2016 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Toni Kusuma Wijaya

Populernya teknologi Broadcast dengan transmisi Digital menggeser  teknologi transmisi analog. Teknologi broadcast digital membutuhkan  bandwidth yang lebih lebar , memiliki fleksibilitas yang tinggi. Siaran televisi digital menyajikan gambar dan suara yang jauh lebih stabil dan resolusi lebih tajam, ini dimungkinkan oleh penggunaan sistem Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) yang mampu mengatasi efek lintas jamak (multipath), sehingga televisi digital menawarkan kualitas gambar yang sama dengan kualitas DVD (Digital Versatile/Video Disc), dan kualitas suara pun mampu mencapai kualitas CD (Compact Disk). Bagaimana penggunaan frekuensi pada sistem penyiaran digital dapat diefisienkan ? Jawabannya terletak pada penggunaan teknologi OFDM sebagai teknik modulasi. Dengan OFDM, frekuensi dengan lebar bandwidth tertentu dibagi-bagi menjadi sejumlah subcarrier sehingga memungkinkan sejumlah program dapat dikirimkan melalui sebuah frekuensi carrier. Proses siaran televisi digital yang menggunakan standar Digital Video Broadcasting Terestrial 2 (DVB-T2) di Stasiun Transmisi SCTV Batam dimulai dari penerimaan dengan parabola yang diteruskan ke Integrated Receiver Decoder (IRD) yang mana ini adalah dalam satu blok diagram yaitu Television Receiver Only (TVRO). Output dari IRD masuk ke input Multiplexer ( MUX ) dan output Mux menuju sistem DVB T2 itu sendiri dan outputnya langsung diinputkan ke transmitter  untuk dipancarkan.  Dengan TV digital, satu frekuensi dapat digunakan untuk 6-8 siaran yang berbeda. Dengan keunggulan ini, keterbatasan jumlah kanal dalam spektrum frekuensi siaran dapat diatasi dan memungkinkan munculnya stasiun-stasiun televisi baru yang lebih banyak .


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document