P-glycoprotein regulatesStaphylococcus aureusenterotoxin B-stimulated interleukin-5 and thymic stromal lymphopoietin secretion in organotypic mucosal explants

2015 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 169-177 ◽  
Author(s):  
Benjamin S. Bleier ◽  
Amy Singleton ◽  
Angela L. Nocera ◽  
Armine Kocharyan ◽  
Victoria Petkova ◽  
...  
1997 ◽  
Vol 27 (11) ◽  
pp. 1254-1260 ◽  
Author(s):  
M. O. HOEKSTRA ◽  
Y. HOEKSTRA ◽  
D. DE REUS ◽  
B. RUTGERS ◽  
J. GERRITSEN ◽  
...  

2008 ◽  
Vol 41 (05) ◽  
Author(s):  
E Jaquenoud-Sirot ◽  
B Knezevic ◽  
G Perla Morena ◽  
P Baumann ◽  
CB Eap

Planta Medica ◽  
2012 ◽  
Vol 78 (11) ◽  
Author(s):  
M Reis ◽  
RJ Ferreira ◽  
MMM Santos ◽  
DJVA dos Santos ◽  
J Molnár ◽  
...  

2005 ◽  
Vol 113 (08) ◽  
Author(s):  
M Ebinger ◽  
MB Müller ◽  
M Uhr
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Meilina Wardhani ◽  
Ressy Irma Juwita ◽  
Mitayani Purwoko

Latar Belakang: Rinitis alergi adalah suatu penyakit pada hidung yang ditimbulkan oleh reaksi inflamasi mpada mukosa hidung dengan perantara immunoglobulin E. Prevalensi rinitis alergi di dunia telah meningkat termasuk di Indonesia yang kini telah mencapai 1,5-12.4% dan cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari prevalensi rinitis alergi dan hubungan antara jenis kelamin dan riwayat asma dengan kejadian rinitis alergi pada siswa sekolah di Palembang. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di SMP Muhammadiyah 3 Palembang pada tahun 2018. Data primer diperoleh dengan cara meminta subjek penelitian untuk mengisi kuesioner ISAAC. Kriteria inklusi penelitian ini adalah siswa-siswi berusia 13-14 tahun. Besar sampel yang digunakan sebanyak 80 responden, diambil teknik total sampling.Hasil: Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rinitis alergi sebesar 51,2% dan jenis kelamin (p=0,014) dan riwayat asma (p=0,019) sebagai faktor risiko terjadinya rinitis alergi.  Perempuan lebih banyak menderita rinitis alergi dibanding laki-laki kemungkinan disebabkan perempuan lebih sering terpapar allergen berupa debu akibat sering melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu. Adanya paparan alergen terhadap mukosa hidung akan meningkatkan konsentrasi berbagai faktor yang terkait asma seperti eosinophil, interleukin-5 dan sel CD34 di darah perifer. Kesimpulan: Jenis kelamin dan riwayat asma merupakan faktor risiko terjadinya rinitis alergi pada anak.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document