A Study on the Entry Determinants and an Outcome of Korea's Direct Investment Company to the Vietnam

2012 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 183-207
Author(s):  
Jehong Lee
Author(s):  
Ramlan ,

<p>Abstract<br />The aim of this study was to determine the forms of tort committed by foreign direct investment companies which engaged in the field of fisheries in Indonesia. Fisheries in Indonesia has been 100 percent controlled by a foreign direct investor company. Ironically, many those companies committed unlawful act. This study was a normative legal research using legislation approached. The data was secondary one. The collection of those data through the library research, then analyzed qualitatively. An unlawful act committed by foreign direct investment company were: the legal status of companies that do not turn into foreign direct invesment company, a fictitious company, they were not building fish proccessing units, fishing gear that does not fit, transiphment, and violations of fishing ground. This act led to over fishing in some areas of Indonesia fisheries management.<br /><em>Keywords: unlawful act, foreign direct investment company, fisheries.</em></p><p>Abstrak<br />Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh perusahaan penanam modal asing (PMA) yang bergerak di bidang perikanan di Indonesia. Usaha penangkapan ikan di Indonesia 100 persen dikuasai oleh perusahaan penanam modal asing. Namun ironisnya, banyak penanam modal asing yang melakukan perbuatan melawan hukum. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan penelitian perundang-undangan. Data yang digunakan adalah data sekunder. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui bahan kepustakaan, selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Perbuatan melawan hukum yang dilakukan perusahaan penanam modal asing adalah: status hukum perusahaan yang tidak berubah menjadi PMA, perusahaan fiktif, tidak membangun UPI, alat tangkap ikan yang tidak sesuai, transiphment, dan pelanggaran fishing ground. Perbuatan ini menyebabkan terjadinya over fishing di beberapa wilayah pengelolaan perikanan Indonesia.<br /><em>Kata kunci: perbuatan melawan hukum, penanaman modal asing, usaha perikanan.</em></p>


2016 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Ramlan

<p align="center"><strong><em>Abstract</em></strong></p><p><em>Th</em><em>e aim of this study was to determine the forms of tort committed by foreign direct investment companies which engaged in the field of fisheries in Indonesia. Fisheries in Indonesia has been 100 percent controlled by a foreign direct investor company. Ironically, many those companies committed unlawful act. This study was a normative legal research using legislation approached. The data was secondary one. The collection of those data through the library research, then analyzed qualitatively. An unlawful act committed by foreign direct investment company were: the legal status of companies that do not turn into foreign direct invesment company, a fictitious company, they were not building fish proccessing units, fishing gear that does not fit, transiphment, and violations of fishing ground. This act led to over fishing in some areas of Indonesia fisheries management.</em></p><p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>unlawful act, foreign direct investment company, fisheries.</em></p><p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh perusahaan penanam modal asing (PMA) yang bergerak di bidang perikanan di Indonesia. Usaha penangkapan ikan di Indonesia 100 persen dikuasai oleh perusahaan penanam modal asing. Namun ironisnya, banyak penanam modal asing yang melakukan perbuatan melawan hukum. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan penelitian perundang-undangan. Data yang digunakan adalah data sekunder. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui bahan kepustakaan, selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Perbuatan melawan hukum yang dilakukan perusahaan penanam modal asing adalah: status hukum perusahaan yang tidak berubah menjadi PMA, perusahaan fiktif, tidak membangun UPI, alat tangkap ikan yang tidak sesuai, <em>transiphment, </em>dan pelanggaran <em>fishing ground</em>. Perbuatan ini menyebabkan terjadinya <em>over fishing </em>di beberapa wilayah pengelolaan perikanan Indonesia.</p><p><strong>Kata kunci</strong>: perbuatan melawan hukum, penanaman modal asing, usaha perikanan.</p>


2015 ◽  
pp. 151-156
Author(s):  
A. Koval

The improving investment climate objective requires a comprehensive approach to the regulatory framework enhancement. Policy Framework for Investment (PFI) is a significant OECD’s investment tool which makes possible to identify the key obstacles to the inflow foreign direct investment and to determine the main measures to overcome them. Using PFI by Russian authorities would allow a systematic monitoring of the national investment policy and also take steps to improve the effectiveness of sustainable development promotion regulations.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document