Jurnal 'Aisyiyah Medika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

69
(FIVE YEARS 68)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By STIKES Aisyiyah Palembang

2622-3872, 2614-2791

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Latifah Latifah ◽  
Annisa Khoiriah
Keyword(s):  
P Value ◽  

Latar Belakang: Pelayanan Kesehatan merupakan pelayanan yang didapatkan atau diberikan kepada klien oleh suatu tim untuk multi disiplin dimana Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama untuk memelihara dan juga untuk meningkatkan derajat mutu Kesehatan untuk mencegah, menyembuhkan penyakit serta juga untuk memulihkan kesehatan yang ditujukan kepada baik perseorangan, keluarga, kelompok, maupun masyarakat (pasien).  Tujuan: Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan. Metode: Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional, tempat pelaksanaan penelitian di Puskesmas 1 Ulu Kota Palembang. Analisis data menggunakan univariat dan Analisa Bivariat. jumlah sampel yang digunakan adalah 99. Hasil: Distribusi frekuensi pelayanan administrasi  74,7% responden yang menyatakan pelayanan administrasi baik, sebanyak 56,6%  responden yang menyatakan penampilan layanan Kesehatan baik baik, sebanyak 71,7% responden yang menyatakan pelayanan petugas kesehatan sebanyak 61,6% responden yang menyatakan bahwa pelayanan apotik baik, ada 61,6% responden yang menyatakan bahwa kepuasan pasien nya puas. Dan juga Ada hubungan antara pelayanan administrasi dengan kepuasan pasien p value = 0,020, Ada hubungan antara penampilan layanan Kesehatan dengan kepuasan pasien p value = 0,012., Ada hubungan antara pelayanan petugas kesehatan dengan kepuasan pasien p value = 0,029, Ada hubungan antara pelayanan apotik dengan kepuasan pasien p value = 0,037. Saran: Dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang terdiri dari petugas administrasi, pelayanan petugas kesehatan, dan pelayanan apotik agar memberikan pelayanan yang ramah dan penuh perhatian kepada pasien serta memberikan informasi yang jelas kepada pasien. Kata Kunci :  Mutu Pelayanan Kesehatan, Distribusi Frekuensi, Kepuasan Pasien


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Merri Nurmala Sarri ◽  
Misnaniarti Misnaniarti

ABSTRAK Latar belakang: Akreditasi pada fasilitas primer sudah dilakukan di berbagai negara termasuk di Indonesia. Tenaga kesehatan merupakan pemberi layanan kesehatan yang terlibat langsung dalam proses akreditasi. Berkenaan dengan hal tersebut, tenaga kesehatan di Puskesmas belum merasakan dampak akreditasi Puskesmas terhadap kualitas pelayanan. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi tenaga kesehatan tentang hubungan akreditasi dengan kualitas pelayanan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional menggunakan data primer dengan sampel berjumlah 317 orang tenaga kesehatan di Puskesmas wilayah Kota Palembang, dilakukan pada bulan Februari s.d April 2020. Pemilihan responden berdasarkan simple random sampling.  Analisa data yg digunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kepemimpian p-value < 0,001; perencanaan strategis p-value < 0,001; fokus sumber daya manusia p-value < 0,001; fokus pelanggan p-value < 0,001, proses manajemen p-value < 0,001; keterlibatan staff p-value < 0,001; manfaat akreditasi p-value < 0,001 dengan kualitas pelayanan. Sedangkan status akreditasi tidak berhubungan dengan kualitas pelayanan p-value 0,145. Saran: Puskesmas perlu menerapkan standar akreditasi dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan. Tenaga kesehatan perlu menjaga kualitas dengan melaksanakan pelayanan sesuai standar yang telah ditetapkan sebagai bentuk dari peningkatan kualitas berkelanjutan. Kata Kunci: Akreditasi, Kualitas Pelayanan, Malcolm Baldrige


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Basok Buhari ◽  
Susi Widiawati ◽  
Anggi Ellijayanti

Latar Belakang: Praktik klinik merupakan proses pembelajaran di rumah sakit yang bertujuan untuk mengenal lebih awal bagi mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk mengenal proses keperawatan. Lingkungan klinik rumah sakit merupakan satu-satunya sumber kecemasan terbesar bagi kalangan mahasiswa keperawatan Praktik klinik ini akan menimbulkan kecemasan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran preceptor dan pengetahuan mahasiswa dengan kecemasan mahasiswa terhadap pembelajaran praktik klinik dirumah sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Subjek yang diteliti adalah mahasiswa keperawatan yang praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi. Penelitian ini telah dilakukan pada Tanggal 16 s/d 20 Juli Tahun 2019 dengan 6 Ruang Rawat Inap. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple random sampling sebanyak 43 responden. Metode pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa terdapat 28 (65,1%) responden menyatakan peran preceptor baik, 25 (58,1%) responden memiliki pengetahuan yang baik dan 27 (62,8%) responden memiliki tingkat kecemasan normal terhadap pembelajaran praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2019. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan mahasiswa dengan kecemasan mahasiswa terhadap pembelajaran praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2019 (P-Value= 0,000). Saran: Diharapkan RSUD Raden Mattaher Jambi melakukan pelatihan secara berkala bagi preceptor. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Rumah Sakit terkait peran preceptor dan pengetahuan mahasiswa yang dapat mempengaruhi kecemasan mahasiswa saat melakukan praktik klinik di Rumah Sakit. Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan, Kecemasan, Peran Preceptor


