Primordial Germ Cell Isolation from Xenopus laevis Embryos

Author(s):  
Amanda M. Butler ◽  
Tristan Aguero ◽  
Karen M. Newman ◽  
Mary Lou King
2014 ◽  
Author(s):  
Souza Aline Fernanda de ◽  
Naira Caroline Godoy Pieri ◽  
Juliana Barbosa Cassals ◽  
Ana Carolina Furlanetto Mancanares ◽  
Kelly Cristine Santos Roballo ◽  
...  

2010 ◽  
Vol 127 (1-2) ◽  
pp. 146-158 ◽  
Author(s):  
Tomoyo Takeuchi ◽  
Yoko Tanigawa ◽  
Ryohei Minamide ◽  
Kohji Ikenishi ◽  
Tohru Komiya

Development ◽  
1965 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 51-61
Author(s):  
A. W. Blackler

A Technique for the transfer of primordial germ cells between neurulae of the South African Clawed Toad Xenopus laevis has been described by Blackler & Fischberg (1961). This method was originally developed with the object in mind of eventually making a genetic analysis of abnormal embryos resulting from the transplantation of somatic nuclei. Such analysis involves two schemes which require the transfer of embryonic gonocytes from the defective transplant embryo to a normal recipient. Moreover, one of these two schemes requires that transferred germ cells be reversed in their sexual differentiation in the developing gonad of the host (see Fischberg, 1961; Fischberg & Blackler, 1963a, b). Since it has been known for some time, from experiments involving parabiosis, transplantation of the gonadal rudiment and hormone treatment (e.g. Burns, 1925, 1930; Witschi, 1937; Humphrey, 1929, 1933, 1948, 1957; Gallien, 1953, 1956), that the manifestation of the sex genotype of a primordial germ cell can be physiologically reversed by the hormonal characteristics of the gonad, there seemed no obstacle to obtaining sex-reversal of the transferred gonocytes in Xenopus.


2020 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 22
Author(s):  
Kostaman T.

Ayam leher gundul adalah ayam asli/lokal Indonesia yang belum banyak diketahui informasinya dalam halsejarah, potensi, dan karakteristik; sehingga belum dimanfaatkan secara optimal. Ciri yang paling menonjoldari ayam leher gundul adalah tidak mempunyai bulu dibagian lehernya. Untuk mempertahankannya, metode konservasi yang telah dilakukan oleh Balai Penelitian Ternak (Balitnak) adalah dengan memelihara ternak hidup, akan tetapi dengan keterbatasan sarana dan prasarana tidak dapat dilanjutkan. Data performan ayam leher gundul yang dipelihara di Balitnak sudah terkumpul dan ditabulasi. Alternatif konservasi yang dilakukan oleh Balitnak untuk mempertahankan plasma nutfah ayam leher gundul adalah berupa primordial germ cell (PGC) yang dibekukan pada suhu -196 oC yang sewaktu-waktu dibutuhkan dapat ditransfer ke embrio resipien. Sumber PGC yang di koleksi adalah dari darah dan gonad embrio. Berdasarkan potensi yang dimilikinya, ayam leher gundul memiliki performan yang baik, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai ayam lokal penghasil daging dan telur. Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai data pendukung bagi upaya pelestarian dan pengembangan ayam-ayam lokal yang ada di Indonesia, khususnya ayam leher gundul dan umumnya ayam-ayam lokal Indonesia lainnya.


2019 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 196-213
Author(s):  
Patrizia Bonfanti ◽  
Anita Colombo ◽  
Melissa Saibene ◽  
Luisa Fiandra ◽  
Ilaria Armenia ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document