A fuzzy multi-criteria decision-making model based on simple additive weighting method and relative preference relation

2015 ◽  
Vol 30 ◽  
pp. 412-420 ◽  
Author(s):  
Yu-Jie Wang
2021 ◽  
Author(s):  
Kavitha Koppula ◽  
Babushri Srinivas Kedukodi ◽  
Syam Prasad Kuncham

AbstractWe define $$2n+1$$ 2 n + 1 and 2n fuzzy numbers, which generalize triangular and trapezoidal fuzzy numbers, respectively. Then, we extend the fuzzy preference relation and relative preference relation to rank $$2n+1$$ 2 n + 1 and 2n fuzzy numbers. When the data is representable in terms of $$2n+1$$ 2 n + 1 fuzzy number, we generalize the FMCDM (fuzzy multi-criteria decision making) model constructed with TOPSIS and relative preference relation. Lastly, we give an example from telecommunications to present the proposed FMCDM model and validate the results obtained.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 47
Author(s):  
Eddy Kurniawan ◽  
Achmad Miftakhul Ilmi ◽  
Nufan Balafif

Telkomsel Distribution Center (TDC) Jombang has problems in promoting employees to fill the Supervisor (SPV) and Branch Manager (BM) positions. TDC Jombang has several assessment criteria for employees to be able to fill SPV and BM positions. But in the assessment process, each criterion still tends to be subjective. In making decisions based on several criteria, a Multi-Criteria Decision Making (MCDM) approach can be used by applying the method that is considered most appropriate to produce the best alternative decision recommendations. This study aims to provide the best solution by implementing the Multi-Criteria Decision Making approach using the SAW (Simple Additive Weighting) method which will be programmed in a computer-based decision support system (SPK). The SAW method was chosen because it can weigh the values on each attribute and rank to get the best alternative recommendations. The data used are Jombang TDC employee data. From this study, it was obtained that the use of the SAW method programmed in the SPK succeeded in presenting information comparing the value of preferences between candidates. Candidates with the highest preference value are the most recommended alternatives to choose


d'CARTESIAN ◽  
2014 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Glorya Ontah ◽  
Winsy Weku ◽  
Altien Rindengan

Abstrak Banjir yang melanda di berbagai wilayah Indonesia merupakan suatu fenomena logis karena negara ini berada di daerah tropis dengan intensitas curah hujan yang sangat tinggi. Penelitian bertujuan untuk memetakan daerah berisiko banjir di Kota Manado. Pemetaan wilayah berisiko banjir di Kota Manado memerlukan beberapa pendapat atau masukan dari berbagai pihak. Atribut yang digunakan yaitu kemiringan lahan (%), ketinggian wilayah (%), DAS (km), luas pemukiman/wilayah tutupan lahan (%) dan curah hujan (mm). Penentuan wilayah banjir di Kota Manado menggunakan Fuzzy Multi Criteria Decision Making (MCDM) dengan dua (2) metode yaitu Simple Additive Weighting Method (SAW) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Hasil dengan menggunakan metode SAW dan SAW Fuzzy menunjukkan bahwa wilayah paling berisiko banjir yaitu Kecamatan Wenang. Hasil dengan menggunakan metode TOPSIS dan TOPSIS Fuzzy menunjukkan bahwa wilayah paling berisiko banjir yaitu Kecamatan Bunaken. Wenang sebagai wilayah banjir disebabkan lahan yang berada di dataran landai, ketinggian wilayah di bawah 240 meter, memiliki aliran sungai, intensitas curah hujan tinggi, dan besarnya tutupan lahan mencapai 94,59%. Bunaken menjadi wilayah banjir karena Bunaken memiliki aliran sungai terpanjang di Kota Manado yaitu 17,9 km. Kata kunci: Fuzzy, Kota Manado, MCDM, SAW, TOPSIS, Wilayah Banjir.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document