Domain analysis with archetype patterns based Zachman Framework for enterprise architecture

Author(s):  
Gunnar Piho ◽  
Jaak Tepandi ◽  
Mart Roost
2016 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 98
Author(s):  
Titus Kristanto

AbstrakManajemen aset merupakan hal terpenting dalam perusahaan. Proses manajemen aset yang tepat, dapat membuat aset yang dimiliki perusahaan lebih optimal. Dalam penelitian ini, Penulis membahas perancangan Enterprise Architecture (EA) manajemen aset yang dimiliki oleh PT Pembangkit Jawa Bali (PT PJB) dengan Zachman Framework. Ada 7 (tujuh) tahapan yang dilakukan perusahaan dalam manajemen aset yaitu tahapan pengumpulan data, inisialisasi perencanaan, melihat kondisi perusahaan, menganalisis hasil kondisi enterprise, membuat perencanaan arsitektur, membuat rencana implementasi, dan membuat portofolio aplikasi. Hasil penelitian adalah evaluasi blueprint arsitektur untuk diimplementasikan pada beberapa tahun di masa mendatang.Kata kunci: Enterprise Architecture Planning, manajemen aset, Zachman Frameworks. AbstractAsset management is a cornerstone for any business organisations. Proper asset management process can make a company's assets more optimal. This paper discusses the design of enterprise architecture of management assets owned by PT Pembangkit Jawa Bali with Zachman Framework. There are 7 stages in asset management, i.e. data collection, initialization planning, Observing the existing condition of enterprise, analyze the results of the condition of enterprise companies, create architectural planning, create implementation planning, and create application portfolio. The results of this reseach is evaluation of architectural blueprint to be implemented for several years in the future.Keywords: Asset management, Enterprise Architecture Planning, Zachman Framework.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Samirah Rahayu ◽  
Ana Hadiana

Sebagai perusahaan, PDAM bertanggung jawab memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Proses pelayanan pelanggan mencakup registrasi pelanggan, pencatatan angka meter, pengaduan pelanggan, pengajuan perubahan pelanggan, pembayaran rekening, monitoring jaringan pipa, pemeliharaan meter air sampai monitoring penerimaan dan tunggakan. Karena pertukaran data melibatkan bagian-bagian yang ada, maka perlu dibangun suatu integrator services yang mengintegrasikan semua aplikasi dan data. Untuk realisasi pengembangan Customer Services Information System dalam skala enterprise, maka terlebih dahulu harus dirancang Enterprise Architecture berdasarkan proses bisnis yang dimiliki PDAM terkait. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja Zachman sebagai acuan perancangan karena memiliki berbagai perspektif, yaitu: planner, owner, designer, builder, implementer dan worker. Penelitian ini menghasilkan model Customer Services Information System yang terdiri dari front-office system dan back-office system.Kata kunci: Customer Services Information System, enterprise, architecture enterprise, services, kerangka kerja Zachman


Jurnal Teknik ◽  
2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Desy Nurnaningsih

Pengembangan sistem informasi memerlukan perencanaan untuk melengkapi arah strategi perguruan tinggi.Perencanaan dibangun dengan mendefinisikan arsitektur data, aplikasi dan teknologi dalam penggunaan informasi untuk mendukung business process kemudian perancangan arsitektur untuk mengidentifikasi kebutuhan dan membuat skema arsitektur pada Universitas. Pemodelan bisnis utama yang digambarkan pada penelitian ini dalam bentuk value chain memiliki aktivitas utamanya yaitu Penerimaan Mahasiswa, Operasional Akademik, dan Penglepasan Mahasiswa. Ruang lingkup enterprise architecture  planning untuk pengembangan sistem informasi ini meliputi bagian akademik. Metodologi yang digunakan dalam perancangan arsitektur enterprise Enterprise Architecture Planning dengan kerangka kerja zahman (Zachman Framework) yang mengacu baris pertama dan kedua yang merupakan perspektif perencana dan pemilik, serta tiga kolom pertama yaitu kolom data, fungsi dan jaringan. Hasil perancangan arsitektur enterprise berupa cetak biru sistem informasi untuk data, aplikasi dan teknologi.Cetak biru sistem informasi berguna sebagai landasan bagi pengembangan sistem informasi secara keseluruhan yang lebih baik dalam business process perguruan tinggi. Kata kunci: enterprise architecture planning, arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi, business process, value chain, pengembangan sistem informasi.  


