Sensorless passivity-based control for Mixed Conduction Mode boost converter with power factor correction

Author(s):  
Gionata Cimini ◽  
Gianluca Ippoli ◽  
Giuseppe Orlando ◽  
Matteo Pirro
2014 ◽  
Vol 7 (12) ◽  
pp. 2988-2995 ◽  
Author(s):  
Gionata Cimini ◽  
Gianluca Ippoliti ◽  
Giuseppe Orlando ◽  
Matteo Pirro

2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 41-47
Author(s):  
Mentari Putri Jati ◽  
Era Purwanto ◽  
Bambang Sumantri ◽  
Sutedjo Sutedjo ◽  
Dimas Okky Anggriawan

Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan kebutuhan sumber daya tegangan dc. Kebanyakan dari rangkaian elektronika daya pada sumber tegangan dc menggunakan full wave rectifier. Pemasangan nilai kapasitor yang cukup besar sebagai filter pada full wave rectifier dapat menyebabkan bentuk gelombang arus input menjadi tidak sinusoidal (terdistorsi). Perbedaan bentuk gelombang tegangan dan arus input berpengaruh pada besar kecilnya faktor daya. Interleaved Boost Converter (IBC) yang difungsikan sebagai Power Factor Correction (PFC) dengan menggunakan metode pengendali logika fuzzy diterapkan pada sistem untuk mencapai faktor daya mendekati unity. IBC bekerja pada discontinuous conduction mode (DCM). Saat rectifier menyuplai beban yang bersifat resistif maka arus input memiliki bentuk gelombang yang sefasa dengan gelombang tegangan input. Simulasi dan implementasi alat menggunakan beban yang bervariasi. Hasilnya IBC sebagai PFC dapat memperbaiki faktor daya dari 0.67 menjadi 0.93.


2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 72-76
Author(s):  
Winarno Fadjar Bastari ◽  
John Geral Mesah

Sumber tegangan searah didapat melalui rangkaian penyearah gelombang penuh satu fasa tidak terkendali dari sumber tegangan jala – jala PLN sebesar 220 Volt. Pemasangan kapasitor sebagai filter dengan nilai atau jumlah yang cukup besar dapat menyebabkan bentuk gelombang arus masukan menjadi tidak sinusoidal (terdistorsi) akibat dari harmonisa yang muncul sedangkan tegangan masukan dari jala – jala PLN berbentuk sinusoidal. Perbedaan bentuk gelombang tegangan dan arus masukan yang terjadi ini dapat berpengaruh pada nilai faktor yang dihasilkan. Berdasarkan masalah ini dibuatlah suatu penelitian mengenai perbaikan faktor daya menggunakan rangkaian Interleaved Boost Converter yang difungsikan sebagai rangkaian Power Factor Correction (PFC) dan regulator tegangan dengan metode pengaturan menggunakan logika Fuzzy. Rangkaian Interleaved Boost Converter ini dibuat bekerja pada kondisi Discontinues Conduction Mode (DCM) agar apapun beban yang dicatu pada rangkaian akan membuat sistem bersifat resistif. Sehingga diharapkan bentuk gelombang tegangan dan arus masukan sama yang akan menghasilkan nilai faktor mendekati nilai unity. Hasil dari penelitian ini adalah rangkaian Interleaved Boost Converter yang sudah dapat difungsikan sebagai rangkaian Power Factor Correction dan juga sebagai regulator tegangan. Nilai Faktor daya yang dihasilkan adalah sebesar 0.93 dimana jika dibandingkan dengan nilai faktor daya dari Power Supply Swicthing 48V sebesar 0.90 sudah jauh lebih baik.


2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 72-76
Author(s):  
Winarno Fadjar Bastari ◽  
John Geral Mesah

Sumber tegangan searah didapat melalui rangkaian penyearah gelombang penuh satu fasa tidak terkendali dari sumber tegangan jala – jala PLN sebesar 220 Volt. Pemasangan kapasitor sebagai filter dengan nilai atau jumlah yang cukup besar dapat menyebabkan bentuk gelombang arus masukan menjadi tidak sinusoidal (terdistorsi) akibat dari harmonisa yang muncul sedangkan tegangan masukan dari jala – jala PLN berbentuk sinusoidal. Perbedaan bentuk gelombang tegangan dan arus masukan yang terjadi ini dapat berpengaruh pada nilai faktor yang dihasilkan. Berdasarkan masalah ini dibuatlah suatu penelitian mengenai perbaikan faktor daya menggunakan rangkaian Interleaved Boost Converter yang difungsikan sebagai rangkaian Power Factor Correction (PFC) dan regulator tegangan dengan metode pengaturan menggunakan logika Fuzzy. Rangkaian Interleaved Boost Converter ini dibuat bekerja pada kondisi Discontinues Conduction Mode (DCM) agar apapun beban yang dicatu pada rangkaian akan membuat sistem bersifat resistif. Sehingga diharapkan bentuk gelombang tegangan dan arus masukan sama yang akan menghasilkan nilai faktor mendekati nilai unity. Hasil dari penelitian ini adalah rangkaian Interleaved Boost Converter yang sudah dapat difungsikan sebagai rangkaian Power Factor Correction dan juga sebagai regulator tegangan. Nilai Faktor daya yang dihasilkan adalah sebesar 0.93 dimana jika dibandingkan dengan nilai faktor daya dari Power Supply Swicthing 48V sebesar 0.90 sudah jauh lebih baik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document