scholarly journals PENGARUH PERSENTASE FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN HIGH VOLUME FLY ASH SELF COMPACTING CONCRETE SPESIMEN SILINDER 150 MM X 300 MM USIA 90 HARI

2018 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
Author(s):  
Sonny Bhaksono Aji ◽  
Agus Setiya Budi ◽  
Senot Sangadji

<p>Penggunaan <em>supplementary cementing material</em> yang bersifat <em>pozzolan</em> seperti <em>fly ash</em> banyak dipertimbangkan karena selain efektif me-<em>reduce</em> penggunaan <em>portland cement</em>, <em>fly ash</em> juga merupakan limbah pembakaran batu bara yang kurang termanfaatkan.<em> High volume fly ash self compacting concrete </em>dapat menghasilkan <em>sustainable concrete </em>dengan <em>mechanical strength</em> yang tinggi dan <em>workability</em> yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persentase <em>fly ash</em> terhadap kuat tekan HVFASCC. Penelitian menggunakan 1 <em>mix design</em> beton normal usia 28 hari dan 3 variasi <em>mix design </em>HVFASCC usia 90 hari dengan <em>fly ash replacement ratio</em> 50%, 60% dan 70% dengan <em>total cementitious</em> 500 kg/m<sup>3</sup>. Spesimen yang digunakan adalah silinder 150 x 300 mm sejumlah 3 buah untuk tiap <em>mix design</em>. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian beton segar dan <em>hardened concrete</em>. Untuk <em>destructive test</em> dilakukan sesuai standar ASTM C469 dengan <em>compressive testing machine</em>. Hasil pengujian beton segar menunjukkan <em>workability</em> semakin baik seiring peningkatan <em>fly ash replacement ratio</em>. Pengujian <em>hardened concrete</em> untuk NC.90, HVFA.90.50, HVFA.90.60, HVFA.90.70 menghasilkan kuat tekan 74,98 MPa, 74,60 MPa, 58,95 MPa, 46,50 MPa. Adanya perbedaan kuat tekan terjadi karena adanya evolusi dari reaksi yang terjadi pada <em>fly ash-cement blends</em> yang melibatkan <em>degree of hydration </em>dan <em>degree of reaction. </em></p>

2010 ◽  
Vol 152-153 ◽  
pp. 708-712
Author(s):  
Ya Qing Jiang ◽  
Jia Yu ◽  
Qian Feng Xia

Dispersion mechanism of polycarboxylate type admixture (PCA) in high volume fly ash (HVFA) concrete was studied by testing fluidity of cement paste, zeta potential of cement grains, the adsorbed amount of PCA on surfaces of cement grains and degree of hydration was quantified by loss on ignition measurements. Properties of HVFA concrete were experimentally validated, and microstructure of HVFA concrete was observed by SEM. Experimental results indicated that a combination of PCAs with long and short backbones may enhance the fluidity and fluidity retention of cement pastes. Fly ash has the ability to compensate electrostatic repulsion of PCA by promoting adsorption-dispersion of PCA to cement minerals and making zeta potential of cement grains more negative. HVFA concrete incorporating combined PCA has excellent workability and appropriate strength. Microstructure of HVFA self-compacting concrete is denser for the modified homogeneous of concrete and a higher degree of hydration of cement achieved in the presence of PCA and fly ash. So combined polycarboxylate based admixture is absolutely necessary for producing high volume fly ash concrete with better workability and durability.


2019 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
Author(s):  
Maulida Luthfiana ◽  
Agus Setiya Budi ◽  
Endah Safitri

