scholarly journals Stress-strain response of high-volume fly ash self-compacting concrete (HVFA-SCC) under uniaxial loading and its effect on the reinforced HVFA-SCC nominal strength

2018 ◽  
Vol 195 ◽  
pp. 02023 ◽  
Author(s):  
Stefanus Kristiawan ◽  
Sunarmasto ◽  
Agus S Budi ◽  
Desi C Kurniawati

Utilization of High-Volume Fly Ash-Self Compacting Concrete (HVFA-SCC) as a reinforced concrete structural element requires a rational analysis to accommodate the mechanical characteristics of HVFASCC. This study aims to investigate and analyze the mechanical characteristics of HVFA-SCC by examining the experimentally obtained complete stress-strain behavior of this concrete. The results indicate that the compression stress-strain curve of HVFA-SCC is diverse to that of normal concrete (NC) in which the average area under the curve represents 64% to that of NC. Consequently, the equivalent rectangular compression stress for calculating the nominal flexural strength of reinforced HVFASCC section should be modified by a factor of 0.64. Based on this theoretical analysis, a close agreement exists between the predicted nominal flexural strength and the experimental result.

2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Retno Kusuma Astuti ◽  
Agus Setya Budi ◽  
Senot Sangadji

<p>Penggunaan <em>fly ash </em>sebagai pengganti sebagian semen dalam campuran <em>Self Compacting Concrete </em>dengan kadar lebih dari 50% disebut <em>High Volume Fly Ash Self Compacting Concrete </em>(HVFA SCC). Pengujian beton dilakukan dengan berbagai bentuk sampel sesuai dengan standar yang digunakan. Salah satu factor yang mempengaruhi hasil pengujian adalah bentuk penampang beton. Penelitian ini menggunakan total benda uji 18 buah dengan variasi bentuk penampang lingkaran, segiempat dan segienam. Rancang campur yang digunakan pada <em>High Volume Fly Ash Self Compacting Concrete</em> menggunakan teknologi SCC berdasar EFNARC S<em>pecification and Guidelines for Self-Compacting Concrete</em>, 2002. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa HVFA SCC pada umur 28 hari memiliki kuat desak yang lebih rendah dibandingkan dengan beton normal dengan rata-rata penurunan kekuatannya adalah 27%. Beton normal dengan penampang segiempat memiliki kuat desak terendah dengan kenaikan sebesar 23% untuk segienam dan 41% untuk lingkaran, begitu pula dengan HVFA-SCC, penampang segiempat memiliki kuat desak terendah dengan kenaikan sebesar 43% untuk segienam dan 52% untuk lingkaran. Nilai Modulus Elastisitas rata-rata pada HVFA-SCC lebih kecil dibandingkan beton normal, yaitu 9578,47 MPa untuk HVFA-SCC dan 13774,44 MPa untuk beton normal. . Nilai <em>toughness postcapeak </em>rata-rata dari HVFA-SCC lebih besar dibandingkan nilai <em>toughness postcapeak </em> beton normal, yaitu 0,036 untuk HVFA-SCC dan 0,033 untuk beton normal. Begitupula dengan nilai daktilitas, yaitu 6,93 untuk HVFA-SCC dan 5,44 untuk beton normal.</p>


2021 ◽  
Vol 54 (1) ◽  
Author(s):  
Yu Zheng ◽  
Nuan Zhou ◽  
Lingzhu Zhou ◽  
Hexin Zhang ◽  
Haotian Li ◽  
...  

2014 ◽  
Vol 660 ◽  
pp. 312-316
Author(s):  
Mochamad Solikin ◽  
Budi Setiawan

This paper reports an investigation on mechanical properties of high volume fly ash (HVFA) concrete produced using different types of mixing water i.e. tap water and saturated lime water. The mechanical properties of ordinary Portland cement concrete are also investigated as control tests. The concrete were tested for their compressive strength, flexural strength and splitting tensile strength at the curing ages of 56 days. The results showed that strength development of high volume fly ash concrete up to 56 days is lower than ordinary portal cement. In addition, the flexural strength and splitting strength of concrete are lower than ordinary Portland cement. Moreover, the use of saturated lime water as mixing water reduces the mechanical properties of class C high volume fly ash concrete.


2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 393
Author(s):  
Muhammad Tsaqif Muhadzib

<p><em>Self Compacting Concrete</em> (SCC) merupakan inovasi dalam bidang konstruksi dengan berbagai macam kelebihan, namun terdapat kekurangan yaitu SCC memerlukan proporsi semen yang lebih banyak sehingga tidak ramah lingkungan. Material yang dapat menggantikan semen dengan karakteristik yang sama adalah <em>fly ash</em>. <em>Fly ash</em> merupakan sisa pembakaran batu bara yang mengandung silica atau silica alumina dan bersifat pozzolan. Penggunaan <em>fly ash </em>sebagai campuran beton dapat digunakan hingga mencapai &gt;50% dari total semen yang dibutuhkan dan dinamakan <em>High Volume Fly Ash Conccrete</em> (HVFAC). Penelitian ini mengkaji kapasitas geser balok bertulang HVFA-SCC 60% dan balok beton normal. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini memiliki dimensi 10 cm x 18,5 cm x 130 cm dengan 2 titik pembebanan dengan jarak antar beban sebesar 20 cm. Berdasarkan hasil penelitian kapasitas geser balok bertulang HVFA-SCC 60% lebih kecil dibandingkan kapasitas geser balok beton normal yang diuji pada umur 28 hari.</p>


2021 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 362
Author(s):  
Febri Arifia

<p><em>SCC (Self Compacting Concrete) </em>merupakan salah satu inovasi dalam mempermudah pekerjaan infrastruktur<em>. Fly ash</em> adalah sisa-sisa pembakaran batu bara yang berbentuk partikel halus dan merupakan bahan anorganik yang terbentuk dari perubahan bahan mineral karena proses pembakaran dari proses pembakaran batubara. Sifat kimia <em>fly ash</em> menjadikan <em>fly ash</em> digunakan sebagai bahan pengganti semen. Penelitian ini akan mengkaji seberapa besar kapasitas geser balok beton bertulang <em>High Volume Fly Ash </em><em>– </em><em>Self Compacting Concrete</em><em> </em>(HVFA – SCC) dengan kadar <em>f</em><em>ly </em><em>a</em><em>sh</em> 50 % dan kemudian akan dibandingkan dengan balok beton normal. Benda uji yang digunakan balok beton bertulang dengan luas penampang 10 cm x 18,5 cm dengan panjang 130 cm. Pengujian kapasitas geser  menggunakan alat <em>loading frame</em> dengan melakukan 2 titik pembebanan. Dari pengujian ini akan didapatkan grafik hubungan beban-lendutan serta perhitungan kapasitas geser balok beton HVFA-SCC 50%. Berdasarkan hasil penelitian ini kapasitas geser pengujian balok beton HVFA-SCC550% memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan kapasitas geser hasil pengujian balok beton normal yang diuji pada umur 28 hari yakni sebesar 30,5  kN untuk HVFA-SCC 50% dan 31,29 kN untuk beton normal.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document