Enterprise Architecture Design for Construction Services Using The Open Group Architecture Framework (TOGAF): Case Study Ministry of Public Works and Housing, Indonesia

Author(s):  
Atina Dwi Palupi ◽  
Hambali ◽  
Fauzan ◽  
Reni Maulidina Surosa
2021 ◽  
Vol 13 (9) ◽  
pp. 4851
Author(s):  
Ming-Hui Liao ◽  
Chi-Tai Wang

The chemical industry has sustained the development of global economies by providing an astonishing variety of products and services, while also consuming massive amounts of raw materials and energy. Chemical firms are currently under tremendous pressure to become lean enterprises capable of executing not only traditional lean manufacturing practices but also emerging competing strategies of digitalization and sustainability. All of these are core competencies required for chemical firms to compete and thrive in future markets. Unfortunately, reports of successful transformation are so rare among chemical firms that acquiring the details of these cases would seem an almost impossible mission. The severe lack of knowledge about these business transformations thus provided a strong motivation for this research. Using The Open Group Architecture Framework, we performed an in-depth study on a real business transformation occurring at a major international chemical corporation, extracting the architecture framework possibly adopted by this firm to become a lean enterprise. This comprehensive case study resulted in two major contributions to the field of sustainable business transformation: (1) a custom lean enterprise architecture framework applicable to common chemical firms making a similar transformation, and (2) a lean enterprise model developed to assist chemical firms in comprehending the intricate and complicated dynamics between lean manufacturing, digitalization, and sustainability.


2017 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
Author(s):  
Dewi Rahmayanti ◽  
Rachmadita Andreswari ◽  
Ridha Hanafi

Direktorat Metrologi merupakan instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan masyarakat dalam melakukan pengujian alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP). Dalam melaksanakan tugas pokok yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Permendagri) nomor 8/M-DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Perdagangan. Terdapat salah satu aktivitas utama yang dilakukan, yaitu program pasar tertib ukur yang bertujuan untuk meningkatkan citra pasar tradisional melalui kebenaran hasil pengukuran pada pelayanan perizinan dan non-perizinan. Hal ini dapat dicapai dengan adanya teknologi informasi yang digunakan Direktorat Metrologi melalui sistem informasi Pelayanan Satu Pintu (PSP) yang digunakan untuk pengelolaan data penerimaan layanan kemetrologian. Namun dalam sistem informasi yang ada saat ini belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan pada aktivitas bisnis yang dilakukan, sehingga sebagian aktivitas harus dilakukan secara manual. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan menyelaraskan antara aspek bisnis dengan aspek teknologi informasi, maka dibuat perancangan enterprise architecture dengan metode TOGAF ADM framework. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) terdiri dari beberapa fase yang dijadikan guidelines dalam melakukan perancangan enterprise architecture, yaitu preliminary phase, architecture vision, business architecture, information system architecture, dan technology architecture. Dalam penelitian ini akan dibahas strategi bisnis dan infrastruktur Direktorat Metrologi khususnya fungsi kepegawaian dan keuangan. Dengan menggunakan framework TOGAF ADM dapat menghasilkan architecture blueprint sebagai bahan untuk menyusun IT master plan Direktorat Metrologi.


2019 ◽  
Vol 4 ◽  
pp. I70-I76
Author(s):  
Yemima Monica Geasela ◽  
Johanes Fernandes Andry

Industri CPO merupakan sebuah perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang penjualan serta pengolah kelapa sawit. Dalam proses peningkatan kualitas dalam pelayanan penjualan dan pengolahan kelapa sawit serta kinerja pegawai, maka diperlukannya sebuah teknologi dan sistem informasi yang dapat membantu dalam proses tersebut. Hal ini dikarenakan pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi sekarang ini. Teknologi dan sistem informasi dapat membantu berjalannya serta peningkatan proses bisnis suatu perusahaan jika teknologi dan sistem informasi itu selaras dengan proses bisnis yang ada dalam perusahaan. Industri CPO ini telah mempunyai beberapa aplikasi untuk membantu berjalannya proses bisnis serta meningkatkan kinerja dari pekerjaan industri CPO itu, tetapi perusahaan ini masih membutuhkan beberapa pengembangan terkait teknologi dan sistem informasi mereka terlebih yang berada diperkebunan mereka. Enterprise architecture planning dapat membantu menciptakan teknologi dan sistem informasi selaras dengan proses bisnis perusahaan. Dalam enterprise architecture itu sendiri terdapat beberapa framework pembantu dan pada penelitian ini akan menggunakan framework TOGAF (The Open Group Architecture Framework). Hasil dari penelitian ini berupa usulan model metode TOGAF yang disesuaikan dengan proses bisnis serta kebutuhan bisnis yang ada pada industri CPO yang dapat membantu meningkatkan proses bisnis perusahaan tersebut.  


