scholarly journals ANALISIS GAP TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE BERBASIS TOGAF PADA POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Author(s):  
Tri Widayanti

<em>Pengolahan data mahasiswa antara bagian BAAK dengan tiap-tiap Prodi di Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP) selama ini belum memaksimalkan teknologi informasi yang dimiliki. Oleh karena itu, agar proses  pengolahan data mahasiswa lebih baik lagi maka diperlukan Enterprise Architecture untuk pengelolaan teknologi informasi yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang rencana teknologi informasi dengan Enterprise Arcitechture menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) di BAAK Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP), untuk meningkatkan pengolahan data dan menyelaraskan antara bisnis dan fungsi teknologi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literature, survei dan wawancara. Model  TOGAF digunakan untuk menganalisis gap atau kesenjangan antara arsitektur target dan arsitektur saat ini. Untuk menyelaraskan fungsi bisnis dan teknologi informasi, Politeknik Negeri Pontianak memerlukan proses bisnis, sistem informasi dan arsitektur teknologi. Hasil penelitian berupa perencanaan teknologi informasi dengan Enterprise Architecture menggunakan TOGAF untuk meningkatkan proses pengolahan data yang terintegrasi antara BAAK dengan tiap-tiap Prodi sehingga lebih efektif dan efisien.</em>

2017 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
Author(s):  
Dewi Rahmayanti ◽  
Rachmadita Andreswari ◽  
Ridha Hanafi

Direktorat Metrologi merupakan instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan masyarakat dalam melakukan pengujian alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP). Dalam melaksanakan tugas pokok yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Permendagri) nomor 8/M-DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Perdagangan. Terdapat salah satu aktivitas utama yang dilakukan, yaitu program pasar tertib ukur yang bertujuan untuk meningkatkan citra pasar tradisional melalui kebenaran hasil pengukuran pada pelayanan perizinan dan non-perizinan. Hal ini dapat dicapai dengan adanya teknologi informasi yang digunakan Direktorat Metrologi melalui sistem informasi Pelayanan Satu Pintu (PSP) yang digunakan untuk pengelolaan data penerimaan layanan kemetrologian. Namun dalam sistem informasi yang ada saat ini belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan pada aktivitas bisnis yang dilakukan, sehingga sebagian aktivitas harus dilakukan secara manual. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan menyelaraskan antara aspek bisnis dengan aspek teknologi informasi, maka dibuat perancangan enterprise architecture dengan metode TOGAF ADM framework. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) terdiri dari beberapa fase yang dijadikan guidelines dalam melakukan perancangan enterprise architecture, yaitu preliminary phase, architecture vision, business architecture, information system architecture, dan technology architecture. Dalam penelitian ini akan dibahas strategi bisnis dan infrastruktur Direktorat Metrologi khususnya fungsi kepegawaian dan keuangan. Dengan menggunakan framework TOGAF ADM dapat menghasilkan architecture blueprint sebagai bahan untuk menyusun IT master plan Direktorat Metrologi.


2019 ◽  
Vol 4 ◽  
pp. I70-I76
Author(s):  
Yemima Monica Geasela ◽  
Johanes Fernandes Andry

Industri CPO merupakan sebuah perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang penjualan serta pengolah kelapa sawit. Dalam proses peningkatan kualitas dalam pelayanan penjualan dan pengolahan kelapa sawit serta kinerja pegawai, maka diperlukannya sebuah teknologi dan sistem informasi yang dapat membantu dalam proses tersebut. Hal ini dikarenakan pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi sekarang ini. Teknologi dan sistem informasi dapat membantu berjalannya serta peningkatan proses bisnis suatu perusahaan jika teknologi dan sistem informasi itu selaras dengan proses bisnis yang ada dalam perusahaan. Industri CPO ini telah mempunyai beberapa aplikasi untuk membantu berjalannya proses bisnis serta meningkatkan kinerja dari pekerjaan industri CPO itu, tetapi perusahaan ini masih membutuhkan beberapa pengembangan terkait teknologi dan sistem informasi mereka terlebih yang berada diperkebunan mereka. Enterprise architecture planning dapat membantu menciptakan teknologi dan sistem informasi selaras dengan proses bisnis perusahaan. Dalam enterprise architecture itu sendiri terdapat beberapa framework pembantu dan pada penelitian ini akan menggunakan framework TOGAF (The Open Group Architecture Framework). Hasil dari penelitian ini berupa usulan model metode TOGAF yang disesuaikan dengan proses bisnis serta kebutuhan bisnis yang ada pada industri CPO yang dapat membantu meningkatkan proses bisnis perusahaan tersebut.  


