scholarly journals Optimasi Proses Pada Fungsi Pengelolaan Fasilitas Dalam Arsitektur Bisnis Menggunakan TOGAF ADM

Author(s):  
Meidiani Juwita Rachmawati ◽  
Asti Amalia Nur Fajrillah

Pada era – digital ini, perkembangan teknologi informasi menjadikan TI sebagai cara bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Tidak hanya membantu dalam proses pekerjaan namun juga dapat menjadi solusi dari sebuah permasalahan dan strategi bagi perusahaan. Dalam proses pengimplementasian TI, diperlukan perancangan dengan analisis yang mendalam sesuai dengan kondisi perusahaan. Hal ini bertujuan agar TI yang diterapkan dapat menjadi solusi, strategi, efektif dan efisien bagi perusahaan. Perkembangan TI ini juga mendorong perusahaan tipe manufaktur untuk terus berkembang. Pada salah satu perusahaan manufaktur di Bandung khususnya pada Fungsi Pengelolaan Fasilitas, mengalami kendala yaitu pada kontrol aset dan kebutuhan aplikasi. Hal ini menjadi pendorong perusahaan manufaktur tersebut untuk mengembangkan TI pada perusahaannya. Salah satu tools untuk menciptakan teknologi informasi yang sejalan dengan tujuan bisnis adalah dengan menggunakan Enterprise Architecture (EA). Melalui EA dapat memaksimalkan investasi penggunaan TI pada suatu organisasi. Pada penelitian ini, perancangan EA menggunakan framework The Open Group Architecture Framework (TOGAF ADM). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur di Bandung dan berfokus mulai dari fase preliminary hingga fase business architecture, pada fungsi pengelolaan fasilitas dan menggunakan framework TOGAF ADM. Penelitian ini menggunakan metode descriptive dan bertujuan untuk memberikan perancangan arsitektur bisnis sebagai solusi pada fungsi pengelolaan fasilitas untuk mengoptimalkan proses bisnisnya dan dengan menggunakan TI.

2017 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
Author(s):  
Dewi Rahmayanti ◽  
Rachmadita Andreswari ◽  
Ridha Hanafi

Direktorat Metrologi merupakan instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan masyarakat dalam melakukan pengujian alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP). Dalam melaksanakan tugas pokok yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Permendagri) nomor 8/M-DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Perdagangan. Terdapat salah satu aktivitas utama yang dilakukan, yaitu program pasar tertib ukur yang bertujuan untuk meningkatkan citra pasar tradisional melalui kebenaran hasil pengukuran pada pelayanan perizinan dan non-perizinan. Hal ini dapat dicapai dengan adanya teknologi informasi yang digunakan Direktorat Metrologi melalui sistem informasi Pelayanan Satu Pintu (PSP) yang digunakan untuk pengelolaan data penerimaan layanan kemetrologian. Namun dalam sistem informasi yang ada saat ini belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan pada aktivitas bisnis yang dilakukan, sehingga sebagian aktivitas harus dilakukan secara manual. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan menyelaraskan antara aspek bisnis dengan aspek teknologi informasi, maka dibuat perancangan enterprise architecture dengan metode TOGAF ADM framework. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) terdiri dari beberapa fase yang dijadikan guidelines dalam melakukan perancangan enterprise architecture, yaitu preliminary phase, architecture vision, business architecture, information system architecture, dan technology architecture. Dalam penelitian ini akan dibahas strategi bisnis dan infrastruktur Direktorat Metrologi khususnya fungsi kepegawaian dan keuangan. Dengan menggunakan framework TOGAF ADM dapat menghasilkan architecture blueprint sebagai bahan untuk menyusun IT master plan Direktorat Metrologi.


