scholarly journals "PENTINGNYA IDENTIFIKASI PASIEN DALAM PEMENUHAN PELAKSANAAN KESELAMATAN PASIEN"

2019 ◽  
Author(s):  
Yulia dwi kartika

keselamatan pasien merupakan isu global yang sering dibicarakan saat ini dimana hal ini dianggap penting karena banyaknya laporan tuntutan pasien atas medical error yang terjadi pada pasien. Identifikasi Pasien merupakan sasaran keselamatan pasien yang pertama.Kesalahan karena kekeliruan identifikasi pasien terjadi di hampir semua aspek atau tahapan diagnosis dan pengobatan sehingga diperlukan adanya ketepatan identifikasi pasien. Tujuan dari kajian ini adalah Agar perawat senantiasa melakukan prospek sasaran keselamatan pasien yaitu identifikasi pasien. Karena identifikasi pasien merupakan sasaran utama dalam konsep patient safety yang harus dipenuhi oleh perawat. metode yang digunakan adalah literatur review. Literatur review ini menganalisis jurnal, text book, dan e-book yang relevan dan berfokus pada bagaimana tentang pengaruh budaya patient safett terhadap kesembuhan pasien. Pada hasil saya membandingkan beberapa penelitian dari jurnal ilmiah yang memuat dan membuktikan bahwa salah dalam pengidentifikasian pasien akan berakibat fatal pada segala aspek pelayanan kesehatan. Kelalaian dalam hal yang dianggap kecil seperti identifikasi pasien ternyata dapat menimbulkan efek yang besar yaitu kematian pada pasien karena hal tersebut dianggap sebagai akar masalah pada kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan oleh pasien.

2019 ◽  
Author(s):  
Yulia dwi kartika

keselamatan pasien merupakan isu global yang sering dibicarakan saat ini dimana hal ini dianggap penting karena banyaknya laporan tuntutan pasien atas medical error yang terjadi pada pasien. Identifikasi Pasien merupakan sasaran keselamatan pasien yang pertama.Kesalahan karena kekeliruan identifikasi pasien terjadi di hampir semua aspek atau tahapan diagnosis dan pengobatan sehingga diperlukan adanya ketepatan identifikasi pasien. Tujuan dari kajian ini adalah Agar perawat senantiasa melakukan prospek sasaran keselamatan pasien yaitu identifikasi pasien. Karena identifikasi pasien merupakan sasaran utama dalam konsep patient safety yang harus dipenuhi oleh perawat. metode yang digunakan adalah literatur review. Literatur review ini menganalisis jurnal, text book, dan e-book yang relevan dan berfokus pada bagaimana tentang pengaruh budaya patient safett terhadap kesembuhan pasien. Pada hasil saya membandingkan beberapa penelitian dari jurnal ilmiah yang memuat dan membuktikan bahwa salah dalam pengidentifikasian pasien akan berakibat fatal pada segala aspek pelayanan kesehatan. Kelalaian dalam hal yang dianggap kecil seperti identifikasi pasien ternyata dapat menimbulkan efek yang besar yaitu kematian pada pasien karena hal tersebut dianggap sebagai akar masalah pada kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan oleh pasien.


2019 ◽  
Author(s):  
Trinitas bawaulu

Standar pelayanan di Rumah Sakit, telah diterapkan pada sistem manajemen ISO, dan lain-lainnya, yang mana dapat meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah Sakit ditinjau dari aspek struktur, pada proses dan juga pada hasilnya. Kenyataannya masih terdapat peristiwa yang tidak diinginkan sehingga masyarakat merasa tidak puas dan terjadi tuntutan hukum. Dalam mengantisipasi hal tersebut dibutuhkan program keselamatan pasien (patient safety) dengan melibatkan pasien untuk memperbaiki pelayanan karena adanya terjadi peristiwa yang tidak diinginkan. Tujuan: Untuk tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien dengan berkualiatas dengan tetap berpedoman pada standar keselamatan pasien di Rumah Sakit.Metode : Literature review ini melakukan analisa dan kajian bebas terhadap artikel, jurnal,text book, maupun ebook. Hasil : Setiap Rumah Sakit juga melaksanakan standar keselamatan pasien yang telah ditetapkan oleh permenkes. Pembahasan : Permenkes Nomor 16921/Menkes/Per/Viii/2011 tentang : standar yang wajib dimiliki oleh Rumah Sakit dalam menjalankan program keselamatan pasien. Penutup: Ada tujuh standar keselamatan pasien (patient safety) yaitu hak pasien, mendidik pasien dan keluarga, keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan, penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien, mendidik staf tentang keselamatan pasien, dan komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan.


