pembelajar. Untuk itu penelitian ini mengulas tentang kesalahan pembelajar menggunakan ungkapan ini serta kelemahan buku ajar yang sering digunakan untuk dijadikan referensi dalam pengembangan teknik pengajaran yang lebih efektif. Namun, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menemukan model pengajaran yang tepat dengan memperhatikan kesulitan-kesulitan yang telah ditemui dalam penelitian ini.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. PRESS
Author(s):  
Novita Putri Wahyu Ratnasari ◽  
Febi Ariani Saragih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan strategi interpretasi makna jukugo yang tidak diketahui, serta faktor penyebab pemilihan strategi. Analisis penggunaan strategi dikaji menggunakan tiga teori yaitu teori kontekstual, mnemonic dengan rikusho, dan pembentukan jukugo. Faktor penyebab pemilihan strategi dikaji berdasarkan teori faktor pengaruh pemilihan strategi pembelajaran bahasa kedua. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan desain penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan menyebarkan kuesioner kepada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Brawijaya angkatan 2018. Dari 47 responden didapatkan hasil bahwa kecenderungan strategi yang sering digunakan adalah strategi kontekstual, kemudian mnemonic dan metode pembentukan jukugo jarang digunakan. Diketahui faktor pemilihan strategi kontekstual yaitu pengetahuan kosakata, motivasi, gaya belajar kinestetik, kemampuan aptitude, dan kecerdasan linguistik. Faktor penyebab pemilihan strategi mnemonic yaitu kecerdasan spasial visual, gaya belajar visual, pengetahuan kosakata dan motivasi. Sementara Pengetahuan kosakata dan motivasi merupakan faktor penyebab pemilihan penggunaan strategi metode pembentukan jukugo.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. PRESS
Author(s):  
Razaul Karim Faquire

This study sheds light on the yields of nominalization and their role in the formation of Noun Phrases in Japanese in an envisaged framework which considers nominalization to be a morphosyntactic process. Nominalization operates on the linguistic constituent to transform it into a derivative/transformed constituent. It brings forth derivative nouns by operating on the words other than nouns involving the process of derivation as well as action nominal constituent and nominal clause respectively involving the simultaneous process of desententialization and transformation, and the process of reduction of clausal properties from a finite clause. It fundamentally differs from the prevalent nominalizer approach, which derives bound-noun-headed nominals by juxtaposition of a dependent constituent with the nominalizers, e.g. no and koto. The derivative noun, bound-noun-headed constituent, action nominal constituent as well as nominal clause together form a grammatical category called nominals, which partake both as the head or the adnominal in the formation of NP involving certain grammatical rules.  


Author(s):  
Ulfah Sutiyarti ◽  
Kisyani Kisyani ◽  
Mintowati Mintowati ◽  
Yulia Hapsari

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan penilaian formatif di SMA dan sederajat di Jawa Timur di masa pandemi covid 19. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2020. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan data menggunakan instrumen angket yang disebarkan ke responden pada waktu pertemuan MGMP bahasa Jepang wilayah Jawa Timur dan dikuatkan dengan metode wawancara. Responden sejumlah 51 guru bahasa Jepang yang hadir dalam pertemuan MGMP bahasa Jepang wilayah Jawa Timur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun pembelajaran daring merupakan sesuatu yang baru bagi sistem pembelajaran kita namun bapak ibu guru anggota MGMP Bahasa Jepang wilayah Jawa Timur dengan cepat dapat beradaptasi dan dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Meskipun tidak dapat kita hindari bahwa adanya kendala sinyal yang dikarenakan tidak semua daerah dapat terjangkau jaringan internet dengan baik namun ini tidak menghalangi proses pembelajaran bahasa Jepang.


Author(s):  
Dini Budiani
Keyword(s):  

Menyebarnya wabah Covid-19 di seluruh dunia menimbulkan dampak yang menyebabkan banyak universitas terpaksa mengubah sistem belajar menjadi pembelajaran daring. Namun muncul keraguan mengenai pelaksanaannya, terutama mengenai partisipasi dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini, penulis ingin mencari tahu bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring Bahasa Jepang dilihat dari interaksi yang terjadi antara dosen dan mahasiswa. Untuk itu, dilakukan observasi pada 6 mata kuliah keterampilan Bahasa Jepang yang dilaksanakan pada platform aplikasi pembelajaran Google Classroom. Data penelitian diambil dari ujaran dosen dan mahasiswa pada bagian stream dan classwork aplikasi Google Classroom selama bulan April 2020. Berdasarkan hasil analisa coding dan kategorisasi terhadap data tersebut, ditemukan bahwa interaksi yang terjadi antara dosen dan mahasiswa cenderung bersifat prosedural di mana dosen memberikan instruksi mengenai pelaksanaan pembelajaran, tugas dan ujian. Selain itu terlihat juga upaya untuk menjaga hubungan sosial antar dosen dan mahasiswa. Walaupun interaksi tersebut penting dalam pembelajaran, namun hal ini tidak secara langsung bermanfaat bagi peningkatan pemahaman dan kemampuan Bahasa Jepang mahasiswa. Dibutuhkan usaha agar interaksi bersifat kognitif muncul dalam pembelajaran dengan membuka ruang diskusi dan pemberian feedback secepatnya.


