scholarly journals Kinetochore life histories reveal an Aurora-B-dependent error correction mechanism in anaphase

2021 ◽  
Vol 56 (24) ◽  
pp. 3405
Author(s):  
Onur Sen ◽  
Jonathan U. Harrison ◽  
Nigel J. Burroughs ◽  
Andrew D. McAinsh
Keyword(s):  
Error Correction ◽  
Life Histories ◽  
Aurora B ◽  
Error Correction Mechanism ◽  
Dependent Error

scholarly journals Aurora B phosphorylates Bub1 to promote spindle assembly checkpoint signaling

2021 ◽  
Author(s):  
Babhrubahan Roy ◽  
Simon J. Y. Han ◽  
Adrienne N. Fontan ◽  
Ajit P. Joglekar
Keyword(s):  
Error Correction ◽  
Spindle Assembly Checkpoint ◽  
Spindle Assembly ◽  
Mitotic Checkpoint ◽  
Aurora B ◽  
Aurora B Kinase ◽  
Checkpoint Signaling ◽  
Binding Interface ◽  
Anaphase Onset ◽  
Error Correction Mechanism

SummaryAccurate chromosome segregation during cell division requires amphitelic attachment of each chromosome to the spindle apparatus. This is ensured by the Spindle Assembly Checkpoint (SAC) [1], which delays anaphase onset in response to unattached chromosomes, and an error correction mechanism, which eliminates syntelic chromosome attachments [2]. The SAC is activated by the Mps1 kinase. Mps1 sequentially phosphorylates the kinetochore protein Spc105/KNL1 to license the recruitment of several signaling proteins including Bub1. These proteins produce the Mitotic Checkpoint Complex (MCC), which delays anaphase onset [3-8]. The error correction mechanism is regulated by the Aurora B kinase, which phosphorylates the microtubule-binding interface of the kinetochore. Aurora B is also known to promote SAC signaling indirectly [9-12]. Here we present evidence that Aurora B kinase activity directly promotes MCC production in budding yeast and human cells. Using the ectopic SAC activation (eSAC) system, we find that the conditional dimerization of Aurora B (or an Aurora B recruitment domain) with either Bub1 or Mad1, but not the ‘MELT’ motifs in Spc105/KNL1, leads to a SAC-mediated mitotic arrest [13-16]. Importantly, ectopic MCC production driven by Aurora B requires the ability of Bub1 to bind both Mad1 and Cdc20. These and other data show that Aurora B cooperates with Bub1 to promote MCC production only after Mps1 licenses Bub1 recruitment to the kinetochore. This direct involvement of Aurora B in SAC signaling is likely important for syntelically attached sister kinetochores that must delay anaphase onset in spite of reduced Mps1 activity due to their end-on microtubule attachment.

scholarly journals Tripin/hSgo2 recruits MCAK to the inner centromere to correct defective kinetochore attachments

2007 ◽  
Vol 177 (3) ◽  
pp. 413-424 ◽  
Author(s):  
Haomin Huang ◽  
Jie Feng ◽  
Jakub Famulski ◽  
Jerome B. Rattner ◽  
Song Tao Liu ◽  
...  
Keyword(s):  
Error Correction ◽  
Distribution Pattern ◽  
High Frequency ◽  
Aurora B ◽  
Localization Pattern ◽  
Dynamic Distribution ◽  
Spatial Regulation ◽  
Centromere Protein ◽  
Error Correction Mechanism

hSgo2 (previously annotated as Tripin) was recently reported to be a new inner centromere protein that is essential for centromere cohesion (Kitajima et al., 2006). In this study, we show that hSgo2 exhibits a dynamic distribution pattern, and that its localization depends on the BUB1 and Aurora B kinases. hSgo2 is concentrated at the inner centromere of unattached kinetochores, but extends toward the kinetochores that are under tension. This localization pattern is reminiscent of MCAK, which is a microtubule depolymerase that is believed to be a key component of the error correction mechanism at kinetochores. Indeed, we found that hSgo2 is essential for MCAK to localize to the centromere. Delocalization of MCAK accounts for why cells depleted of hSgo2 exhibit kinetochore attachment defects that go uncorrected, despite a transient delay in the onset of anaphase. Consequently, these cells exhibit a high frequency of lagging chromosomes when they enter anaphase. We confirmed that hSgo2 is associated with PP2A, and we propose that it contributes to the spatial regulation of MCAK activity within inner centromere and kinetochore.

scholarly journals Chromosome instability in tumor cells due to defects in Aurora B mediated error correction at kinetochores

Cell Cycle ◽  
2018 ◽  
Vol 17 (23) ◽  
pp. 2622-2636 ◽  
Author(s):  
Haomin Huang ◽  
Michael Lampson ◽  
Andrey Efimov ◽  
Timothy J. Yen
Keyword(s):  
Error Correction ◽  
Tumor Cells ◽  
Chromosome Instability ◽  
Aurora B

scholarly journals Dampak Minyak Dunia, Energi Terbarukan, dan Kebijakan Moneter Terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 1987-2019