Author(s):  
Meidiani Juwita Rachmawati ◽  
Asti Amalia Nur Fajrillah

Pada era – digital ini, perkembangan teknologi informasi menjadikan TI sebagai cara bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Tidak hanya membantu dalam proses pekerjaan namun juga dapat menjadi solusi dari sebuah permasalahan dan strategi bagi perusahaan. Dalam proses pengimplementasian TI, diperlukan perancangan dengan analisis yang mendalam sesuai dengan kondisi perusahaan. Hal ini bertujuan agar TI yang diterapkan dapat menjadi solusi, strategi, efektif dan efisien bagi perusahaan. Perkembangan TI ini juga mendorong perusahaan tipe manufaktur untuk terus berkembang. Pada salah satu perusahaan manufaktur di Bandung khususnya pada Fungsi Pengelolaan Fasilitas, mengalami kendala yaitu pada kontrol aset dan kebutuhan aplikasi. Hal ini menjadi pendorong perusahaan manufaktur tersebut untuk mengembangkan TI pada perusahaannya. Salah satu tools untuk menciptakan teknologi informasi yang sejalan dengan tujuan bisnis adalah dengan menggunakan Enterprise Architecture (EA). Melalui EA dapat memaksimalkan investasi penggunaan TI pada suatu organisasi. Pada penelitian ini, perancangan EA menggunakan framework The Open Group Architecture Framework (TOGAF ADM). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur di Bandung dan berfokus mulai dari fase preliminary hingga fase business architecture, pada fungsi pengelolaan fasilitas dan menggunakan framework TOGAF ADM. Penelitian ini menggunakan metode descriptive dan bertujuan untuk memberikan perancangan arsitektur bisnis sebagai solusi pada fungsi pengelolaan fasilitas untuk mengoptimalkan proses bisnisnya dan dengan menggunakan TI.


Author(s):  
Tri Widayanti

<em>Pengolahan data mahasiswa antara bagian BAAK dengan tiap-tiap Prodi di Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP) selama ini belum memaksimalkan teknologi informasi yang dimiliki. Oleh karena itu, agar proses  pengolahan data mahasiswa lebih baik lagi maka diperlukan Enterprise Architecture untuk pengelolaan teknologi informasi yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang rencana teknologi informasi dengan Enterprise Arcitechture menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) di BAAK Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP), untuk meningkatkan pengolahan data dan menyelaraskan antara bisnis dan fungsi teknologi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literature, survei dan wawancara. Model  TOGAF digunakan untuk menganalisis gap atau kesenjangan antara arsitektur target dan arsitektur saat ini. Untuk menyelaraskan fungsi bisnis dan teknologi informasi, Politeknik Negeri Pontianak memerlukan proses bisnis, sistem informasi dan arsitektur teknologi. Hasil penelitian berupa perencanaan teknologi informasi dengan Enterprise Architecture menggunakan TOGAF untuk meningkatkan proses pengolahan data yang terintegrasi antara BAAK dengan tiap-tiap Prodi sehingga lebih efektif dan efisien.</em>


SISFOTENIKA ◽  
2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 139
Author(s):  
Dian Hermawan ◽  
Fathoni Mahardika ◽  
Yopi Hidayatul Akbar

Bappenda currently utilizes Information Systems as the main driver in its activities which include the process of registration, data collection, determination, acceptance, billing, and reporting, in supporting its activities Bappenda needs to have an Information System strategic planning that can identify computer-based application portfolios in carrying out business processes, by therefore we need a tool that can be used to provide a basic organizational structure for the company as a whole using Enterprise Architecture. The method used in architectural planning is The Open Group Architecture Framework (TOGAF), which can provide techniques on how to build, manage and implement enterprise architecture and information systems called the Architecture Development Method (ADM). Based on the results of the study, it can be concluded that the application of the TOGAF method in Bappenda can improve the performance of the system applied by a percentage of 57.29%. The suggestion for implementing TOGAF in Bappenda is to be able to develop gradually according to the existing stages in TOGAF and explain how to find an organization's enterprise architecture specifically based on business needs and processes


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document