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Nur Afni Sulastina

Latar belakang: Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi kelangsungan hidup manusia, salah satunya adalah roti tawar yang sering digunakan sebagai menu sarapan pagi sebagian masyarakat Indonesia. Roti tawar bisa dikonsumsi biasanya tidak dapat tahan lebih dari 7 hari, bahkan ada yang hanya 3 hari. Kontaminasi jamur pada makanan dapat menyebabkan kerusakan, terutama pada saat penyimpanan yang salah satunya Aspergillus sp merupakan spesies yang telah menyebar luas, karena spora jamur yang mudah disebarkan oleh angin, mudah tumbuh pada bahan-bahan pangan. Adanya mikroorganisme yang tumbuh di suatu bahan pangan sangat berpengaruh terhadap penurunan kualitas produknya. Tujuan: Diketahuinya keberadaan jamur Aspergillus sp pada roti tawar yang dijual di Pasar Tradisional. Metode: Penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dan sampel berjumlah 16 roti tawar di pasar tradisional dengan teknik samplingnya menggunakan purposive sampling. Waktu penelitian pada bulan Maret-Juni 2018, Metode pemeriksaan dengan cara isolasi jamur Aspergillus sp dengan media Sabaroud Dextrose Agar (+). Hasil: Dari 16 sampel yang diteliti, didapatkan 1 sampel (6,2%) roti tawar yang positif ditemukan jamur Aspergillus sp dan 15 sampel (93,8%) yang negatif. Saran: Diharapkan masyarakat akat sebagai konsumen sebelum membeli roti tawar agar lebih teliti serta memperhatikan kualitas dan kebersihan roti tawar yang akan dikonsumsi serta prosuden roti agar menambah waktu kadaluwarsa pada produk rotinya. Kata kunci : Aspergillus sp, Roti Tawar, Isolasi Jamur


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Nila Alfa Fauziah ◽  
Dina Mariana ◽  
Muhammad Andika Sasmita Saputra

Latar belakang: Perkembangan kesehatan anak sangat dipengaruhi oleh interaksi orang tua-anak dan keterikatan orang tua-anak. Usia 0-24 bulan merupakan periode yang menentukan kualitas kehidupan sehingga disebut dengan golden period. Faktor yang mempengaruhi kualitas interaksi pengasuh (Caregiver) dengan anak dapat berasal dari pengasuh maupun anak, salah satunya adalah pendapatan pengasuh. Tujuan: Mengetahui hubungan pendapatan pengasuh dengan kualitas interaksi pengasuh dan anak stunting usia 6-23 bulan. Metode: Penelitian ini merupakan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah pengasuh dengan anak stunting usia 6-23 bulan. Subjek penelitian direkrut dengan menggunakan tekhnik Consecutive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi Parenting Interaction with Children: Checklist of Observation Linked to Outcome (PICCOLO). Analisis data dilakukan dengan uji Chi square. Hasil: Terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan pengasuh (0,001) dengan kualitas interaksi pengasuh dengan anak stunting usia 6-23 bulan.  Saran: Pengasuh diharapkan mampu meningkatkan pengajaran seperti stimulasi kognitif dan bahasa, serta meningkatkan kemampuan bereaksi seperti respon yang cepat dan tanggap terhadap isyarat anak sehingga dapat meningkatkan kualitas interaksi pengasuh dengan anak. Kata Kunci : Kualitas interaksi, pengasuh, anak stunting


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Latifah Latifah ◽  
Puja Rahayu

Latar belakang: Skizofrenia  adalah  suatu  gangguan jiwa berat yang ditandai dengan  penurunan  atau  ketidakmampuan berkomunikasi,  gangguan  realitas,  efek  yang  tidak wajar atau tumpul, gangguan kognitif serta  mengalami kesukaran melakukan aktivitas sehari-hari. Terapi Social skill training dirancang untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan sosial bagi pasien yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi meliputi keterampilan memberikan pujian, menolak permintaan orang lain, tukar menukar pengalaman, memberi saran pada orang lain, pemecahan masalah yang dihadapi, bekerjasama dengan orang lain, dan beberapa tingkah laku lain yang tidak dimiliki klien. Tujuan:  diketahui pengaruh Terapi  Social Skill Training Tahap Melatih Kemampuan Berkomunikasi Pada Pasien Skizofrenia. Metode: Desain penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental dengan one group pre-post test design. Sampel penelitian ini berjumlah 11 responden, sedangkan analisa data yang digunakan uji Wilcoxon. Hasil: peningkatan kemampuan berkomunikasi setelah dilakukan terapi social skill training tahap melatih kemampuan berkomunikasi dengan ρ value = 0,003 < α = 0,05. Saran: Pihak rumah sakit diharapkan mengembangkan dan menerapkan terapi social skill training sebagai terapi keterampilan untuk meningkatkan keterampilan berbicara, keterampilan asertif dan kemampuan pemenuhan kebutuhan sehari-hari pada pasien skizofrenia. Kata Kunci : Skizofrenia, Komunikasi, Terapi Social Skill Training