2020 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 253
Author(s):  
Irma Wulandari ◽  
Titih Huriah ◽  
Sri Sundari

In Indonesia, the incidence of medical error is quite high as evidenced by the existence of hospital incident reports, where in 2010 there were 75% of unexpected events and in 2011 as many as 60% of cases of surgical cases or patients with surgery. Medical error is one of the unwanted events, which occurred in various countries. Therefore it begins to develop a patient safety system. In order to carry out these functions, hospital should be able to carry out management based on customer oriented and patient safety by implementing a safety attitude culture. The purpose of this study was to determine the safety attitude culture evaluation of nurses in surgery rooms of PKU Muhammadiyah Gamping. This research was a research using a mixed methods research approach; namely a quantitative method with a descriptive approach and qualitative methods with a case study approach. The population in this study was nurses in surgery room with a total sampling technique of 20 people. The questionnaire in this study referred to the Surgery room Version of Safety Attitudes Questionnaire. Quantitative data analysis used descriptive analysis; while qualitative analysis was performed by data reduction, data presentation, and drawing conclusions/verification. The results shows that overall evaluation of safety culture attitude of nurses in the surgery room summed up in the high category (75,0 %). Meanwhile based on the safety attitude culture component, namely safety climate is in the high category (85,0%), team working climate is in the high category (90,0%), stress recognition is in the high category (65,0%), management perceptions is in the moderate category ( 75,0%), working conditions is in the high category (60,0%), job satisfaction is in the high category (90,0%).


2019 ◽  
Author(s):  
Eva Eryanti Harahap

Keselamatan pasien itu sangat penting dan menjadi tuntutan bagi rumah sakit untuk melaksanakannya karena rumah sakit sangat berpotensi terjadinya risiko berupa kesalahan medis (medical error), kejadian yang tidak diharapkan (adverse event) dan nyaris terjadi (near miss). Untuk itu, , Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menerbitkan Panduan Nasional Keselamatan Pasien (Patient Safety) di Rumah Sakit tahun 2008 yang terdiri dari 7 standar, yaitu: 1) hak pasien, 2) mendidik pasien dan keluarga, 3) keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan, 4) penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program, 5) peningkatan keselamatan pasien, 6)mendidik staf tentang keselamatan kerja, dan 7) komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien. Dan agar tercapainya standar tersebut Panduan Nasional menganjurkan 7 Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit, yaitu: 1) bangun kesadaran akan keselamatan pasien, 2) pimpin staf, 3) integrasikan aktivitas pengelolaan risiko, 4) kembangkan sistem pelaporan, 5) libatkan dan berkomunikasi dengan pasien, 6) belajar dari berbagai pengalaman tentang keselamatan pasien, dan 7) cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien


2019 ◽  
Author(s):  
OASENEA MELLIANY

ABSTRAKRumah sakit seharus memiliki sistem yang bebas dari kesalahan dan juga memiliki pelayanan kesehatan yang menjunjung tinggi hak hak pasien . Upaya meminimalisir terjadinya kesalahan medis atau yang terkait dengan aspek keselamatan pasien, maka manajemen rumah sakit perlu menciptakan sistem keselamatan pasien. Perawat merupakan profesi yang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit selama 24 jam dalam sehari, sehingga perannya dalam penerapan keselamatan pasien sangat diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perawat dalam penerapan keselamatan pasien (patient safety) di RS. Metode yang digunakan adalah Literature review dimana dengan cara menganalisis, eksplorasi dan kajian bebas pada artikel, jurnal, text book, maupun e-book yang relevan dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang berhubungan dengan penerapan keselamatan pasien dalam peningkatan akreditasi rumah sakit . Adapun artikel yang digunakan pada literature review ini adalah artikel yang didapatkan dengan menggunakan 3 database Pubmed, Google Scholar dan Science Direct. Artikel yang digunakan minimal menggunakan 14 referensi yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir. dalam meberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit harus dapat berkerjasama dengan baik dengan sesama perawat serta tim kesehatan sesama bahkan antar profesi pelayanan kesehatan yang terdiri dari berbagai karakteristik, tanpa membeda-bedakan pendidikan, usia, jenis kelamin, masa kerja dan status kepegawaian. Kondisi tersebut menuntut perawat memiliki komitmen kerja dengan tujuan utama yaitu menjamin keselamatan pasien.


2019 ◽  
Author(s):  
OASENEA MELLIANY

ABSTRAKRumah sakit seharus memiliki sistem yang bebas dari kesalahan dan juga memiliki pelayanan kesehatan yang menjunjung tinggi hak hak pasien . Upaya meminimalisir terjadinya kesalahan medis atau yang terkait dengan aspek keselamatan pasien, maka manajemen rumah sakit perlu menciptakan sistem keselamatan pasien. Perawat merupakan profesi yang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit selama 24 jam dalam sehari, sehingga perannya dalam penerapan keselamatan pasien sangat diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perawat dalam penerapan keselamatan pasien (patient safety) di RS. Metode yang digunakan adalah Literature review dimana dengan cara menganalisis, eksplorasi dan kajian bebas pada artikel, jurnal, text book, maupun e-book yang relevan dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang berhubungan dengan interprofesional collaboration perawat dalam peningkatan keselamatan pasien di rumah sakit. Adapun artikel yang digunakan pada literature review ini adalah artikel yang didapatkan dengan menggunakan 3 database Pubmed, Google Scholar dan Science Direct. Artikel yang digunakan minimal menggunakan 14 referensi yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir. dalam meberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit harus dapat berkerjasama dengan baik dengan sesama perawat serta tim kesehatan sesama bahkan antar profesi pelayanan kesehatan yang terdiri dari berbagai karakteristik, tanpa membeda-bedakan pendidikan, usia, jenis kelamin, masa kerja dan status kepegawaian. Kondisi tersebut menuntut perawat memiliki komitmen kerja dengan tujuan utama yaitu menjamin keselamatan pasien.


2019 ◽  
Author(s):  
OASENEA MELLIANY

ABSTRAKRumah sakit seharus memiliki sistem yang bebas dari kesalahan dan juga memiliki pelayanan kesehatan yang menjunjung tinggi hak hak pasien . Upaya meminimalisir terjadinya kesalahan medis atau yang terkait dengan aspek keselamatan pasien, maka manajemen rumah sakit perlu menciptakan sistem keselamatan pasien. Perawat merupakan profesi yang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit selama 24 jam dalam sehari, sehingga perannya dalam penerapan keselamatan pasien sangat diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perawat dalam penerapan keselamatan pasien (patient safety) di RS. Metode yang digunakan adalah Literature review dimana dengan cara menganalisis, eksplorasi dan kajian bebas pada artikel, jurnal, text book, maupun e-book yang relevan dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang berhubungan dengan Pemahaman perawat terhadap budaya keselamatan pasiendi rumah sakit . Adapun artikel yang digunakan pada literature review ini adalah artikel yang didapatkan dengan menggunakan 3 database Pubmed, Google Scholar dan Science Direct. Artikel yang digunakan minimal menggunakan 14 referensi yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir. dalam meberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit harus dapat berkerjasama dengan baik dengan sesama perawat serta tim kesehatan sesama bahkan antar profesi pelayanan kesehatan yang terdiri dari berbagai karakteristik, tanpa membeda-bedakan pendidikan, usia, jenis kelamin, masa kerja dan status kepegawaian. Kondisi tersebut menuntut perawat memiliki komitmen kerja dengan tujuan utama yaitu menjamin keselamatan pasien.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document