Phloroglucinol derivatives rhotomensones A-G from Rhodomyrtus tomentosa

2021 ◽  
Vol 190 ◽  
pp. 112890
Author(s):  
Qing-Hu Mo ◽  
Meng-Qi Yan ◽  
Xian-Li Zhou ◽  
Qin Luo ◽  
Xi-Shan Huang ◽  
...  
2018 ◽  
Vol 153 ◽  
pp. 111-119 ◽  
Author(s):  
Yu-Bo Zhang ◽  
Wen Li ◽  
Lin Jiang ◽  
Li Yang ◽  
Neng-Hua Chen ◽  
...  

2011 ◽  
Vol 77 (1) ◽  
pp. 680-683 ◽  
Author(s):  
Asadhawut Hiranrat ◽  
Wilawan Mahabusarakam ◽  
Anthony R. Carroll ◽  
Sandra Duffy ◽  
Vicky M. Avery

2019 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
Author(s):  
Aninditha Rachmah Ramadhiani ◽  
Mayang Tari ◽  
Mulliati Zalia

Latar belakang: Inflamasi merupakan mekanisme pertahanan tubuh dalam melawan agen patogen yang masuk kedalam tubuh mendasari terjadinya berbagai penyakit. Peradangan disebabkan berbagai rangsangan dan obat untuk mengatasi peradangan, banyak digunakan obat golongan steroid dan non steroid, untuk penangulangan efek samping dari obat antiinflamasi tersebut dapat memanfaatkan tanaman berkhasiat seperti daun karamunting. Tujuan: tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek antiinflamasi ekstrak etanol daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton.) Hassk) terhadap tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi dengan karagenan. Metode: penelitian merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan postest control group design. Penelitian dilaksanankan dari bulan juni-agustus 2019. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I (kontrol normal) tidak diberi perlakuan, kelompok II (kontrol negatif) diberikan Na CMC, kelompok III (kontrol positif) diberikan suspensi natrium diklofenak, kelompok IV, V dan VI diberikan ekstrak etanol daun karamunting  dengan dosis berturut-turut 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, 800 mg/kgBB, secara oral. Sebelumnya kaki kiri tikus diinduksi karagenan 1% dengan volume pemberian 0,2 mL secara subplantar. Pengukuran volume radang kaki tikus dilakukan selama 3 jam dengan interval waktu yang digunakan 30 menit menggunakan metode plethismometer. Hasil: hasil analisis dilakukan uji Kruskal Wallis karena data tidak terdistribusi normal dan tidak homogen, dilanjutkan dengan uji Man Whitney. Hasil yang diperoleh bahwa terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) antara kelompok uji dengan kelompok control negative yang diberikan Na CMC.dan terdapat penurunan inflamasi yang terjadi pada kaki tikus yang diberikan ekstrak daun karamunting. Kesimpulan : Ekstrak daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.) pada ekstrak dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB telah memberikan efek antiinflamasi terhadap tikus putih jantan galur wistar, dosis yang paling optimal adalah dosis 800 mg/kgBB. Kata Kunci : Antiinflamasi, Ekstrak daun karamunting, Karagenan.


2019 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
Author(s):  
Onny Indriani ◽  
Awalul Fatiqin ◽  
Tri Oktarina

Latar belakang: Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah daun Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton.) Hassk.). Secara tradisional daun tumbuhan Karmunting digunakan sebagai obat cacing pada manusia, mengobati luka, kudis, mengurangi sakit kepala, mengobati sakit perut dan diare, menahan pendarahan dan juga digunakan untuk mencegah infeksi setelah melahirkan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efek antibakteri fraksi  Daun Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton)Hassk) terhadap bakteri Escherichia coli dengan metode difusi agar. Metode: Jenis penelitian quasi eksperimen untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019 sampai dengan bulan Agustus 2019. Dengan beberapa perlakuan dalam ekstraksi dilakukan metode maserasi yang diperoleh ekstrak kental sebanyak 161,5 gram dengan hasil rendemen 8,075% dari 2kg serbuk simplisia, pada fraksinasi menggunakan metode cair-cair dengan pelarut N-heksan (non polar) dengan hasil hasil 0.5099 gram, etil asetat (semi polar) dengan hasil 5,2997 gram, etanol (polar) dengan hasil 12,3887gram, kemudian diujikan pada pertumbuhan bakteri Eschericia coli dengan difusi agar lalu melakukan pengukuran zona bening dan di analisis dengan ANOVA pada nilai normality (p) >0,05. Hasil:  Ekstrak Daun karamunting dengan konsentrasi 40%-4,95mm, 60%-6,38mm, 80%-8,24mm, Fraksi etanol 60%-6,04mm, 80%-7,5mm, 100%-8,75mm dan fraksi etil 40%5-6mm, 60%-6,7mm, 80%- 7,48mm, tidak terbentuk zona hambat pada fraksi N-heksan dengan konsentrasi 16%, 32%, 64%. Kesimpulan: Terdapat pengaruh ekstrak Daun Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.) terhadap pertumbuhan Bakteri Eschericia coli. konsentrasi yang terbaik adalah Ekstak 80% dan Fraksi Etanol 100% dikarenakan pada hasil uji dinyatakan tidak berbeda signifikan dinyatakan nilai (p) > 0,05. Kata kunci : Ekstrak, Fraksi, Daun Karamunting, Antibakteri, E.coli


2017 ◽  
Vol 21 ◽  
pp. 25-28 ◽  
Author(s):  
Wanrudee Hiranrat ◽  
Asadhawut Hiranrat ◽  
Wilawan Mahabusarakam

2008 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 37-43 ◽  
Author(s):  
Sara L. Crockett ◽  
Eva-Maria Wenzig ◽  
Olaf Kunert ◽  
Rudolf Bauer

Fitoterapia ◽  
2012 ◽  
Vol 83 (8) ◽  
pp. 1540-1547 ◽  
Author(s):  
Wen-bo Xin ◽  
Xiao-hua Man ◽  
Cheng-jian Zheng ◽  
Min Jia ◽  
Yi-ping Jiang ◽  
...  

ChemInform ◽  
2016 ◽  
Vol 47 (36) ◽  
Author(s):  
Yu-Bo Zhang ◽  
Wen Li ◽  
Ze-Ming Zhang ◽  
Neng-Hua Chen ◽  
Xiang-Qiang Zhang ◽  
...  

Author(s):  
Lu-Ming Deng ◽  
Li-Jun Hu ◽  
Wei Tang ◽  
Jia-Xin Liu ◽  
Xiao-Jun Huang ◽  
...  

Rhodotomentones A and B (1 and 2), two unusual caryophyllene-derived meroterpenoids (CDMTs) featuring a rare 6/6/9/4/6/6 hexacyclic ring system, along with their biogenetically-related CDMTs 7 and 12–15, were isolated from...


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document