The young and the reckless: Social and physical warning messages reduce dangerous driving behavior in a simulator

2021 ◽  
Vol 63 ◽  
pp. 102701
Author(s):  
Daniel-Robert Chebat ◽  
Linda Lemarié ◽  
Batya Rotnemer ◽  
Tzviel Talbi ◽  
Michael Wagner
Author(s):  
Felix JIMENEZ ◽  
Masayoshi KANOH ◽  
Mitsuhiro HAYASE ◽  
Tomohiro YOSHIKAWA ◽  
Takahiro TANAKA ◽  
...  

Author(s):  
Krists Jānis Lazdiņš ◽  
Kristīne Mārtinsone

The aim of research was to examine characteristics of individual value system prediction for driving behavior. It raised fundamental question for the research: 1. which of the individual value system characteristics predict driving behavior controlling gender and age. In the study participated 108 respondents, 40 (37.0%) men and 68 (63.0%) women who filled the questionnaire on the internet. There was used two questionnaires – „Latvian driving behavior survey”, The value and levels of availability relations in different spheres of life” The results showed that the value system integrity / disintegrity indicator predicts distracted driving, explains 18% of variation and is statistically significantly. Internal vacuum and age statistically significantly negatively predicts risky driving explaining 17% of variation. Age statistically significantly predicts safe and courteous driving, explains 12% of variation. Value system integrity / disintegrity indicator and gender, statistically significantly negatively predicts summary indicator of dangerous driving, explains 22% of variation. Age statistically significantly negatively predicts distracted driving, explains 30% of variation. Limitations of the research are related to the size of the sample, alignment of participants and use of new instruments, as well as data collection method. If the study would be repeated in the future, it would be desirable to increase the sample size and use approbated instrument. It would be interesting to find out how the value of individual factors predicts objective size of accidents and violations caused by driving. The results can serve as the basis to create new driving behavior interventions and also applicable to psychologist's professional work, when counseling individuals of this group, as well as can be used in the future development of the field, science and research.


2014 ◽  
Vol 73 ◽  
pp. 34-40 ◽  
Author(s):  
Yan Ge ◽  
Weina Qu ◽  
Caihong Jiang ◽  
Feng Du ◽  
Xianghong Sun ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 21 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Rina Desika Priatini ◽  
Sugiyarta Stanislaus ◽  
Binta Mu’tiya Rizki

Dangerous driving behavior (perilaku mengemudi yang berbahaya) dilakukan oleh banyak sopir bus di Temanggung. Para sopir mengemudi melebihi batas kecepatan maksimum, melanggar peraturan lalu lintas, dan tidak sesuai standar keselamatan yang disebut sebagai perilaku mengemudi yang berbahaya. Perilaku mengemudi yang berbahaya (dangerous driving behavior) salah satunya dipengaruhi oleh faktor emosi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kesulitan meregulasi emosi terhadap Dangerous Driving Behavior sopir bus antar-kota jurusan Magelang-Sukorejo dan Magelang-Wonosobo yang melalui jalur Temanggung. Subjek dalam penelitian ini adalah semua sopir bus sedang antar-kota jurusan Magelang-Sukorejo dan Magelang-Wonosobo yang melalui jalur Temanggung berjumlah 128 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Jadi sampelnya berjumlah 128 orang. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dan desain penelitiannya adalah penelitian korelasi. Data penelitian diambil dengan Dula Dangerous Driving Index (DDDI) yang mempunyai koefisien reliabilitas 0,959 dan Difficulties Emotion Regulation Scale (DERS) yang mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,963. Hasil analisis data melalui uji korelasi product moment diperoleh nilai koefisien (r) sebesar 0.881 dengan p sebesar 0.000, maka dapat disimpulakan bahwa hubungan antara kesulitan meregulasi emosi dan dangerous driving behavior merupakan hubungan yang positif. Dimanai ketika ada kenaikan pada kesulitan meregulasi emosi, maka dangerous driving behavior juga mengalami kenaikan. Hasil analisis data melalui uji F Test diperoleh F hitung sebesar 438,989 dengan taraf signifikansi 0,00 (p< 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan meregulasi emosi berpengaruh terhadap Dangerous Driving Behavior sopir bus antar-kota jurusan Magelang-Sukorejo dan Magelang-Wonosobo yang melalui jalur Temanggung. Dimana ketika kesulitan meregulasi emosi tinggi, maka dangerous driving behavior juga tinggi. Hasil perhitungan R Square menunjukkan angka 0,777 yang bermakna bahwa regulasi emosi memberikan sumbangan pengaruh sebesar terhadap 77,7% terhadap dangerous driving behavior sopir bus antar-kota jurusan Magelang- Magelang-Sukorejo dan Magelang-Wonosobo yang melalui jalur Temanggung. Sisanya 23,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak terungkap dalam penelitian ini, yakni usia, jenis kelamin, etnis, pengalaman mengemudi, faktor personal selain emosi, faktor sosial, dan faktor lingkungan. Kata kunci: dangerous driving behavior, kesulitan regulasi emosi.


2015 ◽  
Vol 78 ◽  
pp. 41-48 ◽  
Author(s):  
Weina Qu ◽  
Yan Ge ◽  
Yuexin Xiong ◽  
Richard Carciofo ◽  
Wenguo Zhao ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document