Author(s):  
Mery Kharismawati ◽  
Devita Widyaningtyas Yogyanti ◽  
Ummul Hasanah

Penguasaan kosa kata merupakan hal yang penting dalam pembelajaran bahasa. Berdasarkan observasi dan wawancara, metode pembelajaran kosakata siswa angkatan 2018 di program studi D3 Bahasa Jepang, Sekolah Vokasi, Unversitas Gadjah Mada, menggunakan metode grammar-translation. Siswa juga diperkenalkan pada pemerolehan kosa kata dalam konteks (Contextual Vocabulary Acquisition/CVA). Untuk membandingkan efektivitas metode-metode tersebut, dilakukan eksperimen yang melibatkan 18 siswa. Siswa dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok 1 menggunakan metode grammar-translation konvensional, dan kelompok 2 menggunakan metode yang sama, namun diberi intervensi berupa pembelajaran kosa kata visual menggunakan aplikasi Kahoot!. Siswa diminta menebak kosa kata target dalam bentuk soal kata-per kata di tahap 1, dan menerjemahkan kalimat yang mengandung kosa kata target.  Hasil analisis menunjukkan kelompok pengguna Kahoot! menunjukkan hasil lebih baik. Uniknya, pada kedua kelompok, terdapat siswa yang menunjukkan penerapan CVA. Siswa berhasil menebak kosa kata target dalam tes tahap 2, setelah memahami hal-hal yang berkaitan dengan kosa kata tersebut berdasarkan prior knowledge mereka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pembelajaran kosa-kata sebaiknya mengkombinasikan metode-metode yang sudah ada, agar siswa mendapat petunjuk lengkap mulai dari tataran morfologis hingga visual sehingga mereka dapat menginternalisasi suatu kosa kata dengan sempurna.


Author(s):  
Lufi Wahidati ◽  
Fatmawati Djafri
Keyword(s):  

Dalam rangka penyelenggaraan program pelatihan bahasa asing untuk komunikasi bisnis, dilakukan survei pendahuluan terkait kendala berkomunikasi yang dihadapi oleh staf Indonesia penutur bahasa Jepang. Penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi jenis kesulitan, situasi-situasi yang sering menimbulkan kesulitan berkomunikasi, serta penyebab terjadinya permasalahan komunikasi menurut para tenaga profesional penutur bahasa Jepang yang bekerja di perusahaan Jepang. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mix method) antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian diawali dengan pengumpulan data menggunakan angket. Simpulan sementara yang diperoleh dari hasil analisis angket kemudian akan diuji kembali melalui wawancara mendalam (in-depth interview) pada beberapa responden yang terpilih. Hasil wawancara dan data dari angket kemudian dianalisis kembali untuk mendapatkan simpulan akhir dari penelitian. Berdasarkan analisis, disimpulkan bahwa staf Indonesia penutur bahasa Jepang terutama mengalami permasalah berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang saat harus melakukan komunikasi secara spontan tanpa adanya persiapan. Kendala tersebut banyak terjadi pada saat diskusi, rapat, juga komunikasi melalui telpon. Terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya kendala berkomuniasi dengan penutur jati bahasa Jepang. Faktor internal meliputi faktor penguasaan bahasa dan faktor perbedaan budaya, sedangkan faktor eksternal terjadi karena perbedaan budaya kerja di Indonesia dan di Jepang.


Author(s):  
Thamita Islami Indraswari ◽  
Siti Mutiaraningsih ◽  
Siti Julaeha ◽  
Santy Sugiarty

Pembelajaran daring telah menjadi trend sejak lebih dari satu dekade lalu. Tetapi, adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020 semakin mendesak kebutuhan untuk menerapkan pembelajaran daring di seluruh jenjang pendidikan, termasuk di lembaga pelatihan kerja (LPK). Topik mengenai pembelajaran bahasa Jepang di LPK telah banyak diteliti, tetapi topik yang berfokus pada evaluasi pembelajaran bahasa Jepang di kelas daring pada masa pandemi belum banyak dieksplorasi. Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang pelaksanaan evaluasi pembelajaran daring kelas Engineer di LPK Mulia Meisou Indonesia (LPK MMI) dengan berfokus pada: 1) pelaksanaan evaluasi pembelajaran bunpou di kelas Engineer LPK MMI, 2) bagaimana hasil dari evaluasi tersebut.  Telaah pada dokumen catatan guru, hasil tes siswa, serta wawancara pada siswa dilakukan untuk mencari uraian dari fokus penelitian. Evaluasi pembelajaran bunpou di kelas Engineer LPK MMI dilaksanakan dengan memanfaatkan Google Forms. Hasil tes menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas bervariasi pada tiap tes, dengan adanya faktor penyerta yang diduga dapat memengaruhi hasil tes. Evaluasi melalui tes berbasis google forms dianggap memadai untuk menjaring informasi tentang penguasaan materi belajar oleh siswa. Tetapi, evaluasi melalui Google Forms perlu disertai dengan langkah-langkah lanjutan agar dapat terpetakan masalah yang sesungguhnya dihadapi oleh siswa dalam proses pembelajaran, agar evaluasi pembelajaran dapat menyentuh hal-hal terkait proses belajar dengan lebih menyeluruh.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document