scholarly journals The cropping system matters – Contrasting responses of winter faba bean (Vicia faba L.) genotypes to drought stress

2021 ◽  
pp. 153463
Author(s):  
Annika Meißner ◽  
Sandra Granzow ◽  
Franziska Wemheuer ◽  
Birgit Pfeiffer
2014 ◽  
Vol 201 (6) ◽  
pp. 401-409 ◽  
Author(s):  
S. S. Alghamdi ◽  
A. M. Al-Shameri ◽  
H. M. Migdadi ◽  
M. H. Ammar ◽  
E. H. El-Harty ◽  
...  

3 Biotech ◽  
2018 ◽  
Vol 8 (12) ◽  
Author(s):  
Salem S. Alghamdi ◽  
Muhammad A. Khan ◽  
Megahed H. Ammar ◽  
Qiwei Sun ◽  
Lihua Huang ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 39 ◽  
pp. 15-29 ◽  
Author(s):  
Muhammad Altaf Khan ◽  
Salem S. Alghamdi ◽  
Megahed H. Ammar ◽  
Qiwei Sun ◽  
Fei Teng ◽  
...  

2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Dina Rotua Valentina Banjarnahor

Dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah menjadi pusat produksi kentang yang ternama di Indonesia karena kondisi iklimnya yang sangat mendukung. Kentang diperkenalkan ke petani setempat sekitar empat dekade yang lalu dan telah menjadi tanaman utama sejak saat itu. Setelah masa produksi yang panjang dan terus menerus, persoalan-persoalan agroekologis yang memicu turunnya hasil panen muncul di lahan. Di dalam tulisan ini akan dibahas potensi kacang babi (Vicia faba L.) sebagai salah satu kekayaan lokal Dieng untuk membangun sistem pertanaman kentang Dieng yang lebih sehat. Kacang babi umumnya dibudidayakan sebagai salah satu produk makanan ringan bagi wisatawan, tetapi pamornya masih kalah dibandingkan kentang. Tanaman ini, ketika bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium dan cendawan mikoriza, memiliki kemampuan untuk mengikat nitrogen dari atmosfer dan meningkatkan ketersediaan fosfor (P) dan kalium (K) di tanah. Tanaman ini tahan dingin sehingga dapat menjadi pilihan budidaya yang tepat selama periode dingin di Dieng: yaitu pada bulan Juli dan Agustus. Selain itu, budidaya kacang babi berpotensi mengurangi pencucian hara tanah karena kebutuhan dan serapan hara P oleh tanaman relatif tinggi. Integrasi tanaman kacang babi ke dalam sistem pertanaman kentang, baik dalam bentuk tumpang sari ataupun rotasi, dapat membawa manfaat bagi tanah dan tanaman lainnya. Tantangan di masa yang akan datang dalam mewujudkan inovasi sistem pertanaman ini adalah pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika unsur hara pada kondisi klimatik dan variasi tanah Dieng, kontribusi agroekologis tanaman-tanaman lain yang telah ada di lahan, serta persepsi dan sumber daya petani setempat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document