Author(s):  
Meidiani Juwita Rachmawati ◽  
Asti Amalia Nur Fajrillah

Pada era – digital ini, perkembangan teknologi informasi menjadikan TI sebagai cara bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Tidak hanya membantu dalam proses pekerjaan namun juga dapat menjadi solusi dari sebuah permasalahan dan strategi bagi perusahaan. Dalam proses pengimplementasian TI, diperlukan perancangan dengan analisis yang mendalam sesuai dengan kondisi perusahaan. Hal ini bertujuan agar TI yang diterapkan dapat menjadi solusi, strategi, efektif dan efisien bagi perusahaan. Perkembangan TI ini juga mendorong perusahaan tipe manufaktur untuk terus berkembang. Pada salah satu perusahaan manufaktur di Bandung khususnya pada Fungsi Pengelolaan Fasilitas, mengalami kendala yaitu pada kontrol aset dan kebutuhan aplikasi. Hal ini menjadi pendorong perusahaan manufaktur tersebut untuk mengembangkan TI pada perusahaannya. Salah satu tools untuk menciptakan teknologi informasi yang sejalan dengan tujuan bisnis adalah dengan menggunakan Enterprise Architecture (EA). Melalui EA dapat memaksimalkan investasi penggunaan TI pada suatu organisasi. Pada penelitian ini, perancangan EA menggunakan framework The Open Group Architecture Framework (TOGAF ADM). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur di Bandung dan berfokus mulai dari fase preliminary hingga fase business architecture, pada fungsi pengelolaan fasilitas dan menggunakan framework TOGAF ADM. Penelitian ini menggunakan metode descriptive dan bertujuan untuk memberikan perancangan arsitektur bisnis sebagai solusi pada fungsi pengelolaan fasilitas untuk mengoptimalkan proses bisnisnya dan dengan menggunakan TI.


2015 ◽  
Vol 2 (03) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Ratih Cintya Lestari ◽  
Mochamad Teguh Kurniawan ◽  
Rahmat Mulyana

Kebijakan pemerintah terkait Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menjadi tantangan baru bagi praktisi kesehatan yang ada di Indonesia. Organisasi layanan kesehatan harus mempunyai rancangan strategis baru yang dapat menyelaraskan strategi bisnis dan strategi teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan BPJS. Metode yang dapat digunakan untuk menyelarasakan strategi bisnis dan strategi teknologi informasi ialah arsitektur enterprise. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) merupakan salah satu framework yang dapat menjadi pedoman pembuatan arsitektur enterprise. Melalui TOGAF, dapat dihasilkan blueprint arsitektur bisnis, blueprint arsitektur sistem informasi dan blueprint arsitektur teknologi sebagai rancangan roadmap kerjasama antara organisasi kesehatan (yang dalam penelitian ini mengambil studi kasus PT XYZ) dengan BPJS.


2015 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Wiyana ◽  
Wing Wahyu Winarno

Perencanaan penerapan teknologi informasi digunakan untuk menciptakan keselarasan dengan fungsi bisnis bagi kebutuhan organisasi. Kerangka penyelarasan kesenjangan organisasi dibutuhkan sebagai paradigma dalam merencanakan, merancang, dan mengelola sistem informasi yang disebut dengan Enterprise Architecture (EA). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai institusi pendidikan dalam mengembangkan arsitektur enterprise mengadopsi framework The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM) untuk mengintegrasikan fungsi bisnis sekolah guna mendukung Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP). Metodologi perancangan EA dengan membangun arsitektur bisnis, data, aplikasi dan teknologi menghasilkan blueprint yang dijadikan model dasar dalam pengembangan arsitektur untuk mendukung pencapaian tujuan strategis organisasi. Pengujian validitas rancangan EA digunakan EA Scorecard untuk metode analisanya. Tahapan rancangan untuk implementasi disesuaikan dengan standar tata kelola teknologi informasi dari kerangka Permenkominfo No.41 tahun 2007 dan critical succes factor untuk keberhasihan penerapan rancangan EA.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 59-68
Author(s):  
Evy Nurmiaty ◽  
Zulfiandri Zulfiandri ◽  
Abdul Mughni Ashirotu Syafi’i

LEMIGAS merupakan lembaga pemerintahan yang bergerak sebagai badan penelitian dan pengembangan yang berfokus pada sektor teknologi minyak dan gas bumi milik kementerian energi dan sumber daya mineral. Saat ini penerapan SI/TI di lingkungan LEMIGAS belum optimal mengacu kepada sistem yang belum terintegrasi sehingga pertukaran data dan informasi tidak efektif, investasi SI/TI yang dilakukan juga belum memberi return yang baik, proses pengadaan setiap tahunnya secara konsisten tidak optimal, dan beberapa indikator kinerja ditemukan tidak memenuhi targetnya. Oleh sebab itu, diperlukan adanya perencanaan enterprise architecture pada LEMIGAS yang bertujuan untuk merumuskan prinsip dan dasar-dasar LEMIGAS agar sesuai dengan arah tujuannya sehingga menghasilkan proses bisnis yang sehat, sistem yang dapat mendukung kegiatan operasional serta infrastruktur yang mampu menunjang sistem tersebut dapat berjalan baik. Perencanaan enterprise architecture ini dibuat menggunakan TOGAF (The Open Group of Architecture Framework) versi 9.1 dengan metode ADM (Architecture Development Method). Perencanaan enterprise architecture ini akan menghasilkan diantaranya peta kegiatan utama dan pendukung LEMIGAS, stakeholder, fokusnya, tujuan bisnisnya dan prinsip dasarnya, blueprint target arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi, arsitektur teknologi, analisis gap, serta roadmap implementasi aplikasi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document