2017 ◽  
Vol 3 (04) ◽  
pp. 91 ◽  
Author(s):  
Tesi Irwani ◽  
Rd Rohmat Saedudin ◽  
Ridha Hanafi

Teknologi informasi (TI) telah menjadi salah satu strategi utama dalam mendukung perusahaan atau instansi untuk keberlangsungan proses-proses yang ada sehingga dapat mencapai tujuannya. Begitu pula dengan instansi pemerintahan yang perlu menyelaraskan antara strategi bisnis instansi dengan strategi TI yang sesuai dengan kebutuhan instansi. Instansi pemerintahan yang menjadi objek pada penelitian ini adalah Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat (Distan Provinsi Jawa Barat). Distan Provinsi Jawa Barat merupakan instansi pemerintahan yang mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan urusan pemerintah daerah bidang pertanian tanaman. Dalam menjalankan proses bisnisnya, instansi belum dapat mengoptimalkan keberadaan dan penggunaan TI untuk mendukung keberlangsungan proses bisnisnya. Hal tersebut berdampak pada pelayanan proses produksi tanaman pangan dan hortikultura yang tidak efektif dan efisien. Gejala permasalahan yang terjadi dikarenakan tidak terdapatnya suatu standar atau pedoman dalam menjalankan proses bisnis instansi dengan dukungan TI yang tepat. Dalam menjawab permasalahan tersebut, dibutuhkannya suatu pedoman dalam menyelenggarakan urusan bisnis sehingga dapat selaras dengan strategi TI. Metode yang digunakan yaitu perancangan suatu Enterprise Architecture (EA) dengan bantuan framework TOGAF (The Open Group Architecture Framework) yang didalamnya terdapat beberapa fase perancangan arsitektur. Salah satu komponen TOGAF yaitu TOGAF ADM (Architecture Development Method), menjadi metodologi dan sebagai lingkup dari perancangan EA pada instansi. Fase-fase perancangan EA yang terdapat pada TOGAF ADM antara lain yaitu fase preliminary, architecture vision, business architecture, information system architecture, technology architecture, opportunities and solutions, dan migration planning. Perancangan arsitektur yang menggunakan TOGAF ADM nantinya akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan bisnis instansi. Keluaran atau hasil dari perancangan EA pada instansi Distan Provinsi Jawa Barat yaitu berupa artifak-artifak pada komponen TOGAF ADM mulai dari fase preliminary hingga migration planning, serta architecture roadmap sebagai rekomendasi penerapan dan pengembangan TI. Dengan adanya blueprint dari arsitektur tersebut, maka instansi dapat memiliki pedoman pelaksanaan proses bisnis dan penarikan keputusan dalam penerapan sistem informasi maupun teknologi yang akan digunakan dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan instansi.


2019 ◽  
Vol 4 ◽  
pp. I70-I76
Author(s):  
Yemima Monica Geasela ◽  
Johanes Fernandes Andry

Industri CPO merupakan sebuah perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang penjualan serta pengolah kelapa sawit. Dalam proses peningkatan kualitas dalam pelayanan penjualan dan pengolahan kelapa sawit serta kinerja pegawai, maka diperlukannya sebuah teknologi dan sistem informasi yang dapat membantu dalam proses tersebut. Hal ini dikarenakan pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi sekarang ini. Teknologi dan sistem informasi dapat membantu berjalannya serta peningkatan proses bisnis suatu perusahaan jika teknologi dan sistem informasi itu selaras dengan proses bisnis yang ada dalam perusahaan. Industri CPO ini telah mempunyai beberapa aplikasi untuk membantu berjalannya proses bisnis serta meningkatkan kinerja dari pekerjaan industri CPO itu, tetapi perusahaan ini masih membutuhkan beberapa pengembangan terkait teknologi dan sistem informasi mereka terlebih yang berada diperkebunan mereka. Enterprise architecture planning dapat membantu menciptakan teknologi dan sistem informasi selaras dengan proses bisnis perusahaan. Dalam enterprise architecture itu sendiri terdapat beberapa framework pembantu dan pada penelitian ini akan menggunakan framework TOGAF (The Open Group Architecture Framework). Hasil dari penelitian ini berupa usulan model metode TOGAF yang disesuaikan dengan proses bisnis serta kebutuhan bisnis yang ada pada industri CPO yang dapat membantu meningkatkan proses bisnis perusahaan tersebut.  