2021 ◽  
Vol 2021 (1) ◽  
pp. 536-546
Author(s):  
Andi Nur Fauziyah Syafriany ◽  
Ika Yuni Wulansari
Keyword(s):  
Error Correction ◽  
Correction Term ◽  
Error Correction Term ◽  
Error Correction Mechanism ◽  
Us Dollar

Salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengetahui kemajuan suatu negara bisa dengan menggunakan indikator laju pertumbuhan ekonomi. Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Hal ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor dari berbagai aspek kehidupan seperti energi, faktor produksi, dan moneter. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran laju pertumbuhan ekonomi Indonesia 1987-2019 dan faktor-faktor yang memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang dan jangka pendek. Penelitian ini menggunakan metode Error Correction Mechanism. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi minyak dunia, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, dan suku bunga berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang. Selain itu, persentase Pembentukan Modal Tetap Bruto terhadap total PDB pengeluaran Indonesia, nilai tukar Rupiah ke US Dollar, suku bunga, dan Error Correction Term (ECT) berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek.

scholarly journals PENERAPAN MODEL ERROR CORRECTION MECHANISM: DETERMINAN PRODUKSI KOPI DI INDONESIA PERIODE 2002-2018

2021 ◽  
Vol 2020 (1) ◽  
pp. 946-956
Author(s):  
Zasya Safitri ◽  
Lia Yuliana
Keyword(s):  
Error Correction ◽  
Model Error ◽  
Error Correction Mechanism

Kopi merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Namun, produksi kopi di Indonesia mengalami kondisi yang berfluktuatif. Sementara itu,  kondisi pasar kopi di dalam negeri masih cukup besar dengan diikuti peluang kopi sebagai komoditas ekspor yang semakin terbuka. Dalam jangka panjang, dikhawatirkan produksi kopi tidak dapat memenuhi pasar domestik maupun internasional. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh dalam jangka panjang dan jangka pendek pada produksi kopi di Indonesia sebagai penentu kebijakan yang tepat untuk meningkatkan produksinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Error Correction Mechanism (ECM) dengan periode penelitian mulai dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2018. Berdasarkan hasil pembahasan, dalam jangka panjang variabel luas tanam menghasilkan dan harga kopi domestik berpengaruh signifikan terhadap produksi kopi sedangkan variabel jumlah petani kopi tidak signifikan dalam mempengaruhi produksi kopi. Selanjutnya, dalam jangka pendek hanya variabel jumlah petani kopi yang berpengaruh secara signifikan terhadap produksi kopi sedangkan variabel luas tanam menghasilkan dan harga kopi domestik tidak signifikan dalam mempengaruhi produksi kopi.

scholarly journals Pembangunan Ekonomi, Industrialisasi, dan Degradasi Lingkungan Hidup di Indonesia Tahun 1967-2013: Enviromental Kuznet Curve Model

2019 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
Author(s):  
Andi Kurniawan
Keyword(s):  
Economic Development ◽  
Error Correction ◽  
Co2 Emissions ◽  
Environmental Degradation ◽  
Environmental Damage ◽  
Kuznets Curve ◽  
Short Term ◽  
Error Correction Mechanism ◽  
The Impact

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dampak pembangunan ekonomi dan proses industrialisasi terhadap Degradasi lingkungan di Indonesia baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Untuk melihat pengaruh pembangunan ekonomi dan industrialisasi terhadap penurunan kualitas lingkungan di Indonesia, penelitian ini menggunakan model Enviromental Kuznet Curve (EKC) dan dengan model Error Correction Mechanism (ECM). Hasil penelitian menjelaskan bahwa dalam jangka panjang peningkatan pendapatan masyarakat dan industrilasasi berpengaruh positif  secara linier terhadap peningkatan emisi C02 dan pada tingkat pendapatan tertentu terjadi proses perbaikan lingkungan yang ditandai dengan penurunan emisi CO2. Namun dalam jangka pendek hanya industrialisasi yeng membrikan pengaruh pada peningkatan emisi CO2. Diharapkan adanya konsesus bersama antara pemerintah dan pelaku usaha (industri) dalam mengurangi dampak pencemaran serta adanya peningkatan kesadaran masyakat dalam membantu mengurangi kerusakan lingkungan hidup.   Abstract This study aims to identify the impact of economic development and industrialization to  the environmental degradation in Indonesia, both in the long term and short term. To see the effect of economic development and industrialization to the environmental degradation in Indonesia, this research was  used Environmental Kuznets Curve (EKC) model and the model of  Error Correction Mechanism (ECM). The results of the study explain that in the long term, improvement of people's income and industrialization have positive effect linearly with the increase in C02 emissions and at a certain income level there is a process improvement environment characterized by a decrease in CO2 emissions. But in the short term only industrialization which influence on the increase of CO2 emissions Expected that the consensus between the government and businesses (industri) in reducing the impact of pollution and the increased awareness of society in helping to reduce environmental damage.    

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document