Author(s):  
Devi Yurisca Bernanda ◽  
M. Fauzi Isputrawan ◽  
Yuliawan Krishartanto ◽  
Yosep Prasetyo Setiawan ◽  
Dela Haeraini

Teknologi informasi merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Dengan meningkatkan peran teknologi informasi maka investasi di bidang teknologi informasi semakin besar dan semakin kompleks dalam pengelolaanya. Oleh karena itu untuk perkembangan arsitektur Enterprise Architecture  perlu diadopsi atau dikembangkan sendiri suatu EA framework.  framework yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan arsitektur enterprise, yaitu dengan menggunakan Zachman Framework. Zachman Framework adalah framework Architecture Enterprise yang menyediakan cara untuk memandang dan mendefinisikan sebuah enterprise secara formal dan terstruktur dengan baik. Dengan menggunakan framework Zachman target perusahaan farmasi dapat terealisasikan dengan baik dan benar  


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 27-43
Author(s):  
Indra Gamayanto ◽  
Fenny Angelina ◽  
Sasono Wibowo

Toko Wingko & Bandeng Presto Super Vit merupakan salah satu pusat oleh-oleh yang menjual makanan khas Semarang yaitu Bandeng Duri Lunak dan Wingko Babat. Timbulnya beragam permasalahan dan kendala yang dihadapi toko ini terutama dalam hal memasarkan produk-produknya yang masih bersifat konvensional yaitu dilakukan secara mouth-to-mouth, mengandalkan toko offline, dan menggunakan sistem konsinyasi ke toko-toko yang ada di Bandara, semarang. Hal ini disebabkan oleh karena rendahnya pemahaman mengenai pentingnya internet dalam peningkatan usaha serta terbatasnya pengetahuan mengenai jaringan pemasaran, adapun Zachman framework ini memiliki details proses dan mampu menghasilkan analisis yang lebih mendalam dibandingkan metode lainnya. Dari beberapa permasalahan yang timbul jika tidak segera ditangani maka dampaknya bisa membuat perkembangan bisnis menjadi terancam, salah satunya adalah toko akan mengalami penurunan volume penjualan. Oleh sebab itu dilakukannya penelitian ini dengan tujuan menciptakan model blueprint rancangan enterprise architecture system menggunakan metode Zachman Framework dengan menganalisis proses bisnis yang ada saat ini di Toko Wingko & Bandeng Presto Super Vit untuk menghasilkan rancangan sistem yang dibutuhkan. Dari hasil analisis menggunakan Zachman Framework, Toko Wingko & Bandeng Presto Super Vit membutuhkan sistem informasi e-commerce sebagai solusi pemecahan masalah pemasaran dan penjualan produk yang masih tergolong konvensional. Hasil dari penelitian ini adalah blueprint rancangan enterprise architecture system dan prototype sistem informasi e-commerce Toko Wingko & Bandeng Presto Super Vit. Oleh sebab itu, e-commerce merupakan cara untuk memperluas market konsumen dan merupakan penggunaan tekcnologi informasi yang sangat diperlukan


