Analisis Konsumsi Energi pada Beberapa Metode Pemipilan Jagung (Zea mays L.): Studi Kasus di Padang Pariaman Sumatera Barat
Padang pariaman merupakan salah satu sentral budidaya jagung yang berlokasi di Provinsi Sumatera Barat. Pemipilan merupakan salah satu faktor penting dalam pasca panen jagung. Tingkat kehilangan hasil yang cukup tinggi pada proses pemipilan membuat teknologi pemipilan berkembang cukup pesat. Beberapa metode pemipilan yang umumnya diaplikasikan oleh masyarakat diantaranya adalah pemipilan secara tradisional, menggunakan alat pemipil sederhana, serta pemipilan secara mekanis. Selain uji teknis alat, analisa energi juga dibutuhkan dalam mengevaluasi alat dan mesin pertanian. Sumber energi input pemipilan jagung meliputi energi manusia, energi mesin dan energi bahan bakar. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengevaluasi total konsumsi energi pada proses pemipilan jagung dan uji teknis untuk masing-masing metode pemipilan jagung. Hasil penelitian menunjukkan total konsumsi energi pemipilan secara manual lebih besar dibandingkan dengan alat pemipilan sederhana dan mesin dengan total konsumsi energi pemipilan jagung berturut-turut yaitu sebesar 50,66 MJ/ton, 282,33 MJ/ton dan 388,66 MJ/ton pada proses pemipilan jagung secara mekanis, alat pemipil sederhana, dan manual. Rata-rata kapasitas pemipilan mekanis, alat pemipil sederhana dan manual sebesar 966,64 kg/jam, 87,93 kg/jam dan 40,65 kg/jam, dengan rendemen masing-masing 75,41 %; 83,54 %; dan 82,50 %, secara berturut-turut. Data total energi dapat digunakan sebagai acuan dalam mendesain alat pemipil jagung yang lebih modern.