Overstating inpatient deaths due to medical error erodes trust in healthcare and the patient safety movement

Author(s):  
Craig G. Gunderson ◽  
Benjamin A. Rodwin
Keyword(s):  
2020 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 253
Author(s):  
Irma Wulandari ◽  
Titih Huriah ◽  
Sri Sundari

In Indonesia, the incidence of medical error is quite high as evidenced by the existence of hospital incident reports, where in 2010 there were 75% of unexpected events and in 2011 as many as 60% of cases of surgical cases or patients with surgery. Medical error is one of the unwanted events, which occurred in various countries. Therefore it begins to develop a patient safety system. In order to carry out these functions, hospital should be able to carry out management based on customer oriented and patient safety by implementing a safety attitude culture. The purpose of this study was to determine the safety attitude culture evaluation of nurses in surgery rooms of PKU Muhammadiyah Gamping. This research was a research using a mixed methods research approach; namely a quantitative method with a descriptive approach and qualitative methods with a case study approach. The population in this study was nurses in surgery room with a total sampling technique of 20 people. The questionnaire in this study referred to the Surgery room Version of Safety Attitudes Questionnaire. Quantitative data analysis used descriptive analysis; while qualitative analysis was performed by data reduction, data presentation, and drawing conclusions/verification. The results shows that overall evaluation of safety culture attitude of nurses in the surgery room summed up in the high category (75,0 %). Meanwhile based on the safety attitude culture component, namely safety climate is in the high category (85,0%), team working climate is in the high category (90,0%), stress recognition is in the high category (65,0%), management perceptions is in the moderate category ( 75,0%), working conditions is in the high category (60,0%), job satisfaction is in the high category (90,0%).


2019 ◽  
Author(s):  
Eva Eryanti Harahap

Keselamatan pasien itu sangat penting dan menjadi tuntutan bagi rumah sakit untuk melaksanakannya karena rumah sakit sangat berpotensi terjadinya risiko berupa kesalahan medis (medical error), kejadian yang tidak diharapkan (adverse event) dan nyaris terjadi (near miss). Untuk itu, , Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menerbitkan Panduan Nasional Keselamatan Pasien (Patient Safety) di Rumah Sakit tahun 2008 yang terdiri dari 7 standar, yaitu: 1) hak pasien, 2) mendidik pasien dan keluarga, 3) keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan, 4) penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program, 5) peningkatan keselamatan pasien, 6)mendidik staf tentang keselamatan kerja, dan 7) komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien. Dan agar tercapainya standar tersebut Panduan Nasional menganjurkan 7 Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit, yaitu: 1) bangun kesadaran akan keselamatan pasien, 2) pimpin staf, 3) integrasikan aktivitas pengelolaan risiko, 4) kembangkan sistem pelaporan, 5) libatkan dan berkomunikasi dengan pasien, 6) belajar dari berbagai pengalaman tentang keselamatan pasien, dan 7) cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien


2019 ◽  
Author(s):  
Yulia dwi kartika

keselamatan pasien merupakan isu global yang sering dibicarakan saat ini dimana hal ini dianggap penting karena banyaknya laporan tuntutan pasien atas medical error yang terjadi pada pasien. Identifikasi Pasien merupakan sasaran keselamatan pasien yang pertama.Kesalahan karena kekeliruan identifikasi pasien terjadi di hampir semua aspek atau tahapan diagnosis dan pengobatan sehingga diperlukan adanya ketepatan identifikasi pasien. Tujuan dari kajian ini adalah Agar perawat senantiasa melakukan prospek sasaran keselamatan pasien yaitu identifikasi pasien. Karena identifikasi pasien merupakan sasaran utama dalam konsep patient safety yang harus dipenuhi oleh perawat. metode yang digunakan adalah literatur review. Literatur review ini menganalisis jurnal, text book, dan e-book yang relevan dan berfokus pada bagaimana tentang pengaruh budaya patient safett terhadap kesembuhan pasien. Pada hasil saya membandingkan beberapa penelitian dari jurnal ilmiah yang memuat dan membuktikan bahwa salah dalam pengidentifikasian pasien akan berakibat fatal pada segala aspek pelayanan kesehatan. Kelalaian dalam hal yang dianggap kecil seperti identifikasi pasien ternyata dapat menimbulkan efek yang besar yaitu kematian pada pasien karena hal tersebut dianggap sebagai akar masalah pada kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan oleh pasien.


2019 ◽  
Author(s):  
Nur Fauziah Simamora
Keyword(s):  

Penulisan kajian ini bertujuan untuk untuk tercapainya pelayanan kesehatan di rumah sakit yang jauh dari medical error dan memberikan keselamatan bagi pasien. Dan mempertimbangkan betapa pentingnya rumah sakit untuk mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien mengharuskan rumah sakit untuk berusaha mengurangi medical error atau kesalahan medis sebagai bagian dari penghargaannya terhadap kemanusiaan, maka dikembangkan kebijakan Patient Safety yang dirancang agar mampu mengurangi dan mencegah permasalahan yang ada.


2019 ◽  
Author(s):  
Yulia dwi kartika

keselamatan pasien merupakan isu global yang sering dibicarakan saat ini dimana hal ini dianggap penting karena banyaknya laporan tuntutan pasien atas medical error yang terjadi pada pasien. Identifikasi Pasien merupakan sasaran keselamatan pasien yang pertama.Kesalahan karena kekeliruan identifikasi pasien terjadi di hampir semua aspek atau tahapan diagnosis dan pengobatan sehingga diperlukan adanya ketepatan identifikasi pasien. Tujuan dari kajian ini adalah Agar perawat senantiasa melakukan prospek sasaran keselamatan pasien yaitu identifikasi pasien. Karena identifikasi pasien merupakan sasaran utama dalam konsep patient safety yang harus dipenuhi oleh perawat. metode yang digunakan adalah literatur review. Literatur review ini menganalisis jurnal, text book, dan e-book yang relevan dan berfokus pada bagaimana tentang pengaruh budaya patient safett terhadap kesembuhan pasien. Pada hasil saya membandingkan beberapa penelitian dari jurnal ilmiah yang memuat dan membuktikan bahwa salah dalam pengidentifikasian pasien akan berakibat fatal pada segala aspek pelayanan kesehatan. Kelalaian dalam hal yang dianggap kecil seperti identifikasi pasien ternyata dapat menimbulkan efek yang besar yaitu kematian pada pasien karena hal tersebut dianggap sebagai akar masalah pada kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan oleh pasien.


2009 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 176-179 ◽  
Author(s):  
Britta Anderson ◽  
Paul G. Stumpf ◽  
Jay Schulkin

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document