Author(s):  
Indah Safarina ◽  
Indra Kharisma Raharjana ◽  
Endah Purwanti

Abstrak— Aset adalah hal penting yang dimiliki oleh setiap perusahaan atau organisasi. Proses manajemen aset yang dilakukan dengan tepat akan membuat aset yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi lebih optimal. Karena proses manajemen aset belum terlaksana dengan maksimal, maka pada penelitian ini direncanakan sebuah arsitektur enterprise untuk proses manajemen aset untuk kelompok perusahaan PT. Musdalifah Group dengan kerangka kerja Zachman melalui tujuh tahap. Tahap pertama adalah pengumpulan data terkait manajemen aset perusahaan yang digunakan sebagai acuan perencanaan. Tahap kedua adalah inisialisasi perencanaan yang menghasilkan rencana kerja arsitektur perusahaan sesuai ruang lingkup dan kondisi perusahaan. Tahap ketiga, meninjau kondisi enterprise saat ini perusahaan, dengan hasil tinjauan model proses bisnis dan katalog sumber daya perusahaan terkait manajemen aset. Tahap keempat adalah analisis hasil tinjauan enterprise dengan analisis SWOT, sehingga dapat dihasilkan 5 rencana proses bisnis serta usulan sistem dan teknologi terintegrasi. Tahap kelima melakukan perencanaan arsitektur enterprise yaitu arsitektur data dengan hasil 34 kandidat entitas data, arsitektur aplikasi yang menghasilkan 9 kandidat aplikasi, dan arsitektur teknologi dengan hasil 3 kandidat perangkat keras dan platform aplikasi yang terintegrasi. Sedangkan tahap terakhir, perencanaan implementasi hasil penelitian yaitu, rencana pemenuhan komponen, rencana migrasi, dan evaluasi dampak arsitektur. Evaluasi dari hasil penelitian menyatakan bahwa cetak biru arsitektur dapat diterima oleh perusahaan dan dipertimbangkan untuk diimplementasikan beberapa tahun kedepan.Kata Kunci—Perencanaan Arsitektur Perusahaan, Kerangka Kerja Zachman, Manajemen Aset.Abstract— Asset is an important thing that owned by any company or organization. Asset management process aims to manage an organization’s assets optimally. Because of the asset management process has not been implemented maximally, so in this study planned an enterprise architecture for the process of asset management for the group of companies PT. Musdalifah Group using Zachman framework through seven phases. The first phase, data collection, and the results is relevant information of company’s asset management as a design reference. The second phase, planning initialization, generates enterprise architecture work plan according to the scope and conditions of the company. The third phase, reviewing the company's current enterprise conditions, the results of the review are models of business processes and enterprise resource catalog of related asset management. The fourth phase, results review analysis of enterprise with SWOT analysis, so it can produce 5 plan and proposed business processes and technology systems terintegrasi. The fifth phase, enterprise architecture planning of data architecture with the results are 37 data entities candidates, application architecture which produces 9 applications candidate, and technology architecture with the results are 3 hardware and application platform candidates. The last phase, planning the implementation of the research’s result, plan fulfillment component, the migration plan, and evaluating the impact of architecture. Evaluation of the result of research is describing that the architectural blueprints can be received by the company and considered to be implemented next few years.Keywords— Enterprise Architecture Planning, Zachman Framework, Asset Management.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 98-109
Author(s):  
Yupie Kusumawati ◽  
Melati Anggreni Sitorus ◽  
Ramadhan Rakhmat Sani

