scholarly journals Dissolved organic carbon and unimodal variation in sexual signal coloration in mosquitofish: a role for light limitation?

2017 ◽  
Vol 284 (1852) ◽  
pp. 20170163 ◽  
Author(s):  
Sean T. Giery ◽  
Craig A. Layman

Natural selection plays an important role in the evolution of sexual communication systems. Here, we assess the effect of two well-known selection agents, transmission environment and predation, on interpopulation variation in sexual signals. Our model system is a series of 21 populations of Bahamian mosquitofish subjected to independent variation in optical conditions and predation risk. We show that optically diverse environments, caused by locally variable dissolved organic carbon concentrations, rather than spatial variation in predation, drove divergence in fin coloration (fin redness). We found a unimodal pattern of phenotypic variation along the optical gradient indicating a threshold-type response of visual signals to broad variation in optical conditions. We discuss evolutionary and ecological mechanisms that may drive such a pattern as well as the implications of non-monotonic clines for evolutionary differentiation.

2008 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Markus Heryanto Langsa

<p>Penelitian ini bertujuan untuk menentukan senyawa organik khususnya organic karbon terlarut (DOC) dari dua spesies daun tumbuhan (<em>wandoo eucalyptus </em>and <em>pinus radiate, conifer</em>) yang larut dalam air selama periode 5 bulan leaching eksperimen. Kecepatan melarutnya senyawa organic ditentukan secara kuantitatif dan kualitatif menggunakan kombinasi dari beberapa teknik diantaranya Total Organic Carbon (TOC) analyser, Ultraviolet-Visible (UV-VIS) spektrokopi dan pyrolysis-gas chromatography-mass spectrometry (Py-GC-MS).</p><p>Hasil analisis DOC dan UV menunjukkan peningkatan yang tajam dari kelarutan senyawa organic di awal periode pengamatan yang selanjutnya berkurang seiring dengan waktu secara eksponensial. Jumlah relatif senyawa organic yang terlarut tergantung pada luas permukaan, aktifitas mikrobiologi dan jenis sampel tumbuhan (segar atau kering) yang digunakan. Fluktuasi profil DOC dan UV<sub>254</sub> disebabkan oleh aktifitas mikrobiologi. Diperoleh bahwa daun kering lebih mudah terdegradasi menghasilkan senyawa organic dalam air dibandingkan dengan daun segar. Hasil pyrolysis secara umum menunjukkan bahwa senyawa hidrokarbon aromatic dan fenol (dan turunannya) lebih banyak ditemukan pada residue sampel setelah proses leaching kemungkinan karena adanya senyawa lignin atau aktifitas humifikasi mikrobiologi membuktikan bahwa senyawa-senyawa tersebut merupakan komponen penting dalam proses karakterisasi DOC.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document