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Yudi Abdul Majid ◽  
Ayu Mutia Carera ◽  
Trilia Trilia
Keyword(s):  
P Value ◽  

Latar belakang: Karies gigi merupakan suatu penyakit gigi dan mulut yang paling banyak dialami anak usia sekolah. Karies gigi dapat disebabkan oleh sisa makanan yang menempel pada gigi dan pada akhirnya menyebabkan plak kecoklatan, pengapuran, keropos, dan gigi berlubang. Masalah yang ditimbulkan oleh  karies gigi dapat membuat anak mengalami kehilangan daya kunyah, terganggunya sistem pencernaan, penurunan absorbsi makanan dan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Peran perawat dalam meminimalkan masalah tersebut dapat sebagai pendidik (educator) dengan memberikan pendidikan kesehatan pencegahan karies gigi dengan menggunakan media komik edukasi dan video animasi. Tujuan: Penelitian untuk mengetahui efektifitas metode membaca komik edukasi dan metode video animasi terhadap pengetahuan pencegahan karies gigi pada anak SDN 82 Palembang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan Two Groups Pretest-Posttest Design. Penelitian dilakukan di SDN 82 Palembang pada bulan Juni 2019 Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Total Sampling dengan jumlah sampel 130 responden. Analisa data dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank. Hasil: penelitian terdapat perbedaan pengetahuan pencegahan karies gigi sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan media komik edukasi di SDN 82 Palembang Tahun 2019  dengan nilai p value = 0,000.  Terdapat perbedaan pengetahuan pencegahan karies gigi sebelum dan sesudah pendidikan dengan media video animasi di SDN 82 Palembang dengan p value = 0,000. Saran: Disarankan media promosi komik edukasi dan video animasi menjadi media yang digunakan sekolah untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan dapat mencegah karies gigi pada anak. Kata kunci: Metode Komik Edukasi, Video Animasi dan Karies Gigi


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Beatrix Elizabeth ◽  
Dessie Wanda

Latar belakang: Kejadian obesitas semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kualitas tidur salah satu penyebab kejadian obesitas. Waktu tidur anak-anak di Indonesia saat ini rata-rata 6-7 jam dari kebutuhan jam tidurnya. Tujuan: penelitian melihat apakah kualitas tidur mempengaruhi obesitas anak. Metode: studi literature tahun 2015 sampai 2019 dan berbahasa inggris. Data didapat dari database meliputi ScienceDirect, ProQuest dan Wiley Online dengan kata kunci obesity, overweight, fat, child, child school, sleep, sleep quality. Hasil: Studi literatur ini didapatkan 15 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Dari tinjauan artikel di ketahui ada karakteristik anak obesitas, penyebab obesitas, pola tidur dan hubungan tidur dengan obesitas. Kesimpulan: Aspek tidur yang mempengaruhi kejadian obesitas adalah durasi tidur anak, waktu tidur anak, kualitas tidur serta gangguan tidur saat tidur. Kata kunci : Kualitas Tidur, Obesitas, Anak Usia Sekolah


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Heru Listiono ◽  
Leni Novianti

Latar belakang: Tempat perkembangbiakan utama bagi nyamuk Aedes aegypti adalah kontainer. Ada tidaknya jentik nyamuk Aedes aegypti dalam suatu kontainer dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: jenis kontainer, letak kontainer, warna kontainer, kondisi tutup kontainer, adanya ikan pemakan jentik, volume kontainer, kegiatan pengurasan kontainer dan kegiatan abatisasi. Tujuan: penelitian ini ingin mengetahui hubungan jenis kontainer, letak kontainer, warna kontainer dan kondisi tutup kontainer dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti. Metode: Penelitian ini merupakan survei analitik dengan desain penelitian cross sectional, penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2019 di Wilayah Kerja Puskesmas Sako Kota Palembang, sampel penelitian berjumlah 73 rumah, melalui simple random sampling, analisis univariat (proporsi), bivariat (uji chi square) dan multivariat (regresi logistik). Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis kontainer (p value:0,011), letak kontainer (p value:0,001) dan kondisi tutup kontainer (p vaue:0,013) memiliki hubungan signifikan dengan keberadaan jentik jentik nyamuk Aedes aegypti, sedangkan warna kontainer ( p value:0,135) tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap keberadaan jentik jentik nyamuk Aedes aegypti. Saran: Perlunya meningkatkan kegiatan sanitasi lingkungan khususnya ditujukan pada pemutusan rantai perkembangbiakan jentik dan nyamuk Aedes aegypti, misalnya dengan penggunaan abate,  kegiatan 3 M (menguras dan menutup tempat penampungan air serta mengubur kaleng bekas) serta pemeliharaan ikan tempalo. Kata kunci: Karakteristik Kontainer, Jentik Nyamuk Aedes aegypti.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document