Ordination of boreal heath-like vegetation with principal component analysis, correspondence analysis and multidimensional scaling

Vegetatio ◽  
1983 ◽  
Vol 52 (3) ◽  
pp. 181-189 ◽  
Author(s):  
J. Oksanen
2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 315
Author(s):  
Febrianti Lestari ◽  
Syahrial Syahrial ◽  
Rika Anggraini ◽  
Yudho Andika ◽  
Cut Meurah Nurul 'Akla ◽  
...  

Fauna makrobentik sering digunakan sebagai bioindikator kualitas lingkungan dan informasi tentang karakteristik lingkungan maupun keberadaan fauna makrobentik di kawasan reboisasi mangrove masih sangat terbatas. Kajian profil kawasan reboisasi mangrove Kepulauan Seribu berdasarkan karakteristik lingkungan dan fauna makrobentiknya telah dilakukan pada bulan Maret 2014. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekologi perairan di sekitar kawasan reboisasi mangrove Kepulauan Seribu. Untuk mengetahui keterkaitan karakteristik lingkungan dan fauna makrobentik dengan stasiun pengamatan dilakukan dengan statistik Correspondence Analysis (CA), sedangkan karakteristik lingkungan penentu fauna makrobentik serta hubungannya dilakukan dengan statistik Principal Component Analysis (PCA) dan regresi linier sederhana. Hasil kajian memperlihatkan bahwa konsentrasi karakteristik lingkungan yang diukur tidak begitu berbeda antar stasiun dan tidak melebihi ambang baku mutu untuk kehidupan biota laut. Selanjutnya fauna makrobentik yang ditemukan terdiri dari 6 spesies dengan kepadatan tertingginya berada di Stasiun 3 (05.00 ind/m2) dan terendahnya di Stasiun 1 (02.00 ind/m2). Pada Stasiun 1 konsentrasi pH dan suhunya sangat tinggi, sedangkan Stasiun 2 dan 3 konsentrasi salinitasnya yang tinggi. Fauna makrobentik Atilia (Columbella) scripta, Metopograpsus latifrons, Littoraria scabra, Saccostrea cucculata dan Cardisoma carnifex dapat berasosiasi dengan mangrove di semua stasiun. Selain itu, karakteristik lingkungan yang menentukan keberadaan fauna makrobentik C. carnifex adalah parameter pH, dimana semakin tinggi konsentrasi pH, maka kepadatan C. carnifex semakin menurun. Selain itu, karakteristik lingkungan yang menentukan keberadaan fauna makrobentik S. cucculata, M. latifrons dan A. scripta ditentukan oleh parameter DO dan salinitas yakni semakin rendah konsentrasi DO dan salinitas, maka kepadatan S. cucculata, M. latifrons maupun A. scripta akan semakin tinggi.


KREA-TIF ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Anik Nur Habyba ◽  
Taufik Djatna ◽  
Elisa Anggraeni

<p><em>Pengembangan e-commerce untuk pemasaran produk UKM (Usaha Kecil Menengah) telah banyak dilakukan di Indonesia. Beberapa e-commerce telah dikembangkan oleh Pemerintah namun masih belum mampu meningkatkan penjualan produk UKM di daerah. E-commerce Produk UKM harus mampu bersaing dengan e-commerce lain yang sudah berhasil di pasaran. Salah satu cara e-commerce produk UKM untuk meningkatkan daya saingnya adalah dengan mengetahui posisinya di lingkungan pasar online Indonesia. Hal tersebut dapat menjadikan e-commerce produk UKM semakin baik dalam menarik minat konsumen. Pengguna e-comerce dewasa ini tidak hanya memilih e-commerce dari fungsinya tetapi juga kualitas afektifnya. Kualitas afektif berarti e-commerce dapat memuaskan pengguna secara emosional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui posisi e-commerce produk UKM berdasarkan pendekatan kualitas afektif e-commerce. Multidimensional Scaling (MDS) digunakan untuk memetakan posisi e-commerce produk UKM dalam persaingan e-commerce di Indonesia. Hasil ekstraksi Kansei Words menggunakan Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) dan Principal Component Analysis (PCA) adalah dua kata kansei (canggih dan terjangkau). Kedua kata ini digunakan untuk analisis posisi sebagai dimensi peta perseptual. Berdasarkan peta perseptual, e-commerces produk UKM sudah canggih tetapi tidak cukup terjangkau.</em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document