Gempa bumi adalah suatu peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energy di dalam bumi yang di tandai dengan adanya patahan lapisan batuan pada kerak bumi. Energy yang di hasilkan di pancarkan ke segalah arah berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat di rasakan sampai ke permukanaan bumi, serta seringkali menimbulkan kerugian dan kerusakan pada bangunan.
Penelitian ini dilakukan di desa Erie yang terletak di kecamatan nusaniwe kota ambon, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui fase – fase gelombang dan indeks kerentanan seismik. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan seismograf TDL 303S pada 6 titik pengukuran. Hasil pengukuran mikrotremor di analisis menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectar Ratio ( HVSR) untuk memperoleh nilai frekuensi dominan (f0) factor amplikasi (Ao), sehingga nilai kerentangan seismic (Kg) dapat di tentukan.
Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai frekuensi dominan (f0) 0.646 Hz sampai 9.531 Hz, nilai amplikasi (Ao) 0.977 sampai 1.559, dan nilai indeks kerentanan seismik diperoleh 0.233 (Kg) samapai 2.113 (Kg), dan dari hasil pengolahaan data juga di peroleh nilai priode dominan dari setiap titik pengukuran, sehingga dari nilai priode dominan tersebut menunjukan bahawa pada titik pengukuran 1,5 dan 6 dapat di kategorikan sebagai sendimen yang lunak dan tersusun atas batuan Alluvial, yang terbentuk dari sendimen delta, toposoil, lumpur dengan kedalaman 30 m atau lebih dan pada titik pengukuran 2,3 dan 4 dapat di kategorikan tersusun atas batuan alluvial dengan kedalaman 5 m. terdiri dari sandy-gravel, sandy-hard clay,loam. Dengan demikian desa Erie tidak tergolong daerah yang rawan merusak bangunan.