<p>Beton HVFA-SCC (<em>High Volume Fly ash Self Compacting Concrete</em>) merupakan suatu inovasi pengembangan dari beton SCC dengan penambahan bahan tambah fly-ash sebagai substituen semen. <em>Fly-ash</em> bersifat <em>pozzolanic</em> dan mempunyai kadar (SiO<sub>2</sub>) yang tinggi yang dapat mengikat Ca(OH)<sub>2</sub> pada proses hidrasi semen. Selain itu ukuran partikelnya yang kecil dapat mengisi ruang kosong pada beton sehingga mengurangi terbentuknya pori di dalamnya. Pada penelitian ini akan dikaji mengenai perbandingan kurva tegangan-regangan beton HVFA-SCC terhadap beton normal dan perbandingan kuat tekan yang dihasilkan. Metode yang digunakan pada penelitian ini eksperimen yang dilaksanakan di Laboratorium Bahan dan Struktur Universitas Sebelas Maret. Benda uji yang digunakan berupa silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Kadar <em>fly ash</em> yang digunakan sejumlah 50% dari total kebutuhan binder. Pengujian kuat tekan dilaksanakan pada saat umur beton mecapai 28 hari dengan UTM (<em>Universal Testing Machine</em>). Pada pengujian tekan dipasang pengekang pada kedua ujung benda uji berupa kaping topi baja yang bertujuan untuk mengurangi friksi dan meratakan permukaan benda uji. Hasil yang didapatkan dari penelitian menunjukkan bahwa HVFA-SCC kadar <em>fly ash</em> 50% memiliki nilai kuat tekan rata-rata 47% lebih tinggi dari beton normal pada usia 28 hari.</p>


2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
Author(s):  
Rinzano Genta Satria ◽  
Wibowo Wibowo ◽  
Endah Safitri

<p>Perkembangan zaman dan teknologi mempengaruhi perkembangan teknologi beton menjadi lebih pesat seperti membuat beton berkemampuan memadat mandiri. Penambahan <em>fly ash </em>dalam jumlah besar (<em>high volume fly ash</em>) dan penambahan bahan <em>superplasticizer </em>BASF-8851 mampu membuat beton lebih padat, memiliki nilai kuat tekan yang tinggi dan memiliki kemampuan kerja yang baik. Pengujian kali ini menggunakan variasi kadar <em>fly ash </em>sebesar 0%, 55%, 60%, 65% dan 70% dari berat semen. Jenis pengujian dibagi menjadi dua jenis, yaitu pengujian beton segar dan beton kering. Pengujian beton segar memiliki tiga jenis pengujian, antara lain <em>flow table test, l-box test</em> dan <em>v-funnel test.</em> Pengujian beton kering dilakukan dengan melakukan uji kuat tekan melalui alat <em>Universal Testing Machine</em> (UTM). Benda uji dibuat dalam bentuk silinder berukuran diameter 7,5 cm dengan tinggi 15 cm. Berdasarkan hasil penilitian didapat bahwa hanya kadar <em>fly ash </em>70% yang memenuhi seluruh persyaratan pengujian beton SCC. Berikutnya terdapat nilai kuat tekan beton optimum terhadap variasi kadar <em>fly ash</em> terdapat pada umur 90 hari pada kadar <em>fly ash</em> 65,08%. Selanjutnya telah didapat suatu kadar <em>fly ash </em>yang memenuhi parameter beton mutu tinggi dan beton memadat mandiri (SCC) pada umur uji 14 hari, 28 hari dan 90 hari yaitu pada kadar <em>fly ash </em>70%.</p>


2021 ◽  
Vol 54 (1) ◽  
Author(s):  
Yu Zheng ◽  
Nuan Zhou ◽  
Lingzhu Zhou ◽  
Hexin Zhang ◽  
Haotian Li ◽  
...  

2018 ◽  
Vol 195 ◽  
pp. 02023 ◽  
Author(s):  
Stefanus Kristiawan ◽  
Sunarmasto ◽  
Agus S Budi ◽  
Desi C Kurniawati

Utilization of High-Volume Fly Ash-Self Compacting Concrete (HVFA-SCC) as a reinforced concrete structural element requires a rational analysis to accommodate the mechanical characteristics of HVFASCC. This study aims to investigate and analyze the mechanical characteristics of HVFA-SCC by examining the experimentally obtained complete stress-strain behavior of this concrete. The results indicate that the compression stress-strain curve of HVFA-SCC is diverse to that of normal concrete (NC) in which the average area under the curve represents 64% to that of NC. Consequently, the equivalent rectangular compression stress for calculating the nominal flexural strength of reinforced HVFASCC section should be modified by a factor of 0.64. Based on this theoretical analysis, a close agreement exists between the predicted nominal flexural strength and the experimental result.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document