scholarly journals RANCANG BANGUN INTERLEAVED BOOST CONVERTER SEBAGAI PERBAIKAN KUALITAS DAYA PADA RANGKAIAN PENYEARAH SATU FASA DENGAN BEBAN INDUKTIF DAN RESISTIF

2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 72-76
Author(s):  
Winarno Fadjar Bastari ◽  
John Geral Mesah

Sumber tegangan searah didapat melalui rangkaian penyearah gelombang penuh satu fasa tidak terkendali dari sumber tegangan jala – jala PLN sebesar 220 Volt. Pemasangan kapasitor sebagai filter dengan nilai atau jumlah yang cukup besar dapat menyebabkan bentuk gelombang arus masukan menjadi tidak sinusoidal (terdistorsi) akibat dari harmonisa yang muncul sedangkan tegangan masukan dari jala – jala PLN berbentuk sinusoidal. Perbedaan bentuk gelombang tegangan dan arus masukan yang terjadi ini dapat berpengaruh pada nilai faktor yang dihasilkan. Berdasarkan masalah ini dibuatlah suatu penelitian mengenai perbaikan faktor daya menggunakan rangkaian Interleaved Boost Converter yang difungsikan sebagai rangkaian Power Factor Correction (PFC) dan regulator tegangan dengan metode pengaturan menggunakan logika Fuzzy. Rangkaian Interleaved Boost Converter ini dibuat bekerja pada kondisi Discontinues Conduction Mode (DCM) agar apapun beban yang dicatu pada rangkaian akan membuat sistem bersifat resistif. Sehingga diharapkan bentuk gelombang tegangan dan arus masukan sama yang akan menghasilkan nilai faktor mendekati nilai unity. Hasil dari penelitian ini adalah rangkaian Interleaved Boost Converter yang sudah dapat difungsikan sebagai rangkaian Power Factor Correction dan juga sebagai regulator tegangan. Nilai Faktor daya yang dihasilkan adalah sebesar 0.93 dimana jika dibandingkan dengan nilai faktor daya dari Power Supply Swicthing 48V sebesar 0.90 sudah jauh lebih baik.

2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 72-76
Author(s):  
Winarno Fadjar Bastari ◽  
John Geral Mesah

Sumber tegangan searah didapat melalui rangkaian penyearah gelombang penuh satu fasa tidak terkendali dari sumber tegangan jala – jala PLN sebesar 220 Volt. Pemasangan kapasitor sebagai filter dengan nilai atau jumlah yang cukup besar dapat menyebabkan bentuk gelombang arus masukan menjadi tidak sinusoidal (terdistorsi) akibat dari harmonisa yang muncul sedangkan tegangan masukan dari jala – jala PLN berbentuk sinusoidal. Perbedaan bentuk gelombang tegangan dan arus masukan yang terjadi ini dapat berpengaruh pada nilai faktor yang dihasilkan. Berdasarkan masalah ini dibuatlah suatu penelitian mengenai perbaikan faktor daya menggunakan rangkaian Interleaved Boost Converter yang difungsikan sebagai rangkaian Power Factor Correction (PFC) dan regulator tegangan dengan metode pengaturan menggunakan logika Fuzzy. Rangkaian Interleaved Boost Converter ini dibuat bekerja pada kondisi Discontinues Conduction Mode (DCM) agar apapun beban yang dicatu pada rangkaian akan membuat sistem bersifat resistif. Sehingga diharapkan bentuk gelombang tegangan dan arus masukan sama yang akan menghasilkan nilai faktor mendekati nilai unity. Hasil dari penelitian ini adalah rangkaian Interleaved Boost Converter yang sudah dapat difungsikan sebagai rangkaian Power Factor Correction dan juga sebagai regulator tegangan. Nilai Faktor daya yang dihasilkan adalah sebesar 0.93 dimana jika dibandingkan dengan nilai faktor daya dari Power Supply Swicthing 48V sebesar 0.90 sudah jauh lebih baik.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 41-47
Author(s):  
Mentari Putri Jati ◽  
Era Purwanto ◽  
Bambang Sumantri ◽  
Sutedjo Sutedjo ◽  
Dimas Okky Anggriawan

Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan kebutuhan sumber daya tegangan dc. Kebanyakan dari rangkaian elektronika daya pada sumber tegangan dc menggunakan full wave rectifier. Pemasangan nilai kapasitor yang cukup besar sebagai filter pada full wave rectifier dapat menyebabkan bentuk gelombang arus input menjadi tidak sinusoidal (terdistorsi). Perbedaan bentuk gelombang tegangan dan arus input berpengaruh pada besar kecilnya faktor daya. Interleaved Boost Converter (IBC) yang difungsikan sebagai Power Factor Correction (PFC) dengan menggunakan metode pengendali logika fuzzy diterapkan pada sistem untuk mencapai faktor daya mendekati unity. IBC bekerja pada discontinuous conduction mode (DCM). Saat rectifier menyuplai beban yang bersifat resistif maka arus input memiliki bentuk gelombang yang sefasa dengan gelombang tegangan input. Simulasi dan implementasi alat menggunakan beban yang bervariasi. Hasilnya IBC sebagai PFC dapat memperbaiki faktor daya dari 0.67 menjadi 0.93.


Author(s):  
Winarno Fadjar Bastari ◽  
John Geral Mesah

The unidirectional voltage source is obtained through an uncontrolled 220 Volt single phase full wave rectifier circuit. Installation of large amount capacitors as a filter affect input waveform. Due to the harmonics distort sinusoidal input voltage from the PLN grid. The difference in voltage waveforms and input currents that occur can affect the value of the resulting factor. Based on this problem, a study was made on theimprovement of power factors using a series of Interleaved Boost Converter which functioned as a series of Power Factor Correction (PFC) and voltage regulators with a setting method using Fuzzy logic. This Interleaved Boost Converter circuit is made to work in the condition of the Discontinues Conduction Mode (DCM) so that any load that is supplied to the circuit will make the system resistive. So, it is expected that thevoltage and input current waveforms will produce a factor value close to the unity value. The results of this study are the Interleaved Boost Converter series that can be used as a Power Factor Correction circuit and also as a voltage regulator. It improves power factor from 0.9 to 0.93.


Author(s):  
Hariharan P ◽  
Dr. Ranjithkumar K

In this work, The devices generally used in industrial, commercial and residential applications need to undergo rectification for their proper functioning and operation. The operation of the buck– boost converter in discontinuous conduction mode ensures inherent PFC operation and reduces complexity in control. Hence there is a need to reduce the line current harmonics so as to improve the power factor of the system. This has led to designing of Power Factor Correction circuits. This concept presents a power factor corrected (PFC) Buck–Boost converter-fed SMPS. This project deals with the design, analysis, simulation, and development of a power-factor-correction (PFC) multiple output switched-mode power supply (SMPS) using a Buck–Boost converter at the front end. Single-phase ac supply is fed to a pair of back-to-back connected buck–boost converters to eliminate the diode bridge rectifier, which results in reduction of conduction losses and power quality improvement at the front end. To observe the performance of this converter, a model based on the Buck Boost topology has been designed and developed software and implemented with Proportional-Integral (PI) and Fuzzy logic controller. The simulations are demonstrated in order to validate the effectiveness of the controllers in power factor improvement. By using MATLAB.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document