Author(s):  
Tri Widayanti

<em>Pengolahan data mahasiswa antara bagian BAAK dengan tiap-tiap Prodi di Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP) selama ini belum memaksimalkan teknologi informasi yang dimiliki. Oleh karena itu, agar proses  pengolahan data mahasiswa lebih baik lagi maka diperlukan Enterprise Architecture untuk pengelolaan teknologi informasi yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang rencana teknologi informasi dengan Enterprise Arcitechture menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) di BAAK Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP), untuk meningkatkan pengolahan data dan menyelaraskan antara bisnis dan fungsi teknologi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literature, survei dan wawancara. Model  TOGAF digunakan untuk menganalisis gap atau kesenjangan antara arsitektur target dan arsitektur saat ini. Untuk menyelaraskan fungsi bisnis dan teknologi informasi, Politeknik Negeri Pontianak memerlukan proses bisnis, sistem informasi dan arsitektur teknologi. Hasil penelitian berupa perencanaan teknologi informasi dengan Enterprise Architecture menggunakan TOGAF untuk meningkatkan proses pengolahan data yang terintegrasi antara BAAK dengan tiap-tiap Prodi sehingga lebih efektif dan efisien.</em>


2015 ◽  
Vol 2 (03) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Ratih Cintya Lestari ◽  
Mochamad Teguh Kurniawan ◽  
Rahmat Mulyana

Kebijakan pemerintah terkait Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menjadi tantangan baru bagi praktisi kesehatan yang ada di Indonesia. Organisasi layanan kesehatan harus mempunyai rancangan strategis baru yang dapat menyelaraskan strategi bisnis dan strategi teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan BPJS. Metode yang dapat digunakan untuk menyelarasakan strategi bisnis dan strategi teknologi informasi ialah arsitektur enterprise. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) merupakan salah satu framework yang dapat menjadi pedoman pembuatan arsitektur enterprise. Melalui TOGAF, dapat dihasilkan blueprint arsitektur bisnis, blueprint arsitektur sistem informasi dan blueprint arsitektur teknologi sebagai rancangan roadmap kerjasama antara organisasi kesehatan (yang dalam penelitian ini mengambil studi kasus PT XYZ) dengan BPJS.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 122
Author(s):  
Tanni Maisari ◽  
Asti Amalia Nur Fajrillah

As time goes by the needs and aspects of competence and productivity of Human Resources (HR) are increasingly diverse to form complex communication patterns. To balance and fulfill those needs and aspects, there needs to be an increase in performance, one of them is with enterprise architecture (EA). This study raises the case of one manufacturing company with a focus on the HR management function which has problems regarding the composition and competency of HR that is uneven so that HR productivity is low. One solution to this problem is by designing an EA. The solution produced in this research is expected to be able to meet the company's business requirements which will then be able to help meet the goals of the HR management function and also the company by considering aspects of HR. The design method of this research EA uses TOGAF ADM (The Open Group Architecture Framework) which is one of the frameworks for designing EA by connecting business architecture, data, applications, and technology. TOGAF ADM is flexible so it is possible to proceed with a different framework. In this research, EA design focuses on only three stages, namely the preliminary phase, architecture vision, and business architecture. Business architecture is a phase in the TOGAF ADM which acts as the main component capable of sustaining further architecture. The business architecture contains the definition of baseline architecture and targeting which will be used as guidelines for the basis for the development of integrated information systems for the HR Management Function. Business architecture is very instrumental in helping to handle the issues and risks that occur in the company, so it can facilitate the company to make the right decision.


2015 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Wiyana ◽  
Wing Wahyu Winarno

Perencanaan penerapan teknologi informasi digunakan untuk menciptakan keselarasan dengan fungsi bisnis bagi kebutuhan organisasi. Kerangka penyelarasan kesenjangan organisasi dibutuhkan sebagai paradigma dalam merencanakan, merancang, dan mengelola sistem informasi yang disebut dengan Enterprise Architecture (EA). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai institusi pendidikan dalam mengembangkan arsitektur enterprise mengadopsi framework The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM) untuk mengintegrasikan fungsi bisnis sekolah guna mendukung Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP). Metodologi perancangan EA dengan membangun arsitektur bisnis, data, aplikasi dan teknologi menghasilkan blueprint yang dijadikan model dasar dalam pengembangan arsitektur untuk mendukung pencapaian tujuan strategis organisasi. Pengujian validitas rancangan EA digunakan EA Scorecard untuk metode analisanya. Tahapan rancangan untuk implementasi disesuaikan dengan standar tata kelola teknologi informasi dari kerangka Permenkominfo No.41 tahun 2007 dan critical succes factor untuk keberhasihan penerapan rancangan EA.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document