Pusat Data dan Informasi (PDI) merupakan salah satu unit pelaksana teknis yang berperan penting dalam mendukung terlaksananya proses perkuliahan di UDINUS. Namun dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab PDI memiliki permasalahan, dimana terjadi error pada Sistem Informasi Akademik Universitas Dian Nuswantoro (SIADIN) saat dioperasikan oleh user dan kurangnya integrasi antar sistem. Dalam menangani error tersebut PDI mengecek kode program dan melakukan perbaikan, namun untuk porgrammer yang belum mengetahui proses pembangunan dan pengembangan SIADIN memiliki kesulitan dalam melakukan perbaikan error (penambahan fungsi) yang dibutuhkan. Kesulitan tersebut disebabkan oleh beberapa hal yaitu kurangnya dokumentasi yang dimiliki terkait dengan pembangunan sistem, stakeholder tidak dilibatkan sepenuhnya, kemampuan dalam melakukan analisis terhadap potensi kemungkinan adanya kesalahan sangat minim dan tidak mempunyai framework sebagai acuan pengembangan SIADIN. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk menciptakan blueprint IT sistem informasi akademik pada core process dan Prototype sistem informasi akademik pada admin yang dikembangkan berdasarkan blueprint IT dengan menggunakan Zachman Framework sebagai kerangka kerja enterprise architecture untuk melakukan dokumentasi terhadap pengembangan sistem dengan memetakan kedalam 36 sel. Dari penelitian ini diperoleh blueprint IT dan prototype berbasis Objected Oriented Programming yang dapat digunakan sebagai acuan untuk membangun, mengembangkan dan mendokumentasikan sistem.Kata kunci— Enterprise Architecture, Zachman Framework, Blueprint IT 


2015 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
Intan Nur Farida ◽  
Abidarin Rosidi ◽  
Syamsul A. Syahdan

Pelayanan medis yang belum didukung oleh pemanfaatan teknologi secara optimal menimbulkan permasalahan terutama berkaitan dengan pelayanan medis pasien. Perencanaan arsitektur enterprise dalam mendukung aktivitas bisnis rumah sakit harus ada, meliputi arsitektur data, aplikasi dan teknologi. Tujuan perencanaan ini adalah membuat blueprint enterprise architecture di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Surya Melati Kediri sebagai pedoman pencapaian tujuan organisasi. Adapun konsep yang dipakai adalah EAP dengan menggunakan Zachman framework. Hasil dari perencanaan ini adalah terbentuknya entitas data, usulan aplikasi serta rencana peta jaringan sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi sehingga tercipta pelayanan medis yang bermutu.Medical services are not supported by the use of technology in optimally cause problems mainly related to the patient's medical care. Enterprise architecture planning in support of the hospital business activity must exist, including data architecture, application and technology. The purpose of planning is to make enterprise architecture blueprint at Muhammadiyah Hospital Surya Melati Kediri to guide the achievement of organizational goals. The concept is used by EAP using the Zachman framework. Results of this project is the establishment of a data entity, applications and network plans in accordance with the vision, mission and goals of the organization so as to create the quality of medical care.


Respati ◽  
2017 ◽  
Vol 7 (21) ◽  
Author(s):  
Andika Agus Slameto ◽  
Emma Utami ◽  
Abas Ali Pangera

Dalam pembangunan sebuah sistem informasi dibutuhkan perencanaan yang baik agar sistem informasi yang dikembangankan dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan bisnis.Sehingga data dan informasi yang dihasilkan dapat berkualitas, konsisten dan tidak terpisah-pisah.Langkah pertama dalam pembangunan sistem informasi yang terintegrasi adalah Planningyang menggambarkan perencanaan strategi sistem informasi dalam mendukung kebutuhan bisnis (James Martin, 1989). Spewak (1992) mengembangakan sebuah metode Enterprise Architecture Planning (EAP) untuk perencanaan pengembangan sisem informasi.Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan Zachman Framework.Dimana Zachman merupakan salah satu metode EAP yang banyak digunakan diseluruh dunia dalam perancangan sistem dimana didalam metode ini perencanaan dilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis, mudah dipahami dan dapat dijadikan kontrol untuk pengembangan sistem informasi ke depan.                Hasil dari penelitian ini adalah berupa blue print rancangan sistem yang dipetakan didalam bentuk matrik Zachman yang berjumlah 36 selyang terdiri dari 6 kolom dan 6 baris. Dimana masing-masing baris mewakili berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. Dari hasil blue print tersebut kemudian diimplementasikan kedalam sebuah prototype sistem. Kata Kunci: Zachman Framework, Enterprise Architecture Planning (EAP),Sistem Pelaporan Kerusakan, Organisasi, Teknologi Informasi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document